Berita terbaru

Sentono Genthong Destinasi Terbaik se-Jatim

East Java Culture and Tourism  Award 2019 menobatkan Sentono Genthong menjadi destinasi wisata alam terbaik III se-Jawa Timur.

Anugerah tersebut diserahkan Gubernur Jawa timur Khofifah Indar parawansa kepada Bupati Pacitan Indartato, Jumat kemarin (06/12/19) di Harris Hotel and Conventions Surabaya.

Secara nyata capaian tersebut semakin mematangkan pariwisata Pacitan di kancah regional. “Kami akan terus meningkatkan pariwisata demi kesejahteraan masyarakat,” ujar Indartato.

Indartato juga mengapresiasi capaian tersebut, semua dapat diraih karena buah dari usaha yang dilakukan. Ia berharap sektor wisata benar-benar dikembangkan secara menyeluruh.

“Semoga dengan penghargaan ini bisa memotivasi dalam rangka memaksimalkan semua potensi pariwisata kita,” tambah Indartato. (DiskominfoPacitan).

PAUD AZ-ZALFA KEMBALI GANDENG MOBIL PUSLING DINAS PERPUSTAKAAN KABUPATEN PACITAN

Membacakan buku cerita dan dongeng kepada anak usia dini merupakan salah satu kegiatan sederhana sebagai awal pengenalan dan menumbuhkan literasi pada anak. Paud Az-Zalfa sebagai salah satu lembaga pendidikan usia dini,  begitu kencang melancarkan program literasi di lembaganya. Salah satunya dengan mengadakan Festival Literasi untuk kedua kalinya di Kabupaten Pacitan pada Sabtu, 7 Desember di Pendopo Kabupaten Pacitan. Kegiatan yang rencananya  akan diadakan tiap tahun ini, menggandeng 2 armada Pusling (Perpustakaan Keliling) Dinas Perpustakaan Kabupaten Pacitan. Ini kedua kali pihaknya bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan untuk memeriahkan acara Festival Literasi.

Dua MPK (Mobil Perpustakaan Keliling) menjadi bagian fasilitas dari acara, tepatnya sebelum acara inti dimulai. Pukul 07.15 WIB Pusling sudah terparkir apik di halaman parkir pendopo Kabupaten Pacitan. Anak-anak pun segera berlarian menghampiri Pusling dan memilih buku dengan didampingi petugas dan para Guru Paud Az-Zalfa. Setelah itu orang tua membacakan buku yang sudah dipilih anak-anak dengan duduk bersama di tikar yang sudah disiapkan, ini merupakan salah satu bentuk pengaplikasian dari GERNAS BAKU (Gerakan Nasional Orang Tua Membacakan Buku).

Acara inti dimulai pada pukul 08.00 WIB dan berakhir pukul 11.00 WIB, dengan dihadiri oleh seluruh orang tua murid Paud Az-Zalfa dan narasumber yakni Dr. Sri Pamungkas, M.Hum. Narasumber dan Kepala Az-Zalfa Suyanti, S.Pd memberikan pengarahan terhadap undangan yang hadir akan arti pentingnya mengenalkan literasi terhadap anak usia dini dan memberikan trik-trik mengatasi permasalahan yang timbul saat mengenalkan literasi kepada anak-anak mereka.

Mrs. Winda sebagai Ketua Penyelenggara menyampaikan terimakasih kepada Dinas Perpustakaan Kabupaten Pacitan yang selalu mendukung kegiatan mereka, utamanya dalam meningkatkan program Literasi anak didik mereka. Pihaknya berharap kerjasama ini akan terus berkesinambungan dan tidak cukup berhenti dalam program Festival Literasi saja.

(Penulis: Ryn Surya/Doc: Ryn Surya/Bidang Layanan/Dinas Perpustakaan Kabupaten Pacitan/Diskominfo Pacitan)

Dari Pacitan; Perempuan Berdaya Untuk Indonesia Maju

Penasihat Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Pacitan Luki Indartato, berharap peran wanita di Pacitan semakin maju dari waktu ke waktu, mengingat wanita memiliki peran sentral di dalam keluarga, bangsa, Negara dan agama khususnya.

Harapan itu disampaikan Luki saat berkesempatan menghadiri Peringatan Hari Ibu ke-91 tahun 2019 pagi ini (07/11/19). Berbagai acara dilaksanakan panitia, seperti senam bersama dan jalan santai yang berpusat di alun-alun Kabupaten Pacitan

Melalui olahraga, tema “Perempuan Berdaya Indonesia Maju” yang diusung tahun ini dapat membawa nilai positif bagi wanita. Supaya memiliki jiwa dan raga yang sehat, yang berdampak pada pikiran yang jernih. “Supaya dalam melaksanakan kegiatan apapun akan lebih baik hasilnya,” tambah Luki.

