Pasar Lesu; Pak In Berharap Pemerintah dan Masyarakat Bersatu

Sejak virus corona mewabah di Kabupaten Pacitan, berbagai sektor penting termasuk perekonomian mengalami goncangan yang cukup berarti. Bisa jadi ini dikarenakan turunnya daya beli masyarakat terhadap kebutuhan yang bersifat sekunder maupun tersier.
Heru Sukrisno, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) kabupaten Pacitan mencatat dua pasar tradisional di Kecamatan Kota yakni Pasar Arjowinangun dan Minulyo yang paling merasakan imbasnya. “Pembeli turun mencapai 25 persen,” ujarnya (01/02).
Beruntung kondisi tersebut tidak merata di pasar-pasar yang berada di wilayah, pasar di kecamatan cenderung stabil meski di awal-awal pandemi juga sempat lesu.
Sementara Bupati Pacitan Indartato yang berkesempatan melihat langsung kondisi pasar Arjowinangun dan Minulyo, mengatakan situasi paceklik saat ini sejatinya merata dirasakan semua masyarakat dengan berbagai latar belakang pekerjaan. “Semua harus bersabar dengan kondisi ini,” himbau Pak In di depan media.
Sembari melihat langsung situasi perekonomian, Pak In juga memastikan para pedagang dan pengunjung pasar tetap disiplin terhadap protokol kesehatan.
Pemerintah yakin setelah pandemi berlalu, secara berangsur-angsur situasi perekonomian dan yang lain dapat kembali pulih dan normal seperti sebelumnya.
Oleh sebab itu Pak In meminta masyarakat bersedia bersatu dengan pemerintah, melalui berbagai program-program yang ada. Sehingga penanganan Covid-19 ini mudah dilakukan sehingga Kabupaten Pacitan menjadi zona hijau. “Yang telah Patuh terhadap protokol kesehatan saya ucapkan terimakasih,” pungkas dia. (bd/hf/Frd/rch/ss/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).

Fokus di 26 Titik Keramaian

Kodim 0801 Kabupaten Pacitan mencoba mengambil bagian strategis dalam menangani wabah pandemi Covid-19 yang angkanya terus beranjak naik. Bersama satuan Polri, Satpol PP dan BPBD, sebuah tim besar akan diterjunkan di belasan titik keramaian untuk memantau kedisiplinan masyarakat.
Diawali dengan apel gelar pasukan di Lapangan Peta Pacitan, tim tersebut dalam sepekan harus mampu menekan angka kasus baru. Meski diakui Dandim 0801 Pacitan Ibnu Khazim faktor lain juga menjadi penentu, namun sekurang-kurangnya masyarakat selalu mendapat edukasi dari petugas yang bisa diaplikasikan pada diri maupun keluarganya. “Nanti 1 sampai dengan 2 pekan kita evaluasi,” terang dia usai gelar apel yang dilanjutkan dengan bagi masker di Pasar Minulyo (31/01).
Walau vaksinasi perdana telah dilaksanakan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (STPC) Pacitan kemarin, Sabtu (30/01), namun protokol kesehatan harus senantiasa dilaksanakan hingga pada waktu yang sementara belum dapat ditentukan oleh pemerintah.
Lembaga pendidikan yang menggelar kegiatan tatap muka rupanya tidak lepas dari perhatian pasukan tersebut, Dandim meminta pendidikan tatap muka untuk selalu di dipantau supaya tidak melahirkan kasus maupun klaster baru. “Dicek sarana protokol kesehatannya, termasuk petugas medisnya,” himbaunya.
Saat ini Kabupaten Pacitan berada dalam zona oranye, namun potensi menjadi zona merah tidak bisa dikesampingkan, hal ini dapat dilihat dari tren peningkatan, meski masih ditopang dari angka kematian yang tergolong rendah. (bd/jek/Frd/riy/ss/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).

Bersyukur; Vaksinasi Berjalan Lancar

Ketua DPRD Pacitan Ronny Wahyono yang menjadi pejabat publik pertama di Pacitan yang disuntik vaksin Sinovac.

Vaksinasi perdana Covid-19 di Kabupaten Pacitan yang berpusat di Puskesmas Mentoro Pacitan akhirnya dilaksanakan, sejumlah petugas medis, pejabat dan perwakilan tokoh agama mengambil jatah 2400 dosis Sinovac yang nanti dilaksanakan dalam 2 tahap.
Bupati Pacitan Indartato sayangnya tidak bisa mengikuti vaksin perdana tersebut, pada uji screening pria yang akrab disapa Pak In tidak masuk persyaratan, lantaran berusia 66 tahun.
Saya mohon maaf, semoga peraturan nanti berubah sehingga saya dapat ikut divaksin,” kata dia (30/01) didampingi dokter yang bertugas. Diketahui bahwa vaksin Sinovac bisa disuntikkan kepada masyarakat yang berusia dibawah 59 tahun, termasuk belum pernah terpapar Covid-19 dan beberapa ketentuan lain.
Akhirnya sejarah mencatat Ketua DPRD Pacitan Ronny Wahyono yang menjadi pejabat publik pertama di Pacitan yang disuntik Sinovac, menyusul kemudian Komandan Kodim 0801 Pacitan, Kapolres Pacitan dan  Plt. Kadinkes Pacitan dr. Hendra Purwaka.

