Wilayah Bentul, Bengkal, Tanjungsari Sementara Tertutup Untuk Umum

Karantina wilayah terpaksa kembali diberlakukan di dusun Bengkal, Tanjungsari, Pacitan selama 10 hari ke depan. Kondisi ini merupakan tindak lanjut atas merebaknya kasus Covid-19 di lingkungan tersebut.Jubir Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Covid-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto mengonfirmasi, penutupan ini dimulai sejak kemarin (04/10) pukul 23:59. Jika kembali terkendali wilayah ini kembali dibuka pada (14/10). “Kami bertanggungjawab atas kebutuhan mereka selama karantina,” ujar Rachmad (05/10).Swab Massal juga akan dilakukan satgas TGTP esok pagi (06/10), bahkan Rachmad mengatakan jumlah sasaran Swab di Bengkal lebih besar ketimbang di wilayah Barang, arjowinangun, lantaran sebelumnya keluarga pasien terkonfirmasi ada yang meninggal dunia dengan pemulasaraan jenazah tanpa standar protokol kesehatan.”Keluarga tersebut juga menggelar kenduri atau kirim doa, ini tentu harus kita waspadai supaya virus tidak menyebar,” ungkapnya. Sementara jumlah pasti peserta swab mencapai 240 orang, sedang di Bengkal saat itu hanya 140 orang.Instansi perbankan yang juga disinyalir sebagai zona penyebaran virus dikabarkan mulai hari ini dilaksanakan penutupan sementara. Jubir memperkirakan penutupan ini akan berlangsung hingga Rabu (07/10) untuk dilakukan penyemprotan di kantor cabang perbankan itu secara menyeluruh.Sebelumnya, satu karyawan tetap perbankan berplat merah tersebut mengalami sakit dengan gejala influenza dan sesak. Sebelum dilakukan swab karyawan tersebut keburu meninggal dunia, sedang riwayat yang dihimpun satgas karyawan tersebut usai melakukan perjalanan dari luar kota.Gugus selain terus melakukan koordinasi dengan pihak desa dan perbankan juga akan memaksimalkan 3T. Terhadap masyarakat, gugus akan lebih giat lagi mengkampanyekan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak) juga melakukan advokasi maupun edukasi. (BD/ryt/dzk/rchtk/DiskominfoPacitan)

Bersama Menuju Pacitan Zona Hijau

Ditengah pandemi covid 19 yang masih melanda, Bupati Indartato mengajak seluruh komponen masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Upaya  ini selayaknya menjadi harapan bersama untuk menuju Pacitan zona hijau, bebas penularan covid 19.

“Menegakkan protokol kesehatan harus menjadi ikhtiar bersama kendatipun diwilayah yang tidak terpapar langsung”, terang bupati Indartato saat kunjungan kerja di Desa Pucangombo Kecamatan Tegalombo, Senin (14/09).

Desa Pucangombo sendiri merupakan daerah yang  saat ini berstatus zona hijau. Namun demikian bupati Indartato sangat mengapresiasi kesadaran masyarakat yang tetap patuh protokol kesehatan. Terutama kedisiplinan dalam penggunaan masker.

Saat ini pemerintah lanjut bupati tengah berupaya memulihkan roda perekonomian setelah terpuruk dihantam pandemi. Menuju tatanan normal baru  masyarakat harus  menyesuaikan diri berdampingan dengan pandemi. Menjalankan 3M yakni, mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak.

“Ditengah pandemi ini perekonomian harus berjalan namun kesehatan jangan terabaikan”, katanya lagi.

Tidak hanya sektor ekonomi terang Indartato,  sektor pendidikan juga menunggu untuk pulih. Untuk relaisasi tak lain syaratnya harus berstatus zona hijau. Sampai saat ini data gugus tugas menyebut jumlah pasien positif  dalam pemantauan tinggal 3 pasien.

Dalam kunjungan kerja di Desa Pucangombo bupati berkesempatan berdialog dengan warga. Bupati juga menyerahkan bantuan paket sembako kepada 10 keluarga miskin (gakin). Turut mendampingi bupati, Sekretaris daerah  Asisten Sekda, Kepala Bapemas, Staf Ahli Bupati bidang pemerintahan hukum dan politik serta Camat Tegalombo.

