32 KIM Se-Jawa Timur Berkolaborasi Dalam Forum Kemitraan Komunikasi Publik

Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) memiliki peran strategis dalam membantu pemerintah mempromosikan potensi daerah dengan memanfaatkan platform digital dan membantu masyarakat untuk menyaring informasi hoax.

Harapan tersebut disampaikan Kepala Dinas Kominfo Jawa Timur, Sherliana Ratna Dewi Agustin, saat membuka acara Forum Kemitraan Komunikasi Publik “Singkronisasi Program Kemitraan Komunikasi Publik Se- Jawa Timur, di Hotel Royal Senyiur, Prigen Pasuruan.

Forum yang diinisiasi oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur ini diselenggarakan selama dua hari (30-31/5) diikuti oleh 32 KIM Se-Jawa Timur termasuk KIM Kabupaten Pacitan. Menekankan pada pemberdayaan masyarakat berbasis kolaborasi guna merencanakan program kemitraan yang potensial untuk dikembangkan dan diadopsi sesuai dengan potensi wilayahnya masing-masing.

Diketahui, selama ini KIM memiliki catatan baik dan cukup kuat untuk mempercepat diseminasi informasi pembangunan daerah kepada masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari aktivitas dan keaktifannya di setiap kegiatan pemerintah, seperti mempromosikan ekonomi kreatif, pariwisata dan UMKM melalui media digital.

Pemerintah melihat ini secara positif, bahwa sejak awal berdirinya KIM telah banyak program yang dihasilkan, baik program yang menunjang maupun dalam bentuk kerja sama kemitraan. Acara ini bisa menjadi forum sinkronisasi antar stakeholder komunikasi publik dalam menjawab kebutuhan masa depan menghadapi transformasi digital.

“Untuk mengoptimalisasi kinerjanya (KIM), diperlukan tata kelola kemitraan berbasis digital. Dimana kolaborasi dengan memanfaatkan platform digital bisa berjalan terintegrasi, adaptif dan agile (cekatan)”, ujar Sherliana .

Hal senada disampaikan Hasyim Gautama, Direktur Tata Kelola Kemitraan Komunikasi Publik, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik – Kemkominfo RI. KIM harus terbiasa dengan pola komunikasi digital supaya diseminasi informasi cepat tersampaikan kepada masyarakat. Dalam hal ini kecepatan untuk menyampaikan informasi sangat krusial, utamanya dalam keadaan darurat seperti bencana secara real time.

“Dengan pola digital ini sangat berbeda, yang tadinya kemitraan itu lewat cara-cara tradisional, tapi dengan cara-cara digital ini bisa lewat media sosial. Kominfo mencoba untuk membawa transformasi dari pola konvensional ke pola digital, supaya kemitraan bisa lebih efektif, lebih efisien”, paparnya saat menjadi narasumber forum.

Tak hanya fokus pada transformasi digital, forum juga membahas tentang perencanaan penganggaran pemberdayaan KIM yang dikemas dalam bentuk tanya jawab atau diskusi. Hasyim kemudian menjelaskan bahwa adanya Peraturan Kementerian Kominfo No. 8 Tahun 2019 yang mengatur tentang kemitraan komunikasi publik dengan komunitas informasi publik (KIM) adalah untuk memberikan legalitas hukum kepada KIM ketika misalnya melaksanakan kegiatan yang bersumber dari dana desa.

“Kalau peraturannya tidak ada, tidak ada yang tertulis, tidak ada pengakuan, nanti ujung-ujungnya kalau misalkan kita mau ada kegiatan, penggunaan dananya repot, pertanggung jawabannya repot, karena dasar hukumnya apa, karena ada peraturan menteri yang disusun, sampai nanti bimteknya” jelasnya.

Maka dari itu, Hasyim mendorong kepada KIM agar terdaftar secara resmi dengan cara melakukan pendaftaran ke Diskominfo Kabupaten/Kota untuk mendapatkan Nomor Induk KIM dan nama domain (kim.id) di platform digital. (Pemkab Pacitan)

Selama Badai Siklon; Bupati Fokus Tangani Banjir dan Tanah Longsor

Soal banjir yang disebabkan oleh tingginya curah hujan di sepanjang pesisir selatan pulau Jawa akhir-akhir ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan langsung bergegas cepat melakukan langkah mitigasi guna menekan korban meninggal dan menyerahkan berbagai bantuan kebutuhan pokok untuk banjir.

“Seperti PU, BPBD dan Dinsos dan yang lain sudah disiagakan oleh bupati guna melaksanakan penanganan terhadap banjir dan tanah longsor yang ditimbulkan,” kata Bambang, (18/10) mewakili Bupati.

