Perangi Virus Corona Melalui DD

Foto : Budi Muhamad

2380 warga Desa Tinatar, Punung khawatir atas merebaknya Corona Virus yang dapat menimbulkan penyakit Covid-19. Menyikapi hal itu Kades setempat, Himo Wahyudi bersama perangkatnya melakukan rapat terbatas melalui grup WhatsApp untuk membuat ruang sterilisasi pintu masuk utama ke desa tersebut. “Sore ini langsung bisa digunakan,” ujarnya melalui sambungan telepon kepada DiskominfoPacitan (26/03).

Hal ini bukan tindakan berlebihan, lantaran sebagian warga Tinatar kata Himo banyak yang merantau ke luar kota bahkan Malaysia. Sering terdengar masyarakat ketakutan ketika keluarga atau kerabat pulang. “Dengan fasilitas ini masyarakat sedikit lebih lega. Minimal setiap orang yang masuk sudah steril, dan sudah melakukan SOP pencegahan penyebaran corona dengan benar,” kata Dia.

Ia sadar, inisiatif yang langsung didukung perangkat dan masyarakat bukan penyelesaian akhir atas Corona Virus, namun langkah ini begitu berarti untuk pencegahan dan menumbuhkan kepercayaan diri masyarakat. Para relawan yang berjaga di Pintu Masuk Desa yang kini mulai beroperasi masih resmi sebagai bentuk dukungan moril tanpa upah.

“Keamanan petugas tetap kami prioritaskan dengan peralatan seadanya. Seperti masker, kami hanya memesan dari penjahit sekitar yang kami dobel, dan mereka dilarang menyentuh apa saja selama bertugas, didukung kipas angin yang menyala 24 jam untuk mengarahkan angin ke satu titik, tempat duduk juga kami beri jarak dari lokasi penyemprotan,” ungkap Dia gamblang.

Himo mengaku, terdapat 4 pintu masuk ke Desa Tinatar, namun karena banyaknya keterbatasan peralatan pihaknya memilih pintu utama yang dijaga, ratusan kendaraan roda dua dan empat keluar masuk kini sedikit terkendali.

Tugas lain yang dipikirkan Himo saat ini adalah legalitas Dana Desa untuk memerangi Corona Virus, jika regulasi telah terbit para relawan yang sift tetap akan mendapatkan perhatian. “Penyediaan fasilitas dan penjagaan hingga kini resmi sukarela masyarakat kami,” tambahnya.

Sementara Diannita Agustinawati Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Pacitan disambungan terpisah menegaskan, Dana Desa dapat digunakan untuk gerakan pencegahan penularan Virus Corona, sesuai dengan Surat Edaran Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI Nomor 8 Tahun 2020.

Langkah tersebut juga dilakukan desa lain seperti Desa Hadiwarno, Ngadirojo dan Desa Sidomulyo, Klesem, Kebonagung  dan desa lain yang telah mendapatkan edukasi di Destana dengan bentuk  berbeda. (budi/riyanto/wira/Diskominfopacitan).

Hari Ini Seluruh Lokasi Wisata Resmi Ditutup

Mulai Senin 23 Maret 2020, seluruh destinasi wisata di Kabupaten Pacitan resmi ditutup sementara waktu, hal tersebut sebagai langkah waspada terhadap pandemi Virus Corona yang dapat mengakibatkan Covid-19.

“Penutupan juga dibarengi dengan penutupan hotel, homestay, rumah makan yang berada di lokasi wisata,” ujar T. Andi Faliandra (23/03/2020) melalui sambungan telepon kepada Diskominfo Pacitan.

Keputusan ini sesuai dengan surat edaran Bupati Pacitan yang selanjutnya dilakukan penyemprotan cairan desinfektan di tempat wisata sebagai langkah sterilisasi seluruh objek wisata di kabupaten Pacitan bersama masyarakat dan dunia usaha.

Usai penutupan sepekan tersebut Disparpora Pacitan akan kembali mengkaji kondisi terkini penyebaran pandemi Virus Corona. Jika masih tidak memungkinkan, dipastikan penutupan akan kembali dilakukan hingga kondisi benar-benar aman. “Disparpora melihat kepentingan yang lebih luas,” lanjut Andi.

Pelaku UMKM yang menggantungkan diri terhadap wisatawan oleh Disparpora Pacitan sementara waktu untuk fokus ke sektor perdagangan lain, hingga kondisi kembali stabil seperti sedia kala. “Mereka tidak protes lantaran sosialisasi terhadap kemungkinan penutupan telah disampaikan jauh-jauh hari,” pungkas Andi. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Jamin Ketersediaan Bahan Pokok dan Keamanan

Seorang pedagang ikan di komplek ikan pasar Arjowinangun Pacitan langsung melapor kepada rombongan Satgas Penanganan Covid-19 yang berkesempatan meninjau pasar dan suwalayan pagi ini (21/03).

Pedagang itu mengaku ikan dagangannya sering hilang, membuat ia terus merugi. Kapolres Pacitan AKBP Didik Hariyanto yang ikut serta dalam kegiatan tersebut langsung mencatat laporan tersebut.

Pihaknya secepatnya akan melakukan tindakan guna menjamin keamanan utamanya di pasar, termasuk gelar operasi sesuai jam pencurian. “Termasuk kita akan upayakan pengadaan kamera sisi tv sehingga semua aktivitas dapat terekam,” kata Dia.

Satgas Penanganan Covid-19 Pacitan yang kali ini dinahkodai Wabup Yudi Sumbogo memastikan ketersediaan pangan dan kestabilan harga. Beberapa bahan pokok yang naik seperti gula secepatnya akan disikapi sehingga tidak merugikan dan meresahkan masyarakat. “Termasuk keamanan harus terjamin,” tambah Sumbogo. (Budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Siaga Covid-19 PSC dan BPBD Pantau Keramaian

Public Safety Center (PSC) bersama BPBD Pacitan melaksanakan pengecekan suhu tubuh sebagai deteksi awal virus Covid-19 di tempat keramaian.

Salah satunya di kegiatan hajatan yang berlokasi di Dusun Krajan, Mangunharjo, Arjosari, Hari ini (21/03).

Masyarakat dilokasi tersebut oleh Pemdes setempat juga diwajibkan menjaga jarak antar individu dan melaksanakan cuci tangan sebelum memasuki lokasi maupun keluar dari lokasi acara. (DiskominfoPacitan).