2 Cabup dan Cawabup Ikuti Kampanye Penggunaan Masker

Menghitung bulan menuju pesta demokrasi di Kabupaten Pacitan. Tantangannya pemilihan Bupati dan Wakil Bupati serentak kali ini berada di tengah-tengah pandemi Covid-19 yang berisiko tinggi menyebarluaskan.

Sehingga membuat Pemda (Satgas Covid-19), Forkopimda, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menggelar Apel Kampanye Penggunaan Masker Dalam Rangka Pilkada Serentak Tahun 2020.

Kegiatan isi sekaligus dihadiri dua Paslon Bupati dan Wakil yakni Indrata Nur Bayuaji bersama Gagarin, dan Yudi Sumbogo beserta Isyah Anshori yang didampingi ketua KPU Pacitan Sulistyorini dan Ketua Bawaslu Berty Stefanus.

Kapolres Pacitan AKBP Didik Hariyanto sebagai pelaksana kegiatan mengatakan, upaya tersebut penting adanya dilaksanakan. Apalagi akhir-akhir ini penyebaran Covid-19 secara Nasional mengalami peningkatan yang signifikan. “Penggunaan masker di dalam protokol kesehatan efektif mencegah penularan Covid-19 hingga 80 persen,” terangnya di halaman Pendopo Kabupaten (10/09).

Secara teknis Didik mengungkapkan nantinya akan diawali dengan menumbuhkan komitmen seluruh yang terlibat pada kegiatan pemilihan, utamanya khususnya KPU Pacitan.

Disamping pihak kepolisian bersama satgas akan melakukan patroli secara berkala, melakukan pengawasan secara berkelanjutan. “Termasuk para simpatisan dari masing-masing calon diharapkan selalu memenuhi protokol kesehatan (3M, Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak),” tambah Kapolres.

Pos Perbatasan Luar Biasa Karena Didukung Seluruh Elemen Masyarakat dan Instansi

Benar adanya jika perbatasan adalah salah satu kunci penting penghambat penyebaran pandemi Covid-19. Di Kabupaten Pacitan ada 5 pintu masuk yang wajib dijaga 24 jam non stop oleh petugas.

Untuk mengetahui kondisi perbatasan pos perbatasan tersebut Bupati Pacitan Indartato sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pacitan meninjau langsung pintu masuk perbatasan Ponorogo-Pacitan di Desa Ketro, Tulakan dan Jalan Lorok-Trenggalek di Kecamatan Sudimoro.

Bupati mengaku bersyukur sekaligus bangga, lantaran ia menyaksikan kekompakan masyarakat Kabupaten Pacitan, didukung Karang Taruna hingga Banser dan ormas lain yang melibatkan diri di garda terdepan pengamanan, apalagi petugas tersebut disupport Kepala Desa, Camat bahkan Anggota DPRD.

Beberapa catatan yang diperoleh pada pemantauan tersebut oleh Bupati akan segera dicukupi, utamanya adalah sarana dan prasarana pendukung para petugas yang bekerja siang dan malam tersebut.

“Keamanan luar biasa. Oleh sebab itu saya mengucapkan terima kasih kepada jajaran Polres dan Kodim 0801 Pacitan,” kata Bupati menutup program kerja hari ini (14/04). (budi/rozaq/riyanto/tika/DiskominfoPacitan).

Posko Induk Covid-19 Pindah Di Kantor PUPR Lama

Bupati Pacitan Indartato sekaligus ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pacitan melihat langsung gedung baru Posko Induk Penanganan Covid-19 Kabupaten Pacitan. Posko ini saat ini berada di kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Permukiman Rakyat (PUPR) lama yang sementara tidak digunakan.

Sebelumnya Posko Induk tersebut berada di gedung Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang berada di lingkup Pemkab Pacitan, mengingat tempat tersebut kurang strategis dan sempit maka diputuskan dipindah di gedung kosong tersebut.

Posko baru ini cukup untuk menampung seluruh petugas, relawan dan awak media. Ada juga ruang gudang sebagai penyimpanan segala kebutuhan penanganan virus corona di Kabupaten Pacitan. “Semua data dan kebutuhan dan peralatan kita simpan disini, termasuk ada ruang untuk wartawan,” kata Bupati (14/04).

Dengan dipindahkannya posko baru ini diharapkan penanganan bahaya covid-19 di Kabupaten Pacitan lebih cepat dan maksimal, supaya kondisi segera kembali normal seperti sedia kala. (budi/rozaq/riyanto/tika/DiskominfoPacitan).