Berita terbaru

Wadah Silaturahmi Seluruh Masyarakat Pacitan Dihari Fitri, Bupati Gelar Open House

Kumandang takbir bersahut pertanda ramadhan telah usai. Berganti dengan bulan fitri yang merupakan bulan kemenangan umat islam. Menyambut hati suci dalam balutan silatirahmi Bupati Pacitan telah menyiapkan  helatan tahunan. Yakni tradisi Open House bersama Wakil Bupati Pacitan.

“Hari pertama saya sekalian bersama Wabub biasanya open house di pendopo. Agenda ini terbuka untuk umum, seluruh masyarakat Pacitan” tutur Indartato.

Pihaknya berharap dengan silaturahmi, kehidupan bermasyarakat akan adem ayem tentrem. Wahub Yudi Sumbogo menambahkan bahwa agenda ini adalah wujud kedekatan pemda, khususnya Bupati dengan masyarakat.

(Budi/Anj/Riyanto/Diskominfo)

Jalur Mudik Ponorogo-Pacitan Terpantau Lancar

PASAR TEGALOMBO. Kondisi pasar Tegalombo yang padat karena pengunjung melonjak pada Rabu (13/6/2018). (Foto: Dwi Purnawan/Pacitaku.com)

TEGALOMBO – Jalur mudik Ponorogo-Pacitan pada H-2 jelang hari raya Idul Fitri 1439 H terpantau landai lancar.

“Untuk arus mudik di 2018, jalur ponorogo-Pacitan terpantau landai lancar, titik kemacetan di jalur mudik Ponorogo-Pacitan berada di Pasar Wage Grindulu Tegalombo,”katanya kepada Pacitanku.com pada Rabu (13/6/2018) di Tegalombo.

Dia mengungkapkan bahwa titik kemacetan di kawasan tersebut terjadi karena bertepatan dengan hari pasaran. Selain itu, rutinititas “prepekan” atau melonjaknya pengunjung pasar jelang hari raya juga menjadi faktor adanya titik kemacetan di kawasan tersebut.

“Titik kemacetan terfokus di pasaran, ada sedikit penumpukan kendaraan, pedagang, pengunjung, memadati sebagian badan jalan, untuk yang lain masih landai,”ujarnya.

Lebih lanjut, Gustav mengatakan bahwa kemacetan kawasan Pasar Wage Tegalombo dikarenakan adanya kegiatan khusus seperti hari pasaran. “Kalau tidak ada kegiatan khusus jalur normal tidak macet,”tandas Gustav.

Selain titik kemacetan, Gustav juga meminta pemudik yang hendak ke Pacitan mewaspadai jalur rawan longsor di wilayah Kecamatan Tegalombo. “Titik longsor ada di Ngreco, namun di musim kemarau ini belum ada kejadian bencana,”kata dia.

Secara khusus, dia menghimbau kepada para pemudik yang hendak ke Pacitan untuk mewaspadai jalur utama di kawasan tersebut, mengingat banyak tikungan dan melewati pegunungan.

“Bagi pemudik yang mau ke Pacitan, yang kondisi berliku, staminanya harus fit, jika capek, cari tempat istirahat, jangan memaksakan perjalanan, karena medan Pacitan berliku,”pungkasnya.

(Dwi Purnawan/diskominfopacitan)

 

Masjid Agung Darul Falah Pacitan Sediakan 8.700 Paket Buka Puasa

SEMARAK. Warga Pacitan memadati teras Masjid Agung Darul Falah untuk melaksankan buka puasa bersama. (Foto: Dwi Purnawan/Pacitanku.com)

Pacitanku.com, PACITAN – Masjid Agung Darul Falah (MADF) Kabupaten Pacitan menyediakan sebanyak 8.700 paket buka puasa selama 29 hari di Bulan Ramadhan tahun 2018. Paket tersebut terbagi selama jelang berbuka puasa setiap sore di teras masjid terbesar di Pacitan tersebut.

Ketua takmir MADF Wasi Prayitno saat berbincang dengan Pacitanku.com pada Senin (11/6/2018) di Pacitan menuturkan bahwa tiap hari pihaknya menyediakan total 300 paket buka puasa gratis kepada jamaah di MADF.

