Dukung Dinas Damkar serta Tingkatkan Kapasitas Satpol PP

Pemerintah Pacitan menyambut baik atas rencana pemerintah pusat tentang pemecahan Pemadam Kebakaran (Damkar) Menjadi dinas mandiri, dimana saat ini Damkar masih seatap dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), namun rencana tersebut tentu harus dipelajari mengingat tupoksi yang dilaksanakan di Kabupaten Pacitan.

“Ditinjau dari kasus yang ada,” kata Bupati Pacitan Indartato usai peringatan HUT Ke-69 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang dirangkaikan dengan HUT Ke-100 Damkar, HUT Ke-57 Satuan Perlindungan Masyarakat, HUT Ke-45 Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Peringatan Hari Air Sedunia Tahun 2019 hari ini 18/03/19 di Halaman Pendopo.

Perihal peningkatan kapasitas sebagai Penegak Perda yang diemban Satpol PP juga memperoleh perhatian melalui rumusan yang didukung Pemda, DPRD dan disetujui Gubernur melalui berbagai kegiatan latihan-latihan.

Widy Sumardji orang nomor satu di lingkup satpol PP menjelaskan bentuk teknis peningkatan kapasitas selalu dilaksanakan sesuai dengan regulasi yang ada, namun pihaknya menambah porsi melalui model-model tambahan. “Seperti kompetensi penegakkan perda kita selalu tingkatkan, termasuk melaksanakan kajian pada masalah-masalah yang bersifat ambigu, yang membutuhkan kecermatan dalam pengambilan keputusan agar tidak menyalahi aturan,” ucap Widy.

Termasuk peningkatan kapasitas fisik juga terus ditingkatkan oleh satuan tersebut, seperti pada hari Selasa misalnya dilaksanakan Pembinaan Fisik (Binsik) yang wajib diikuti seluruh anggota. Karena Satpol PP selalu melibatkan diri dengan kegiatan Kebencanaan baik pada musim kemarau dan hujan. (timDiskominfoPacitan).

Pemkab Pacitan Upayakan Lingkungan Bersih Dari Sampah

Semua pihak selalu dilibatkan dalam menanggulangi sampah, masalah global tersebut juga menjadi momok di negara Indonesia. Termasuk di Kabupaten Pacitan, Sedikitnya diselenggarakan 15 kali dalam setahun menggelar kampanye dalam rangka membudayakan peduli sampah berupa Kerja Bakti “Tilik Kebersihan DLH”.

Mengingat kekuatan pemerintah melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sangat terbatas untuk membuat Pacitan menjadi bersih, jika dipaksa tentu akan memakan biaya yang besar. “Langkah Preventif Teknis merupakan jawaban terbaik dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan asri, sejalan dengan Visi dan Misi Bupati,” kata Edy Yunan Ahmadi Kepala DLH.

Bupati Pacitan Indartato yang terlibat dalam agenda di Desa Dadapan, Pringkuku (15/0319) mengungkapkan, bahwa Pemerintah Pacitan sangat konsentrasi dengan tujuan pemerintah pusat perihal bebas sampah di tahun 2025. Baik dengan kegiatan kampanye, pembentukan Bank Sampah dan Tempat Penampungan Sementara (TPS) Terpadu. “Termasuk juga kita libatkan juga para mitra lingkungan,” kata Dia.

Sampah memang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia, oleh sebab itu Bupati terus mendorong berbagai upaya lain seperti rancangan regulasi, namun hal itu memerlukan tahapan-tahapan baik ditingkat pemda hingga desa. (budi/anjar/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Pengumuman Seleksi Jasa Teknis Akan Dilaksanakan Nanti Malam

Rekrutmen Jasa Teknis Bantuan Rekonstruksi Pasca Bencana yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memasuki tahap seleksi wawancara atau tahap akhir. Hasil seluruh rangkaian seleksi akan dipungkasi dengan pengumuman malam nanti 14/03/19 melalui akun resminya.

Tercatat 400 pelamar dari dalam dan luar kota memenuhi 4 formasi yang dibutuhkan, meliputi Koordinator Fasilitator, Tenaga Jasa Teknik Lapangan, Tenaga Jasa Teknik Pemberdayaan dan Tenaga Jasa Teknik Administrasi Lapangan. “Kecuali Jasa Teknik Lapangan terpaksa harus kami perpanjang, karena belum memenuhi kuota yang kami harapkan,” ungkap Didik Alih Kepala Pelaksana BPBD Pacitan.

