Istri Bupati, Luki Indartato berpose di depan kamera membantu mempromosikan obyek wisata Watu Bale saat kegiatan penyerahan Sertifikat Pra-Evaluasi.

Marjuni Kades Jetak, Tulakan tertunduk lesu. Lantaran anggaran Dana Desa (DD) tahun 2020 sudah habis untuk kebutuhan penanganan covid-19. Berupa bantuan langsung kepada masyarakat terdampak.

Sementara pembangunan untuk pemaksimalan area wisata masih jauh dari kata sempurna. Sikap itu wajar, karena warga timur memiliki ambisi besar bersaing aktif dalam pembangunan pariwisata, demi mensejahterakan masyarakat.

Mengetahui itu Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga (Disparpora) Pacitan, T. Andi Faliandra terharu sekaligus merasa bangga terhadap mimpi membesarkan pariwisata timur Pacitan ini.

Momentum penyerahan piagam Pra Simulasi yang dilakukan hari ini (23/07) ia anggap sebanding dengan semangat dan komitmen yang ditunjukan seluruh pengelola pariwisata, utamanya di obyek wisata Watu Bale, Soge dan Pidakan.

Itu berarti mulai saat ini, 3 objek tersebut dapat menerima tamu dari lokal Pacitan, sampai pada tahap selanjutnya yaitu Evaluasi. Usai tahapan terakhir obyek-obyek yang memenuhi standar protokol kesehatan dapat menerima tamu dari mana pun. “Semua harus memenuhi standar AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru),” kata Andi.

Sementara Bupati Pacitan Indartato yang berkesempatan hadir menegaskan, saat ini pemerintah bukan hanya berkutat pada hal kemanusiaan, namun juga berfokus pada rana ekonomi. Ia berharap kepercayaan yang diberikan satgas dapat diemban dengan baik. “Kalau lahir cluster baru bisa di tutup. Bisa rugi kita semua,” pesannya.

Menyikapi uneg-uneg Marjuni, Bupati memastikan pemda secepatnya akan hadir memenuhi kebutuhan tersebut, meski objek tersebut dikelola pemdes setempat. Namun tetap sesuai dengan kemampuan yang ada. (budi/anj/rch/tika/DiskominfoPacitan).

WhatsApp chat