Terus Upayakan Aset Tanah Pemkab Bersertifikat

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Selasa (22/06) secara resmi menerima sertipikat tanah aset pemerintah dari Kantor Pertanahan Kabupaten Pacitan. Serah terima sertifikat dilakukan langsung Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Pacitan Agus B. Raharjo kepada Bupati.
“Pemerintah Kabupaten Pacitan akan berusaha untuk segera menyelesaikan permasalahan pensertifikatan tanah aset pemda yang sampai saat ini masih banyak yang belum bersertifikat”, ujar bupati.
Sebanyak 23 bidang tanah aset pemerintah daerah yang telah bersertifikat tersebut terdiri dari, 8 bidang ruas jalan, 3 bidang Pustu, 9 bidang gedung SD, 1 rumah dinas, 1 bidang gudang buku serta 1 bidang untuk lahan hijau. Sedangkan 6 bidang lain masih dalam proses.
Pemkab Pacitan tandas Bupati, mendapat amanah menyelesaikan pensertifikatan tanah aset sebanyak 1.265 (seribu dua ratus enam puluh lima) bidang tanah selama 3 (tiga) tahun. Yaitu, mulai tahun 2021 sampai dengan tahun 2023. Tugas ini tentu sangat berat tanpa adanya kerjasama yang baik dengan semua pihak, terutama dengan kantor Pertanahan. Untuk itu bupati berharap, sinergitas ini akan berdampak positif dalam menyelesaikan persoalan pertanahan serta proses pembangunan di Kabupaten Pacitan.
“Dalam satu tahun penganggaran ini Kantor pertanahan tidak hanya menyelesaikan sertifikat untuk bidang tanah aset pemerintah saja namun juga ada tanah berstatus barang milik negara (BMN) serta yang terbanyak Pendaftaran Tanah Sistematis lengkap (PTSL)”, kata Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Pacitan Agus B. Raharjo.
Guna menyelesaikan sertifikasi tanah aset pemerintah, Agus B. Raharjo menyatakan siap. Pihaknya tinggal menunggu pemerintah daerah menentukan obyek mana saja yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Untuk tahun 2021 Kantor Pertanahan Kabupaten Pacitan mendapat alokasi menyelesaikan pendaftaran tanah sebanyak 63 ribu obyek. Naik dibanding tahun 2020 sebanyak 52 ribu lebih. (Humas Pacitan/PemkabPacitan)

Bupati Pacitan Lakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid Di SMAN 1 Ngadirojo

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji bersama Wakil Bupati Pacitan Gagarin melakukan peletakan batu pertama pembangunan masjid di kompleks sekolah SMA N 1 Ngadirojo Kecamatan Ngadirojo.. Berdiri diatas lahan seluas 400 meter persegi tempat ibadah tersebut merupakan perluasan dari bangunan masjid sebelumnya.
“Mari kita bersama sama, bahu membahu bergotong royong mendukung pembangunan masjid kebanggaan SMAN 1 Ngadirojo”, kata Bupati, Selasa (22/06).
Masjid Insan Kamil SMAN 1 Ngadirojo rencananya akan dibangun 2 lantai dengan perkiraan biaya mencapai 1,2 milyar lebih. Menurut Ketua Panitia pembangunan, Sujana S.Pd, masjid baru nantinya diharapkan mampu menampung 800 jamaah dari warga sekolah. Mulai dari para siswa, guru dan tenaga kependidikan.
“Masjid sebelumnya hanya mampu menampung 70 jamaah untuk itu perlu dilakukan perluasan”, katanya.
Selain memperluas daya tampung lanjut Sujana, renovasi masjid ini sebagai upaya lembaga sekolah menempa anak didik menjadi generasi religius. Dengan 5 hari efektif jam belajar siswa berlangsung hingga sore sehingga, semua siswa dan guru wajib melaksanakan Sholat Dzuhur berjamaah. (Humas Pacitan/PemkabPacitan)

Masyarakat Harus Tahu Pentingnya Donor Darah

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayu (Mas Aji) berharap anggota Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) Kabupaten Pacitan saatnya mempunyai peran ganda, yakni mensosialisasikan manfaat kesehatan bagi pendonor darah aktif.
“Kolaborasi terus dengan PMI, memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa donor darah ternyata menyehatkan, donor bagian dari amal yang sangat berharga serta menjadikan pahala yang sangat banyak” ujarnya, saat berkesempatan melantik Pengurus baru PDDI Kabupaten Pacitan, pagi tadi (22/06) di Pendopo.
Sementara itu, Ketua Umum PDDI Jatim Arnold Mangundap, menyampaikan kepengurusan baru periode 2021-2026 lebih baik lagi daripada yang sebelumnya, apalagi saat ini dunia tengah diguncang pandemi, dimana donor dapat menghambat, mengatasi sekaligus menjadi solusi penderita Covid-19. “Saya berharap donor darah untuk kemanusiaan tetap berlanjut,” tambah Arnold.
Sebelumnya Mas Aji juga berharap jajaran Perangkat Daerah (PD) ikut serta dalam menyukseskannya gerakan kemanusiaan tersebut, dengan memotivasi staf untuk mengikuti kegiatan donor.
Sementara itu kebutuhan donor darah pasien di RSUD Darsono Pacitan terus mengalami peningkatan, setidaknya pada tahun 2020 saja sebanyak 1350 pasien membutuhkan 3453 kantong SE. Angkat tersebut tentu akan terus beranjak naik dari tahun ke tahun. (DiskominfoPacitan) Foto:HumasPacitan

Solusi Peningkatan SDM Dan IPM

Salah satu pekerjaan rumah Pemerintah Kabupaten Pacitan yang harus segera disikapi adalah minimnya angka Indek Pembangunan Manusia (IPM) yang berada di angka 68,39 pada tahun 2020, angka tersebut membuat Pacitan berada di peringkat ke 29 dari 38 Kabupaten/Kota se Jatim.

