Untuk menjamin kepastian hak atas tanah aset Pemerintah
Daerah, Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan terus mensertifikatkan aset tanah
yang ada. Salah satunya adalah tanah yang digunakan untuk Perluasan Puskesmas
Jeruk, Kecamatan Bandar, hasil dari pengadaan tanah tahun 2019 yang belum
bersertifikat atas nama Pemerintah Daerah.
Puskesmas Jeruk, berdiri di atas bidang tanah aset Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan. Untuk peningkatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, dilakukan perluasan lahan dengan cara pembelian tanah warga masyarakat. Karena pembelian tanah adalah seluruh dari luas sertifikat yang ada, maka untuk pengurusan pensertifikatannya tidak melalui proses pemecahan sertifikat.
Selain Puskesmas Jeruk Kecamatan Bandar, secara bertahap, semua aset yang ada akan disertifikatkan. Pada tahun ini ditarget 15 bidang, Pengajuan ini akan terus dilakukan hingga semua aset memiliki kepastian hukum.(PemkabPacitan/DiskominfoPacitan)
Pemerintah kabupaten Pacitan melalui Dinas Kawasan
Permukiman, Perumahan dan Pertanahan (Perkim) di tahun anggaran 2019
melaksanakan program kegiatan pembangunan jalan lingkungan yang bersumber dari
dana APBD 2019 di Dusun Bolo, Desa Kalak, Kecamatan Donorojo.
Melalui paket
pekerjaan peningkatan jalan lingkungan yang berupa perkerasan lapen sepanjang
370 meter, dengan pagu dana senilai Rp 94.000.000,00 Masyarakat disana beberapa
waktu kedepan akan merasakan dampaknya secara langsung.
Sebelumnya jalan tersebut
berjenis jalan rabuat dua sisi dengan kondisi yang mulai rusak, alhasil jalan
tersebut menghambat mobilitas masyarakat. Program ini diharapkan secara
langsung memberi dampak positif, utamanya mempermudah akses transportasi.
(Perkim/DiskominfoPacitan).
Memaknai Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke-55 Tahun 2019,
Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan tentu ingin menjadi bagian untuk
berkontribusi dalam rangka mewujudkan generasi sehat Indonesia unggul yang
selaras dengan tema pada tahun ini.
Berbagai acara dilaksanakan
pemerintah, melalui Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit dr. Darsono untuk
menciptakan derajat kesehatan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat di kota
yang baru saja memperoleh penghargaan Kabupaten sehat dengan kategori swasti
saba wistara atas kesigapan saat menyikapi pageblug Hepatitis A beberapa bulan
lalu.
Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Pacitan dr. Eko Budiono di sela Semarak HKN hari ini
(24/11) menyampaikan berbagai langkah harus ditempuhnya untuk merealisasikan
tema itu, dengan mempersiapkan generasi Kabupaten Pacitan saat masih berupa
janin hingga terlahir ke dunia dan tumbuh menjadi dewasa atau berusia 18 tahun.
“Untuk tumbuh kembang, kita deteksi terus membaik,” beber Eko.
Namun disudut lain
kata Eko masih ada 0,5 persen generasi muda Pacitan mengalami disabilitas atau
anak berkebutuhan khusus, angka kecil tersebut tentu tidak lepas dari perhatian
Dinas Kesehatan. Berbagai pendekatan dilakukan demi menjamin mereka supaya
memiliki kesamaan dengan yang lain. “Jadi kita samakan hak di dalam tumbuh
kembang, itu salah satu upayanya,” tambah Dia.
Untuk itu, berbagai
syarat harus dipenuhi. Seperti deteksi dini tumbuh mereka, dengan berbagai
pemeriksaan yang harus rutin dilaksanakan, termasuk imunisasi, ditimbang berat
badannya sampai usai 5 tahun, sedang dibangku sekolah melalui kartu tumbuh
kembang mereka akan terus diperhatikan hingga berumur 15 tahun.
Raihan pemerintah
terkait Kabupaten Sehat dimaknai Bupati Pacitan Indartato untuk kembali
mengingatkan seluruh komponen untuk terus bergandengan tangan, bersama-sama
supaya tidak kembali terjadi serangan penyakit yang berugikan masyarakat
tersebut. Berlandaskan kesadaran dan keikhlasan dalam membudayakan hidup bersih
dan sehat baik di pemerintahan atau pun di lapisan masyarakat.
