Melihat Pacitan; Satu Semester Menangani Pandemi

Terhitung 1 semester berjalan Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Covid-19 Kabupaten Pacitan kerja keras mengendalikan penyebaran virus corona, diawali dari cluster Sukolilo, kemudian Temboro dan kasus Lokal Sudimoro. Kini tren pun berganti ke cluster lain-lain atau Pendatang.

Jumlah total keseluruhan kasus mencapai 130 pasien dengan penambahan 3 pasien baru dan 1 sembuh yang dirilis kemarin (05/10). membuat persentase kesembuhan mencapai 78,7 persen ini disampaikan Jubir TGTP Rachmad Dwiyanto, usai berdialog bersama awak media di Pendopo Kabupaten.

“Pertama perempuan, KTP-nya Dolopo, Madiun dan tinggal di Pacitan. Kedua Juga perempuan yang domisili di Pacitan, dan seorang laki-laki yang punya kontak erat dengan pasien terkonfirmasi,” kata Rachmad (06/10).

Sementara pasien sembuh mencapai 100 kasus dan meninggal 4 pasien, artinya kini TGTP merawat 26 pasien yang umumnya para pelaku perjalanan dan menetap di Wisma Atlet untuk menjalani karantina.

Sesuai jadwal TGTP telah melaksanakan swab massal di wilayah karantina Dusun Bengkal, Tanjungsari, Pacitan. Testing tersebut diikuti 242 warga setempat. Angka tersebut ditemukan berdasarkan hasil Tracing oleh satgas, dipastikan dalam waktu dekat hasil swab sudah dapat dirilis oleh jajaran satgas.

Bicara perbankan yang saat ini menjadi konsentrasi TGTP Pacitan, sementara belum dikategorikan sebagai cluster baru, ternyata untuk mengukuhkan harus didukung gelar perkara. “Dari bank tersebut baru 1,” ungkap Bupati Pacitan Indartato.

Berbagai langkah penting dilakukan sejak awal kasus ditemukan, berbarengan dengan karantina wilayah dan swab massal. Satgas pun melakukan sterilisasi di instansi tersebut, sehingga kantor cabang itu sementara tutup hingga esuk (07/10).

Menindaklanjuti wartamerta pimpinan bank yang beredar satgas membenarkan kabar tersebut, meski untuk kasus Bengkal yang meninggal diklasifikasikan ke dalam kasus propable lantaran saat itu petugas belum melakukan uji swab.

Meneropong berbagai hasil 6 bulan terakhir, Satgas tergolong tidak saklek dalam menjalankan tugas. Banyak aspek tentu menjadi prioritas termasuk lini ekonomi, supaya masyarakat tidak semakin terjerembab dalam jurang kesengsaraan.

Pemerintah lebih mengharap komitmen masyarakat, beruntung arah kebijakan ini dibilang membuahkan hasil. Ditinjau melalui angka penularan yang cukup rendah jika dibanding kota lain. “Menghadapi Covid-19 harus dengan kepala dingin,” kata Bupati Yang begitu berhati-hati dengan berbagai kebijakannya.

Hingga saat ini terkonfirmasi sebanyak 23 desa terpapar virus corona, sedang pemerintah pusat terhitung mulai (16/03) melakukan Siaga Darurat, dilanjutkan Tanggap Darurat (09/04) dan menjadi Bencana Nasional pada (13/04).

Termaktub 2 aspek penting dalam menghadapi pandemi ini, dari langkah antisipasi yang di dalamnya dilakukan upaya preventif, kuratif maupun rehabilitasi. Sedang pondasi kedua adalah pemulihan ekonomi yang didukung bantuan sosial.

Sedang yang menjadi PR satgas pada semester 1 tak lain masih berkutat pada persoalan kesadaran masyarakat, sehingga tak ayal berbagai rilis terus terjadi meski beberapa waktu lalu kasus aktif berada pada angka yang rendah. (bd/anj/alazhiim/ryt/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).

