Berita terbaru

PACITAN DENGAN SPOT-SPOT CANTIK NGABUBURITNYA

Memasuki hari ke-15 di bulan Ramadhan (31 Mei 2018), apakah dari kalian masih ada yang bingung buat ngabuburit ke tempat yang hitz buat didatangi untuk mencari takjil atau bahkan untuk buka bersama dengan teman atau keluarga di Kota Pacitan ini???

Ngabuburit adalah istilah lain yang digunakan anak-anak muda jaman sekarang untuk mereka menghabiskan waktu menjelang buka puasa.

Penulis sore ini juga tak ingin kalah dengan anak-anak muda. Saya “Ngabuburit” dengan menyusuri jalanan dari pojok barat  kota Pacitan (perbatasan Desa Sedeng dan Desa Bangunsari) hingga pojok timur kota Pacitan(perbatasan Desa Kayen Kec.Pacitan dan Desa Purwoasri Kec. Kebonagung), hingga terangkumlah tempat-tempat yang mungkin bisa menjadi referensi untuk Anda datangi dan mencoba berbagai macam takjilan atau makanan dan minuman yang dijual di tempat-tempat tersebut.

Spot-spot hitz yang terangkum (menurut penulis) adalah sebagai berikut :

  1. Alun-alun Kota Pacitan

Tempat ini merupakan tempat paling mudah dijangkau dari segala penjuru kota Pacitan karena lokasinya yang berada di jantung kota (tengah kota) dan banyak fasilitas menarik seperti taman bermain, jogging track, tempat duduk wi-fi gratis. Disini kita bisa memilih banyak makanan yang dijual dijual di tenda-tenda biru yang tersedia di sepanjang trotoar yang memang sudah disediakan oleh pemerintah untuk pedagang kaki lima.

  1. Jembatan JLS Ploso-Sirnoboyo

Inilah tempat hitz favourite terbaru anak-anak muda di Pacitan. Selain tempatnya yang menyuguhkan nuansa berbeda dengan tempat lain(pemandangan alam Pacitan yang bisa kita nikmati dengan pandangan mata yang luas), ternyata tempat ini memang sedang digandrungi kawula muda karena lebih bebas melakukan olahraga seperti jogging, bersepeda ataupun sekedar menikmati indahnya senja baik di hari-hari sebelum Ramadhan maupun saat Ramadhan.

Kondisi tersebut dibidik dengan sangat jeli oleh pelaku usaha muda untuk mencoba menjual produknya di bulan Ramadhan ini, seperti halnya yang dilakukan oleh 2 pemuda yang mempunyai nama panggilan Mas Ganas dan Pendek. Mereka berdua mencoba meraup keuntungan dengan menjual “Soup Duren Ae” di pinggir jalan JLS Ploso-Sirnoboyo samping barat Jembatan JLS. Dengan menggunakan mobil, 2 pemuda ini menggelar dagangannya dengan diiringi musik untuk menarik pembeli. Tak ayal, semakin hari pelanggannya pun semakin bertambah.

Selain 2 pemuda itu, masih banyak penjual yang menawarkan berbagai jajanan takjil lainnya yang pantas Anda coba.

  1. Bazar PLUT

Halaman trotoar kantor PLUT Pacitan seketika disulap menjadi Bazar bertenda biru yang penuh dengan berbagai produk makanan dan minuman. Tempat ini menjadi tempat buruan paling banyak diserbu masyarakat Pacitan terutama Ibu-ibu karena PLUT satu-satunya tempat yang paling lengkap dalam menyediakan makanan dan minuman untuk takjil juga sayur matang. Pihak PLUT sebelumnya merangkul masyarakat yang berminat untuk bergabung dalam bazar takjil selama Ramadhan. Bazar dibuka sejak tanggal 17 Mei sampai 10 Juni 2018 dari jam 2 siang hingga Ba’da Magrib.

Salah seorang penjual yang bernama Mega Suherman yang menjual produk Healthy Yoghurt dan berbagai makanan lainnya di lapak Bazar PLUT mengakui bahwa program pemerintah ini sangat bagus karena bisa memberikan peluang kepada masyarakat untuk mencari pendapatan yang lebih banyak terutama untuk “sangu” hari Raya Idul Fitri.

  1. Cafe-cafe Hitz Pacitan

Ada pemandangan unik yang berbeda tahun ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Apakah itu??? Yaa…Semakin menjamurnya cafe-cafe dan restaurant yang dibungkus dengan tampilan yang sangat cantik dan dengan ciri khasnya masing-masing di Kota Pacitan.

Berbeda sekali dengan terakhir kali penulis menginjakkan kaki di kota ini (pertengahan tahun 2013) setelah bertahun-tahun merantau ke pulau seberang. Dahulu tempat ngabuburit terkonsentrasi hanya di jantung kota Pacitan saja yakni di Alun-alun Pacitan. Sekarang Pacitan sudah menawarkan banyak pilihan dengan tempat-tempat yang mencandu mata dan batin yang sangat disayangkan jika kita tidak pernah mencoba mencicipi menu yang ditawarkan di tempat-tempat tersebut.

