Berita terbaru

Bupati: Cukup Rakyat Yang Boleh “Sambat”

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji secara maraton terus melakukan koordinasi dengan Kepala Desa/Lurah dalam rangka menyelaraskan program kerja. Setelah sebelumnya bersama para kepala desa di Kecamatan Pringkuku dan Pacitan, Kamis (03/06) Mas Aji menggelar pertemuan dengan kepala desa se Kecamatan Punung.

Bertempat di rumah Kepala Desa Sooka Kecamatan Punung pertemuan para pemangku wilayah berlangsung penuh keakraban. Dialog kecil pun mengalir santai membahas berbagai persoalan mulai dari ekonomi, infrastruktur hingga pelayanan terhadap masyarakat.

“ Pokoknya saya ingatkan sekali lagi kepada kades, camat hingga bupati, jangan sambat (mengeluh). Cukup rakyat yang boleh sambat dan tugas kita melayani keluhan mereka,” ungkap bupati membuka dialog.

Bupati ingin kepala desa untuk lebih inovatif menggali dan mengangkat potensi desanya. Karena sudah bukan rahasia lagi jika kemampuan yang dimiliki Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan juga terbatas. Untuk itu bupati minta desa jangan terjebak dalam kegiatan rutinitas saja namun sebisa mungkin mampu membuat program-program unggulan yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Kita harus berkolaborasi, Jika ada potensi yang bagus dari bawah kita akan sambut, kita akan luncurkan program,” katanya.

Bupati ingin optimisme itu terbangun bukan sebaliknya rasa pesimisme. Mantan Legislator itu membuka diri untuk setiap masukan dan saran demi membangun Pacitan. Dia juga berharap fungsi desa, kecamatan, sampai bupati berjalan baik.

Sementara, sejumlah masukan disampaikan oleh para kepala desa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) Kecamatan Punung kepada bupati. Secara umum infratsruktur jalan masih menjadi isu utama yang disampaikan para Kades. Termasuk perhatian pembangunan terhadap kawasan perbatasan. (Humas Pacitan/Diskominfo)

 

Bunda GenRe : Kualitas Generasi Muda Masa Depan tanggung Jawab Bersama

Diantara prosesi pengukuhan Efi Suraningsih (Efi Indrata Nur Bayuaji) menjadi Bunda GenRe (Generasi Berencana) Kabupaten Pacitan, terngiang dalam angannya bagaimana beratnya seorang remaja yang belum cukup umur harus menjalani pernikahan.

Hal itu tidak berlebihan jika menengok angka yang cukup besar tentang pernikahan dini di Kabupaten Pacitan. Tahun kemarin saja, sebanyak 32 persen remaja memutuskan untuk menikah. Ini tentu tugas berat bagi Efi yang baru dikukuhkan menjadi Bunda GenRe Kabupaten Pacitan.

“Yang pasti kami harus bekerjasama langsung dengan Duta GenRe Kabupaten Pacitan, karena mereka bergerak langsung dengan remaja lainnya,” ucap dia usai dikukuhkan melalui virtual zoom di ruang rapat Bupati, (02/06).

Sementara menyoroti permasalahan yang terjadi di Pacitan terhadap besarnya angka nikah dini menurut Bunda GenRe adalah kurang efektifnya komunikasi antara orangtua dan anak. Ini tentu juga menjadi tantangan tersendiri, meski ia yakin jika remaja sudah menunjukkan kualitasnya, orangtua akan cenderung menyesuaikan diri.

Setahun pertama Efi mengaku memilih fokus terhadap Duta GenRe untuk secara langsung mendukung setiap kiprah mereka dalam mensosialisasikan programnya ke sesama remaja terhadap nikah dini, seks pranikah dan Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif).

“Bagaimanapun peningkatan kualitas generasi bangsa Indonesia dan Pacitan khususnya di tahun 2045 merupakan tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya. (DiskominfoPacitan).

Ketua Tim Penggerak (TP) Program Pemberdayaan Keluarga (PKK) Kabupaten Pacitan Efi Suraningsih dikukuhkan sebagai Bunda Genre (Generasi Berencana) Kabupaten Pacitan oleh Bunda Genre Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin Dardak melalui daring, Rabu (2/6/2021).

