Showcase Stimulus Pemerataan Kualitas Pendidikan

kualitas pendidikan utamanya tingkat menengah atau SMP/MTS di Kabupaten Pacitan setiap tahun terus mengalami kenaikan. Terbukti pada tahun ini SMP Negeri 1 Pacitan berada pada posisi 97 dari 8081 SMP/MTS di Provinsi Jawa Timur. Capaian membanggakan tersebut disampaikan Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Pacitan Cahyo Herlambang disela kegiatan Showcase 2018 yang di laksanakan di halaman Pasar Sawo pagi ini 21/11/18.

Selain memperoleh prestasi tersebut sekolah yang berada tepat di selatan alun-alun itu juga menjadi sekolah Rujukan yang mempunyai lima sekolah Imbas. Yang pada saat ini menggelar Pentas Seni (Showcase) dengan menampilkan berbagai kegiatan pameran produk pertunjukan seni budaya serta Lomba Penulisan Esai (Antologi).

Nantinya kegiatan Showcase dapat memotivasi ke lima sekolah Imbas tersebut agar naik levelnya menjadi sekolah Rujukan. Menjadi pendamping SMP Negeri 1 Pacitan di wilayah-wilayah. Muaranya adalah kualitas pendidikan di Pacitan menjadi merata. “Dukungan luar biasa dari pemerintah harus kita manfaatkan untuk kemajuan pendidikan,” ucap Cahyo mengajak Kepala Sekolah lain. (Budi/Anj/Riyanto/DiskominfoPacitan).

Berupaya Angkat Kembali Prestasi Bulu Tangkis

Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kabupaten Pacitan memanfaatkan momentum Peringatan Hari Korpri yang jatuh pada 29 November mendatang untuk kembali mengangkat dunia Bulu tangkis Pacitan dengan menggelar Kejuaraan Bulu tangkis Dalam Rangka memperingati Hari Korpri Ke-47.

Pada tahun-tahun terakhir ini Bulu tangkis di Pacitan mengalami penurunan prestasi yang signifikan. Kondisi itu ditengarai oleh letak geografis Pacitan yang terisolir baik antar wilayah juga Kabupaten lain, akibatnya para atlet tidak mengetahui skala kekuatan atlet Kabupaten lain. Sebab lain yakni sarana utama untuk latihan adalah Gedung Serbaguna atau Gasibu yang acap kali terpakai kegiatan lain.

Namun untuk peminat Bulu tangkis tiap tahun justru terus bertambah, tren positif itu ditangkap cepat PBSI Pacitan dengan menggelar kejuaraan tersebut, “Normalnya dua kali dalam setahun, namun kami akan mengupayakan menjadi tiga kali,” Kata Massulam Panitia kegiatan Kepada Diskominfo 21/11/18.

Kejuaraan tersebut dimulai tanggal 20 November dan akan berakhir pada 25 November mendatang. Diikuti oleh kelompok umur, usia  di bawah 9 tahun, 11, 13, 15 dan 17 tahun. Serta kelompok ganda antar karyawan Dinas dan badan Kabupaten Pacitan. (Budi/Anj/Riyanto/DiskominfoPacitan).

DPPKA; Melalui Lik In Masuki Gerbang TI

Peluncuran aplikasi Lik In yang dilaksanakan pada 09/11/18 kemarin merupakan babak baru menuju pemerintahan berbasis TI, salah satunya yakni perencanaan anggaran hingga penatausahaan yang semakin transparan dan terintegrasi. Hal itu dinilai Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Pacitan Heru Sukrisno sebagai terobosan yang menguntungkan seluruh elemen pemerintah. “Karena kita berada dalam satu sistem yang sama,” ujarnya usai membuka kegiatan Sosialisasi Aplikasi Lik In Sistem E-Budgeting di Ruang Pertemuan DPPKA hari ini 19/11/18.

