Berita terbaru

Ini Dia Tujuan Vaksinasi Covid-19

Pada saat ini vaksin COVID-19 telah mendapatkan sertifikasi halal & suci oleh MUI dan persetujuan penggunaan Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM dan sedang dalam proses pendistribusian ke masyarakat luas. Upaya pelaksanaan vaksinasi adalah untuk melengkapi upaya pencegahan penyebaran COVID-19 lebih luas lagi, Jadi setelah pelaksanaan vaksin masyarakat tetap diwajibkan untuk melanjutkan protokol kesehatan (7M).

Jadi apa manfaat dari Vaksinasi ?
Sebenarnya, sistem kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit bisa terbentuk secara alami saat seseorang terinfeksi virus atau bakteri penyebabnya.
Namun, infeksi virus Corona memiliki risiko kematian dan daya tular yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan cara lain untuk membentuk sistem kekebalan tubuh, yaitu vaksinasi.
Vaksin COVID-19 yang sudah tiba di Indonesia berisi virus Corona (SARS-CoV-2) yang sudah dimatikan. Dengan mendapatkan vaksin COVID-19,
Anda bisa memiliki kekebalan terhadap virus Corona tanpa harus terinfeksi terlebih dahulu.
Manfaat lainnya dari vaksinasi adalah, Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat COVID-19, Mendorong terbentuknya herd immunity, dan bisa Meminimalkan dampak ekonomi dan sosial.
Dari fakta-fakta di atas, bisa kita lihat bahwa vaksin COVID-19 membawa banyak manfaat, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga bagi banyak orang.
Oleh sebab itu, meskipun banyak beredar isu-isu seputar vaksin yang belum jelas kebenarannya, Anda tidak perlu ragu atau takut untuk menjalani vaksinasi COVID-19. (Diskominfo)

 

Tingkatkan Persatuan; Lawan Pandemi

Jubir Satuan Tugas Penanganan (STP) Covid-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto

Peningkatan jumlah pasien Covid-19 di Kabupaten Pacitan beberapa pekan terakhir membuat Wisma Atlet sebagai gedung utama karantina tersebut penuh, kondisi ini berakibat pasien-pasien baru harus melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing dengan ketentuan yang ada. Ini tentu ada pengecualian kepada mereka yang mempunyai komorbit atau penyakit penyerta.
Hingga artikel ini dirilis, jumlah kasus di Kabupaten Pacitan telah mencapai 1153 pasien, sembuh 885, dipantau 235 dan meninggal saat ini menyentuh angka 33 kasus. Ini sekaligus membuat peta penyebaran menjadi oranye.
Jubir Satuan Tugas Penanganan (STP) Covid-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto mengatakan, kondisi tersebut merupakan momentum bagi masyarakat Kabupaten Pacitan untuk bersatu. Sehingga usai Surat Edaran (SE) soal karantina mandiri diberlakukan, seluruh warga masyarakat dapat memantau bersama membantu STP. “Adapun suplai obat dan lain-lain akan dicukupi pihak puskesmas terdekat,” kata Rachmad.
Lalu bagaimana jika pasien tidak disiplin melaksanakan karantina mandiri, Jubir memastikan pasien tersebut akan dijemput paksa bahkan melimpahkan seluruh biaya perawatan kepada pasien tersebut. “Ini bisa saja terjadi, yang jelas Pemdes dan masyarakat harus ikut memantau” lanjut dia.
Hal lain yang menjadi perhatian pemerintah adalah masyarakat yang menunggu hasil Swab namun tidak melakukan karantina, ini tentu akan merepotkan sekaligus merugikan orang disekitar. “Jangan keluar rumah dulu sebelum hasil swab keluar,” humbau Jubir.
Sementara untuk soal pemakaman dengan protokol kesehatan, ini berlaku untuk jenazah yang sebelumnya terkonfirmasi Covid-19 maupun suspek dan probable. Sedang kewenangan petugas adalah pemulasaraan jenazah, menyolatkan hingga memasukkan ke peti dan mengantar jenazah tersebut ke pusara. Untuk urusan pemakaman harus dicover oleh pihak desa tentu dengan protokol kesehatan, adapun kebutuhan APD akan dicukupi pihak puskesmas.
“Lha selama ini ada beberapa kasus terkatung-katung sampai malam hari. Memaksa BPBD Pacitan dan relawan turun tangan,” ungkap Rachmad mengaku prihatin. (bd/riy/sus/dzak/rch/tk/frd/DiskominfoPacitan).