Sembari menunggu masa observasi Ronny Wahyono mengaku tidak merasa ada sesuatu yang aneh dalam dirinya. “Biasa saja tuh, kalau tadi seperti digigit semut,” ucapnya sambil terkekeh.

Vaksinasi perdana ini juga digelar serentak di 17 puskesmas di Kabupaten Pacitan, selanjutnya Pemda Pacitan akan kembali mendapat suplai vaksin dari pemerintah pusat. “Kabarnya sore ini kita mendapat 2320 dosis,” terang dr. Hendra Purwaka Plt. Kadinkes Pacitan. (bd/anj/hf/Frd/ryt/ss/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).

Belanja di Pasar Minulyo? Aman

Bupati Pacitan Indartato bersama Sekretaris Daerah Heru Wiwoho berkunjung ke Pasar Minulyo, Kamis pagi (28/01) (Foto. Pemkab Pacitan)

Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan benar-benar membuktikan prinsipnya yang tidak alergi terhadap kritik maupun saran yang bersifat membangun, dengan terjun langsung ke pasar Minulyo Pacitan dimana akhir-akhir ini disampaikan sepi pengunjung, lantaran langkah 3T oleh pihak Dinkes Pacitan.
Hal tersebut sekali lagi adalah buntut akan ditemukannya kasus Covid-19, baik dari pedagang maupun keluarga pedagang. Meski akhirnya kabar tersebut dibumbui, sampai-sampai beredar kabar hoax penutupan Pasar Minulyo.
Sedang di lain hal kondisi Minulyo tetap aman terhadap virus corona, karena sebagian besar pedagang maupun pembeli tertib protokol terhadap kesehatan.
Bupati Pacitan Indartato yang berkunjung pagi ini (28/01) bersama Sekretaris Daerah Heru Wiwoho dan jajaran terkait menyapa para pedagang dan pembeli. Dengan protokol kesehatan ketat rombongan kecil tersebut lalu berbagi masker, vitamin dan sembako untuk mereka yang menjalani karantina.
“Hari ini saya lihat pasar Minulyo semakin menggeliat dibanding hari-hari kemarin, ini sesuai laporan ketua paguyuban,” Kata Pak In, sapaan Bupati Pacitan Indartato usai kunjungannya.
Pemda maupun Satuan Tugas Percepatan Covid-19 (STPC) Kabupaten Pacitan selanjutnya tetap memprioritaskan kesehatan masyarakat, walaupun tetap tidak akan mengorbankan sisi ekonomi dengan bekal kunci kesadaran seluruh komponen. “Setiap saat kita akan datang dan pantau,” lanjut dia. (bd/haf/ryt/sus/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).

 

Desak DAS Bengawan Solo Untuk Segera Bertindak

Tanggul penahan air di Desa Widoro dan Kembang Kecamatan Pacitan ambrol tergerus air.

Curah hujan tinggi hampir diseluruh wilayah Kabupaten Pacitan yang terjadi (27/01) malam, membuat tanggul penahan air di Desa Widoro dan Kembang Kecamatan Pacitan tergerus air. Akibatnya gudang elektro serta masjid di dua desa tersebut terancam terbawa arus jika air kembali meninggi, apalagi jarak bibir sungai dan bangunan hanya 3 Meter.
Meski banjir yang terjadi tidak sebesar banjir akhir tahun 2017 silam, namun warga di dua desa tersebut was-was, mengingat hujan dengan intensitas sedang dan tinggi dipastikan masih terjadi.
“Selain Masjid juga ada lahan pertanian yang dapat merugikan petani kami,” Sahudi Kades Desa Kembang kepada media, Pagi tadi (28/01).
Kondisi demikian diharap Pemdes segera direspon Pemda Pacitan dengan membangun bolder, mengingat bronjong yang sebelumnya dipasang di bantaran tidak sesuai dengan jenis tanah di Desa Kembang. “Kami yakin holder lebih kuat dan tahan terhadap gerusan air,” lanjut Sahudi.
Sementara respon cepat ditunjukkan Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang(PUPR) kabupaten Pacitan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD Kabupaten Pacitan melakukan langkah-langkah strategis. salah satunya yakni kerja bakti bersama warga pemasangan Sand Back.
Sedang permohonan pihak desa terhadap instalasi bolder dipastikan tertunda, lantaran kewenangan aliran sungai adalah milik DAS Bengawan Solo. “Namun kami tidak bisa tinggal diam,pendekatan terhadap DAS Bengawan Solo akan terus kami lakukan, meski hari-hari ini terjadi reorganisasi,” ujar Yudo Tri Kuncoro, Kabid Sumber Daya Air PUPR kepada Diskominfo Pacitan melalui sambungan telepon. (bd/hf/rch/sus/dk/rch/tk/DiskominfoPacitan).