Berita terbaru

Baritan; Kebanggaan Masyarakat Gawang Dan Pacitan

Kambing kendit kembali disembelih masyarakat Dusun Wati, Desa Gawang, Kebonagung. Satu pertanda Upacara Adat Baritan kembali dilaksanakan, kemarin 08/09. Baritan atau Berwiridan adalah satu cara memohon keselamatan kepada Tuhan, mengingat pagebluk pernah melanda desa ini.

Berjalannya waktu, Baritan tidak sekedar sarana memanjatkan doa, tapi bertransformasi menjadi satu seni budaya yang elok, sehingga sayang jika sampai terlewat. Akhirnya menjadi kebanggaan bukan hanya orang Gawang, tapi juga masyarakat Pacitan.

Baritan harus terus lestari, kebal terhadap peradaban global yang mengalir deras, karena Baritan adalah tradisi yang harus mengakar kuat di hati masyarakat Gawang dan Pacitan. Karena dalam konteks pengembangan dan pelestarian budaya bangsa kegiatan seperti ini sangat penting.

 “Harus kita lestarikan dan kita kembangkan. Sebagai penguat jati diri bangsa, yang lebih popular dengan istilah “Nation And Character Building,” Disampaikan Wakil Bupati Pacitan Yudi Sumbogo yang berkesempatan hadir pada kegiatan itu. Penting karena generasi muda umumnya terpengaruh kultur asing yang belum tentu sesuai dengan adat ketimuran.

Didukung dengan alam yang sejuk dan masyarakat yang ramah kian memanjakan siapa pun yang menyaksikan Upacara Adat Baritan akan dimanjakan, bisa juga menyaksikan Baritan sembari memotretnya, karena setiap momentum terasa kuat, apa lagi didukung latar belakang alam alaminya. (budi/notz/riyanto/wira/DiskominfoPacitan)

Festival Ronthek 2019; Mimpi Menjadi Ikon Dan Idola

Festival Ronthek 2019 bakal digelar sebentar lagi, kesenian yang bermula dari kegiatan gugah sahur oleh masyarakat di bulan Ramadhan ini setiap tahun begitu diminati warga Pacitan.

 Bupati Pacitan Indartato di ruang kerjanya menyampaikan, pemerintah memang fokus dengan kesenian yang satu ini, tidak sekedar menghibur masyarakat, pemerintah bersama semua elemen berharap Festival Ronthek menjadi Ikon Kabupaten Pacitan. 

 Untuk sampai pada harapan besar ini, pemerintah melakukan berbagai berkolaborasi dengan berbagai pihak, utamanya para seniman, baik pelaku seni di Pacitan dan para akademisi seni baik solo dan Yogyakarta. “Kita serahkan kepada teman-teman kita yang tahu masalah itu, minta tolong agar rontek menjadi budayanya orang Pacitan seperti Reog Ponorogo,” ujarnya kepada Diskominfo Pacitan 05/09.

 Persatuan dan kesatuan disampaikan Indartato menjadi tema ditahun ini, dinilai penting sebagai stimulus semua elemen untuk Pacitan yang semakin maju. Ini selaras jika melihat pagelaran Rontek yang selalu melibatkan puluhan orang dengan tugas masing-masing, sudah tentu membutuhkan persatuan dan kesatuan. “Saya yakin jika tabuhan tidak seirama dengan yang lain maka didengarkan tidak enak,” kata Indartato.

 Terlebih mimpi pemerintah menghadirkan Ronthek sebagai ikon, atau bahkan idola bagi masyarakat di dalam dan luar Pacitan, sebuah harapan baik yang perlu diapresiasi bersama melalui berbagai bentuk dukungan. Bupati optimis mimpi itu bisa terwujud asal resep kekompakan terus dibangun dan dijaga pada setiap wadah yang disediakan. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

PKK dan DWP Kabupaten Pacitan Belajar Pemulasaraan Jenazah

Anggota PKK dan Darma Wanita harus menguasai semua hal, termasuk terjadi kematian (Kesripahan), perempuan harus berperan dalam pemulasaraan jenazah dengan baik, benar dan sesuai dengan syariat Agama Islam. 

