Kunker Di Lembaga Pendidikan Dan Temu Warga

Bupati Indartato bersama istri Luki Indarato didampingi Wakil Bupati Yudi Sumbogo melaksanakan kunjungan kerja ke TK Mutiara Kasih dan SD Wonosidi di Dusun Bonagung Desa Wonosidi Kecamatan Tulakan kemarin 01/11/18. Bupati menyerahkan bantuan untuk TK Mutiara Kasih yang baru selesai dibangun serta perlengkapan sekolah kepada para siswa yang diserahkan oleh Bunda Paud Luki Indartato.

Kegiatan dirangkai dengan temu warga. Bupati mengapresiasi segala usulan yang disampaikan dan akan ditindaklanjuti. Namun untuk waktu pelaksanaan harus sesuai peraturan dan melewati Musrenbang.

Turut mendampingi kegiatan tersebut Staf Ahli Bupati Bidang Sosial Kumasyarakatkan Dan Sumber Daya Manusia Sumoro Hadi, Kepala Dinas Pendidikan Daryono, perwakilan Bappeda dan Camat Tulakan Dodik Sumarsono. (Budi/Anj/Riyanto/Diskominfo).

 

PERPUSTAKAAN KELILING (PUSLING) DISPERPUSDA PACITAN GOES TO TEGALOMBO, TULAKAN, KEBONAGUNG, NGADIROJO, SUDIMORO, PUNUNG, DONOROJO in OKTOBER 2018

Tidak ada kata menyerah dalam menebarkan semangat literasi ke seluruh pelosok daerah di Kabupaten Pacitan. Seberapa jauh dan seberapa berat medan perjalanan yang harus kami tempuh, sama sekali tidak menyurutkan niat untuk sampai di tujuan, demi anak-anak generasi muda. Adalah sebuah kemungkinan besar jika mereka sangat menanti-nanti kehadiran Pustaka Keliling di tengah-tengah mereka. Merasa haus akan bacaan-bacaan yang mungkin tidak mereka dapatkan di sekolah dikarenakan buku perpustakaannya hancur akibat adanya bencana tahun lalu. Atau bisa jadi karena koleksi buku-bukunya tergolong buku yang sudah sangat lama terbit, dan mungkin mereka sudah membacanya berulang kali.

                Pusling dilaksanakan paling tidak 13 x dalam sebulan, artinya paling tidak minimal 13 titik layanan yang harus Dinas Perpustakaan kunjungi. Pusling merupakan salah satu program sekaligus tugas yang harus dilaksanakan oleh Bidang Layanan dan Koleksi Dinas Perpustakaan Pacitan. Koleksi buku yang ditempatkan di Pusling rutin diperbarui dan diganti demi menghindari kebosanan pembaca.

                Sebenarnya Pusling tidak hanya dilakukan di sekolah-sekolah ataupun di perpustakaan desa, namun kami juga sering merambah ke daerah pariwisata dan bekerjasama dengan acara-acara tertentu di pusat kota.

                Kali ini di Bulan Oktober tahun 2018, Perpustakaan Keliling (Pusling) Dinas Perpustakaan berkunjung ke beberapa sekolah di Kecamatan Tulakan, Kecamatan Kebonagung, Kecamatan Ngadirojo, Kecamatan Donorojo, Kecamatan Punung  dan Kecamatan Tegalombo. Setidaknya ada 13 titik layanan yang kami kunjungi, yakni UPT Puskesmas Bubakan Tulakan, Perpustakaan Balai Desa Bubakan Tulakan, SDN Sidomulyo II Kebonagung, SMP Miftahul Huda Ngadirojo, SMPN 1 Sudimoro, Desa Sukorejo Sudimoro, SMPN 6 Sudimoro,  SMPN 2 Kalak Donorojo, SMKN 2 Kec Donorojo, SDN Bomo III Punung, Desa Tahunan Baru Tegalombo, Kantor Kecamatan Tegalombo, Bermacam-macam sekolah bermacam-macam pula karakteristik anak dalam minat baca. Namun itu pun sama sekali tidak melemahkan semangat kami untuk tetap mendorong mereka membaca.

Tidak sedikit pula dari beberapa sekolah yang minat baca siswanya sungguh luar biasa. Setelah kami merasa lelah dalam perjalanan yang sangat panjang, penat kami hilang seketika saat melihat mereka menyambut kami dengan lari-lari kecil siswa yang berebutan mendekat untuk mengambil buku. Antusias mereka sungguh luar biasa, hingga buku yang biasanya masih tersisa banyak di rak, seketika langsung habis dan rak menjadi kosong. Kami biarkan mereka membaca buku-buku tersebut dengan senyaman mungkin. Bahkan ada yang membaca di atas got yang sudah tidak ada airnya dan bersih, dikarenakan memang mereka nyamannya seperti itu.