Didik enggan Grusa-grusu pada momen besar ini, mengingat peserta yang terpilih akan mengemban tugas besar mewakili pemerintah bersinggungan langsung dengan masyarakat yang tertimpa bencana dalam merehabilitasi dan merekonstruksi bencana 2017.

Miswar, peserta yang mengisi formulir di Jasa Teknik Administrasi sangat menyadari semua proses berjalan dengan profesional dan transparan, adapun jika Ia harus gugur maka hasil tersebut merupakan hasil murni yang harus di syukuri. “Saya tetap akan membangun kota kelahiran saya dengan bentuk lain, namun saya harus yakin jika nanti malam nama saya tertera di daftar pengumuman akhir,” kata Dia. (budi/anjar/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Salurkan Bantuan Untuk Korban Bencana Alam

Bupati Pacitan Indartato dan Wakil Bupati Yudi Sumbogo bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait menyalurkan bantuan untuk korban bencana alam di Kecamatan Bandar. Bantuan berupa paket sembako dan peralatan tidur itu diserahkan langsung kepada para korban. “Sing sabar nggih pak. Kita semua memang tidak pernah menginginkan bencana itu datang,” katanya ketika memberikan bantuan kepada Sardi, warga Dusun Pudak, Desa Watu Patok, Bandar, Kamis (14/3/2019).

Sardi merupakan bagian dari 61 warga terdampak tanah longsor di kecamatan tersebut pada Rabu (6/3/2019) lalu. Dari catatan pihak BPBD jumlah rumah warga yang rusak berat akibat terjangan material longsor mencapai 39 unit. Tersebar di enam desa. Yakni Ngunut, Bandar, Tumpuk, Watu Patok, Jeruk, dan, Kledung.

Selain menerima bantuan berupa paket sembako, para korban yang berhak juga akan menerima bantuan untuk meringankan beban mereka. Teknis penyalurannya melalui rekening bank.

Bupati berpesan agar warga tetap waspada banjir dan tanah longsor. Mengingat hujan masih kerap turun dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama. “Utamakan keselamatan jiwa. Yang lain bisa belakangan,” pesan dia. (arif/nasrul/juremi tomas/humaspacitan/diskominfopacitan)

Pamerkan Bonsai Bertajuk Pacitan Nyawiji

Siapa yang tahu jika Bupati Indartato pencinta bonsai. Meskipun hanya sekedar hobi namun sejak tahun 1984 Indartato merawat satu pohon berjenis Beringin (Ficus Benjamina) hingga kini. Itu Ia sampaikan saat berkesempatan membuka Pameran Bonsai Nasional Ke-2 bertema Pacitan Nyawiji di Alun-alun kemarin 13/03/19.

Pemerintah berkomitmen mendukung Pameran Bonsai, mengingat Kabupaten Pacitan memiliki banyak pohon yang bisa menjadi tanaman bonsai.  Prospek tersebut diharapkan menjadi ladang ekonomi baru masyarakat.

Kegiatan tersebut juga diharap Bupati menjadi wadah untuk bertukar pengalaman sehingga menambah pengetahuan serta sebagai ajang membentuk jaringan baru antar pelaku. “Namun saya berharap kepada masyarakat yang baru coba-coba, untuk berhati-hati dalam mengeksplorasi, jangan merusak,” harapnya.

Imam Daryono, Penasihat Perkumpulan Penggemar Bonsai  Indonesia (PPBI) Pacitan mengharap pemerintah terus mendukung sehingga kegiatan ini dapat kembali dilaksanakan di tahun-tahun selanjutnya. “Jika didukung kami akan menggelar pameran berskala Internasional,” kata Imam.

Ratusan peserta turut andil di Even yang masih rangkaian Hajatan 274 tersebut, mulai dari Jakarta, Purworejo, Cianjur, Madiun, Ponorogo, Wonosari dan lain-lain yang terbagi dalam 3 kelas, yakni Prospek, Bakalan dan Belum Jadi. (budi/anjar/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).