Polemik seni Reog Ponorogo yang sempat menghangat dalam beberapa hari terakhir turut memantik reaksi seniman reog asal Pacitan. Rabu (13/04) malam, ratusan seniman yang tergabung dalam Paguyuban Reog Kabupaten Pacitan serta para pecinta seni reog tumpah ruah di halaman pendopo kabupaten.

 

Bukan untuk melakukan aksi protes, para seniman reog ini justru menunjukkan aksi simpatik dengan menggelar pertunjukan reog masal. Tak pelak, usai ba’da tarawih kompleks pendopo ramai oleh masyarakat yang hadir untuk menyaksikan pagelaran akbar tersebut. Puluhan reog dari berbagai paguyuban di Kabupaten Pacitan unjuk kebolehan dalam acara yang diprakarsai oleh Dewan Kesenian Daerah itu.

 

“Kami para seniman reog Pacitan “rumangsa melu handarbeni wajib melu Ngrungkepi” (merasa ikut memiliki wajib ikut melindungi),” teriak salah satu panitia melalui pengeras suara.

 

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji yang hadir langsung dalam acara tersebut sangat apresiatif terhadap aksi solidaritas pecinta seni reog Pacitan untuk mendukung kesenian asli Ponorogo itu menjadi milik Bangsa Indonesia. Tidak hanya itu, Mas Aji juga memaknai acara ini sebagai “Buka bersama’ ( awalan) untuk bangkit setelah dua tahun dilanda pandemi. Namun demikian, Ia minta masyarakat tetap menjalankan prokes dan turut menyukseskan program pemerintah yakni, vaksinasi.

 

“Malam hari ini adalah dalam rangka aksi solidaritas dan semoga doa kita bersama didengar bahwa kesenian reog Ponorogo ini tetap menjadi milik bangsa Indonesia,” kata Mas Aji lantang.

 

Dalam kesempatan itu pula Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menyatakan bahwa halaman pendopo kabupaten yang diberi nama lapangan Notopuro terbuka untuk umum. Masyarakat dipersilahkan memanfaatkan fasilitas lapangan pendopo untuk berkegiatan selama kegiatan itu positif. (prokopim pacitan / Pemkab Pacitan)

WhatsApp chat