Bupati Pacitan Sambangi Renovasi Rumah Warga Terdampak Bencana

Senyum lega Sogimun terlihat nyata memandangi rumah barunya. Tidak terbayangkan tragedi 5 bulan lalu, tepatnya pertengahan Januari 2021, tempat Ia bernaung bersama istri tercinta porak poranda bahkan nyaris hancur.
Sebuah batu raksasa tiba-tiba menggelinding deras dari atas bukit di belakang rumahnya. Beruntung, warga RT 02 RW 4 Dusun Bomo Desa Bomo Kecamatan Punung itu selamat. Meskipun, rumahnya mengalami kerusakan cukup parah. Pasca kejadian tersebut Ia sekeluarga terpaksa numpang tinggal di rumah saudara.
Kini, setelah lima bulan berlalu, rumah itu kembali berdiri kokoh. Direlokasi ketempat yang lebih aman, Sogimun mendirikan rumah barunya melalui bantuan penanganan dampak bencana dari pemerintah. Pun demikian selama proses pengerjaannya banyak dibantu pemerintah desa dan warga sekitar dengan bergotong royong.
” Selamat kagem Pak Sogimun semoga di tempat baru dengan rumah yang baru dapat tinggal lebih nyaman dan kerasan”, ungkap Bupati Indrata Nur Bayuaji, Selasa (01/06).
Kehadiran Mas Aji di Desa Bomo itu tak lain untuk meninjau langsung kondisi warganya pasca bencana longsor awal tahun lalu. Tidak hanya Sogimun, bupati juga meninjau keluarga Jarno, tetangga Sogimun yang rumahnya juga rusak saat bencana terjadi. Seperti Sogimun kini Jarno yang tinggal bersama istri dan cucunya juga bisa menempati rumah baru. Kepada kedua keluarga juga diserahkan bantuan paket sembako.
“Matur sembah nuwun Pak Bupati kula remen sanget gadah griya malih. (Terima kasih Pak Bupati, saya sangat senang dapat memiliki rumah kembali)”, tutur Jarno sumringah.
Selain meninjau rumah warga pasca bencana alam di Desa Bomo, bupati Indrata Nur Bayuaji didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meninjau sumber air alam Mason di Desa Mantren Kecamatan Punung. Bupati ingin memastikan kondisi sumber air yang banyak dimanfaatkan warga dari beberapa desa itu memasuki kemarau. (Humas Pacitan/Pemkab Pacitan)

Amalkan Pancasila Dalam Sikap dan Perilaku

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji bersama jajaran pejabat Pemkab Pacitan dan Forkopimda mengikuti upacara dalam rangka Hari Lahir Pancasila Tahun 2021 di ruang rapat Bupati, pagi ini (01/05)

Mengutip amanat Presiden, Bupati mengatakan Hari Lahir Pancasila merupakan momentum penting bagi seluruh warga Pacitan. “Pancasila harus tercermin dalam sikap dan perilaku sehari-hari,” kata Mas Aji.

Tidak hanya itu satu keberlangsungan penanaman butir Pancasila haruslah dipegang teguh, sehingga membudaya dalam jiwa masyarakat. Hasilnya jelas sebuah tata kehidupan yang dinamis dan adem, ayem lan tentrem dapat semakin kuat di bumi Pacitan.

“Jika benar-benar mengamalkan sila tersebut Insya Allah semua rukun dan saling bertoleransi,” pungkasnya. (DiskominfoPacitan)

Upacara memperingati hari lahir Pancasila dilaksanakan melalui media daring (virtual reality) dipimpin langsung Presiden RI Joko Widodo. Selain Bupati Indrata Nur Bayuaji hadir juga Forkopimda, Wakil Bupati Gagarin, Sekda Heru Wiwoho serta para Asiaten dan Staf Ahli bupati. Sedangkan OPD, serta lembaga lain mengikuti upacara peringatan hari lahir Pancasila dari instansi masing-masing.

 

Bupati Pacitan Minta Kepala Desa Antisipasi Kekeringan

Musim kemarau yang datang lebih awal memberikan pengaruh cukup besar bagi masyarakat Pacitan. Bukan hanya sektor pertanian namun fenomena musiman itu juga berdampak terhadap ketersediaan air bersih masyarakat.

“Tantangan Pacitan untuk saat ini adalah masalah air dan kekeringan”, kata bupati. Bupati Aji menyampaikan peringatan tersebut saat menggelar silaturahmi dengan Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) dan Lurah se Kecamatan Pacitan di Desa Sukoharjo, Senin (31/05).

Meskipun kekeringan sudah menjadi persoalan rutin setiap tahun, namun menurutnya para pemangku wilayah harus tetap antisipatif. Kepala desa segera menginventarisasi potensi serta titik-titik rawan kekeringan di wilayahnya.” Untuk saat ini kami laporkan ada beberapa desa di kecamatan Pacitan yang mulai merasakan dampak kemarau”, ujar Joko Putro Utomo, Camat Pacitan.

Meskipun tidak menyeluruh lanjut Camat, beberapa desa di kecamatan kota merupakan langganan kekeringan. Semisal Desa Sambong, Desa Ponggok, Desa Semanten serta Desa Tambakrejo. Desa-desa tersebut hanya mengandalkan air baku dari sumur tanah karena belum tersentuh pipanisasi PDAM.”Saat ini warga kami masih cukup tapi jika sebulan kedepan tidak turun hujan maka kami akan kesulitan”, Imbuh Agus, Kepala Desa Sambong.

Bupati Indrata Nur Bayuaji menggelar pertemuan dengan kepala desa/lurah untuk bersilaturahmi sekaligus menjalin koordinasi. Sebelumnya mantan legislator tersebut juga melakukan kegiatan serupa dengan FKKD Kecamatan Pringkuku dan sejumlah OPD teknis. (Humas Pacitan/PemkabPacitan)