Hebat! Dinas PUPR Pacitan Selesaikan Program Pembangunan Tahun 2019

Penghujung tahun 2019, Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan melalui Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (PUPR) menyelesaikan pembangunan dengan pagu anggaran mencapai 156 Miliar. Program tersebut sesuai target yang diharapkan melalui tiga Bidang dengan 15 program dan 54 kegiatan.

Bidang Bina Marga fokus pada tiga kegiatan, mulai pembangunan, rehabilitasi jalan dan rehabilitasi infrastruktur jalan. Pada tahun ini Muhammad Muslih Kepala Bidang Bina Marga mengatakan fokus lebih pada perbaikan area Black Spot yang memiliki kerawanan kecelakaan tinggi, sedang kewenangan jalan kabupaten di Pacitan sepanjang 798 Kilometer.

“Seperti jalan Bangunsari-Ngadirejan kilometer 300 Desa Sedeng, sering terjadi laka lantas karena kondisi tikungan yang tajam kita perbaiki. 2019 insya Allah selesai,” beber Muslih kemarin (19/12/19) kepada Diskominfo Pacitan.

Bina Marga juga memprioritaskan pembangunan sesuai dengan kesepakatan Musrenbang. Meski konsentrasi utama adalah pembangunan penghubung akses wisata utamanya di tiga desa di Kecamatan Pringkuku, yakni jalan penghubung Desa Dadapan dan Desa Watukarung serta Desa Dersono.

“Kita prioritaskan kawasan wisata utamanya pantai dan karst,” lanjut Muslih. Menegaskan pembangunan di tiga desa tersebut juga kelar di tahun 2019. Sementara pembangunan jembatan, seperti di Desa Gunungsari yang dipastikan selesai pada tahun 2020.

Sementara untuk mempercantik kawasan kota, pembangunan trotoar menjadi pekerjaan utama Bidang Cipta Karya. Dengan total pembangunan sepanjang 2 kilometer, dan ditambah pembangunan fasilitas MCK untuk mendukung pelayanan pada masyarakat dan wisatawan.

“Kita juga melaksanakan pembangunan gedung dan rehab. Salah satunya yang tuntas adalah pembangunan gedung Badan Kepegawaian Pembangunan Sumber Daya Manusia (BKPPD) dan Balai Kelurahan Pacitan yang masuk pada tahap 2,” ungkap Tonny Setyo Nugroho Kasi Tata Bangunan.

Melihat fenomena kekeringan di setiap musim kemarau, Seksi Penyehatan Lingkungan Dan Air Bersih Bidang Cipta Karya tanggap dengan memaksimalkan sumber air bersih supaya dapat digunakan oleh masyarakat. Pembangunan tersebut dilaksanakan secara bertahap dan difokuskan di titik kekeringan paling parah.

Tiga pilar Pengelolaan sumberdaya Air pertama konservasi sumberdaya air, pendayagunaan sumberdaya air dan pengendalian daya rusak air. Lebih lanjut Yudo Tri Kuncoro Kepala Bidang Sumber Daya Air menjelaskan pilar-pilar pengelolaan tersebut akan diwujudkan dalam 2 program yakni pengelolaan dan pengembangan jaringan irigasi, rawa dan jaringan sumberdaya air laut serta program pengembangan dan pengelolaan konservasi sungai dan danau. Program pertama diwujudkan dalam 6 kegiatan sebanyak 102 paket pekerjaan, mendapatkan alokasi anggaran kurang lebih 20 Milyar.

Pada program kedua terdapat 4 kegiatan sebanyak 27 paket pekerjaaan dengan alokasi anggaran 6 Milyar. Menurut Yudo, Yang menjadi prioritas adalah rehabilitasi jaringan irigasi dan pembangunan Embung. Hal ini sebagai wujud dukungan pada program pemerintan yaitu penciptaan lahan baru sebesar 1 juta Hektar tersebar di seluruh Indonesia. “Untuk irigasi target kita seluas 160 Ha/tahun tersebar diseluruh wilayah Kabupaten Pacitan, sampai saat ini sudah 488 Ha dengan target 2019 seluas 480 Ha,” terang Yudo.

Dampak positif dari kemarau panjang di Pacitan adalah pada percepatan pembangunan sehingga target terpenuhi, seperti rencana 17 Embung, di tahun 2019 dapat menyelesaikan 18 Embung. Pihaknya berharap   terwujudnya konsep pengelolaan Sumberdaya air yang benar, yakni menampung semaksimal mungkin, meresapkan, dapat bermanfaat dan tidak menimbulkan kerusakan. Secara spesifik Yudo berharap dengan adanya Embung dapat menjadi penyedia air baku dan berfungsi sebagai konservasi.