Selanjutnya Heru meyakini bahwa ketika semua sistem dapat seluruhnya terintegrasi maka dapat dipastikan berbagai bentuk kesalahan akan terpantau, artinya kesalahan-kesalahan tersebut secara otomatis berkurang. Ditinjau dari model, aplikasi Lik In akan memudahkan sistem yang ada sehingga penyusunan menjadi semakin akuntabel.

Kabid Teknologi Informasi Diskominfo yang juga sebagai ketua Tim 9 Supriyono usai acara menjelaskan, bahwa kegiatan tersebut adalah gerak cepat yang dilaksanakan DPPKA, pasalnya dengan segera dilaksanakan diskusi tersebut peserta menjadi semakin mudah memahami aplikasi baik dari segi substansi maupun yang normal dalam menyusun anggaran. “Dari awal kami apresiasi langkah cepat DPPKA,” ujar Dia.

Pri memaparkan bahwa usai Launcing memang sudah seharusnya segera diadakan sosialisasi agar para ASN cepat mengenal aplikasi tersebut, juga peserta memiliki gambaran dan cara operasionalnya. Juga harapan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang selalu diraih Kabupaten Pacitan selalu di dalam genggaman. Namun Ia mengatakan bahwa aplikasi Lik In hanya Tools semata. “Yang utama adalah pelaksana lapangan, namun melalui Lik In dipastikan semua menjadi mudah,” tambahnya mengakhiri. (Budi/Anj/Riyanto/DiskominfoPacitan).

Kejar Target 1000 Penderita TBC

Tuberkulosis (TB) atau juga dikenal dengan TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang sangat mudah menular. Hingga pertengahan bulan November ini ditemukan 300 penderita. Angka tersebut ternyata dinilai kecil jika mengacu pada target 1000 temuan.

Untuk menyikapinya Dinas Kesehatan mengundang seluruh kader Desa dan seluruh Puskesmas di Pacitan untuk melaksanakan Seminar Temukan, Obati, Sampai Sembuh atau (TOSS) TB di Gedung karya Darma hari ini 15/11/18.

Dengan Narasumber, Dr. Royani. Sp.P, Kabid Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Wawan Kasiyanto DCN, Kabid Kesehatan Masyarakat Ratna Susy Rahayu S.Sos. MSI, Serta Kasi Pemberantasan Penyakit Menular Aris Istianah SKM. “Posisi Provinsi, Pacitan masih tergolong rendah angkanya, yakni sepuluh besar dari bawah, namun kami enggan kecolongan,” kata Aris Istianah disela kegiatan.

Ia mengatakan untuk masyarakat yang dinyatakan positif TB agar tidak risau, karena seluruh pemeriksaan dan pengobatan telah digratiskan oleh pemerintah. Selanjutnya jika dalam keluarga ada satu penderita maka seluruh anggota keluarga agar memeriksakan diri. “Termasuk juga beberapa tetangga dekat juga harus diperiksa,” tambahnya.

Dr. Royani. Sp.P menjelaskan penyakit tersebut umumnya disebabkan oleh titik-titik air liur penderita TB yang tidak menggunakan masker. Umumnya penderita dibedakan menjadi tiga katagori, pertama penderita awal cukup melakukan terapi obat teratur selama enam bulan.

Jika penderita gagal dalam terapi tersebut secara otomatis akan masuk pada katagori kedua, maka akan memperoleh terapi suntik dua bulan serta kembali memulai terapi obat selama enam bulan. Yang terakhir katagori tiga yang biasa disebut Multidrug-Resistant Tuberkulosis (MDR TB) umumnya mereka akan mendapat terapi obat selama dua belas bulan hingga delapan belas bulan. “Dukungan keluarga yang utama,” jelas Dia.

Kapala Dinas Kesehatan dr. Eko Budiyono berharap kepada para kader baik Desa maupun Puskesmas untuk menemukan sebanyak mungkin masyarakat yang mempunyai kecenderungan terhadap penyakit TB sehingga segara mendapat pertolongan. “kader kita kuatkan reagen kita tambah,” tandasnya. (Budi/Anj/Riyanto/DiskominfoPacitan).