 

Masih Didominasi Kecamatan Kota, Hari ini bertambah 40 orang

Kecamatan kota masih mendomonasi sebaran angka harian pasien positif coronavirus disease 2019 (COVID-19) di Kabupaten Pacitan.
Juru bicara tim percepatan penanganan COVID-19 Pemkab Pacitan Rachmad Dwiyanto, mengatakan angka paparan COVID-19 di Pacitan masih terus bertambah.
“Total 4o yang terpapar hari ini dengan rincian Kecamatan Pacitan 25 orang, , Ngadirojo 5, Nawangan 3, Arjosari  2, dan Tulakan, Donorojo, Kebonagung ,Bandar masing-masing 1 ”kata Rachmad. Minggu, (17/1/2021).
Namun disisi lain, sembuh juga bertambah sebanyak 25 orang dan meninggal satu orang.  Rachmad mengatakan, bertambahnya pasien positif di Pacitan ini paling banyak karena adanya kontak erat pasien.
Dengan masih ada penambahan itu, kini total angka kasus COVID-19 di Pacitan sejak diumumkannya kasus pertama pada Kamis (9/4/2020) lalu berjumlah 1153 orang, dimana 235 diantaranya merupakan kasus aktif.
Sedangkan total angka kesembuhan COVID-19 di Pacitan sejumlah 885 dengan total angka kematian sejumlah 33 kasus.
Sementara dari data yang ada pada bulan Januari 2021 ini, total angka konfirmasi positif COVID-19 di Pacitan telah mencapai 394 kasus, sembuh 280 dan meninggal sebanyak 12 kasus.
Mengingat masih terus adannya penambahan kasus terkonfirmasi, pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pacitan ini meminta masyarakat lebih disiplin lagi dalam menjalankan protokol kesehatan. “Jangan sampai kendor, Utamanya 3M. Yaitu memakai masker secara benar, sesering mungkin cuci tangan pakai sabun, menjaga jarak fisik dan menghindari berkerumun,” tukasnnya. (bd/frd/diskominfo)

 

Sambangi Warga Tertimpa Bencana, Bupati Indartato Beri Santunan

Bupati Pacitan Indartato saat mengunjungi rumah Isni Raharjo, warga RT 03 / RW III Dusun Ndungkulan Desa Mentoro Kecamatan Pacitan yang di terjang longsor. (Foto: HumasPacitan)

Pasca bencana tanah longsor yang menimpa rumah Isni Raharjo, warga RT 03 / RW III Dusun Ndungkulan Desa Mentoro Kecamatan Pacitan Rabu malam, Bupati Pacitan Indartato langsung terjun ke lokasi memastikan kondisi keluarga korban baik baik saja.
Didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Pacitan, Asisten Sekda, Staf Ahli bupati serta BPBD dan Camat setempat bupati menyerahkan bantuan kedaruratan seperti beras, selimut dan alas tidur serta uang santunan.
“Kulo suwun sabar nggih menika nembe diuji (Saya minta tetap sabar karena ini sebuah ujian” kata bupati, Jumat (15/01).
Sembari memberikan semangat kepada keluarga korban bupati melihat langsung kondisi bangunan rumah yang rusak akibat terjangan longsor. Seperti diketahui, longsor yang menimpa bagian belakang rumah Isni Raharjo terjadi rabu malam.
Saat itu Isni bersama isteri sedang beristirahat di dalam rumah. Tiba-tiba terdengar suara bergemuruh dan seketika dinding belakang rumah miliknya jebol. Material tanah dan batu masuk ke dalam rumah. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
“Kedadosanipun dalu, wonten suanten gemuruh ngertos ngertos tembok wingking pun jebol (Kejadianya malam ada suara bergemuruh dan tiba tiba tembok belakan rumah sudah jebol)”, ungkap Isni Raharjo kepada bupati.
Demi keamanan untuk sementara Isni Raharjo mengungsi dirumah orang tua tak jauh dari tempatnya tinggal. Warga sekitar yang mengetahui kejadian tersebut langsung berdatangan untuk membantu membersihkan material longsor.
Sementara itu, sehari sebelumnya Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan bersama dengan Staf Kecamatan Tulakan menyambangi rumah Suryanto untuk menyerahkan sejumlah bantuan. Rumah milik Suryanto yang berada di Rt 01/ rw 01 dusun Krajan, desa. Ngumbul kecamatan Tulakan tersebut kondisinya rusak parah akibat diterjang longsor pada 11 Januari lalu.
Menurut Suryanto, kejadian itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIB usai hujan deras mengguyur. Saat itu dirinya baru selesai memperbaiki saluran air yang berada dibelakang rumah. Namun ketika baru memasuki rumah tiba-tiba dirinya dikejutkan dengan hantaman keras menimpa atap rumahnya. Seketika itu juga dirinya mengajak keluar istri dan anaknya.
“Saya langsung lari dan membawa anak istri keluar rumah, sesampainya di halaman saya melihat tebing 5 meter di samping rumah telah longsor dan menimpa bagian dapur dan ruang tengah, sebagian dinding jebol, serta bagian atap juga hancur,” tukas Suryanto.
Kondisi ini diperparah dengan material rumah miliknya yang hanya berbahan dasar kayu dan dinding dari asbes serta bambu. “untuk sementara saya dan keluarga mengungsi ke rumah saudara, saya takut rumah ini ambruk karena beberapa penopang tiang sebagian sudah bergeser dan miring, jadi untuk saat ini kami belum berani untuk menempatinya, ” imbuhnya. (Rizky/Luky/Arif/Danang/ HumasPacitan/ Diskominfo)

