Berita terbaru

Museum Song Terus Pacitan Gelar Pameran Obyek Pemajuan Kebudayaan “Jagat Mbah Sayem”

Museum Song Terus Pacitan, bersama Komunitas Kangen Pacitan menggelar pameran obyek pemajuan kebudayaan selama 7 hari sejak tanggal 27 Desember 2023 hingga tanggal 2 Januari 2024 mendatang.

“Museum Song Terus sebagai salah satu dari 18 Museum secara nasional pada tahun ini memiliki program pendataan Obyek Pemajuan Kebudayaan, dan memamerkannya dalam Song Terus Expo dengan tajuk Jagat Mbah Sayem.” Ujar Albernus Nikko Suko Dwiyanto, selaku Kepala Unit Museum Song Terus, Pacitan.

Sementara itu, Budhi Hermanto selaku Kurator pameran menyebutkan bahwa Song Terus Expo dengan tajuk Jagat Mbah Sayem adalah peristiwa kebudayaan yang mempertemukan para pelaku kebudayaan, pekerja seni di Kabupaten Pacitan dan sekitarnya di sebuah Museum Song Terus, sebuah museuum yang menyajikan perjalanan manusia, kebudayaan, dan lingkungan di Gunung Sewu sejak jaman pra sejarah hingga kini.

“Mbah Sayem adalah julukan pada sosok rangka manusia purba yang ditemukan oleh para peneliti pada tahun 1999 di Goa Song Terus. Temuan ini sangat bersejarah dan bermanfaat, saya kira bukan hanya buat Jawa, Indonesia, tetapi juga Dunia. Temuan adanya Mbah Sayem ini membuktikan adanya sejarah manusia purba di Jawa yang diduga keras telah ada di goa-goa pada kawasan Gunung Sewu sejak ribuan tahun lalu.” Ujar Budhi Hermanto, dari Yayasan Umar Kayam.

Selanjutnya, M. Abdillah Yusuf, dari Komunitas Kangen Pacitan menjelaskan bahwa Song Terus Expo “Jagat Mbah Sayem” tidak hanya menyajikan pameran Obyek Pemajuan Kebudayaan melalui foto-foto dan sejumlah material, tetapi juga ada arak-arakan kebudayaan warga desa sebagai bentuk rasa syukur, pameran makanan khas Pacitan, dan ragam seni pertunjukan.

“Nanti sore, berawal dari Gua Tabuhan, warga desa ini akan melakukan arak-arakan sambil membawa sejumlah hasil bumi yang sudah dimasak, akan didoakan bersama di Museum Song Terus sebagai bentuk rasa syukur warga atas hadirnya Museum Song Terus di Pacitan.” Kaya M. Yusuf Abdillah.

Lebih lanjut, Nikko Suko Diyanto menjelaskan bahwa selain pameran onyek pemajuan kebudayaan, Museum Song Terus juga akan menggelar diskusi fokus terbatas dengan para pelaku kebudayaan di Kabupaten Pacitan.

“Kami akan mengaundang berbagai pelaku kebudayaan melakukan diskusi soal pemajuan kebudayaan dan pengembangannya kedepan di Pacitan, pada tanggal 28-29 Desember 2023 esok.” Jelas Nikko.

Dalam pameran Obyek Pemajuan Kebudayaan yang digelar di Museum Song Terus Pacitan ini menyajikan sejumlah obyek tentang ; tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni bahasa, permainan rakyat, dan olahraga tradisional. (Pemkabpacitan)