Wilayah Bentul, Bengkal, Tanjungsari Sementara Tertutup Untuk Umum

Karantina wilayah terpaksa kembali diberlakukan di dusun Bengkal, Tanjungsari, Pacitan selama 10 hari ke depan. Kondisi ini merupakan tindak lanjut atas merebaknya kasus Covid-19 di lingkungan tersebut.Jubir Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Covid-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto mengonfirmasi, penutupan ini dimulai sejak kemarin (04/10) pukul 23:59. Jika kembali terkendali wilayah ini kembali dibuka pada (14/10). “Kami bertanggungjawab atas kebutuhan mereka selama karantina,” ujar Rachmad (05/10).Swab Massal juga akan dilakukan satgas TGTP esok pagi (06/10), bahkan Rachmad mengatakan jumlah sasaran Swab di Bengkal lebih besar ketimbang di wilayah Barang, arjowinangun, lantaran sebelumnya keluarga pasien terkonfirmasi ada yang meninggal dunia dengan pemulasaraan jenazah tanpa standar protokol kesehatan.”Keluarga tersebut juga menggelar kenduri atau kirim doa, ini tentu harus kita waspadai supaya virus tidak menyebar,” ungkapnya. Sementara jumlah pasti peserta swab mencapai 240 orang, sedang di Bengkal saat itu hanya 140 orang.Instansi perbankan yang juga disinyalir sebagai zona penyebaran virus dikabarkan mulai hari ini dilaksanakan penutupan sementara. Jubir memperkirakan penutupan ini akan berlangsung hingga Rabu (07/10) untuk dilakukan penyemprotan di kantor cabang perbankan itu secara menyeluruh.Sebelumnya, satu karyawan tetap perbankan berplat merah tersebut mengalami sakit dengan gejala influenza dan sesak. Sebelum dilakukan swab karyawan tersebut keburu meninggal dunia, sedang riwayat yang dihimpun satgas karyawan tersebut usai melakukan perjalanan dari luar kota.Gugus selain terus melakukan koordinasi dengan pihak desa dan perbankan juga akan memaksimalkan 3T. Terhadap masyarakat, gugus akan lebih giat lagi mengkampanyekan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak) juga melakukan advokasi maupun edukasi. (BD/ryt/dzk/rchtk/DiskominfoPacitan)

Warga Tulakan dan Kota Positif

Setelah penambahan 10 kasus baru di Kabupaten Pacitan, Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Covid-19 kembali merilis 2 tambahan baru pada (04/10).

Pasien pertama adalah warga Kecamatan Tulakan, seorang perempuan berusia 33 tahun. Pasien ini kedapatan mempunyai riwayat kontak erat pasien sebelumnya sebagai pelaku perjalanan.

Sedang pasien kedua juga seorang perempuan dari kecamatan kota berusia 35 tahun. Sama sebelumnya kasus kedua ini juga masuk sebagai cluster lain-lain.

Hingga saat ini TGTP telah merilis kasus keseluruhan sebanyak 127 pasien, sedang untuk kasus sembuh mencapai 99 orang. Jubir TGTP Rachmad Dwiyanto meminta masyarakat tetap patuh terhadap protokol kesehatan dengan 3M ” Memakai Masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak,” himbaunya.(Budi/dzk/rch/TK/DiskominfoPacitan).

Kasus Covid-19 Meletus

Kasus Covid-19 kembali meletus setelah sekian waktu menunjukkan penurunan yang signifikan. Data terbaru malam ini Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Covid-19 di Kabupaten Pacitan bertambah 10 kasus baru.

Dari keseluruhan mayoritas warga Kecamatan kota, pertama  laki-laki berusia 30 tahun, 23 tahun, 56 tahun, 54 tahun. Sedang perempuan 23 tahun dan 31 tahun. Total 6 kasus.

TGTP juga merilis 2 kasus warga luar kota yang berdomisili di kota Pacitan, diantaranya merupakan laki-laki warga Madiun berusia 50 tahun dan warga Trenggalek berusia 48 tahun.