Tim BPBD Pacitan didamping Staf Kecamatan Tulakan dan kepala desa Ngumbul menyerahkan bantuan kepada Suryanto.

Kondisi rumah Suryanto yang kini belum bisa ditempati karena nyaris ambruk.

 

Bupati Indartato Canangkan Desa Glinggangan Sebagai Perintisan Kampung Lele

Bupati Pacitan Indartato melakukan Pencanangan Desa Glinggangan sebagai Perintisan Kampung Lele , Kamis (14/01). (foto: dok HumasPacitan)

Berawal hanya dua kolam mandiri, Desa Glinggangan Kecamatan Pringkuku kini menjadi desa Rintisan Kampung Lele. Desa dengan mayoritas mata pencaharian penduduknya petani itu kini memiliki sumber pendapatan lain dari budidaya ikan lele.
Pencanangan Desa Glinggangan sebagai Perintisan Kampung Lele dilakukan langsung Bupati Pacitan Indartato, Kamis (14/01). Kini pembudidaya ikan lele di Desa Glinggangan sudah berkembang dengan pesat. Dengan memanfaatkan lahan dan pekarangan yang kurang produktif dan mengubahnya menjadi kolam kolam budidaya dibawah binaan Dinas Perikanan Pacitan.
“Saya bangga dengan semangat dan tekat masyarakat Desa Glinggangan dan semoga budidaya ikan lele ini lebih berkembang”, ujar bupati.
Orang nomor satu di Pacitan itu juga mengapresiasi Dinas Perikanan dalam memberikan pendampingan serta pembinaan kepada masyarakat dan terbukti berhasil. Dia berharap keberhasilan kampung lele nantinya akan menular ke desa desa lain di Kabupaten Pacitan.
Saat ini jumlah kolam budidaya ikan lele di Desa Glinggangan telah berkembang menjadi 94 kolam. 4 kolam diantaranya sudah siap panen dengan kapasitas masing masing kolam sebanyak 1000 ikan lele.
“ini semua tidak lepas dari bantuan dan pembinaan dari Dinas Perikanan sehingga dapat berkembang dengan baik”, timpal Wahono, Kades Glinggangan.
Selain kolam budidaya Desa Glinggangan juga memiliki sarana rekreasi berupa kolam pemancingan. Menandai pencanangan Desa Glinggangan sebagai desa perintisan kampung lele, Bupati Indartato melakukan pelepasan 200 bibit ikan lele ke kolam. Bupati juga menyerahkan bantuan beras kepada 5 keluarga miskin serta penyerahan program bantuan relokasi rumah dari BPBD kepada 3 kepala keluarga. (HumasPacitan)