Satu-satunya jalan menyikapi hal yang akan berdampak kurang baik untuk Kota 1001 Goa ini adalah, meningkatkan rata-rata lama sekolah yang saat ini masih 7,6 tahun, sementara yang diharapkan 12,64 tahun.

Keberadaan Universitas Terbuka (UT) Malang di Kabupaten Pacitan selama ini cukup membantu pemerintah daerah tentang peningkatan Sumber Daya Manusia di Pacitan, namun demikian banyak masyarakat belum tahu keberadaan maupun eksistensi kampus negeri ke 45 yang diresmikan langsung Presiden Soeharto tersebut.

“Kami akan terus membangun kerjasama baik dengan Jajaran Pemda Pacitan maupun dengan instansi lain di Pacitan,” kata Dr. lilik Sulistyowati, Direktur UT malang menggelar peresmian Sentra Layanan Universitas terbuka (Salut). Pagi ini (21/06).

Sulis juga akan membangun komunikasi terhadap perangkat desa maupun satuan pendidikan guna menjelaskan langsung berbagai program yang bisa dimanfaatkan bagi guru maupun perangkat desa. “Selama 37 tahun kami sudah jatuh bangun mendirikan sistem pendidikan jarak jauh ini sehingga dapat berkualitas, tidak hanya nasional tetapi juga internasional. Yang pasti kami mempunyai mutu dan kualitas baik skill maupun soft skill-nya,” tambah Lilik.

Komitmen UT Malang terhadap peningkatan SDM di Pacitan yang nyatanya mampu meluluskan 400 Sarjana dan Pascasarjana berkualitas ini patut untuk diapresiasi Pemda Pacitan, selebihnya masyarakat semakin mempunyai banyak pilihan untuk melanjutkan jenjang pendidikan, tanpa perlu menyita waktu, tenaga maupun finansial.

“Jarak kita yang jauh dari pusat pendidikan memungkinkan sekali bagi masyarakat Pacitan, meski usia tak lagi usia sekolah saja, tetapi bagi yang sudah berkarir pun,” ujar Wakil Bupati Pacitan Gagarin di kesempatan yang sama.

Berbagai masukan akan kebutuhan gedung sekretariat UT Malang di Pacitan secepatnya akan dikomunikasikan Gagarin kepada Bupati sebagai pengambil keputusan, namun yang pasti pemerintah daerah membuka diri terhadap berbagai masukan yang mendorong SDM masyarakat Pacitan. (DiskominfoPacitan).

UMKM Pacitan Jangan Jadi Tamu Di Rumah Sendiri

Dalam rangka memberdayakan UMKM dan menggerakkan ekonomi masyarakat, melalui Surat Edaran Bupati Nomor; 510/505/408.43/2021 Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menginstruksikan Seluruh Perangkat Daerah di Kabupaten Pacitan untuk memprioritaskan penggunaan produk lokal Pacitan dan mempromosikan produk lokal Pacitan.

“UMKM Pacitan jangan jadi tamu di rumah sendiri, saya menghimbau kepada Seluruh Aparatur Sipil Negara Kabupaten Pacitan agar berpartisipasi aktif turut serta membeli, memakai dan mempromosikan produk lokal Pacitan di media sosial baik Facebook, Instagram, Twitter, Youtube, Whatsapp Group, Website, dan media lainnya sehingga menarik minat masyarakat luas untuk membelinya,” himbaunnya, Senin (21/6/2021).

Mengingat Kabupaten Pacitan adalah Kabupaten yang memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah, baik potensi pertanian, kelautan, ekraf, dll. Begitu juga sektor UMKM yang mengolah potensi tersebut sudah mulai bergerak.

“Sudah seharusnya kita mensupport produk-produk UMKM yang mengolah potensi lokal sehingga akan tercipta sinergi antara hulu dan hilir yang pada akhirnya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat Pacitan secepatnya,” ungkap Bupati.

Bupati juga berharap nantinya dikantor-kantor pemerintah dalam setiap kegiatan akan dihidangkan Kopi Pacitan, wedang jahe, wedang uwuh, kunir asem, dengan gula aren/gula kelapa dan makanan khas Pacitan lainnya.

“Sepanjang produknya mampu disediakan oleh UMKM lokal di Kabupaten Pacitan, agar memprioritaskan membeli produk UMKM lokal, baik dalam setiap kegiatan rapat atau koordinasi, pelatihan di lingkungan instansi masing-masing ,” tegasnya.

Bupati juga mengingatkan untuk kegiatan fisik /Konstruksi dalam perencanaannya menggunakan batu bata maupun genteng Produk Pacitan serta Pakaian seragam dan aksesoris menggunakan produk pembatik & pengrajin lokal Pacitan agar tetap memperhatikan peraturan yang berlaku.

“Untuk teknisnya para pelaku UMKM dapat berkoordinasi dengan dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pacitan atau berkoordinasi dengan masing-masing organisasi perangkat daerah yang ada,” tandasnnya. (Diskominfo Pacitan)