
Bangun Komunikasi Melalui Mancing

“Ini sebenarnya bukan masalah percaya atau tidak percaya, bukan itu, tapi ini masalah sudut pandang dan ini penting sekali bagi kami,”
Satuan Drumband Bahana Gita Wiyata SMPN 1 Punung mendapatkan kehormatan tampil dalam Parade Surya Senja (PSS) di Surabaya mewakili Kabupaten Pacitan. Parade Surya Senja sendiri adalah Upacara Penurunan Bendera Merah Putih yang digelar setiap tanggal 17 di halaman Gedung Negara Grahadi.
Sebagai langkah persiapan akhir, hari ini, Selasa (12/07/2022), Satuan Drumband Gita Wiyata melakukan gladi bersih di halaman Pendopo Kabupaten Pacitan. Disaksikan langsung Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Wakil Bupati Pacitan Gagarin, Perwakilan pengurus Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Jawa timur serta kepala sekolah dan pelatih.
“Masih ada beberapa hari untuk penyempurnaan sebelum tampil, secara umum sudah baik tinggal meningkatkan kekompakan,” ujar Bupati saat memberikan arahan dan pembinaan.
Tidak lupa Mas Aji memberikan dorongan semangat kepada anak-anak untuk semangat serta tidak minder saat tampil di kota Surabaya. Dia minta jangan jadikan ini beban tapi bermain dengan cinta agar bisa menikmati setiap alunan musik serta tarianya.
“Jangan lupa minta doa restu kepada kedua orangtua agar nanti bisa tampil maksimal, cium tangan mereka,” pungkasnya.
Kegiatan PSS menjadi wahana unjuk kreatifitas sekaligus menempa semangat patriotisme dan nasionalisme. Memberi bermanfaat bagi generasi muda khususnya para pelajar baik dari Surabaya maupun kabupaten/kota lain yang ikut memeriahkan dengan unjuk gelar drumband atau kesenian budaya serta mengikuti Upacara Penurunan Bendera.(Prokopim Pacitan / Pemkab Pacitan)
Hampir semua hasil olahan ladang pertanian maupun perkebunan bisa diolah menjadi industri kreatif, dapat dimanfaatkan untuk pengembangan potensi kuliner. Salah satunya adalah kolong klithik, yang merupakan kuliner asli dari Desa Cangkring.
Suyani mendirikan usahanya pada tahun 2015 yang masih berjalan sampai sekarang. Proses yang tidak sebentar ini dapat berkembang, saking pesatnya perkembangan industri kolong klithik bahkan bisa mempekerjakan 20 karyawan.
“Saya memilih memproduksi kolong klithik karena ingin meneruskan usaha orang tua,” ucap Suyani, pemilik rumah produksi yang diwariskan dari leluhurnya turun-temurun, Kamis (07/07/2022).
Bahan pembuatannya menggunakan singkong pilihan, tepung tapioka, bawang dan minyak goreng. Untuk proses pembuatannya memakan waktu yang lama, mulai dari pengupasan ketela, diparut, lalu proses penggorengan.
Sayangnya, usaha Suyani yang turun temurun dari leluhurnya ini masih bersifat konvensional. Bahkan produknya masih belum memiliki nama produk. Namun ini justru menjadikan ciri khas Desa Cangkring dan Pacitan, yang dari dulu selalu akrab dan bersahabat dengan kolong.
Sehingga ioni melahirkan harap Bagi Suyuni, camilan khas Pacitan ia mimpikan menjadi lebih berkembang dan semakin dikenal konsumen secara luas. Apalagi olahan ini sangat jauh dari bahan-bahan kimia, termasuk pengawet. (PKL/PemdesCangkring/PemkabPacitan).
Ribuan alumni SMA 271 (SMAN 1) Pacitan dari 55 angkatan, Minggu (10/06/2022) malam menggelar Silaturahmi dan Temu Kangen. Berlangsung di Museum dan Galeri SBY*ANI Kelurahan Ploso, reuni akbar tersebut dihadiri beberapa tokoh nasional dan lokal Pacitan. Diantaranya, Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) serta mantan Dirjen Perhubungan Darat Suroyo Ali Muso.
Beberapa tokoh lokal yang hadir antara lain, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Bupati Pacitan periode 2011-2021 Indartato beserta isteri serta mantan ketua DPRD Pacitan yang juga mantan wakil bupati Soejono. Silaturahmi dan Temu Kangen turut dihadiri Plt.Gubernur Jatim Emil Listianto Dardak.
Menurut Ketua Alumni SMA 271/1 Suroyo Ali Muso, Silaturahmi dan temu kangen SMA 271 Pacitan mendapat sambutan antusias dari para alumni. Terlebih, agenda reuni sempat tehenti akibat dampak pandemi covid 19. Terbukti, dalam dua hari sejak pendaftaran dibuka jumlah pendaftar mencapai lebih dari 1000.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk menjalin komunikasi antar alumni dan membangun silaturahmi antar angkatan, sekolah dan pemerintah,” ungkapnya.
Dijadikanya Museum Galeri SBY*ANI sebagai tempat untuk silaturahmi dan temu kangen alumni SMA 271 menurut Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji merupakan kebanggaan bagi semua. Karena dengan keberadaan museum tersebut akan mengangkat nama Pacitan baik ditingkat nasional maupun internasional.
“Saya berharap temu kangen ini dapat merekatkan ikatan kita semua serta mengobati kerinduan,” kata Bupati.
Sementara, saat didaulat untuk memberikan pandangan, harapan dan saran Presidenke-6 RI SBY mengatakan, bagi alumni yang baru lulus jangan terlalu masa bodoh karena masa depan masih panjang. Bagi yang sudah senior lanjut SBY jalankan tugas dan tanggung jawab sebaik baiknya menjadi yang terbaik. Sedangkan untuk yang berusia senja, harus selalu sabar, dekat dengan kebenaran.
“Sesama alumni peliharalah komunikasi agar silaturahmi menjadi lebih,” kata SBY.
Silaturahmi dan temu kangen semakin meriah dengan tampilan group band SMA 271. (Prokopim Pacitan / Pemkab Pacitan)