Malam Anugerah Pacitan Innovation Award (PIA) 2023 Ajang Mencari Inovasi Baru

Pemerintah Kabupaten Pacitan melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) menggelar Malam Anugerah Pacitan Innovation Award (PIA) 2023 di Pendopo Kabupaten, Selasa (19/12). Penganugerahan lomba inovasi daerah tersebut dimaksudkan untuk mencari inovasi baru dari OPD, masyarakat serta organisasi lain dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji yang hadir menyaksikan malam Anugerah PIA 2023 sangat apresiatif dengan kegiatan tersebut. Bahkan menurutnya, program ini sendiri sudah sangat inovatif. Terkait dengan produk inovasi Mas Aji memberi 3 pesan. Inovasi harus berdampak bagi masyarakat, murah dan mudah direplikasi banyak pihak serta memberi rasa nyaman bagi yang melakukan.
“Tiga hal yakni memberi dampak bagi masyarakat, murah dan mudah direplikasi serta kenyamanan perlu dipertajam dalam sebuah inovasi,” katanya.
Diakui Mas Aji kegiatan tersebut sangat bagus dan diharapkan kedepan lebih ditingkatkan lagi.
Sementara menurut Kepala Bappedalitbang Kabupaten Pacitan Heru Sukresno PIA 2023 ini selain ajang mencari inovasi baru juga dalam rangka meningkatkan indeks inovasi Kabupaten Pacitan yang saat ini baru 46 persen. Dimulai sejak bulan September lomba inovasi daerah ini diikuti 146 peserta yang terbagi dalam 3 kategori. Yakni kategori OPD, kategori lembaga/unit serta kategori masyarakat.
“Kegiatan ini juga sebagai persiapan untuk 2008 di ajang yang sama tingkat provinsi dan nasional,” ujar Heru.
Hasil kejuaraan Anugerah Pacitan Innovation Award (PIA) 2023 kategori OPD juara 1 diraih Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil diikuti secara berurutan Dinas Sosial, RSUD dr. Darsono, Kecamatan Donorojo dan Dinas Perikanan
Kategori lembaga/ unit, peringkat 1 diraih SD Alam Pacitan diikuti Puskesmas Ngadirojo, Kelurahan Ploso, SDN Pacitan dan SMPN 1 Donorojo.
Sedangkan juara kategori masyarakat urutan pertama diraih Dimy Mullyana diikuti Gusti Ayu Ngurah Megawati, Muhammad Rofiqin, Haryono Hadiwinoto dan Sinta Dewi Artika.
Selengkapnnya, berikut hasil Kejuaraan Anugerah Pacitan Innovation Award (PIA) 2023

Juara Kategori I OPD:
1. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
2. Dinas Sosial
3. RSUD dr. Darsono
4. Kec. Donorojo
5. Dinas Perikanan

Juara Kategori II Lembaga/ Unit:
1. SD Alam Pacitan
2. Puskesmas Ngadirojo
3. Kelurahan Ploso
4. SDN Pacitan
5. SMPN 1 Donorojo

Juara Kategori III Masyarakat:
1. Dimy Mullyana
2. Gusti Ayu Ngurah Megawati
3. Muhammad Rofiqin
4. Haryono Hadiwinoto
5. Sinta Dewi Artika

Juara organisasi perangkat daerah terinofatif
1. Dinas kependudukan dan pencatatan sipil

Kelurahan/desa terinovatif
1. Kelurahan ploso

3 unit penyelenggaraan pemerintahan pelayanan publik terbaik
1.kec ngadirojo
2.kec tulakan
3.kec donorojo

(Pemkabpacitan)

Desa Cangkring dan Sedayu Raih Desa Terbaik Anti Korupsi; Gubernur dan KPK RI Rencanakan Rayakan Hakordia di Ngadirojo

Dua desa di Pacitan yakni Desa Cangkring Kecamatan Ngadirojo dan Desa Sedayu Kecamatan Arjosari meraih Desa Terbaik Anti Korupsi Tahun 2023 – 2024.

Desa Cangkring menjadi Lokasi Puncak peringatan Hakordia Provinsi Jawa Timur.

Perihal tersebut sesuai isi surat Inspektorat Provinsi Jawa Timur NO. 005/2783/060/2023 sebagai tindak lanjut surat KPK RI NO. B/3891/DKM/.01.02/80-84/07/2023 Tentang Replikasi Desa Percontohan Desa Anti Korupsi. Sehingga apresiasi dari perolehan dua desa tersebut maka perayaan hari korupsi sedunia (HAKORDIA) bakal dilaksanakan di Desa Cangkring, Kamis besok (21/12/2023).

