Untuk melanjutkan Visi dan Misi yang telah disepakati,
Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan kembali melantik 77 Pejabat Struktural dan
Fungsional, siang ini (07/01/2019) di Pendopo Kabupaten Pacitan.
Saat sambutan Bupati Pacitan Indartato menyampaikan ucapan
terima kasih atas pengabdian yang telah dilaksanakan selama bertugas ditempat
lama. “Di Jabatan baru meski tidak cocok mohon sekiranya untuk dipahami,” tutur
Indartato.
Bupati juga mengingatkan kepada seluruh ASN agar selalu
bekerja dengan sebaik mungkin, mengingat rakyat selalu mengawasi pekerjaan yang
dilaksanakan, demi menciptakan kepuasan di seluruh lapisan masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan pelantikan Ketua
Tim Penggerak PKK Kecamatan, meliputi Kecamatan Bandar, Arjosari dan Donorojo
yang dipimpin langsung oleh Ketua Tim penggerak PKK Kabupaten Luki Indartato.
(budi/anjar/riyanto/wira/DiskominfoPacitan)
Secara resmi Kapolres Pacitan AKBP. Sugandi. S.I.K., M. Hum digantikan oleh AKBP. Didik Hariyanto. S.I.K, mulai kemarin (05/01/20). Sugandi mulai tanggal tersebut akan berpindah tugas ke Polres Situbondo, setelah menyelesaikan tugasnya di Pacitan selama satu tahun. (DiskominfoPacitan).
Segudang pekerjaan rumah menjadi beban kepala desa terpilih
yang dilantik hari ini oleh Bupati Pacitan Indartato di Pendopo Kabupaten hari
ini (06/01/2020), dalam rangka mewujudkan kesejahteraan seluruh masyarakat.
Bila dijabarkan berbagai kondisi seperti kesenjangan sosial,
kebodohan dan kemiskinan harus segera disikapi. Bicara kemiskinan Kabupaten
Pacitan masih pada angka 14 persen, jauh ditinggal Nasional dan Provinsi yang
berada pada angka 9 persen.
Hal tersebut mendasar lantaran desa merupakan ujung tombak
segala bentuk kebijakan nasional. Sudah sepatutnya desa dan seluruh instrumen
pemerintahan satu suara dalam berbagai kebijakan yang diputuskan. “Pemerintah
desa dan pusat harus seia sekata,” kata Bupati dalam sambutannya di hadapan 113
Kepala Desa terpilih dan seluruh undangan.
Jika merujuk pada arahan Presiden Joko Widodo pada periode
kedua ini mengutamakan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), pembenahan
birokrasi dan melakukan transformasi ekonomi. Kemudian ditindaklanjuti Gubernur
Khofifah dengan Nawa Bhakti Satya. “Berujung pada menyukseskan tata kelola
pemerintahan yang baik (dari desa),” lanjut Indartato.
Sehingga cita-cita menekan angka kemiskinan, Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) termasuk harapan lama sekolah dapat terkejar dengan
modal utama angka harapan hidup yang tinggi. “Dana desa juga dapat digunakan
untuk pendidikan,” tambah Bupati.
Untuk menyukseskan berbagai tugas tersebut kepala desa tidak
dapat bekerja sendiri, melalui wewenang yang dimiliki kepala desa harus
bekerjasama dengan perangkat desa, tokoh masyarakat termasuk pengusaha. Serta
mampu mengimplementasikan berbagai program pusat. “Kepala desa juga harus tetap
menciptakan suasana yang selalu kondusif, aman dan tentram,” pungkas Indartato.
(budi/anj/wawan/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).
Banyak yang bertanya-tanya, amankah mengkonsumsi air Sungai
Grindulu yang keruh akibat datangnya turun hujan. Termasuk perusahaan berplat
merah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Pacitan yang memanfaatkan
air dari sungai tersebut untuk pelanggan wilayah kota mengambilnya dari Desa
Purworejo, Pacitan.
Direktur PDAM Kabupaten Pacitan Agus Suseno secara tegas
menyampaikan kepada Diskominfo Pacitan bahwa air yang dialirkan kepada
masyarakat sangat aman. Karena telah memenuhi berbagai proses penyaringan, “Ada
proses panjang sebelum kami alirkan,” kata Dia (03/01/20).
Di Kesempatan tersebut ia juga mengaku jika kualitas air
saat musim hujan tidak sejernih saat kemarau, begitu juga di 16 instalasi PDAM
di 10 kecamatan di Kabupaten Pacitan, rata-rata tingkat kejernihan air pasti
menurun. “Tapi masih tahap wajar, aman dikonsumsi,” lanjut Agus.
Tidak hanya itu, Agus juga meyakinkan bahwa PDAM Kabupaten Pacitan
adalah perusahaan yang selalu profesional dibidangnya sebagai pelayan yang baik
kepada seluruh pelanggan. Setiap bulan uji kualitas air juga tertib
dilakukannya sebagai satu standar operasional yang haram jika ditinggalkan.
“Memang waktu-waktu musim hujan inikan peralihan kemarau ke
hujan tidak sejernih saat kemarau, tapi sekali lagi pengelolaan sudah memenuhi
standar kesehatan sehingga aman dikonsumsi,” pungkas Agus yakin.
(budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).
Terletak di di pusat kota yang sejuk menjadi keunggulan
kolam renang ini, sehingga cocok menjadi alternatif bagi mereka yang
bermacet-macet. Dengan tiga kolam yang bervariasi, membuat kolam renang ini cocok berendam
bersama keluarga di tahun baru.
Setelah lelah berenang anda pun bisa menikmati aneka kuliner
yang beragam di dalam area ini, dimasak khusus warga sekitar dengan khas bumbu
Pacitan.