Monentum hari ini merupakan memontum dari serangkaian proses pemilihan kepala daerah serentak kabupaten Pacitan tahun 2020. Proses yang telah menunjukkan kedewasaan masyarakat Pacitan dalam berdemokrasi dengan bukti angka partisipasi pemilih yang cukup tinggi. Serta kedewasaan dalam menerima dan menghargai hasil proses pemilihan.

Hal itu disampaikan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji saat mengawali sambutannya pada acara serah terima jabatan (Sertijab) Bupati Pacitan dan Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Pacitan yang dihadiri Gubernur Khofifah Indar Parawansa pada Jumat (7/5/2021) di Pendopo Kabupaten Pacitan.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati menyampaikan ucapan terimakasih kepada calon Bupati dan calon wakil Bupati Pacitan yang maju, Partai Politik, KPU, Bawaslu dan seluruh masyarakat Pacitan serta semua pihak yang telah terlibat aktif dalam proses tersebut.
“Pelantikan kami pada 26 April lalu, merupakan titik awal sebuah pengabdian. Kami menyadari bahwa amanah ini adalah sebuah kehormatan sekaligus tanggung jawab yang besar. Yang akan kami pertanggungjawabkan kepada masyarakat Pacitan. Serta kelak akan kami pertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT,” paparnya.

Bupati juga menyadari dengan keterbatasan kemampuan yang dimiliki sementara banyak hal yang harus dikerjakan. “Untuk itu kami mengajak seluruh warga masyarakat Pacitan dari para ulama, birokrat, pengusaha, pemuda dan profesional untuk bersatu padu, Nyawiji dalam Cipta, rasa dan karsa, Bersama-sama dengan kami dalam mewujutkan masyarakat Pacitan yang sejahtera dan Bahagia dengan ridho dan pertolongan Allah SWT,”

Lebih lanjut, Bupati Aji mengungkapkan, pengabdian seorang pemimpin kepada masyarakatnya, adalah pengabdian yang telah dicontohkan oleh para bupati pendahulu. Pengabdian yang kelak akan kita wariskan bersama kepada generasi masa depan sebagai sebuah pengabdian yang mulia kepada masyarakat. “Sejarah telah mencatat dan kita menjadi saksi bagaimana pengabdian bupati bupati Pacitan pendahulu telah mengabdikan diri untuk kemajuan Pacitan. Kemajuan yang akan selalu kita kenang dan kita catat sebagai sebuah pengabdian yang mulia kepada masyarakat,” ujarnya.

Untuk itu, Bupati Aji pada periode 2021-2024 masa kepemimpinannya juga meminta izin dengan ihtiar terbaik untuk meneruskan pengabdian para Bupati dan Wakil Bupati Pacitan kepada masyarakat Pacitan.
“Dengan prinsip utamakan rakyat, izinkan kami untuk melakukan pengabdian terbaik bagi masyarakat Pacitan, jargon tersebut sebagai pengingat sekaligus spirit pengabdian kami kepada rakyat Pacitan, bahwa dalam setiap kebijakan pemerintah rakyatlah yang harus diutamakan. Kesejahteraan dan keselamatan rakyatlah yang utama. Rakyat harus dibantu, rakyat harus ditolong, rakyat harus dimuliakan,” jelas mantan Ketua DPRD Pacitan ini.

Tiga setengah tahun lanjut Bupati, tentu bukan waktu yang ideal untuk menyelesaian seluruh agenda pemerintahan. Apalagi dimasa pandemi seperti ini, tetapi tiga tahun setengah akan terlalu sia-sia jika kita hanya berpangku tangan dan pasrah pada keadaan.
“Kita harus yakin, bahwa kita bisa bangkit dari kondisi ini, kita bisa bangkit melawan Covid-19. Perekonomian memang terhambat karena dampak Pandemi Covid-19. Namun kuncinya adalah tetap mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Maka perekonomian akan tumbuh dan kondisi masyarakat akan lebih baik. Insyaallah, kita bisa. Sepanjang kita bekerja keras dan yakin bahwa Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa, selalu menyertai dan meridhoi perjuangan kita semua,” tukasnya.

Menurutnya, Visi mewujutkan masyarakat Pacitan yang Sejahtera dan Bahagia, bukanlah sebuah angan-angan belaka, tetapi adalah sebuah cita-cita masa depan yang terukur dan insyaallah bisa dicapai.
“Sejahtera dan bahagia harus kita maknai secara utuh, komprehansif dan kaffah. Bahwa kebutuhan manusia bukan hanya kebutuhan sisi-sisi lahir, yang nampak saja. Tidak hanya tentang daya beli yang tinggi, rumah yang layak, kebutuhan infrastruktur yang merata dan sebagainnya. Akan tetapi harus diupayakan terciptanya kondisi jiwa masyarakat yang aman, nyaman, tentram penuh dengan keselamatan dan keberkahan,” tandasnya.