Kepala Dinas PUPR Pacitan Edy Yunan Ahmadi mengatakan hingga kini tidak ada kendala berarti pada puluhan kontrak yang dikerjakan bersama pihak ketiga tersebut, begitu juga dengan proses administrasi, meski ada keterbatasan tenaga di bidang tersebut namun diharapkan dapat rampung sesuai dengan kesepakatan.

Dari keseluruhan anggaran tersebut konsentrasi berada pada kesempurnaan pekerjaan, sehingga apa yang telah dikerjakan memiliki kesamaan persepsi dengan masyarakat. Sesuai dengan fokus yang ada, baik mendukung pariwisata, pertanian dan perikanan dan kelautan. Sesuai dengan komitmen kepala daerah tersebut masuk dalam program jangka panjang yang ditargetkan selesai tahun 2028. “Pada prinsipnya kita mengerjakan kegiatan-kegiatan yang direncanakan RPJMD dan RPJP,” pungkas Yunan. (budi/anj/rozaq/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Pantau Harga Kebutuhan Pokok Jelang Natal Dan Tahun Baru

Menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru 2019 Bupati Pacitan Indartato bersama wakilnya Yudi Sumbogo memantau langsung harga bahan pokok di Pasar Arjowinangun dan Pasar Kelapa Pacitan. Dilaksanakan pagi tadi (20/12/19).

Dari temuan yang didapat di dua pasar tersebut Indartato mengakui beberapa harga bahan pokok diakui naik, namun pihaknya bersyukur karena masih dalam kategori wajar.

Untuk mengantisipasi kondisi yang tidak diinginkan dalam perayaan ini, pemerintah jika perlu akan melakukan operasi pasar secara berkelanjutan. “Saya berharap kepada masyarakat (Pedagang) supaya menjaga kestabilan harga. Jangan sampai kekurangan dalam rangka menghadapi Natal dan Tahun Baru,” kata Bupati.

Sementara untuk kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Gas Elpiji diakui Bupati dalam kondisi aman. Ia juga berharap kepada Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) untuk buka 24 jam selama momentum tersebut.

Hal ini guna mengantisipasi arus mudik yang terjadi dan tingginya lonjakan wisatawan yang bakal bertamu ke Kabupaten Pacitan. “Yang pasti kami sudah mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan,” tambah Bupati. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Jaga Sumber Air Tetap Mengalir, Indartato Bersama-Sama Tanam Ribuan Pohon Produktif Di Kali Mason

Pohon aren yang memiliki sifat menahan air ditanam Bupati Pacitan Indartato tepat diatas sumber mata air sungai mason, di Dusun Krajan Lor, Desa Mantren, Kecamatan Punung. Gerakan Tanam Pohon Nasional 2019 ini digelar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pacitan, melibatkan semua unsur pemerintahan, tokoh masyarakat hingga pelajar.

Mata air sungai mason memiliki peran vital bagi masyarakat baik yang berada di Kecamatan Punung, Donorojo bahkan hingga Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah. Kata bupati setiap hari lima sampai enam tangki diambil untuk dikirim kepada masyarakat yang mengalami kekeringan. “Satu bulan ini saja sudah diambil 1100 tangki,” kata Bupati (19/12/19).

Pemerintah ingin berbagai program pelestarian alam terus dilakukan secara berkelanjutan, baik di wilayah yang mengalami kerusakan maupun di lokasi-lokasi sumber mata air. Mengingat krisis air bersih terus mengancam disetiap musim kemarau.

Indartato juga meminta kepada semua Camat Kabupaten Pacitan untuk terus memonitor pohon yang telah ditanam, minimal selama setahun usai penanaman.

Setidaknya tahun 2019 Kabupaten Pacitan telah menanam sebanyak 1.628.377 bibit, baik tanaman produktif atau pun tanaman konservasi. Tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Pacitan yang umumnya ditanam di hutan rakyat.

Melihat itu Indartato meminta kesadaran masyarakat untuk memahami kondisi alam saat ini, masyarakat harus terlibat menjaga dan merawat pohon, supaya ditahun yang akan datang masyarakat tidak mengalami kekeringan lagi. “Kami meminta kepala desa dan perangkatnya untuk turut menjaga tamanan ini,” pungkas Indartato. (budi/anjar/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Tugu Parasamnya; Simbol Keberhasilan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat.