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji melalui Kepala Dinas Komunikasi Dan Informatika (Diskominfo) Pacitan Bambang Marhaendrawan menegaskan Bupati setelah terjadi banjir pihaknya langsung mengumpulkan Perangkat Daerah (PD) terkait guna melaksanakan tugasnya masing-masing.

“Seperti PU, BPBD dan Dinsos dan yang lain sudah disiagakan oleh bupati guna melaksanakan penanganan terhadap banjir dan tanah longsor yang ditimbulkan,” kata Bambang, (18/10) mewakili Bupati.

Selebihnya Bupati juga tanpa lelah melakukan berbagai komunikasi lintas sektor baik terhadap Pemerintah Provinsi, Kementerian, Pusat maupun Balai Besar Bengawan Solo. Bersyukur kata Bambang komunikasi lintas sektor juga merespon baik situasi yang terjadi di Pacitan.

“Pak Bupati terus berupaya untuk membuat Pacitan aman, nyaman dan segala kondisi masyarakatnya tetap terlayani dengan baik,” tegasnya.

Di kesempatan tersebut pihaknya juga meminta masyarakat Pacitan untuk tetap sabar dan waspada terhadap musibah yang terjadi di Pacitan akhir-akhir ini. ” Selalu waspada dengan curah hujan yang terjadi, sesuai dengan kondisi musibah tidak hanya terjadi di Pacitan, namun juga di wilayah sekitar,” pungkas Bambang. (PemkabPacitan).

 

Hasil Lomba Website PD 2021; Temukan 9 PD Asal-asalan Kelola Website

Pelaksanaan Lomba Website antar Perangkat Daerah (PD) Tahun 2021 telah usai digelar, pemenang pada tahun ini menunjukkan bahwa Website yang dikelola RSUD dr. Darsono Pacitan menjadi yang terbaik, disusul Dinas Perpustakaan dan yang ketiga Dinas PUPR Pacitan.
Secara esensi Lomba Website yang diinisiasi Diskominfo Pacitan tersebut tak sekedar memeriahkan HUT RI semata. Lebih jauh lagi, adalah sebagai wadah dalam menerapkan UU Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Permendagri Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Laporan Dan Evaluasi Penyelenggaran Pemerintah Daerah.

Sebegitu pentingnya perhelatan tersebut, sehingga meski dalam suasana pandemi dan refocusing anggaran, lomba ini tetap menjadi prioritas Diskominfo Pacitan. Namun begitu Tim Juri yang berjumlah 3 orang menilai bahwa rata-rata PD belum memiliki komitmen dalam keaktifan Website.

“Sayangnya pengelola website dari masing-masing perangkat daerah adalah orang TI. mestinya kan orang informasi,” kata Ketua Tim Juri Lomba Website PD 2021 Joko Purmanto, (25/08).

Padahal website masing-masing PD adalah cerminan 2 undang-undang penting, sebagai pelaporan seluruh kegiatan kepada khalayak luas dan juga sebagai salah satu laporan pertanggungjawaban atas anggaran yang digunakan.

Rachmad Dwiyanto, Kepala Diskominfo Pacitan pun angkat bicara terhadap wajah Website PD di Pacitan, meski dirinya turut bangga kepada pemenang pada tahun ini, namun dirinya sependapat bahwa sejauh ini masing-masing PD belum menyadari sepenuhnya pentingnya mengelola website yang berkualitas dan layak dikunjungi masyarakat.

“Website adalah sarana komunikasi PD dengan masyarakat luas, jadi harus aktif dong,” tegas Rachmad dikesempatan terpisah.

Begitu juga ketika PD mengalami berbagai kendala dalam perjalanannya, disinilah peran website menjadi nyata dengan melaporkan kondisi tersebut kepada masyarakat. Sehingga tidak timbul persepsi negatif kepada PD. “Tidak rugi kok jika PD merekrut satu admin berkualitas untuk benar-benar mengaktifkan website maupun sosmed,” lanjutnya.

Sementara itu, hasil penilaian tim juri juga melaporkan bahwa website yang memenuhi syarat di Kabupaten Pacitan hanya berjumlah 8 dari 44 website berplat merah dan 1 BUMD. Sedangkan website yang mendapat rapor merah sebanyak 9 PD. “Kita sepertinya perlu mempertimbangkan punishment bagi mereka. Semua hanya untuk kebaikan bersama,” tambah Rachmad.

Dilain kesempatan secara informal, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji turut menyinggung hal tersebut, dirinya menilai PD harus benar-benar fokus terhadap website dan sosmed masing-masing. “Masyarakat kita perlu tahu apa yang dilakukan pemerintah,” ungkap Bupati. (DiskominfoPacitan)

https://www.facebook.com/PemkabPacitan/videos/597482864745222