Mahmud, Inspektorat Kabupaten Pacitan kepada Pacitankab.go.id mengatakan pada kegiatan besok akan dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, KPK RI, Forkopimda, dan seluruh Kepala Daerah Regional Jatim.

Tetapi melihat jumlah undangan yang hadir dan letak geografis desa Cangkring, maka Mahmud mengatakan acara akan dipindahkan ke Lapangan Kecamatan Ngadirojo.

Lantas apakah berlebihan jika Desa Cangkring menjadi terbaik pertama, dan Sedayu menjadi terbaik ketiga. Mahmud menegaskan dari hasil pemeriksaan tahunan yang dilakukan, pihaknya selalu tidak menemukan temuan yang berarti. “Segala proses akuntansi dua desa ini selalu dilaksanakan sesuai dengan peraturan,” ungkap Inspektur.

Walhasil tidak berlebihan jika Pemda Berharap HAKORDIA 2023 di Pacitan berjalan dengan lancar. Pihaknya kemudia mendorong kepada semua desa di Kabupaten Pacitan untuk segera melaksanakan study banding di dua desa tersebut. “Silahkan study banding, sekarang gak perlu jauh-jauh ada replika desa anti korupsi yang siap membagikan pengalamannya,” lanjutnya.

Lantas kenapa harus Cangkring dan Sedayu yang diusulkan oleh Inspektorat Pacitan dan Pemkab. Profesionalitas dua desa ini telah terbukti dari berbagai pemeriksaan yang dilakukan. Sehingga role model sebenarnya telah terbentuk, sehingga itikad gubernur dan KPK RI untuk menobatkan dua desa tersebut menjadi desa replika tidak berlebihan dan memang sudah seharusnya di apresiasi. (PemkabPacitan).

Jalan Sehat Bersama Pak SBY Tumpah Ruah

Animo masyarakat terpantau Pacitankab.go.id tumplek blek disepanjang Jalur Lintas Selatan (JLS) Pacitan depan Museum Dan Galeri Seni SBY*ANI titik lokasi. Puluhan ribu masyarakat di hari Minggu (17/12/2023) ingin bersama Presiden RI Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan keluarga temu kangen dan olahraga bersama.

Merebutkan 14 Doorprize Utama yakni 4 Paket Umroh, 5 Sepeda Motor, 5 Sepeda Listrik serta hadiah hiburan seperti handphone dan laptop diperebutkan untuk umum. Jalan sehat ini juga menekankan bentuk silaturahmi warga Pacitan, sehingga penggunaan atribut partai dilarang digunakan.

Rekayasa lalu lintas juga dilakukan tim gabungan yang melibatkan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pacitan, TNI/Polri dan BPBD Kabupaten Pacitan. Joko Putro Utomo Kadishub Pacitan secara gamblang menyebut total personil sejumlah 60 orang terjun dalam rekayasa tersebut. “Animo masyarakat kepada Bapak SBY luar biasa, bersyukur masih dapat terkondisikan,” ujar Joko via Telepon.

Meski tidak sedikit masyarakat yang tidak kebagian kupon namun kebanyakan masyarakat puas dapat berolahraga bersama-sama. Seperti Ali Imron, warga Kalikuning, Kecamatan Tulakan, ia merasa cukup puas bisa berkumpul masyarakat dan berjumpa SBY dan keluarganya. “Wah gagal umroh kulo,” ujarnya sambil terkekeh.

Sementara menurut penuturan Daru Mustiko Aji Kadinkes Pacitan mengatakan pihaknya dalam silaturahmi dan jalan sehat itu menerjunkan 5 ambulan yang tersebar di setiap ruas rute jalan sehat. Sehingga pada beberapa kejadian peserta atau pengunjung pingsan langsung mendapat pertolongan pertama. “Tak tanggung-tanggung, kita terjunkan paramedis, mulai perawat, dokter, dokter spesialis emergency. Sehingga langsung tertangani dengan baik,” tegas Daru.

