Penambahan kasus positif covid-19 kembali terjadi di Kabupaten Pacitan, Jubir Satgas Penangan Covid-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto mengumumkan penambahan dua kasus baru, sore ini (27/07).
Penambahan tersebut pertama adalah warga Kecamatan Tulakan yang tertular dari pasien positif dari Desa Kasihan, sebelumnya mereka sama-sama merantau dari Surabaya. Setelah pulang ke Pacitan kebetulan di dalam satu travel yang sama. “Secepatnya akan di pindahkan ke Wisma Atlet,” kata Jubir.
Kemudian kasus kedua merupakan warga Ngadirojo, berbeda dengan kasus pertama, kasus kedua tersebut tertular dari istrinya yang sudah dahulu positif. Kasus kedua tersebut masuk dalam cluster lain-lain karena usai melakukan perjalanan dari Pulau Kalimantan.
Adapun dari penambahan 2 kasus baru, jubir juga membeberkan penambahan 12 kasus sembuh. Ini adalah rekor selama pandemi bergejolak di Kabupaten Pacitan, membuat persentase kesembuhan naik drastis menjadi 76,3 persen. “Yang sembuh meliputi 7 dari Sudimoro, 1 dari Tegalombo, 2 dari Ngadirojo dan 2 lagi dari Tulakan,” beber Jubir.
Hingga pada akhir bulan ke 4 masa pandemi di Kabupaten Pacitan, Jubir tak lelah menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dengan metode 3M. Mulai Mencuci tangan dengan sabun, Menjaga jarak dan Memakai masker. “Selain penting, semenatra waktu saya mohon untuk stay at home (tetap di rumah),” pungkas Rachmad. (budi/alazim/rch/tika/DiskominfoPacitan).
Usai rangkaian yang disempurnakan penyerahan Sertifikat Kelayakan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang masuk tahap simulasi untuk Pantai Klayar, Watukarung dan Pancer Door yang berpusat di Arena Timur Seruling Samudra Pantai Klayar, seluruh undangan berdoa bersama untuk mendiang Legenda Sobat Ambyar ‘Didi Kempot’.
Sebagaimana diketahui, Didi Kempot turut memviralkan Pantai Klayar, melalui tembangnya ‘Pantai Klayar’ yang dirilis tahun 2016 silam. Tembang tersebut sekaligus menjadi karya andalannya. Bahkan beberapa kali Didi Kempot kedapatan menyanyikan lagu tersebut di kancah Internasional, termasuk satunya di Suriname. Doa juga dicurahkan kepada mantan Kadinkes Pacitan dr. Eko Budiono yang berpulang dini hari tadi (00:20).
Penyerahan Sertifikat Simulasi di tiga destinasi itu wujud nyata pemda Pacitan bersama Satgas Covid-19 dalam memulihkan perekonomian Pacitan. Khususnya di bidang pariwisata yang sempat mati suri sejak awal pandemi pertengahan April lalu.
Promosi masif akan kita galakkan disamping kita membudayakan mereka untuk mematuhi Adaptasi Kebiasaan Baru ini,” ujar Bupati Pacitan Indartato di kesempatan tersebut.
Pemerintah juga mengerti bahwa calon wisatawan begitu menanti kembali dibukanya 19 destinasi di Pacitan, tanpa terkecuali mereka yang bergantung pada bisnis pariwisata. Namun demikian, sembari menyiapkan semuanya Indartato meminta kedisiplinan benar-benar menjadi prioritas, supaya tidak lahir cluster baru.
“Jalan-jalan ke Kota Bali, Loh ngapain ke Bali kalau Pacitan Lebih Indah,” ucap Komandan Kodim 0801 Pacitan Letkol. Nuri Wahyudi berpantun mengawali sambutannya yang disambut riuh tepuk tangan. Baginya Pacitan mempunyai kesempatan untuk berbuat lebih pada momentum ini, salah satunya adalah menjadi pelopor AKB bagi kota lain di Indonesia untuk pariwisata Pacitan.
Tim Liputan Diskominfo Pacitan mengajak Ketua Pengadilan Negeri dan Agama Pacitan untuk berandai-andai, soal keterlibatan dua instansi tersebut dalam mengembangkan destinasi wisata Pacitan.