Hal tersebut menjadi evaluasi tersendiri bagi Edi Sukarni, S. Sos, M. Pd (Kabid Layanan dan Koleksi Dinas Perpustakaan Pacitan), “Mungkin lebih baik bawa 2 mobil pusling ke depannya, agar anak-anak ndak berebutan dan semua jadi kebagian buku”, ujarnya sore kemarin kepada penulis.

Dinas Perpustakaan Pacitan memang baru memiliki 2 armada mobil Pusling, kami berharap kelak bisa mendapatkan tambahan armada mobil pusling agar bisa memaksimalkan pelayanan, mengingat pada kenyataannya minat baca siswa di pelosok desa masih sangat luar biasa. Tahun ini, kami memang lebih terkonsentrasi di daerah yang jauh dari gedung Dinas Perpustakaan Pacitan. Tapi bukan berarti kami mengabaikan sekolah-sekolah dan perpustakaan desa yang berlokasi di wilayah pusat Pacitan kota, karena wilayah pusat kota Pacitan tetap selalu ada dalam daftar penjadwalan layanan Perpustakaan Keliling.

Semoga dengan layanan Perpustakaan Keliling, anak-anak sekolah dan masyarakat umum mendapatkan angin segar dengan bacaan-bacaan yang terbilang masih baru, sehingga kedatangan kami akan selalu ditunggu oleh mereka. Selain mengupdates buku-buku yang ada, program Pusling selalu menerapkan Best Behavior Service (pelayanan yang terbaik yakni bersikap ramah, sopan, menyenangkan, mampu berkomunikasi dengan baik, dan menjadi motivator). Bagaimana, sudahkah Anda mencoba menikmati fasilitas Perpustakaan Keliling kami???

(Penulis : Ryn Surya/ Doc. Pict : Nisha,  Tegar, Fajar, Daimah, S.Pd/Dinas Perpustakaan Pacitan/Diskominfopacitan)

Gelar Tari Tradisional Meriahkan Hari Jadi Jawa Timur

Berbagai agenda dipersembahkan Kabupaten Pacitan untuk meriahkan Hari Jadi Ke-73 Tahun Provinsi Jawa Timur. Salah satunya yakni Gelar Tari Tradisional dilaksanakan pagi ini 31/10/18 di Pendopo Kabupaten Pacitan. Puluhan Peserta dari sekolah SMA/SMK dan MA di Kecamatan Pacitan berkesempatan menampilkan tarian terbaiknya di hadapan Bupati Indarato yang didampingi Wabup Yudi Sumbogo.

Berbagai rangkaian telah digelar antaranya Jalan Santai 26/10 dan Upacara Bendera 29/10 yang bersamaan dengan Hari Sumpah Pemuda. Khusus kegiatan hari ini diharap dapat menjadi sarana bagi siswa dan guru pembimbing di sekolah agar mampu memupuk ide serta kreativitas dalam berseni khususnya tari tradisional. “Kami menyambut baik atas adanya atensi agar kegiatan ini diselenggarakan rutin setiap tahun,” kata Sakundoko selaku Ketua Panitia.

Dalam kesempatan tersebut Wabup Yudi Sumbogo mewakili Bupati dalam sambutannya menegaskan bahwa pemerintah sangat mengapresiasi kegiatan ini. Yakni kebudayaan khususnya tari tradisional harus dijaga keberadaannya. Ia juga menyampaikan agenda Gelar Tari Tradisional menjadi semangat untuk berkreasi dan berkarya, “Terutama bagi adik-adik peserta, jadilah motivasi bagi teman yang lain,” tuturnya.

Turut hadir Sekda Suko Wiyono, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Hukum Dan Politik, Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan T. Andi Faliandra, Staf Ahli Bupati Bidang Sosial kemasyarakatan Dan Sumber Daya Manusia Sumoro Hadi. Serta turut diundang Ketua DPRD Pacitan Ronny Wahyono dan Seluruh Kepala Sekolah Menengah Atas di Pacitan. (Budi/Anj/Riyanto/DiskominfoPacitan).

Ops Zebra 2018 Dimulai Hari Ini

Mengawali pelaksanaan Operasi Zebra yang dilaksanakan selama 2 pekan berturut-turut yakni pada hari ini 30 Oktober hingga 12 November 2018. Kepolisian Resor Pacitan melaksanakan Apel Gelar Pasukan Dalam Rangka Operasi Zebra 2018 di Lapangan Lanud Pacitan. Giat tersebut dilaksanakan serentak di seluruh Polda. Termasuk Polda MTB dan Sulteng. “Namun bentuknya giat simpatik. Yakni membantu proses pemulihan pasca bencana serta bergabung dengan satgas tanggap bencana lainnya,” kata Kapolres Pacitan AKBP Setyo K. Heriyatno menjelaskan.