Ini diakui penting dan diapresiasi Ketua Tim Penggerak PKK dan Penasihat Darma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Pacitan Luki Indartato, digelarnya pelatihan Pemulasaraan Jenazah di Pendapa Kabupaten pagi ini 06/09/19 itu Luki benar-benar berharap anggotanya bisa bersikap saat terjadi kematian. “Tidak harus menunggu siapa-siapa, tapi anggota kita bisa langsung bersikap,” ujar Luki usai acara.

Dipercaya sebagai pemateri, Muhammad Nurul Huda sebagai orang nomor satu di Kementerian Agama (Kemenag) Pacitan, menyampaikan secara detail segala sesuatu tentang pemulasaraan jenazah. Pasalnya kematian dapat terjadi kapan pun, dan bersifat urgensi, sosok perempuan acapkali dibutuhkan jika jenazahnya perempuan.

Berbagai pemahaman disampaikan, mulai dari memandikan jenazah, mengafani, salat jenazah hingga mengubur jenazah tanpa kesalahan sekecil apa pun. “Kita praktik bersama-sama materi-materi pemulasaraan jenazah ini supaya bisa langsung diterapkan saat terjadi Kesripahan,” ungkap Huda.

Di kesempatan yang sama, Ketua DWP Kabupaten Pacitan Betty Suko Wiyono menyampaikan bahwa pelatihan ini sudah masuk pada program kolaborasi Sosbud dan Pokja PKK itu merasa senang dengan pelatihan tersebut, ia yang selalu terinspirasi Luki Indartato, yang selalu aktif mengambil bagian saat tetangga atau saudara mengalami kematian sangat fokus dengan penyampaian materi, berharap memahami seluruh teknis pemulasaraan jenazah. “Selama ini kami ingin tahu, ingin bisa, karena ini bagian dari ibadah yang pahalanya sangat besar,” pungkas Betty. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Salurkan Air Bersih Untuk Warga Terdampak Kekeringan

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan terus berupaya memenuhi kebutuhan air bersih untuk masyarakatnya. Khususnya pada wilayah-wilayah terdampak kekeringan. Seperti dilakukan Bupati Indartato bersama Wakil Bupati Yudi Sumbogo dan jajaran terkait di Dusun Jatisari, Desa/Kecamatan Punung. “Semoga bantuan dan penyaluran air bersih dapat meringankan beban masyarakat ditengah musim kemarau,” katanya, Senin (2/9/2019).

Selain ikut memberikan bantuan Indartato juga berkesempatan mendatangi aktifitas warga setempat yang tengah menggali sumur. Melihat hal itu ia lantas menginstruksikan OPD terkait untuk ikut memberikan dukungan dalam proses pendistribusiannya nanti.

Sesuai data yang disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD Didik Alih Wibowo melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik Aswin Rikha Wijaya, kini, diseluruh wilayah Kabupaten Pacitan terdapat 45 desa mengalami kekeringan. Puluhan desa terdampak itu secara bergilir mendapatkan pasokan air bersih dari BPBD maupun pihak-pihak lain yang memberikan bantuan. “Total sebanyak 355 rit bantuan air bersih disalurkan. Dari BPBD sebanyak 231 rit. Sisanya dari pihak swasta atau kelompok masyarakat yang peduli,” jelas dia. (arif/danang/juremi tomas/humaspacitan)

Perspa Pacitan Menang Lagi

Perspa Pacitan kembali meraih kemenangan pada pertandingan terakhir melawan kesebelasan Bojonegoro FC dengan 2 gol di Stadion Pacitan 31/08. Kemenangan tersebut cukup membuat  Perspa duduk di posisi kedua pada putaran pertama ini.

Nahrowi Pratama pelatih Perspa Pacitan menjelaskan berbagai persiapan akan dilakukan demi putaran kedua meski jadwal pertandingan belum keluar. Namun pihaknya yakin dengan evaluasi pasca bertanding akan ditemukan jurus terbaik menghadapi lawan-lawannya nanti. “Kuncinya menjalankan instruksi pelatih sehingga apa yang kita lakukan dalam pertandingan tidak sia-sia,” tutur Nahrowi. 

 Dalam Liga Tiga Kapal Api PSSI Jatim ini Perspa mampu menunjukkan geliatnya, sehingga kesebelasan ini tidak perlu khawatir untuk maju menjadi yang terbaik untuk Kabupaten Pacitan. “Untuk kabar  klasemen saat ini Perspa meraih 7 poin dengan 2 kemenangan 1 imbang dan 1 kalah,” tandas Nahrowi. (budi/anj/nonot/wawan/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).