Warga Kecamatan Kebonagung juga disampaikan terinfeksi virus Corona, yang bersangkutan merupakan seorang perempuan berusia 62 tahun. Sedang kasus terakhir merupakan warga Banyuwangi yang tinggal di Kecamatan Ngadirojo berusia 19 tahun.

Merujuk pada hasil Tracing, Kecuali kasus terakhir kesembilan kasus baru merupakan pelaku perjalanan baik langsung maupun tertular dari keluarganya yang baru pulang merantau.

Sementara Rachmad Dwiyanto Jubir TGTP Pacitan (03/10) mengatakan, pihaknya akan melakukan edukasi dan advokasi terhadap pasien, keluarga maupun lingkungan selain memaksimalkan 3T (Tracking, Testing, Treatment).

“Kami juga akan melakukan koordinasi lebih lanjut secara intensif dengan pihak-pihak terkait disamping kami segera mengevakuasi para pasien. Kepada seluruh warga kami berharap tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan,” pungkasnya. (budi/dzk/rch/tika/DiskominfoPacitan).

Bagaimana Air Harus Tetap Mengalir di Musim Kemarau

Kecamatan Donorojo, hingga kini dikelilingi hamparan bukit-bukit sisa pelarutan karena wilayahnya berada dalam Kawasan Karst Gunung Sewu yang mempunyai tipe perkembangan sempurna (Holokarst).

Warisan ini merupakan berkah tersendiri bagi masyarakat, meski harus diakui pada musim kemarau wilayah tersebut dari zaman dahulu kala hampir pasti terjadi kekeringan, bahkan tingkat kritis. Tak pelak para petani saat ini harus menanggung rugi karena tanaman mereka diserang Puso.

Sementara pemerintah mengucurkan bantuan beras ketahanan pangan demi mendukung kebutuhan sehari-hari petani, jumlah yang dikucurkan di Desa Gedompol sebanyak 1 Ton berkualitas super, ini bersumber dari Dinas Pangan Pacitan.

Disamping itu pemerintah juga berupaya menguatkan masyarakat melalui pembangunan sumur bor, sumber baru ini berada di Desa Belah. Beruntung 20 meter bumi di bor, air sudah mengalir deras.

Bupati Pacitan Indartato berharap mata air baru ini menjadi solusi tidak hanya untuk kebutuhan sehari-hari, namun juga sebagai pendukung pertanian warga sekitar. “Saya berharap masyarakat benar-benar merawat sumber baru ini,” kata Dia saat Kunker di Wilayah Donorojo (30/09).

Kembali ke Desa Gedompol, sembari mencari solusi kemandirian untuk kebutuhan air, Bupati pada kesempatan yang sama menyalurkan 19 Ribu Liter air bersih kepada masyarakat Dusun Pudak. 300 KK warga di dusun tersebut menyambutnya dengan suka cita yang tampak pada sorot mata mereka.

Diantara kawasan Karst yang eksotis di Donorojo, Bumi Wayang Beber juga lestari bersama warga masyarakatnya yang santun. Upaya perhatian pun diberikan. Seperti pada tahun 2018, pemda mendukung warisan tersebut dengan menggelontorkan dana sebesar Rp. 50 Juta.

Dirasa belum cukup, kembali pemda menyerahkan anggaran pada tahun 2019 sebesar Rp. 100 Juta melalui Dinas Pendidikan Pacitan. Sehingga anggaran total mencapai Rp. 150 Juta, nanti menjadi wadah diskusi berupa gedung pertemuan dan arsip wayang beber.

Sementara jalan masih berlubang-lubang, Bupati memahami betul kondisi yang demikian. Di hadapan warga ia bertekad di sisa tugasnya hingga Maret mendatang meski bertahap, jalan di Desa Gedompol akan menjadi prioritasnya melalui dukungan realisasi Dinas PUPR Pacitan. (budi/anj/tiy/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).