Tugu Parasamya Purnakarya Nugraha akhirnya selesai dibangun, prasasti tepat berdiri di tengah Perempatan Penceng, salah satu pusat lalu lintas kota Pacitan. Banyak masyarakat banyak yang belum tahu apa itu Parasamya.

Kasi Tata Bangunan Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Tonny Setyo Nugroho kepada Diskominfo Pacitan mengatakan, Tugu Parasamya merupakan satu simbol kerja pemerintah bersama masyarakat Kabupaten Pacitan yang telah berhasil menyelesaikan pekerjaan untuk kepentingan bersama. Diserahkan Presiden kepada Gubernur, Walikota ataupun Bupati.

Meski proses perencanaan pembangunan sempat mengalami berbagai pro dan kontra, namun bersama dengan berbagai tokoh termasuk budayawan akhirnya pembangunan tugu tersebut akhirnya disepakati.

Untuk proses pengerjaan lanjut Tonny menghabiskan waktu selama 3 bulan, dengan anggaran sebesar 478 juta Rupiah. Hal tersebut lantaran seluruh kualitas material menggunakan bahan terbaik. “Kita menggunakan pondasi dalam, kemudian ada beton. Serta kita finishing dengan marmer,” paparnya hari ini (18/12/19).

Secara umum pembangunan sudah selesai dikerjakan, namun tugu itu belum sepenuhnya dapat dinikmati khususnya di malam hari, lantaran lighting yang dipasang ternyata belum sesuai dengan konsep awal, “Terpaksa kita kembalikan. Karena Lighting kita khusus, jadi harus kita instal dengan baik untuk memberikan keindahan yang sempurna,” pungkas Tonny. (budi/anj/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Hari Ibu Ke-91; Dorong Pemangku Kepentingan Tingkatkan Kualitas Perempuan Indonesia

Hari Kebangkitan Perempuan atau Hari Ibu ke-91 kembali dirayakan Pemerintah Kabupaten Pacitan, dengan berbagai kegiatan termasuk Upacara Bendera, dilaksanakan di Halaman Pendopo Kabupaten pagi ini (17/12/19), dipimpin langsung Wakil Bupati Pacitan Yudi Sumbogo.

Pada sambutannya Sumbogo mengatakan, perempuan merupakan sumber daya potensial yang dapat mendorong pembangunan bangsa, harus mendapat tempat untuk berperan aktif sehingga mereka tidak hanya sebagai pengguna hasil pembangunan semata. “Perempuan harus berperan aktif di segenap aspek pembangunan nasional,” ucap Dia.

Perempuan memiliki hak yang sama dan integral dengan hak asasi manusia. Oleh karenanya perlu tetap dipelihara kodrat, harkat dan martabatnya sebagai ibu bangsa yang berhasil membina keluarga yang harmonis dan sejahtera.

Melalui tema “Perempuan Berdaya Indonesia maju” diharap dapat memicu seluruh lapisan pemerintahan agar berkomitmen meningkatkan kualitas hidup perempuan Indonesia.

Hari Ibu juga dirangkaikan dengan hari Bela Negara ke-71 yang jatuh setiap 19 Desember. Ini adalah upaya menghormati dan mengajak semua warga Negara untuk senantiasa membela Negara, bahkan melebihi panggilan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

“Kesadaran bela Negara berakar pada nilai-nilai luhur bangsa, harus tertanam dalam jiwa dan raga seluruh warga Negara atau bangsa Indonesia sejak dini melalui pendidikan serta aksi nasional bela Negara diberbagai bidang. Melalui cara inovatif dan adaptif dengan perkembangan zaman,” jelas Sumbogo.

Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) juga diperingati hari ini, merupakan peristiwa penting bagi pembangunan karakter bangsa Indonesia yang selalu diperingati pada tanggal 20 Desember. HKSN adalah sarana melestarikan nilai moral untuk tolong menolong dan gotong royong.

“Indonesia adalah Negara dengan masyarakat majemuk, dengan bermacam suku, ras, warna kulit dan agama. Kita tidak boleh terkotak-kotak karena perbedaan itu,” tambah Sumbogo.

Upacara diakhiri dengan penyerahan penghargaan yang diraih Kabupaten Pacitan, mulai penghargaan Kabupaten Peduli HAM 2018 dari Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia RI. Sentono Genthong memperoleh Juara III Tingkat Provinsi kategori Desa Wisata dan Juara Harapan II Tingkat Nasional pada Lomba Desa Wisata. SDN 1 Ploso Pacitan, SMPN 2 Kebonagung dan SMKN 1 Nawangan sebagai sekolah Adiwiyata mandiri tahun 2019. (budi/anj/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).