Berdasar data yang dihimpun, angka kecelakaan pada tahun 2017 mengalami penurunan signifikan dibanding dengan tahun sebelumnya 2016. Dari 2.960 kejadian, berhasil ditekan menjadi 2.097 atau turun 41 persen, angka jumlah korban jiwa turun 67 persen. Sedangkan jumlah pelanggaran justru mengalami peningkatan hingga 200 persen. “Kami tidak bisa menyalahkan, namun kami menekankan pendidikan lalu lintas harus dimulai sejak dini, sehingga pada kesempatan ini pelajar kami libatkan dalam giat agar mereka tahu tujuan, sasaran hingga manfaatnya apa. Jadi semacam sosialisasi juga,” tambahnya.

Disinggung masih adanya pengendara di bawah umur pihaknya mengatakan bahwa akan diproses sama seperti yang lain, yakni berupa teguran dan tilang. Namun pihaknya mengatakan sebelum operasi ini digelar, telah dilaksanakan berbagai kerja sama untuk menggelar sosialisasi. “Secara fisik anak di bawah umur mungkin sudah bisa menjalankan motor, namun secara mental dan emosional belum dapat mengantisipasi keadaan di jalan,” imbuhnya.

Selain mewujudkan keamanan, keselamatan ketertiban, dan kelancaran lalu lintas atau Kamseltibcar lantas yang lebih baik, Operasi tersebut juga dilaksanakan untuk upaya cipta kondisi operasi lalin tahun 2018 dalam rangka pengamanan natal dan tahun baru.

Pada kesempatan itu Sekda Suko Wiyono mewakili Bupati Indartato yang berhalangan hadir. Turut diundang Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Kepala Dinas Perhubungan Wasi Prayitno dan Kepala Sekolah SMA/SMK dan MA Se-Pacitan. (Budi/Anj/Riyanto/DoskominfoPacitan).

Pemuda Maju, Bangsa Hebat

Revolusi mental yang dicanangkan oleh presiden Joko Widodo relevan dalam mewujudkan pemuda yang maju. Ciri pemuda yang maju adalah berkarakter, berkapasitas dan berdaya saing. Oleh karena itu revolusi mental harus dapat kita jadikan sebagai pemicu untuk mempercepat terwujudnya pemuda yang maju. Dengan mewujudkan pemuda yang maju, berarti kita dapat menjadi bangsa yang hebat, ucap Bupati Indartato ketika membacakan sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi saat peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 dan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-73 di halaman pendapa kabupaten, Senin (29/10/2018).

Peringatan Sumpah Pemuda tahun ini mengambil tema Bangun Pemuda Satukan Indonesia. Tema itu diambil atas dasar pentingnya pembangunan kepemudaan untuk melahirkan generasi muda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggungjawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kepeloporan, dan kebangsaan, berdasarkan pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 dalam kerangka Negara Republik Indonesia.

Bupati mengatakan, generasi sekarang berhutang budi kepada para tokoh pemuda tahun 1928 yang telah mendeklarasikan sumpah pemuda. Sehingga menjadi pelopor kaum muda untuk membangun kesadaran kebangsaan Indonesia, sekaligus komitmen menjaga persatuan dan kesatuan negara. Kebangsaan mereka harus kita teladani untuk membangun bangsa, satukan Indonesia, katanya.

Lebih lanjut ia menegaskan tahun depan merupakan tahun politik. Karena digelarnya pemilihan umum. Untuk itu peran dan tanggung jawab pemuda dalam menyukseskan prosesnya nanti sangat dibutuhkan. Partisipasi aktif pemuda dalam Pemilu 2019 perlu ditingkatkan guna mewujudkan pemilu yang damai, kredibel, dan berkualitas.

Terkait hari jadi provinsi, Indartato menyampaikan diusianya yang lebih dari tujuh dekade itu, Jatim bertekad membangun ekonomi berbasis digital. Agar mampu tumbuh inklusif dan berkelanjutan dengan fokus pada segmen industri UMKM. Semangat dan tekad hari jadi dimaksud, sangat relevan dengan persoalan dan tantangan Jawa Timur kedepan yang tidak ringan, yaitu bonus demografi yang sudah akan terjadi di wilayah ujung timur Pulau Jawa ini pada tahun 2019. Dimana tahun depan jumlah penduduk usia produktif mencapai 69,9 persen, sedangkan nasional baru terjadi pada 2028. (humaspacitan/diskominfopacitan)