15 Desa Di Pacitan Ikuti Penilaian Daring Perdana Ketangguhan Desa Hadapi Bencana

Sebanyak 15 Desa di Kabupaten Pacitan mengikuti praktek Penilaian Ketangguhan Desa (PKD) berbasis online. Program yang diampu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini bertujuan mengetahui tingkat ketangguhan wilayah untuk menghadapi potensi bencana.

Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Erwin Andriatmoko mengatakan, Kabupaten Pacitan menjadi lokasi praktek perdana Penilaian.

“Sekarang ini kita sedang berproses dalam proses (penilaian) itu. Total ada 15 desa yang dipilih yang dibagi dalam 3 kelompok,” kata Erwin Andriatmoko, Kamis (8/9/2022) siang.

 

Lebih lanjut Erwin menjelaskan terkait topik yang menjadi materi pokok penilaian. Yaitu meliputi 5 komponen, 32 indikator, serta dijabarkan dalam 128 poin pertanyaan. Semuanya mengacu pada jenis potensi bencana serta kondisi riil masing-masing desa.

 

Adapun kelima komponen itu meliputi Layanan Dasar, Peraturan dan Kebijakan Penanggulangan Bencana, Pencegahan dan Mitigasi, Kesiapsiagaan Darurat serta Kesiapsiagaan Pemulihan.

 

“Semua berkenaan unsur-unsur ketangguhan masyarakat desa dicatatkan dan diolah secara daring sehingga menghasilkan data yang akurat sebagai landasan rencana tindaklanjut,” papar Erwin terkait program yang dilaksanakan melalui Program Kemitraan ‘Siap Siaga’.

 

Sementara itu, Koordinator Siap Siaga Jawa Timur, Ancilla Bere menambahkan kegiatan di Kota 1001 Gua ini merupakan bagian dari program yang dilaksanakan di beberapa wilayah lain di Tanah Air. Di antaranya Provinsi NTT, NTB, dan Bali. Kemitraan Australian- Indonesia untuk Kesiapsigaan Bencana tersebut telah berlangsung sejak 2019.

 

Dalam pelaksanaannya, lanjut Ancilla, hal utama yang menjadi perhatian khusus program kemitraan tersebut adalah penguatan sistem dan kapasitas Penanggulangan Bencana yang lebih baik. Tak hanya bagi BPBD namun juga lembaga lain yang memiliki kewenangan di bidang bencana.

 

“Ke depan goal kita adalah pengembangan Desa Tangguh Bencana (Destana) dengan mengacu terbangunnya sistem pendataan yang Destana yang terhubung antara kabupaten, provinsi, dan pusat melalui platform digital. Jadi semua data yang dihasilkan langsung terintegrasi ke dalam Katalog Kesiapsiagaan BNPB, ” pungkas Ancilla di sela forum diskusi di Kecamatan Ngadirojo. (Pemkab Pacitan)

Bentuk Jiwa Masyarakat Pacitan Sadar Potensi Bencana

Sepanjang musim hujan masyarakat Kebonagung selalu waspada terhadap risiko banjir dan tanah longsor. Ini juga terjadi di berbagai wilayah di Kabupaten Pacitan, potensi bencana acapkali menjadi perhatian.
Pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) begitu penting untuk meningkatkan kemandirian masyarakat, sehingga masyarakat mempunyai reflek sesaat terjadi bencana maupun pasca bencana.
Namun bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan Destana harus ditindaklanjuti, sikap waspada terhadap potensi bencana di wilayah masing-masing juga perlu ditanamkan pada jiwa masyarakat. “Masyarakat tidak perlu reaktif dan agresif, yang diperlukan adalah waspada pada setiap kemungkinan yang akan terjadi, Masyarakat harus sadar dan tahu terhadap resiko bencana yang ada di wilayah masing-masing, ” kata Didik Alih Wibowo, Kepala BPBD Pacitan (22/03) pada kegiatan Focus Group Discussion bersama Siap Siaga Program Kemitraan Australian Government di Balai Desa Kebonagung.
Secara prinsip pembentukan jiwa sadar bencana tersebut juga melibatkan pemerintahan, masyarakat maupun dunia usaha. Ini penting supaya pemahaman terhadap bencana dipahami semua masyarakat secara menyeluruh.
Dengan ditingkatkannya kemampuan masyarakat terhadap kebencanaan, Kabupaten Pacitan dapat semakin siap dan tanggap sebelum terjadi bencana hingga pasca bencana, sehingga kerugian dan korban jiwa dapat diminimalisir. (bd/anj/frd/ss/ryt/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).

Kegiatan Focus Group Discussion yang dilakukan BPBD Kabupaten Pacitan bersama Siap Siaga Program Kemitraan Australian Government di Balai Desa Kebonagung.