“Ada paket buka puasa 300 paket setiap harinya, terdiri dari 200 yang kami sediakan, dan 100 dari tambahan warga, selain itu sejumlah kegiatan juga kami selenggarakan yang membuat masjid Agung Darul Falah pada Ramadhan tahun ini menjadi lebih semarak,”katanya di sela penyerahan santunan kepada anak yatim/piatu di Pacitan.

Selain paket buka puasa, kata Wasi, MADF juga menggelar berbagai kegiatan untuk menyemarakkan bulan Ramadhan di Pacitan. “Ada bazar Ramadhan, kajian dhuhur dan ashar, bantuan untuk anak yatim, selain itu secara keseluruhan juga ada tarawih dengan imam para hafidz dari Kediri, Ponorogo dan Pacitan,”jelas pria yang juga Kepala Dinas Perhubungan Pacitan itu.

Kegiatan lain, imbuhnya, MADF juga menggelar itikaf Ramadhan di 10 hari terakhir di Pacitan. “Jamaah itikaf yang digelar di lantai atas juga disediakan sahur bersama, semuanya dikelola jamaah,”ujarnya.

Dia berharap semaraknya masjid tersebut di Pacitan, dan seluruh masjid di Pacitan terus terjadi dan tidak hanya di bulan Ramadhan saja.

“Kita berharap kegiatan yang semarak di bulan Ramadhan ini kedepan masjid kita lebih semarak, lebih makmur, tidak hanya pada bulan Ramadhan, semuanya, masyarakat Pacitan, adik-adik bisa tertaut hatinya di masjid, karena dari masjid ini mereka akan menjadi anak yang berguna bagi bangsa, negara dan agama,”pungkasnya.

(Dwi Purnawan/Diskominfo)

Jelang Liga Suratin Perspa Gelar Seleksi Dan Laber

Jadwal padat menanti perspa karena mengikuti dua liga sekaligus

Menjelang kompetisi Suratin yang akan dijadwalkan pada tanggal duapuluh juli mendatang Persatuan Sepak Bola Pacitan atau Perspa pada 05/06/2018 menggelar seleksi perdana kepada puluhan pemain di kandangnya stadion kabupaten pacitan.

“geografis kabupaten pacitan memendam potensi pemain bagus” papar Hudiono penanggung jawab klub andalan kabupaten pacitan kepada diskominfo. Liga remaja itu menurutnya selain cukup bergengsi untuk dikuti juga dapat meningkatkan profesionalitas kepada para pemain. Berdasarkan hasil seleksi yang dilaksasnakan dengan ketat yang dilaksanakan pada duapauluh sembilan, tigapuluh satu mei dan dua juni perspa saat ini mampu menjaring tigapuluh pemain dari berbagai kecamatan di pacitan.

Setelah usai seleksi pihaknya akan menjadwalkan latihan perdananya pada tanggal lima juli mendatang. Selain alasan diatas pihaknya menilai kompetisi suratin layak untuk dikuti  dengan serius karena untuk kelas U 17 sangat bersengsi dan sayang jika dilewatkan. “diliga remaja perspa masih sangat bersaing dan menjadi sorota”. Imbuh hudi.

Walaupun ketatnya jadwal pertandingan yang bakal melanda perspa karena juga harus berlaga di liga 3 Ia mengatakan tak ada yang harus dirisaukan, karena kondsisi itu justru akan menambah kemampuan baik disektor para pemain ataupun menejemen. Selanjutnya Ia membuat langkah dibeberapa pertandingan dapat dilaksanakan di pacitan, hal itu untuk menunjukan kepada masyarakat bahwa klub andalan kabupaten pacitan beraktifitas. “dan sebagai upaya kita untuk menumbuhkan antusiasme pemuda berbakat untuk memperkuat tim kita bersama”.  Hudiono menambahi.

krisis jam terbang membuat tim ini masih jauh untuk mampu tersohor seperti tim lain se jawa timur, namun ia menyadari akan segala kondisi yang dialami tim baru seperti perspa, dan pihaknya pun enggan untuk muluk-muluk jika ditanya target. “tidak menjadi juru kunci saya kira adalah hal yang cukup memuaskan”. Hudiono mengahiri.

(Budi/Riyanto/Diskominfo)