Launching Industri Tangguh di Pt. PPIS

Mengawali kunjungan Launching (23/06), Bupati sekaligus Ketua Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pacitan Indartato dna jajaran meresmikan Industri Tangguh Semeru di PT. Putera Pacitan Indonesia Sejahtera (PPIS), mitra PT. HM Sampoerna TBK.

Perusahaan rokok di Sidoharjo, Pacitan tersebut setidaknya memiliki karyawan sebanyak 843 orang yang tersebar diseluruh 12 Kecamatan, membuat pabrik tersebut memiliki potensi besar terhadap penyebaran covid-19 sehingga menjadi cluster baru.

Beruntung pihak perusahaan sebelum inisiatif Industri Tangguh Semeru sudah memberlakukan secara ketat protokol kesehatan, hasilnya kini seluruh karyawan yang ada sudah terbiasa dengan peraturan tersebut. (DiskominfoPacitan)

Buah Kompak dan Komitmen; Bangunsari Selalu Negatif Corona

Desa Bangunsari, Kecamatan Pacitan.  Letak yang strategis dengan pusat Kota menyimpan potensi besar terhadap penyebaran virus Covid-19. Padahal wilayah ini dihuni berbagai masyarakat baik dari dalam dan luar kota.

Lantas bagaimana pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat mengemas desa ini menjadi kebal terhadap wabah dari Kota Wuhan, Hubei China itu, melalui Kampung Tangguh Semeru yang digagas Kapolda Jatim tersebut.

Disambut Wedang Secang, semangat pemuda, tokoh masyarakat dan seluruh perangkat desa serta tabuh Titir Kenthongan, Bupati Pacitan Indartato beserta jajaran Satgas Penanganan Covid-19 Pacitan semangat menyusuri gang RT. 04 RW 06 Dusun Krajan, Bangunsari.

Didampingi Darminto, Kades setempat Bupati melihat lumbung pangan, rumah karantina mandiri hingga inovasi Trasi Jadam Covid-19 atau Tradisi Sistem Jempitan Atasi Dampak Covid-19. Satu inovasi kemandirian masyarakat yang kini dialih fungsikan untuk keperluan menangani pandemi.

Hasil jempitan cukup lumayan, diakui pengurus dalam semalam pemuda dapat mengumpulkan uang koin rata-rata Rp. 40.000, ke semua selama pandemi covid-19 diperbantukan kepada yang terdampak covid di desa tersebut sehingga tidak membebani pemdes.

Kapolres Pacitan AKBP Didik Hariyanto mengapresiasi program ini, ia berharap kekompakan yang telah mendarah daging ini dapat menjadi kemandirian terutama di masa transisi menuju New Normal ini. “Lingkungan ini saya harap dapat dicontoh lingkungan lain,” kata Dia (23/06).

Perasaan yang sama tampak di wajah Bupati, tidak adanya kasus positif di desa itu merupakan bentuk nyata dari semangat perang melawan covid-19. Selanjutnya bagaimana launching yang dilakukan kini terus dipupuk sehingga Bangunsari, Pacitan tidak ada yang terkonfirmasi Covid-19 selamanya. “Saya tersanjung, teringat saya dulu pernah tinggal di lingkungan ini ikut nenek sewaktu kecil,” katanya jujur sembari mengenang. (budi/notz/rch/tika/DiskominfoPacitan).

2 Pasien Positif Corona; 1 Meninggal

Awali penghujung bulan Juni, Satgas Penanganan Covid-19 Pacitan kembali mengumumkan penambahan 2 kasus  positif baru. 1 pasien diantaranya adalah seorang PNS dari Kecamatan Pacitan, dan satu dari Kecamatan Ngadirojo berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) menjadi positif corona, dan telah meninggal dunia.

Penambahan ini menambah jumlah total kasus Covid-19 di Kabupaten Pacitan menjadi 20 orang. Kini satgas merawat dan mengkarantina 10 pasien tersisa, sembilan diantaranya berhasil sembuh.

Sedang untuk data keseluruhan PDP yang dirawat di rumah sakit kini berjumlah 17 orang, terkonfirmasi meninggal 4 orang dan dinyatakan sembuh 13 orang. “Untuk PDP positif dan meninggal memiliki riwayat bawaan penyakit paru-paru,” ujar Jubir Covid-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto (22/06).

Untuk riwayat pasien yang berstatus PNS disampaikan Rachmad pernah menjalani kontak dengan pasien Temboro, anehnya Tes Swab pertama menunjukkan negatif Covid-19, ternyata tes kedua hasil menunjukkan hasil yang sebaliknya.

Ini membuat Rachmad kembali meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada, berhati-hati dengan menjalankan protokol kesehatan yang telah disampaikan pemerintah. “Dengan menjalankan protokol kesehatan masyarakat telah menjadi pahlawan kepada keluarga, tetangga dan negara,” ucap Dia.

Lalu bagaimana nasib Kabupaten Pacitan dengan penambahan tersebut akan rencana besar New Normal yang digadang-gadang. Bicara masalah bersama tersebut bersatunya semua masyarakat, pemerintah adalah jawaban terbaik.

Di satu sisi pemerintah terus melakukan tracking kepada seluruh masyarakat yang berpotensi covid-19, berdasar status yang terhimpun. “Ketika muncul data, maka kami akan melakukan tracking, minimal Rapid Tes,” pungkas Rachmad. (budi/alazim/rch/tika/DiskominfoPacitan).

