Ayo Berpartisipasi Dalam Pembangunan

Masyarakat dapat berpartisipasi memberikan masukan dalam pembangunan melalui Konsultasi publik dengan mengunjungi situs resmi kami di http://sippd.pacitankab.go.id/konsultasi_publik/
Mulai hari ini 22/01/19 hingga kamis 24/01/19.
Ayo bersama membangun Kabupaten Pacitan. (DiskominfoPacitan).

Pemanfaatan Aset Untuk Kesejahteraan Masyarakat

Pemanfaatan aset pemerintah harus ditujukan untuk mengangkat derajat kesejahteraan masyarakat. Hal itu disampaikan Bupati Indartato ketika meresmikan belasan prasarana hasil pekerjaan fisik tahun 2018 Kabupaten Pacitan di kawasan Pantai Klayar, Donorojo, Senin (21/1/2019). “Ini merupakan aset kita semua untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat di Kabupaten Pacitan,” katanya.

Total ada 18 unit prasarana baru dibangun selama tahun lalu dari berbagai perangkat daerah. Mulai lingkup Dinas Lingkungan Hidup (2), Dinas Pangan (1), Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (5), Dinas Pendidikan (2), dan Dinas PUPR sebanyak tiga unit. Selain itu diresmikan pula gedung Kantor Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, gedung Kantor Kecamatan Pacitan, Sudimoro, rumah dinas Camat Donorojo, serta gedung kantor Kelurahan Pacitan.

Menurut Bupati beberapa proyek yang ada diwilayah yang dipimpinnya itu merupakan hasil dari perencanaan diantara unsur pemerintahan. Ia lantas mencontohkan pembangunan bidang pariwisata. Selain dampaknya secara langsung dirasakan masyarakat, hasilnya juga untuk pemerintah daerah. Melalui sumbangan pendapatan asli daerah (PAD). “Sekarang masyarakat disekitar lokasi wisata (taraf) hidupnya lebih meningkat. Indikator masyarakat sejahtera adalah sehat, pintar, dan dompete kandel. Nantinya, prasarana harus dirawat,” ucap dia. (humaspacitan/DiskominfoPacitan).

Gelar Kontes Nembang Campursari Untuk Lestarikan Budaya Jawa

Seni budaya Jawa yang adi luhung harus tetap dijaga dan dilestarikan, khususnya kepada para generasi muda yang semakin berkiblat pada budaya-budaya asing yang tidak memiliki nilai ketimuran melalui kemudahan informasi Smartphone.

Fenomena ini direspons oleh para kelompok pelaku seni di Pacitan, salah satunya adalah “Sampan” atau Insan Musik Pacitan. Dengan menggandeng Bidang Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pacitan, menyelenggarakan kegiatan Malam Puncak Kontes Nembang Campursari Antar Pelajar Tahun 2019, “Tahapan sebelumnya yakni audisi kami laksanakan dengan cara Online,” papar Daryono Ketua Sampan.

Acara yang digelar di Pendopo 18/01/19, juga bertujuan untuk mencari penembang Campursari muda yang mumpuni sehingga selain mereka akan kembali mengenalkan Campursari kepada generasi muda, juga sebagai upaya mewariskan teknik vokal Campursari khususnya aliran klasik. “Para pemenang akan kita libatkan di kegiatan-kegiatan penting, jadi prestise juga pasti naik,” kata Sunyoto Staff Bidang Kebudayaan.

Daryono atau akrab dipanggil Tessy berharap pemerintah akan menyambut baik kegiatan tersebut, sehingga kegiatan ini dapat kembali dilaksanakan ditahun-tahun selanjutnya. “ke depan tidak hanya menyanyi Campursari klasik saja, namun bagaimana mereka dapat menciptakan lagu Campursari klasik,” harapnya.

Bupati Indartato turut hadir dan membuka acara tersebut beserta istri Luki Indartato, Sekda Suko Wiyono beserta istri Bety Suko Wiyono dan kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daryono. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Daftar Pemenang Kontes Nembang Antar Pelajar 2019;
Juara 1: Anggita Septi Indriyani (SMPN 1 Bandar)
Juara 2: Kaliyana Tantri (SMKN 1 Ngadirojo)
Juara 3: Viviana Setyaningrum (SMKN 1 Donorojo)
Harapan 1: Arianan Pramudita (SMKN Pringkuku)
Harapan 2: Erinda Septiarin (SMKN Pringkuku)
Harapan 3: Meilika Aulia Pratiwi (SMP LB)

Tembus Batik Pace Abstrak Untuk Pasar Kawula Muda

Inovasi mutlak dilakukan produsen Batik Pace Pacitan dalam memenuhi tuntutan jaman, salah satunya mengembangkan koleksi motif yang dimiliki, kali ini membidik gaya abstrak yang lebih kekinian, gaul dan berenergi. Menerobos pangsa muda-mudi yang menjanjikan dan dinamis.