Luki juga meminta perempuan Pacitan yang dipelopori kaum ibu tetap menjadi perempuan yang tangguh, dapat diandalkan dan mampu mendukung segala hal positif yang ada disekitar. (timDiskominfoPacitan).

Gandeng Influencer; Disparpora Satukan Tekad Maksimalkan Pariwisata Pacitan

Dewasa ini membumingkan pariwisata lambat jika dilakukan hanya dari mulut ke mulut, tapi lebih masif jika dari Sosial Media (Sosmed) ke sosmed. Menyadarinya Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga (Disparpora) mengundang pelaku sosmed di Kabupaten Pacitan dalam wadah Pacitan Tourism Influencer di KipKop Café kemarin (05/12/19).

Kepala Disparpora, T. Andi Faliandra mengatakan bahwa sektor pertanian dan pariwisata merupakan harapan Kabupaten Pacitan yang wajib didukung seluruh masyarakat. Peran serta pemuda sebagai pelaku sosmed tentu patut untuk diapresiasi dan diwadahi.

Setidaknya, hingga akhir tahun ini target kunjungan yang ditentukan sebesar 12, 2 milyar hampir tercapai. Data terakhir Disparpora kunjungan mencapai 10 miliar lebih, sisanya Andi optimis angka tersebut bisa diraih. Melalui peran Influencer, dua event besar yakni libur natal dan tahun baru di bulan Desember dapat menutupnya.

Pertemuan itu merupakan langkah awal memaksimalkan kepariwisataan Pacitan. Berbagai program yang diusulkan dari masing-masing pegiat sosmed ditampung baik oleh Disparpora, meskipun Andi mengakui bahwa program inti belum ditentukan. “Mereka harus terwadahi dahulu, dan kita berikan tujuan yang jelas,” ujar Dia kepada Diskominfo Pacitan.

Disparpora juga sadar, selain mereka masih banyak pelaku sosmed yang berjasa bagi perkembangan pariwisata Pacitan, terutama kaum milenial yang rata-rata pengguna aktif sosmed, menurut Andi ruang khusus akan disiapkan untuk memfasilitasi mereka.

Khoirul Amin, Sekretaris Dewan Kesenian Pacitan (DKP) menilai, dirangkulnya Influencer adalah langkah cerdas memaksimalkan pariwisata, berbagai peran dan fasilitas yang layak baiknya disiapkan Disparpora supaya lebih maksimal hasilnya.

Bidang kebudayaan yang kini menjadi kewenangan Dinas Pendidikan sempat membuat Khoirul kecewa, namun demikian kedua hal tersebut tetap dapat disatukan. “Harapannya ada kerja bareng lagilah yang ideal,” harap Dia yang memandang kesenian memiliki daya untuk mendongkrak pariwisata.

Untuk itu inovasi kreatif telah dilaksanakan Disparpora, dengan memadukan pariwisata, budaya dan seni utamanya. Disparopa juga berusaha menyajikan hal tersebut senatural mungkin dengan berbagai standar kemasan berkualitas sehingga benar-benar memanjakan wisatawan. (budi/rozaq/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Kembangkan Kejari Ceria; Puskesmas Candi Raih Penghargaan Kovablik

Kembangkan inovasi Kejari Ceria, Puskesmas Candi Kecamatan Pringkuku masuk 25 Top Puskesmas dan 10 Puskesmas Terbaik se-Jawa Timur, sehingga berhak menerima penghargaan bergengsi pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) se-Jawa Timur.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parangsa kepada Wakil Bupati Pacitan Yudi Sumbogo di Hotel Bumi Kota Surabaya (03/12/19).

Kejari Ceria merupakan kepanjangan dari Kelas Edukasi Remaja Putri Yang Cerdas, Energik, Responsif, Inovatif Dan Adaptif, digagas sebagai sarana untuk mencegah masalah pernikahan anak dan kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja.

Kejari Ceria diharapkan mampu membangkitkan kesadaran masyarakat dan kelompok remaja putri khususnya, akan pentingnya pengetahuan dan pemahaman risiko pernikahan anak dan bahaya Married By Accident (MBA) atau kehamilan yang tidak diinginkan, melalui banyak pendekatan yang mudah diterima dan dimengerti.

“Inovasi untuk menurunkan angka kehamilan tidak diinginkan, mencegah pernikahan dini, Dinas kesehatan Pacitan berkomitmen mendukung inovasi Kejari ceria ke puskesmas di kabupaten Pacitan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan dr. Eko Budiono dari laman Youtube Puskesmas Candi. (DiskominfoPacitan).

BESbswy