Adapun cafe-cafe dan restaurant di Pacitan yang penulis telah data adalah sebagai berikut :

  1. Wedangan Keprabon Cafe

Lokasi : Desa Bangunsari

  1. Khas Pacitan Cafe and Restaurant

Lokasi : Jl. Jendral Suprapto Sidoharjo

  1. MJ Seafood

Lokasi : Jl. Jendral Suprapto Sidoharjo

  1. Barber Ice

Lokasi : Jl. Jendral Suprapto Sidoharjo

  1. Jetsky Cafe

Lokasi : Jl. Jendral Suprapto Sidoharjo

  1. Fortune Joglo

Lokasi : Selatan Lapangan Manggala Sakti, depan Kantor Pajak Ploso

  1. Lokrap Cafe

Lokasi : Depan Rumah Pintar Pacitan

  1. OVJ cafe

Lokasi : Timur Lokrap Cafe

  1. Teras Cafe

Lokasi : Timur Alun-alun Pacitan

  1. Kampung Pacitan Restaurant

Lokasi : Pertigaan JLS Sidoharjo

 

Beberapa titik cafe dan restaurant di atas adalah baru sebagian kecil dari sekian banyak cafe yang ada di Pacitan yang mungkin bisa pembaca datangi dengan teman ataupun keluarga untuk menikmati berbuka puasa bersama-sama.

Penulis merangkum titik tersebut berdasarkan hasil survey penulis saat menyusuri sudut kota Pacitan tadi sore dengan melihat tingkat keramaian pengunjung yang sedang ngabuburit.

 

Nah, bagaimana dengan Anda??? Ingin ngabuburit dengan ala yang mana???

(ryn surya/Dinas Perpustakaan Kab. Pacitan)

Hari Keenam Sumbogo Silaturohmi Dengan Warga Wonoanti

Ratusan warga masyarakat dari berbagai desa di Kecamatan Tulakan berkumpul untuk bisa bertemu dan bersilaturohmi dengan Wabup Sumbogo.

Wabup yudi sumbogo mengajak warga masyarakat Dusun Duren, Desa Wonoanti, Kecamatan Tulakan, untuk memaksiamalkan ramadhan sebagai upaya mendektkan diri kepada Alloh Swt, serta dalam kesempatan itu Ia mengajak untuk peduli dan saling tolong menolong antar warga, sehingga terjadi kerukunan sebagai cermin warga pacitan.

Kegiatan itu digelar di masjid Baitussalam 28/05/2018. sejak ba’da sholat ashar ratusan warga masyarakat dari berbagai desa di Kecamatan Tulakan berkumpul untuk bisa bertemu dan bersilaturohmi dengan Wabup Sumbogo. Turut hadir Ketua DPRD Ronny Wahyono, kepala OPD dan Badan serta pejabat lingkup Pemkab Pacitan.

Dalam kesempatan itu Wabub yudi sumbogo membagikan puluhan paket sembako kepada warga masyarakat yang kurang beruntung, juga diserahkan dana tunai renovasi masjid dan mushola kepada masing-masing yang telah mengajukan.

Diakhir sambutanya Sumbogo mengingatkan kepada seluruh undangan untuk turut serta menjadi pemilih dalam Pilgup yang akan diselenggarakan tanggal 27 juni mendatang.

(budi/anj/riyanto/diskominfopacitan)

Utamakan Keselamatan Dan Kesehatan Kepada Pemudik Dan Wisatawan

Yudi Sumbogo memberikan arahan dalam Rapat Kordinasi Persiapan Angkutan Lebaran dan Dikaitkan dengan informasi tentang Public Safety Center atau PSC.

Dinas perhubungan melakukan Rapat Kordinasi Persiapan Angkutan Lebaran dan Dikaitkan dengan informasi tentang Public Safety Center atau PSC kemarin 28/05/2018 di Gedung Karya Darma. Hadir Wabup Yudi Sumbogo, Ketua DPRD Kab. Pacitan Ronny Wahyono dan mengundang Seluruh OPD terkait, TNI, Polri serta Camat se-Kabupaten Pacitan.

Ketua DPRD Ronny Wahyono meminta melakukan pengawalan dan pengawasan kepada pemudik yang melintas sehingga terpantau seluruhnya, dan berharap tarif angkutan dari dan ke Kabupaten Pacitan untuk dikondisikan, dan menyambut baik info PSC.

Wabup yudi sumbogo mendukung Rakor dan PSC tersebut, serta meminta kordinasi berkelanjutan sebagai upaya menjadi tuan rumah yang baik bagi para pemudik dan wisatawan serta mengutamakan keselamatan. Masalah angkutan Ia berharap Dinas terkai segera melakukan sosialisasi sejak dini dan berkelanjutan, sehingga tarif angkutan dapat sesuai yang diharapkan. “lakukan kordinasi yang baik antar sektor terkait”. Kata Sumbogo menyampaikan harapanya.