“Kita sosialisasikan keindahan Pacitan di forum-forum, kita mungkin juga aktif update status dengan berlatar belakang obyek-obyek yang indah ini. Pasiti menarik calon wisatawan baru,” ujar Sumarwan Kepala Pengadilan Agama Pacitan.
Sedang bagi Saut Erwin Hartono A. Munthe Ketua Pengadilan Negeri Pacitan yang baru menjabat empat bulan tersebut memiliki cara pandang yang sederhana, yakni memaksimalkan seluruh SDM yang terlibat dalam kepariwisataan. Mulai dari pedagang hingga tour guide harus mempunyai pengetahuan luas diatas protokol kesehatan. “Seluruh pelaku harus mempunyai kesamaan pandangan terhadap destinasi kita utamanya saat ini harus paham AKB,” ucap Saut.
Sementara Kepala Disparpora Pacitan T. Andi Faliandra membeberkan, beberapa destinasi yang belum merambah ke tahapan untuk menuju AKB saat ini tengah mempersiapkan SDM maupun infrastrukturnya, hal tersebut memang tidak semudah membalikan tangan, artinya perlu waktu.
Sedang di lain konsep, meski waktu salah satu prioritas yang menjadi perhatian, namun bagi Andi yang penting ialah pemahaman bagi 11 destinasi yang belum dibuka. “Kita akan mendampingi sampai mereka lulus sehingga mendapat sertifikat,” kata Dia.
Andi juga memastikan, pembukaan destinasi melalui penyerahan sertifikat tersebut tidak main-main, berbagai kedisiplinan yang disampaikan akan diawasi oleh jajaran terkait, seperti Satpol PP, TNI dan Polri. “Mereka akan mengawasi setiap hari,” pungkas Andi. (budi/anj/rch/tika/DiskominfoPacitan).
Hari masih begitu pagi, BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Jawa Timur berbondong-bondong mendatangi Kantor Bupati Pacitan untuk menemui orang nomor 1 di pemerintahan tersebut, siapa lagi kalau bukan Bupati Pacitan Indartato.
Mereka kompak mengenakan Hoodie berwarna coklat susu, sehingga terkesan lebih muda dan penuh semangat. Namun bukan fashion mereka sehingga artikel ini dipublikasikan kepada khalayak ramai.
Tetapi komitmen BPJS Ketenagakerjaan atas pandemi covid-19, dengan menyerahkan bantuan kepada jajaran Satgas Covid-19 Pacitan. Bantuan tersebut meliputi 1 Ton Beras dan 100 paket sembako untuk masyarakat terdampak.
Komitmen tersebut sekaligus membuktikan bahwa selama ini pemerintah memiliki hubungan manis dengan seluruh instansi. Sehingga ketika terjadi sesuatu seperti pageblug, tanpa komando semua berbondong-bondong memberi perhatian.
Dodo Suharto, Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jatim yang menyerahkan bantuan membenarkan bahwa pemda selama ini mendukung berbagai program yang dilakukan BPJS Ketenagakerjaan Pacitan. “Kami yakin dari sekian korban covid-19 diantaranya adalah peserta BPJS Ketenagakerjaan,” kata Dia (24/07).
Mewakili masyarakat Pacitan Bupati Pacitan Indartato, menyampaikan terimakasih terhadap perhatian tersebut. Meski di satu sisi ia sangat menyadari bahwa pemda belum dapat membantu sepenuhnya berbagai program yang dijalankan BPJS Ketenagakerjaan.
“Saya berdoa semoga BPJS Ketenagakerjaan dapat melaksanakan perannya lebih baik lagi untuk masyarakat Pacitan,” harap Indartato. (anj/alazim/budi/rch/tika/DiksominfoPacitan).
Jubir Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto kembali merilis 3 kasus baru, 2 kasus pertama adalah bayi berusia 5 bulan dan neneknya. Sedang untuk orang tua sebelumnya sudah menjalani karantina di wisma atlet. Mereka adalah transmisi dari cluster Sudimoro.