Daru juga menyakinkan bahwa edaran peserta yang meninggal adalah kabar Hoax yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Hingga memaksa Dodik Sumarsono menyayangkan sikap tersebut. “Sudah waktunya bijak dalam bersosmed, jangan gampang menyebar kabar yang belum pasti dan belum bisa dipertanggungjawabkan,” tegas Dodik.

 

Sontak setelahnya berkenan SBY memberi sambutan hangat menyapa warga Pacitan, SBY berharap Pacitan kian maju dan sejahtera sembari selalu rukun dan kokoh dalam persatuan dengan dukungan pemimpin yang amanah.

Ditengah masyarakat SBY bernostalgia, teringat masa kecil dan remajanya di Pacitan. Presiden Ke-6 ini ingat betul lahir di Desa Tremas, lalu pernah tinggal di Nawangan, Bandar, Punung bahkan Pacitan bagian timur dan kecamatan lain, lalu setelahnya meniti karir di militer di pemerintahan dan presiden.

“Puluhan tahun saya mengembara dan saya ingin kembali bersama bapak ibu,” ungkapnya sembari menunjukkan Bangunan Museum Dan Galeri Seni SBY*ANI sebagai bukti kecintaannya kepada Mendiang istri dan masyarakat Pacitan.

Sementara itu, di antara kesuksesan yang luar biasa dari event tersebut, tampak senyum merekah pedagang yang menjajakan dagangannya. Itikad baik SBY secara langsung mendorong ekonomi. Kristanto Waluyo Ketua Panitia mengucapkan terimakasih kepada semua pihak utamanya SBY dan Keluarga yang memiliki niat baik untuk Pacitan dan masyarakat. (PemkabPacitan).

 

Sepeda Listrik Wajib Punya Lintasan Khusus

Pemerintah mengapresiasi langkah pelaku usaha sewa sepeda listrik yang kini marak di Alun-alun Kabupaten Pacitan. Inovasi tersebut tentu mendukung harapan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji Mas (Mas Aji) untuk menciptakan Car Free Night di akhir pekan.

Namun mengingat Alun-alun juga dimanfaatkan oleh pedagang, sarana olahraga dan masyarakat lain, tetapi sepeda listrik tentu membutuhkan lintasan aman, supaya tidak mengganggu kenyamanan dan keselamatan masyarakat di Alun-alun.

Oleh karenanya pemerintah lekas menggelar rapat gabungan yang dipimpin oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan T. Andi Faliandra, dan mengundang pengusaha yang bersangkutan. Sehingga ditemukannya kesepakatan untuk uji coba dimana dilakukan penutupan di Jalan Jaksa Agung Suprapto dan lingkup Pendopo.

Sehingga jika hal tersebut dianggap aman dan pengusaha sewa diuntungkan regulasi yakni Perda No. 06 Tahun 2021 Tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah dapat diterapkan untuk mendukung PAD dan pembangunan Pacitan yang berkelanjutan. “Kami sepakat mulai 1 Desember 2023 mulai ditegakkan,” ujar Asisten, kemarin (06/0/11/2023).

Sementara Eny Setyowati Kepala DPMPTSP Pacitan mengatakan pihaknya juga mendorong pelaku untuk mengurus perizinan, dengan melakukan pendampingan sehingga proses cepat. “Ini juga kami sampaikan saat rapat bersama,” ujarnya.

Diantara beberapa pertemuan yang melahirkan kesepakatan, biaya retribusi sewa disepakati oleh semua pihak, termasuk Hendro Subekti, pelaku usaha sewa sepeda listrik. Baginya angka yang disepakati tidak memberatkannya. “Terutama kami bisa sama seperti pedagang dan yang lain dalam memanfaatkan Alun-alun, ikut membayar pajak, dan hasilnya dapat dirasakan bersama, jadi sebenarnya tidak ada masalah,” terangnya. (Pacitankab).