(budi/anj/riyanto/diskominfopacitan)

Indartato Serahkan Petikan SK dan Mengajak Bergandeng Tangan untuk kesejahteraan Pacitan

Bupati secara simbolis menyerahkan SK tersebut dan didampingi oleh Wabup Yudi Sumbogo dan Sekda Suko Wiyono.

Sebanyak 810 Aparatur Sipil Negara (ASN) menerima Petikan Surat Kuasa atau (SK) Kenaikan Pangkat periode April Tahun 2018. Digelar kemarin di Pendopo Kabupaten Pacitan 28/05/2018. Bupati secara simbolis menyerahkan SK tersebut dan didampingi oleh Wabup Yudi Sumbogo dan Sekda Suko Wiyono.

Terbagi menjadi  dua gelombang, gelombang pertama berjumplah 463 ASN yakni dari lingkup Dinas Kesehatan, Rumah Sakit dan lingkup OPD Sekabupaten Pacitan. Selanjutnya gelombang kedua sebanyak 347 ASN dari lingkup Dinas Pendidikan.

Dalam sambutanya Bupati Indartato mengucapkan selamat kepada seluruh ASN yang naik pangkatnya dan berharap dengan naik jabatanya kehidupan dan keluarganya menjadi lebih sehatera. Ia juga mejelaskan indikator utama Pemerintah untuk masyarakat agar maju dan sejahtera, pertama yakni lama hidup masyarakat, dimana Kabupaten Pacitan mendapat peringkat pertama se-Jawa Timur dimana rata-tata hidup masyarakat berada di usia 71 tahun.

Selanjutnya adalah pendidikan dimana Kabupaten Pacitan mempunyai berbagai banyak tantangan, walaupun setiap tahun kualitas pendidikan Kabupaten Pacitan terus merangkak naik, namun Ia mengajak untuk terus bekerja keras dan ikut serta membangun pendidikan di Pacitan. indikator ketiga adalah standar hidup yaitu bagaimana masyarakat sejahtera. “dan untuk mencapai itu kita harus bekerjasama serta bergandengan tangan, karena pemerintah tidak bisa kerja sendiri”. Tutur Indartato dalam sambutanya.

(budi/anj/riyanto/diskominfopacitan)

Jumlah Lansia Sehat Harus Meningkat

Keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia berdampak terhadap terjadinya penurunan angka kelahiran, angka kesakitan, dan angka kematian serta peningkatan umur harapan hidup (UHH). Salah satu konsekuensinya, sejak tahun 2010 terjadi peningkatan jumlah penduduk lanjut usia (lansia).
Tepatnya data Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan peningkatan UHH saat lahir dari 69,8 tahun pada tahun 2010 menjadi 70,9 tahun pada tahun 2017 dan diperkirakan akan meningkat menjadi 72,4 pada tahun 2035 mendatang. Inilah yang disebut transisi menuju struktur penduduk tua (ageing population).
Sementara itu, berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, terjadi transisi epidemiologi dari penyakit menular ke peningkatan penyakit tidak menular (PTM). Sehingga kaum lansia cenderung mempunyai penyakit yang multipatologis
Sebagai upaya preventif risiko penyakit tersebut, Kemenkes mendorong percepatan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan lansia di fasilitas kesehatan. Kini sudah terdaftar 14 Rumah Sakit rujukan di 12 provinsi yang memiliki pelayanan Geriatri Terpadu, di antaranya: RSUP dr. Adam Malik, RSUP dr. M. Jamil, RSUP M. Hosein, RS dr. Cipto Mangunkusumo, RS. dr. Hasan Sadikin, RSUD dr. Sardjito, RSUP dr. Kariadi, RSUD dr. Moewardi, RSUP dr. Soetomo, RSUD dr. Saiful Anwar, RSUP Sanglah, RSUP dr. Wahidin, RSUP Prof. DR. dr. R. D. Kandouw, dan RSUP dr. Soedarso.
Hingga tahun 2017, terdapat sekitar 37,1% Puskesmas (3.654 Puskesmas dari 9.754 Puskesmas) yang telah menyelenggarakan pelayanan kesehatan Santun Lansia dan sudah mempunyai 80.353 Posyandu Lansia/Posbindu.
Kepedulian terhadap kesehatan lansia, menurut Menkes Prof. dr. Nila Moeloek, Sp.M(K), merupakan perwujudan memberikan jangkauan pelayanan lebih luas serta mewujudkan hak atas kesehatan bagi semua; sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 7 Undang-Undang nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Tujuannya supaya lansia tetap sehat, bugar, dan berdaya melalui pendekatan Siklus Kehidupan (continuum of care) yang dimulai sejak masa prahamil, hamil, bersalin dan nifas, bayi, balita, remaja, usia produktif, pra lansia, dan lansia.
“Di setiap tahapan siklus kehidupan, ada intervensi kesehatan yang harus diberikan untuk mewujudkan lansia yang berkualitas,” urai Menkes.
Menkes berharap, kerja lintas sektor terkait dapat membangun pemahaman publik akan pentingnya hidup sehat. Hal tersebut sekaligus langkah persiapan mencapai lansia yang sehat, mandiri, aktif, dan produktif sejak beberapa generasi sebelumnya.(Kemenkes RI)