Menjadi Rujukan PKL dan Magang; Kadiskominfo “Ini adalah amanah”

Arus digitalisasi diera modern mengharuskan seluruh lapisan masyarakat mengikuti perkembangan zaman.

Pergeseran yang cepat dari 3G, 4G kemudian 5G adalah pondasi, yang berperan sebagai support agar masyarakat turut berlari mengikutinya. Serta dapat cerdas menjadi bagian abad digital.

Terkait fenomena tersebut Kepala Diskominfo Pacitan Bambang Marhendrawan pada 20/06/2022 menjelaskan, hal ini ditandai dengan kesiapan masyarakat serta pemerintah dalam mengaplikasikannya di kehidupan sosial keseharian.

Peserta PKL tengah mengikuti tes oleh tim pembimbing, sebelum mereka dikirim ke desa dan kelurahan di Kabupaten Pacitan.

Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Pacitan turut mewujudkan visi Bupati tentang tercapainya Pacitan yang bahagia dan sejahtera. Sehingga jaman yang serba digital dapat diterima serta diterapkan dengan baik.

Sebagai upayanya Pemerintah melalui Diskominfo Pacitan mendukung program pemerintah yakni Merdeka Belajar. Selain teori anak harus dapat mengembangkan keilmuannya secara real di masyarakat.

“Anak anak Praktek Kerja Lapang (PKL) yang kita terima dari Bidang TIK ini nantinya harus membawa perubahan dalam bidang IT, khususnya pada program pemerintah kita yakni Sistem Informasi Desa,” terang Bambang.

Menyiapkan SDM yang mahir dan paham digital menjadi ranah khusus yang kini disentuh Diskominfo Pacitan melalui peran anak-anak praktek.

“Tugas kita menjadi wakil Pemda sebagai ruang pembelajaran,” tandasnya.

Menyuguhkan kondisi lapang yang sesungguhnya untuk anak belajar dan memahami dalam menerapkan keilmuannya adalah tanggung jawab bersama, termasuk Diskominfo. (Pemkab Pacitan)

Cegah Stunting Cegah Pernikahan Dini

Penanganan stunting kembali mendapat penekanan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji ketika memberikan pembinaan kepada kader Pembantu Penyuluh KB desa (PPKBD Dan Sub PPKBD) se-wilayah kecamatan Arjosari. Mas Aji berharap betul peran dari para kader Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) tersebut, mengingat perannya yang sangat strategis dimasyarakat.

“Stunting itu tidak ada obatnya yang kita butuhkan adalah kesadaran bersama dan itu tidak perlu mahal. Saya senang ada kader yang bisa memanfaatkan bahan bahan lokal untuk dijadikan makanan murah, enak tapi terpenuhi gizinya,” kata bupati.

Adanya inovasi murah dan mudah lanjut bupati, menjadi salah satu upaya mencegah kasus stunting. Karena dengan kemudahan itu masyarakat tidak kesulitan mengaplikasikanya . Tentu, dengan tidak menafikkan perlunya memberikan sosialisasi menumbuhkan kesadaran masyarakat khususnya kepada calon orang tua tentang pentingnya merencanakan pernikahan.

” kita masih punya permasalahan tentang pernikahan dini. Ini penting karena nikah dini akan berdampak terhadap stunting,” sambung Bupati.

Banyak dampak yang muncul akibat nikah dini. Selain belum siap secara psikologi nikah dini juga sering dikaitkan dengan kemampuan ekonomi. Jika hal tersebut abai maka dampaknya sangat besar, salah satunya timbul stunting. Untuk itu Mas Aji berharap betul peran kader PPKBD dan Sub PPKBD untuk mewujudkan program Bangga Kencana.