Menyikapi angka
disabilitas, Bupati mengatakan hal tersebut merupakan masalah penting yang
mesti disikapi serius, peran dokter dena tenaga kesehatan sangat diapresiasi
mengingat mereka adalah garda terdepan dalam menyikapinya. “Dengan segala
komponen yang ada bisa melaksanakan tugas seiklas-iklasnya didukung etikat baik
demi derajat kesehatan Kabupaten Pacitan,” pungas Bupati.
(budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).
Secara berkelanjutan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus berupaya meremajakan Alun-alun Kabupaten Pacitan, khususnya di sisi barat yang berhadapan langsung dengan Masjid Agung Darul Falah, bangunan kios pedagang di sepanjang trotoar tersebut terpaksa dirobohkan untuk direhabilitasi supaya suasana semakin segar.
Joni Maryono Kepala DLH Pacitan mengatakan peremajaan tersebut merupakan hasil dukungan dari Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Jatim Cabang Pacitan sepakat menata ulang tanpa meninggalkan fungsi asli tempat tersebut, hanya saja harus semakin rindang yang merupakan salah satu syarat Kota Adipura.
Proyek tersebut ujar Joni juga tidak membutuhkan waktu lama, sebelum tahun baru 2020 atau satu setengah bulan ke depan ia pastikan telah rampung. “Sesuai komitmen teman-teman jasa teknis kami pastikan selesai sesuai jadwal,” katanya kemarin (19/11).
Selanjutnya Kepala DLH tersebut meminta kepada seluruh pedagang dan masyarakat untuk senantiasa menjaga kebersihan, sebagai salah satu karakter Kota Adipura yang cinta lingkungan dan kebersihan. “Perabot pedagang, usai berjualan harus segera dibersihkan,” lanjut Joni.
Prinsipnya Alun-alun harus mengakomodir seluruh aktivitas masyarakat, tempatnya yang berada di pusat kota harus memberikan kenyamanan bagi siapapun, tanpa meninggalkan sisi ekonomi. Terlebih Alun-alun juga sering kali menjadi pusat kegiatan pemerintah maupun masyarakat.
Adanya tanggung jawab sosial terhadap Kota Pacitan adalah salah satu alasan keterlibatan Bank Jatim Pacitan, program CSR diharapkan Bank Milik Pemprov Jatim tersebut dapat membantu pemerintah supaya dapat dirasakan langsung manfaatnya bagi masyarakat Pacitan.
“Komitmen tersebut sesuai misi kami untuk turut mengembangkan usaha mikro di Kabupaten Pacitan,” ujar Kepala Bank Jatim Palti Oloan P. (budi/anj/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).
Mendekati penghujung tahun 2019 Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pacitan merilis proyek pembangunan fisik telah
menyentuh angka 85 persen dari jumlah total 645 proyek yang dikerjakan.
Sekretaris PUPR Kabupaten Pacitan, Suparlan Kepada
Diskominfo Pacitan di kantornya (19/11) mengatakan 15 persen yang tersisa
dipastikan bakal rampung di akhir Desember mendatang. “Masih ada waktu untuk
tepat waktu” ujar Dia yang mengaku tidak ada kendala berarti.
Proyek pada tahun ini lanjut Suparlan lebih diutamakan untuk
peningkatan infrastruktur demi mendukung pariwisata di Kabupaten Pacitan.
Misalnya pembangunan jalan menuju wisata Pantai Watukarung di Kecamatan
Pringkuku yang masuk dalam jenis proyek lanjutan, dan proyek peningkatan
infrastruktur untuk mendukung mobilitas para nelayan. “Banyak kegiatan kita
yang bersifat lanjutan,” katanya.
Sementara untuk pembangunan Tugu Parasamya di perempatan
Penceng yang kini terus di garap masuk dalam kategori proyek baru berskala
kecil, dipastikan rampung bersama proyek lain.
Suparlan menegaskan bahwa semua proyek yang menghabiskan
dana 140 Miliar tersebut adalah hadiah untuk seluruh masyarakat Kabupaten
Pacitan. “Semoga Menjadi Kado Tahun Baru nanti,” tambah Suparlan.
Sedang demi mendukung seluruh pekerjaan besar tersebut PUPR
tengah fokus untuk administrasi yang ternyata baru 65 persen, rampungnya
pekerjaan yang dilakukan para penyedia jasa yang kesemua adalah putra daerah
mesti dibarengi dengan rampungnya seluruh administrasi.
(budi/anjar/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).