Langkah itu telah dilaksanakan oleh Dinas Koperasi Dan Perdagangan (Diskoperindag) pada 28 hingga 31 Agustus 2018 lalu, menggandeng ahli Batik Abstrak Pandono dari Lawean Kota Solo, peserta Industri kecil Menengah (IKM) Batik dan Sablon di Pacitan diundang mengikuti pengembangan tersebut, mereka yang komitmen mengikuti kemudian barganti berkesempatan magang di Lawean “ untuk memaksimalkan ilmu yang diperoleh dengan praktik langsung selama lima hari,” kata Bambang Surono Kasi Industri, Logam dan Aneka.

Upaya itu juga sebagai siasat mengubah batik yang hanya sesuai dengan agenda formal semata, didukung pengembangan pada media berbahan kaos dan kain pantai. Termasuk melakukan kawin silang antara hasil sablon yang dihasilkan para pengusaha sablon supaya esensi muda semakin melekat, dengan catatan nuansa batik tidak hilang, “batik asli dapat dilihat dari gradasi warna pada hasil, serta proses perintangan warna menggunakan lilin atau malam, pakem tersebut jelas haram ditinggalkan” paparnya.

Saji sebagai pemilik Batik Saji, salah satu peserta yang konsisten mengikuti pelatihan serta langsung melakukan produksi menjelaskan hingga pada 16/01/19 beberapa konsumen mulai melirik produk baru tersebut, mulai dari kain mentah, kaos, kain pantai dan baju jadi yang telah dihasilkan. Pada tahap awal ini Ia tidak muluk-muluk, terpenting tetap memproduksi walaupun pada sekala sedang, “karena kami tidak sepenuhnya berorientasi pada keuntungan, kepuasan konsumen juga harus kami perhatikan,” kata Saji.

Bambang menjamin bagi pelaku batik yang mengembangkan inovasi tersebut tetap akan memperoleh perhatian secara berkelanjutan, dengan melakukan promosi-promosi secara masif, salah satunya mengikuti kegiatan Stan di Surabaya yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. “Stan yang kita jajakan pada setiap Even selalu mencuri perhatian penunjang. Batik Pace Abstrak kita pastikan semakin diminati,” harap Dia.

Berbagai kendala diakui muncul dari para pelaku pelatihan, mulai dari ketrampilan yang belum maksimal sehingga mempengaruhi hasil, hingga masalah permodalan. Namun Ia memastikan segala kendala tersebut tetap akan menjadi perhatiannya. (budi/anjar/riyanto/wira/DiskominfoPacitan)

Kirab Adipura; Pupuk Cinta Lingkungan Dan Ucapan Terima Kasih.

Sebagai wujud rasa syukur dan bangga yang dirasakan oleh Kabupaten Pacitan yang kembali meraih Piala Adipura Ke-14 karena komitmen terhadap lingkungan. Dan menanam kemauan dari dalam diri untuk menjaga lingkungan masing-masing, maka pemerintah melaksanakan Kirab Adipura ke-14 hari ini 15/01/19.

Kirab pada kesempatan ini 15/01/19 di berangkatkan oleh Wabup Yudi Sumbogo dari Desa Belah Kecamatan Donorojo, selanjutnya secara estafet dari para camat yang terlewati rute diboyong menuju ke Pendopo diserahkan kepada Bupati Indartato. Sebelum memasuki Pendopo arak-arakan pembawa piala tersebut terlebih dahulu mengitari kota Pacitan melewati JLS.

Tidak hanya masyarakat umum yang dapat menyaksikan kirab, sekolah yang terlewati rute juga berkesempatan menonton rangkaian, hal itu sebagai bentuk ajakan secara tidak langsung kepada generasi muda supaya terbentuk pola pikir sejak dini untuk cinta lingkungan baik disekolah dan rumah mereka masing-masing. “serta sebagai ucapan terima kasih kami kepada semua yang telah turut serta menjaga lingkungannya,” ucap Bupati. (timDiskominfoPacitan).