Lebih lanjut, Bupati Pacitan ke-33 ini menyampaikan tantangan dalam membangun Pacitan sangat komplek dan dinamis. “Tantangan permasalahan Pacitan ini sangatlah komplek, angka kemiskinan di Pacitan masih tinggi sebesar 14,45 % di tahun 2020 diatas rata-rata provinsi Jawa Timur yaitu 11,9 % pada Maret 2020 ,”ingatnya.

Di sisi lain, Bupati Aji menyebut Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kabupaten Pacitan juga masih dalam kategori sedang. Atas kondisi itu, Bupati Aji mengatakan harus menjadi pemacu untuk lebih fokus dalam memperbaiki kebijakan-kebijakan pada sektor Kesehatan, Pendidikan dan ekonomi.

Pemerataaan pembangunan, infrastruktur yang layak yang menunjang kegiatan ekomomi masyarakat juga masih menjadi isu utama. Belum lagi tentang pemenuhan air bersih, isu banjir kota, pemerataan jaringan komunikasi dan listrik, dukungan terhadap infrastruktur pertanian dan lain-lain.
“Kedepan Pacitan harus lebih baik, ekomomi harus tumbuh secara positif dan merata. Pertumbuhan dari sektor Pertanian dan Perikanan tetap menjadi prioritas. Pembangunan pertanian dan perikanan wajib menggunakan strategi pembangunan berbasis kawasan. Tidak bisa tidak. Sehingga akan lebih jelas dan fokus pengembangan komuditasnya pada tiap-tiap wilayah,”
Begitu juga dengan sektor pariwisata akan kita jadikan lokomotif pertumbuhan ekonomi. Pariwisata harus mampu menggerakkan sektor UMKM, menggerakkan sektor jasa dan perdagangan. Menciptakan peluang usaha dan pekerjaan serta menggerakkan sektor-sektor usaha yang lain. ” Sektor pariwisata harus didukung oleh semua pihak. Semua kebijakan wajib mendukung pengembangan sektor pariwisata,” pintanya.

Lebih jauh Bupati mengatakan, Pertumbuhan ekonomi tentunya harus didukung oleh sektor-sektor yang lain. Pembangunan infrastruktur tidak hanya harus berkualitas, tapi harus mencerminkan pemerataan yang berkeadilan sampai dengan wilayah perbatasan.
Pembangunan infrastruktur harus mampu menopang aktifitas ekonomi, memperlancar mobilitas barang dan jasa masyarakat, mendukung usaha pertanian serta menciptakan titik pertumbuhan ekonomi dan objek pariwisata baru.
“Dengan ekonomi yang secara perlahan tumbuh pada masa pandemi ini, kami berharap secara konsisten akan mampu memperbaiki kualitas dan akses pendidikan, memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan sampai dengan pada tingkat desa. Bagaimanapun juga pendidikan adalah senjata yang ampuh untuk memerangi kemiskinan”

Untuk itu, Penurunan angka kemiskinan harus menjadi tanggung jawab dan melibatkan semua pihak. Pemerintah tetap menjadi nahkoda yang akan mengarahkan sektor-sektor swasta, badan amil zakat Nasional, lembaga swadaya masyarakat secara bersama-sama nyawiji mengeroyok upaya pengentasan kemiskinan di kabupaten Pacitan.
“Tentunya semua hal yang kami sampaikan diatas, harus didukung oleh birokrasi pemerintah yang profesional. Birokrasi harus mampu berinovasi dalam melayani masyarakat. Birokrasi harus bekerja lebih keras, harus mampu bersinergi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah desa. Bukan masanya lagi birokrasi hanya bekerja dengan pola-pola linier, monoton dan terjebak dalam zona nyaman. Pacitan perlu lompatan-lompatan besar agar tidak tertinggal dengan daerah-daerah lain. Saatnya Pacitan bangkit, lebih baik,” tandasnya.

Dalam kesempatan tersebut sebelum mengakhiri sambutannya, Bupati memohon perhatian dari Ibu Gubernur Jawa Timur, untuk memberikan dukungan terhadap program dan kegiatan yang telah di rencanakan. ” Kami berharap, mimpi tentang Pacitan yang sejahtera dan bahagia bukan hanya menjadi mimpi kami. Akan tetapi akan menjadi mimpi kita semua. Untuk itu sudah saatnya kita Nyawiji, menyatukan rasa, cipta dan karsa serta karya kita untuk kesejahteraan dan kebahagiaan seluruh masyarakat Pacitan. Nyumrambah sampai kepojok-pojok desa,” pungkas Bupati. (Diskominfo)

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji saat menyampaikan sambutan pada acara serah terima jabatan (Sertijab) Bupati Pacitan dan Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Pacitan yang dihadiri Gubernur Khofifah Indar Parawansa pada Jumat (7/5/2021) di Pendopo Kabupaten Pacitan.

 

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menerima buku memori dari PLH Bupati Pacitan Heru Wiwoho disaksikan oleh Gubernur Jawa Timur, Wakil Bupati Pacitan Gagarin dan Ketua DPRD Kabupaten Pacitan Rony Wahyono.

WhatsApp chat