Tetap Antusias Lihat Langsung Pandu Swarga

Masalah pagelaran wayang kulit, antusias masyarakat kabupaten Pacitan tidak tergadaikan dengan rintik hujan yang berubah menjadi lebat. Malahan, terdengar riuh masyarakat bergumam, deras hujan adalah berkah Tuhan untuk Pacitan yang telah berusia 275 tahun

Wakil Bupati Pacitan Yudi Sumbogo menyerahkan tokoh wayang Werkudoro kepada Ki Dalang Seno Nugroho, pertanda pagelaran wayang kulit semalam penuh dimulai, beruntung hujan pun berangsur-angsur reda.

Malam ini, disaksikan semangat nguri-uri budaya jawa, Ki Dalang dengan suluk-suluknya memilih lakon Pandu Swarga.

Sebelumnya, Wabup bersama pejabat lintas vertikal dan Pemda Pacitan berkesempatan menyerahkan piala Juara 1 Bola Voli FKKD Kepada Kecamatan Pringkuku, juara 2 Kecamatan Pacitan, juara 3 Kecamatan Kebonagung dan Ngadirojo. Diserahkan juga hasil Permainan Hadang, juara 1 kembali diboyong Kecamatan Pringkuku, juara 2 Desa Purworejo dan juara 3 oleh bersama Kecamatan Bandar dan Desa Widoro. (TimDiskominfoPacitan).

Ciptakan Model Pendidikan Berkualitas Dalam Pertunjukan Geguritan

Kebudayaan dan seni menjadi bagian penting di bangku sekolah, untuk  pendidikan generasi muda di Kabupaten Pacitan yang berkualitas, termasuk pada kesenian Geguritan. Selalu digelar dan menjadi rangkaian Hari Jadi Pacitan (Hajatan).

Diikuti oleh 24 peserta dari seluruh Kecamatan di Kabupaten Pacitan, para guru paud dan sederajat tersebut diatas panggung berusaha keras menampilkan performa terbaiknya. Dengan durasi yang ditentukan berbagai pesan disampaikan, tentang norma berkehidupan, dan sebagainya.

Geguritan kali ini kembali dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Pacitan, Hari ini (20/02/2020), orang nomor satu di Pacitan, Indartato berkesempatan membuka acara tersebut, didampingi istri, Wakilnya Yudi Sumbogo dan jajaran Pemkab Pacitan.

Saat sambutannya Pak In, Sapaan Bupati Indartato meminta, setiap fragmen yang disajikan peserta agar dipahami maknanya dengan mendalam. “Mari kita gagas, supaya hidup kita lebih baik,” minta Pak In.

Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (Dikbud) Pacitan berkomitmen nguri-uri kebudayaan jawa yang dimiliki. Berharap dengan Geguritan para guru dapat menciptakan satu model pembelajaran yang dapat diterapkan pada peserta didik. “Alhamdulilah animo peserta meningkat sekali setiap tahun,” kata Ririh Enggar Murwati, Kabid Paud Dan Dikmas Dindik Pacitan.

Selain itu Dindik juga telah menyiapkan strategi, sebagai inovasi kegiatan Geguritan supaya dapat menjadi sebuah tontonan yang asyik bagi masyarakat luas di Kabupaten Pacitan. “Sudah kami bicarakan, tunggu saja,” pungkas Enggar. (budi/mg/riyanto/wira/DikominfoPacitan).

Enggan Lupakan; Bupati Istiqomah Ziarah Cikal Bakal Bupati Pacitan

Setiap perhelatan Hari Jadi Pacitan (Hajatan) selalu menyimpan makna pada setiap rangkaian kegiatannya bagi seluruh lapisan masyarakat. Begitu juga untuk para pendahulu, mereka berjasa bagi perjalanan Kabupaten Pacitan yang semakin madani ini.

Mengingat jasa tersebut, Bupati Pacitan Indartato beserta jajaran istiqomah melaksanakan Ziarah Makam Cikal Bakal Bupati Pacitan yang dilaksanakan di Makam Kanjeng Jimat, Setroketipo dan Notopuro. Hari ini, (18/02/2020).

Bupati Pacitan Indartato kelar ziarah menyampaikan, hal tersebut adalah bentuk rasa hormat kepada para pendahulu, sembari memohon kan ampun supaya dan tetap diterima di sisi Alloh. “Kita memohon kepada Allah, juga supaya generasi penerus bisa melanjutkan perjuangan-perjuangan beliau agar Pacitan lebih baik lagi,” kata Bupati.

Penghormatan tersebut juga dilakukan kepada para keluarga dan ahli waris pendahulu tersebut, caranya dengan selalu mengundang dan melibatkan mereka pada setiap kegiatan penting Kabupaten Pacitan. “Minimal setiap kegiatan Hajatan kita undang,” pungkas Bupati. (budi/anjar/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Ini Pengakuan Peserta Pacitan Mountain Bike Fun Enduro

Bagaimana untuk tidak kembali mengikuti Pacitan Mountain Bike Fun Enduro jika panitia selalu menciptakan inovasi yang selalu memanjakan. Begitu juga bagi Hari Sumarsono, warga Solo, Jawa Tengah tersebut kembali datang ke Pacitan bersama rombongan karena rasa penasarannya akan trek yang ditawarkan di ajang ke-3 tersebut.

“Kami kesini 25 orang, dari Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam,” kata Hari sambil menyeting sepeda kesayangannya sebelum start. Hari ini, (16/02/2020).

Lain cerita bagi Aditia Cahyo Anggono, warga Kabupaten Wonogiri ini selalu penasaran dan menunggu-nunggu ajang ke-3 tersebut, selain rute yang pasti menantang adrenalin Aditia yakin sepasang matanya akan dimanjakan hijau pohon yang asri dan tentu bebas polusi. “Untuk panitia gak ada masukan, sangat baik dan profesional” ungkap Dia ditanya kritik untuk penyelenggara.

Memang, gelaran Pacitan Mountain Bike Fun Enduro selalu ditunggu-tunggu pecinta MTB baik di dalam dan diluar kota, terbukti hampir ribuan peserta selalu terlibat dalam acara ini. Berdasar pantauan Diskominfo Pacitan peserta datang dari berbagai kota, mulai Surabaya, Semarang, Yogyakarta dan lain-lain.

Peserta menang banyak mengikuti Pacitan Mountain Bike Fun Enduro ke-3, termasuk Pemerintah Kabupaten Pacitan, selain memasyarakatkan olahraga, acara ini juga menjadi ajang promosi wisata yang ampuh.

Peserta yang mayoritas dari luar kota akan merasa tidak cukup jika hanya menaklukan rute saja. Wajib rasanya setelah lelah mengayuh sepeda lalu menikmati alam dan memanjakan lidah dengan kuliner khas yang ditawarkan. (budi/anj/wawan/pkl/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).