Bupati Pacitan Indartato saat mengunjungi rumah Isni Raharjo, warga RT 03 / RW III Dusun Ndungkulan Desa Mentoro Kecamatan Pacitan yang di terjang longsor. (Foto: HumasPacitan)

Pasca bencana tanah longsor yang menimpa rumah Isni Raharjo, warga RT 03 / RW III Dusun Ndungkulan Desa Mentoro Kecamatan Pacitan Rabu malam, Bupati Pacitan Indartato langsung terjun ke lokasi memastikan kondisi keluarga korban baik baik saja.
Didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Pacitan, Asisten Sekda, Staf Ahli bupati serta BPBD dan Camat setempat bupati menyerahkan bantuan kedaruratan seperti beras, selimut dan alas tidur serta uang santunan.
“Kulo suwun sabar nggih menika nembe diuji (Saya minta tetap sabar karena ini sebuah ujian” kata bupati, Jumat (15/01).
Sembari memberikan semangat kepada keluarga korban bupati melihat langsung kondisi bangunan rumah yang rusak akibat terjangan longsor. Seperti diketahui, longsor yang menimpa bagian belakang rumah Isni Raharjo terjadi rabu malam.
Saat itu Isni bersama isteri sedang beristirahat di dalam rumah. Tiba-tiba terdengar suara bergemuruh dan seketika dinding belakang rumah miliknya jebol. Material tanah dan batu masuk ke dalam rumah. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
“Kedadosanipun dalu, wonten suanten gemuruh ngertos ngertos tembok wingking pun jebol (Kejadianya malam ada suara bergemuruh dan tiba tiba tembok belakan rumah sudah jebol)”, ungkap Isni Raharjo kepada bupati.
Demi keamanan untuk sementara Isni Raharjo mengungsi dirumah orang tua tak jauh dari tempatnya tinggal. Warga sekitar yang mengetahui kejadian tersebut langsung berdatangan untuk membantu membersihkan material longsor.
Sementara itu, sehari sebelumnya Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan bersama dengan Staf Kecamatan Tulakan menyambangi rumah Suryanto untuk menyerahkan sejumlah bantuan. Rumah milik Suryanto yang berada di Rt 01/ rw 01 dusun Krajan, desa. Ngumbul kecamatan Tulakan tersebut kondisinya rusak parah akibat diterjang longsor pada 11 Januari lalu.
Menurut Suryanto, kejadian itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIB usai hujan deras mengguyur. Saat itu dirinya baru selesai memperbaiki saluran air yang berada dibelakang rumah. Namun ketika baru memasuki rumah tiba-tiba dirinya dikejutkan dengan hantaman keras menimpa atap rumahnya. Seketika itu juga dirinya mengajak keluar istri dan anaknya.
“Saya langsung lari dan membawa anak istri keluar rumah, sesampainya di halaman saya melihat tebing 5 meter di samping rumah telah longsor dan menimpa bagian dapur dan ruang tengah, sebagian dinding jebol, serta bagian atap juga hancur,” tukas Suryanto.
Kondisi ini diperparah dengan material rumah miliknya yang hanya berbahan dasar kayu dan dinding dari asbes serta bambu. “untuk sementara saya dan keluarga mengungsi ke rumah saudara, saya takut rumah ini ambruk karena beberapa penopang tiang sebagian sudah bergeser dan miring, jadi untuk saat ini kami belum berani untuk menempatinya, ” imbuhnya. (Rizky/Luky/Arif/Danang/ HumasPacitan/ Diskominfo)

Tim BPBD Pacitan didamping Staf Kecamatan Tulakan dan kepala desa Ngumbul menyerahkan bantuan kepada Suryanto.

Kondisi rumah Suryanto yang kini belum bisa ditempati karena nyaris ambruk.

 

WhatsApp chat