“Sementara bayi akan menjadi satu bersama sang ibu di wisma atlet, sedang neneknya yang berusia 60 tahun akan menjalani perawatan di RSUD dr. Darsono karena usianya yang masuk usia rentan,” ucap Jubir (23/07) di Ruang PPID Diskominfo Pacitan.
Sedang untuk pasien selanjutnya lanjut Jubir adalah seorang perantau dari kota Pahlawan, yang bersangkutan kebetulan tengah terjaring rapid test oleh petugas puskesmas setempat, dan menunjukkan hasil reaktif yang kemudian dilanjutkan dengan tes Swab. “Yang ketiga ini dari Ngadirojo,” lanjutnya.
Berdasar data beru penambahan tersebut, membuat total kasus di Pacitan menjadi 53, meninggal 2 kasus, sedang sembuh kini kembali bertambah 2 kasus dari cluster Temboro, sehingga total menjadi 30 kasus. Artinya yang kini menjalani perawatan sebanyak 21 kasus.
Dalam kesempatan tersebut Rachmad juga kembali mengharap dukungan masyarakat untuk turut serta dalam memerangi pandemi covid-19, dengan cara gampang yakni menjalankan dengan disiplin dan kesungguhan hati protokol kesehatan yang ditandai dengan 3M yaitu Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan dengan Sabun. (budi/anj/alAzim/rch/tika/DiskominfoPacitan).
Para pakar menyimpulkan bonus demografi di Indonesia tidak akan terjadi kecuali suksesnya sebuah program besar, yakni Keluarga Berencana (KB). Sebagaimana disampaikan di berbagai media akhir-akhir ini, bonus demografi berada di puncaknya pada tahun 2030.
Lalu apa sebenarnya bonus demografi dan kenapa momentum tersebut menjadi perhatian banyak negara di Dunia. Menurut istilah dari Data Penduduk Perserikatan Bangsa Bangsa, bonus demografi merupakan potensi pertumbuhan ekonomi yang tercipta akibat perubahan struktur umur pendek. Dimana usia kerja lebih besar dibanding proporsi bukan usia kerja.
Di Kabupaten Pacitan, saat ini terdapat 33 tenaga penyuluh KB aktif di bawah Dinas PPKB Dan PPPA Pacitan. Meski bukan angka yang ideal namun mereka mengemban tugas penting yakni menciptakan satu keluarga yang sejahtera. Ujungnya dari keluarga yang sejahtera adalah anak yang berkualitas, sebagai penerus keluarga maupun bangsa.
Namun saat ini pagebluk covid-19 menguji keluarga Indonesia yang diprogram menjadi sejahtera. Menurut hasil survey yang dilakukan dengan metode daring oleh BKKBN Provinsi Jatim menemukan fakta, selama pandemi berbagai capaian angka mengalami penurunan yang signifikan.
Sebanyak 95,8 persen keluarga mengalami gejala stres, angka yang cukup besar. 60,7 persen ekonomi keluarga menurun dan berujung pada penurunan kecukupan gizi, termasuk kenyataanya selama pandemi angka kehamilan bahkan secara nasional mengalami peningkatan.
“Artinya pandemi mempengaruhi sasaran program KB,” terang Kepala BKKBN Perwakilan (Kaper) Jatim Sukaryo Teguh Santoso, saat sambutannya dalam Bimbingan Teknis Program bangga kencana bagi penyuluh KB Kabupaten Pacitan. Hari ini (23/07) di Kantor Dinas PPKB Dan PPPA Pacitan.
Melihat realitas meningkatnya kehamilan di tengah pandemi, secara tidak langsung menimbulkan berbagai persoalan yang nantinya berujung pada masalah serius. Utamanya Baby Boom, stunting dan terpengaruhnya program pembangunan SDM generasi muda.
Namun demikian meski dalam armada yang terbatas, Petugas Penyuluh KB harus benar-benar bekerja ekstra demi menyelamatkan keluarga Indonesia. Inovasi Rabu Berbagi berwujud sedekah masker dan sembako harus dimaksimalkan sembari menebarkan kampanye-kampanye, terpenting saat ini masyarakat harus benar-benar memahami apa itu protokol kesehatan. (budi/rch/tika/DiskominfoPacitan).