INOVATIF: Haris Kuswanto (kiri) saat menerima kunjungan Bupati Indartato di pos perbatasan. (PS/PS/Diskominfo)


Bandar – Apa yang dilakukan warga Desa Jeruk pantas diacungi jempol. Begitu Covid-19 mewabah, pemerintah desa setempat langsung memprakarsai pendirian rumah karantina mandiri.


Bahkan jumlahnya mencapai 6 unit sesuai jumlah dusun yang ada. Adapun pengelolaannya menjadi tanggungjawab warga di masing-masing dusun. Uniknya, tidak sedikit warga yang suka rela dikarantina selama 14 hari.


“Di sini karantina sudah jalan sendiri. Masing-masing dusun bertanggungjawab terhadap kesehatan warga,” terang Haris Kuswanto (53), Kepala Desa Jeruk baru-baru ini.


Menurutnya, keinginan menyiapkan ruang karantina didasari pertimbangan bahwa desa yang dipimpinnya berada di lintas batas antarprovinsi. Yakni dengan Kabupaten Wonogiri, Jateng.


Sementara banyak pula warga desa yang berstatus perantau di sejumlah kota besar. Namun rumah karantina yang sedianya diperuntukkan bagi pemudik, juga dihuni warga setempat yang merasa kurang sehat.


“Ada yang merasa kurang sehat ya langsung minta dikarantina. Alhamdulillah, setelah 14 hari dinyatakan sehat dan bisa kembali pulang ke rumah,” tambahnya.


Haris melanjutkan, tidak kurang dari 6 orang yang sukses melewati masa karantina. Lingkungan sekitar pun tak keberatan saat mereka kembali ke tempat tinggal semula.


Sementara bagi pemudik, posko di perbatasan memberlakukan protokol baku. Pemeriksaan kesehatan dilakukan sejak mereka masuk wilayah Pacitan. Tim dari desa juga turut bergabung bersama personel posko.


“Warga kami juga terlibat langsung sebagai relawan,” papar kades yang juga mendapat jatah piket di posko.


Meskipun kesadaran masyarakat cukup tinggi namun kegiatan promosi tak henti dilakukan. Media yang digunakan pun tak perlu armada khusus. Mobil pikap milik Haris disulap menjadi unit publikasi dengan dipasang pengeras suara.


“Tiap hari keliling dusun. Kadang saya sendiri yang woro-woro. Jadi tiap ada kebijakan baru dari pemerintah, warga langsung tahu,” pungkasnya. (PS/PS/Diskominfo)

WhatsApp chat