Lihat Kesiapan Dua Toserba Jelang New Normal

Program New Normal sebagai jawaban menghadapi pandemi covid-19 tinggal menunggu hari, satu budaya baru yang tertib protokol kesehatan. Berbagai aspek menjadi perhatian bersama, termasuk di pusat perbelanjaan modern maupun pasar tradisional.

Melihat Toserba di sekitar perempatan Penceng, pihak manajemen terpaksa berlakukan peraturan keras dengan tak segan-segan melarang masuk calon pembeli yang tidak mengenakan masker. Begitu juga dengan pengunjung yang suhu tubuhnya di atas rata-rata.

Pemandangan serupa juga terjadi di Toserba di Arjowinangun, pihak keamanan tengah sibuk melakukan tes suhu tubuh setiap pengunjung yang akan masuk sekaligus membagikan Hand Sanitizer. Selebihnya membersihkan area toko dengan disinfektan di malam harinya.

Ratusan karyawan mengais rizki di dua toko itu, mereka juga potensi nyata. Menyadari itu Enggal Dua rajin melaksanakan giat apel pagi yang diisi berbagai materi akan protokol kesehatan termasuk saat saat melayani pembeli. “Bagaimana caranya agar anak-anak tetap bekerja namun tetap aman,” ujar Ninik Sugi Haryani Pemilik salah satu Toserba (22/06).

Cara serupa dilakukan Toserba di Arjowinangun, Tomas selaku Manajer Toko mengaku mereka menerapkan metode sistem 2 hari kerja, 1 hari libur untuk menjaga stamina karyawan agar tetap prima. Namun berbeda dengan yang pertama, Toko ini cenderung tidak mengenakan Face Shield di lokasi pembayaran dan diganti dengan penghalang plastik. “Masih aman,” kata Dia.

 Tidak ada masukan terhadap pemerintah, namun kedua toko tersebut mengaku kedisiplinan masyarakat menjadi catatan penting selama ini, menejemen hingga kini masih mendapati banyak masyarakat yang mencoba berbelanja tanpa masker. “Kami harap pemerintah lebih giat lagi melakukan kampanye,” harap Ninik.

Masyarakat tentu berhak beropini apa saja akan pandemi ini, itu adalah hak. Namun kewajiban mestinya juga dilaksanakan, supaya menjadi bijaksana menjadi bagian masyarakat maupun bernegara. Tujuannya program New Normal ini sukses dilakukan, tidak lahir korban baru covid baik dari segi kesehatan maupun ekonomi. (budi/alazim/rch/tika/DiskominfoPacitan).

Ihwal Penangan Covid-19; Dandim dan Kapolres Buka Suara

Sejak awal merajalela, dua instansi besar yakni Kodim 0801 dan Polres Pacitan selalu terlibat aktif menangani pandemi covid-19. Bahkan hingga kini, memasuki masa transisi menuju peradaban baru yang akrab disebut New Normal.

Tim liputan Diskominfo Pacitan mencoba menggali pemikiran kedua perwira sekaligus orang nomor 1 di dua instansi tersebut. Melihat sisi lain yang dapat menjadi rujukan masyarakat dan bahkan pemerintah.

Kesadaran masyarakat untuk disiplin terhadap protokol kesehatan menjadi pasal penting yang disampaikan di awal percakapan bersama Komandan Kodim 0801 Pacitan Letkol Nuri Wahyudi. Meski diakuinya sudah banyak yang taat aturan, namun dari pengamatan ia menilai beberapa masyarakat masih tampak tak mau tahu terhadap bahaya pandemi covid-19 baik disisi  keselamatan dan ekonomi.

“Masih kita jumpai masyarakat yang tidak memakai masker, tidak melaksanakan physical distancing. Sikap ini menjadi kendala bagi kami dalam mencegah pandemi,” ujar Dia usai Launching Kampung Tangguh Semeru di Desa Nglaran, Tulakan. Pagi ini (19/06).

Di dapur pemerintahan, ia mengaku pemkab mesti memperhatikan masalah keakuratan data. Ini penting lantaran berbagai kebijakan yang dilakukan diawali dengan data yang diproyeksikan kepada pimpinan, semakin akurat data tentu berimbas pada keberhasilan kebijakan.

Perkara lain yang ada dalam benak mantan Paspampres era SBY itu selanjutnya soal bantuan langsung. Sokongan pemerintah mesti sesuai data, supaya tidak terjadi ketimpangan di masyarakat, sehingga seluruh penduduk merasa terlayani dengan baik.

Klop dengan Dandim, Kapolres Pacitan AKBP Didik Hariyanto di kesempatan yang sama mengaku bungah melihat beberapa rumah warga kini sudah disiapkan tempat cuci tangan, menunjukkan beberapa masyarakat cukup dewasa terhadap masalah bersama tersebut, apalagi didukung program kampung tangguh semeru.

Sembari menjalankan program kampung tangguh, diam-diam Didik menunggu masyarakat yang sebagian apatis tergerak untuk mendukung program pemerintah. Hasilnya jelas program New Normal akan segera lahir. Kehidupan setelahnya bakal kembali seperti sediakala. “Vaksin terbaik adalah disiplin, baik disiplin mengenakan masker, physical distancing dan cuci tangan dengan sabun,” katanya di kesempatan yang sama.

Menyoal berbagai langkah dari pemerintah, ia ogah berkata banyak. Pihaknya menilai kerjasama dan kekompakan termasuk dengan pemerintah desa adalah kunci utama keberhasilan. “Kita bergandengan tangan. Melalui tiga pilar. Pemerintah, TNI Polri dan masyarakat,” tambahnya. (budi/anj/rch/tika/DsikominfoPacitan).