Dalam kesempatan tersebut Bupati menyerahkan paket leaflet KKA dan Cegah Stunting kepada kader PPKBD dan Sub PPKBD se Kecamatan Arjosari serta bantuan asistensi sosial penyandang disabilitas dari APBD Provinsi sebanyak 6 orang. (Prokopim Pacitan / Pemkab Pacitan)

 

Ngantor Di Kecamatan Arjosari Bupati Langsung Tinjau Infrastruktur Terdampak Bencana

Hari ini, Kamis (24/06/2008) Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji kembali menggelar agenda ngantor di kecamatan. Kali ini Mas Aji mengendalikan roda pemerintahan dari bumi santri Kecamatan Arjosari.

Mengawali agenda ngantor di Kecamatan Arjosari, Bupati langsung melakukan aksi turun lapangan. Orang nomor satu di Pacitan itu melakukan peninjauan ke dua titik lokasi infrastruktur terdampak bencana. Titik pertama adalah tanggul pengaman di wilayah Desa Sedayu. Di lokasi tersebut terdapat abrasi bibir sungai sepanjang kurang lebih 30 meter yang mengancam keberadaan talud pengaman.

“Talud ini sangat vital mas karena kalau sampai pengaman ini jebol maka aliran sungai akan mengancam sawah dan permukiman,” terang warga setempat.

Tidak sampai disitu, Bupati Pacitan melanjutkan pemantauan ke Desa Mlati untuk melihat jembatan rusak terdampak banjir. Meski sudah ada penanganan darurat namun jembatan yang menjadi akses warga tersebut butuh penanganan segera.

“Tadi kita sudah diskusi kecil dengan pak kepala desa dengan Kepala PU PR untuk mencari solusi terbaik dan kita akan upayakan bersama sama,” kata Bupati.
Usai melakukan peninjauan bupati langsung menuju Kantor Kecamatan Arjosari untuk menjalankan serangkaian aktivitas. Salah satunya adalah melakukan pembinaan kepada IMP kader PPKBD dan Sub PPKBD se-Kecamatan Arjosari. Bumi santri Arjosari sendiri merupakan titik ke 11 dari rangkaian agenda ngantor di kecamatan bersama bupati.(Prokopim Pacitan / Pemkab Pacitan)

 

Maraton Launching Adminduk Kecamatan Untuk Pelayanan Yang Mudah, Cepat dan Dekat

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Rabu (22/06/2022) kembali meluncurkan program Pelayanan Administrasi Kependudukan (Adminduk) di Kecamatan Ngadirojo menyusul 3 Kecamatan sebelumnya yang sudah melakukan launching. Simbolis peluncuran berlangsung di pendopo Kecamatan diikuti oleh para kepala desa se-Kecamatan Ngadirojo, tokoh masyarakat serta para camat se-Kabupaten Pacitan. Turut hadir menyaksikan, Wakil Bupati Gagarin, Anggota DPRD Pacitan Dapil V dan IV, Sekda Pacitan Heru Wiwoho, Asisten dan Staf Ahli Bupati.

“Alhamdulillah secara bertahap kita bisa lakukan. Dan kita punya saudara di Sudimoro, sebelum disana punya perangkat perekaman KTP untuk bisanya diberikan kuota dapat mengurus di Ngadirojo biar tidak jauh ke kota,” kata Bupati.

Program Pelayanan Adminduk di Kecamatan merupakan upaya pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan yang mudah, cepat dan dekat dengan masyarakat. Program ini sendiri merupakan pelimpahan sebagian kewenangan Adminduk dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) kepada kecamatan. Beberapa Adminduk yang langsung bisa di kecamatan antara lain rekam dan cetak KTP elektronik, KK, Akta lahir dan kematian, Serta surat keterangan pindah dan datang (antar desa dan kecamatan).

Untuk saat ini total 4 kecamatan sudah bisa melayani Adminduk mandiri di kantor kecamatan. Keempatnya adalah Kecamatan Punung, Tegalombo, Donorojo dan Ngadirojo. 4 kecamatan lain akan segera menyusul launching bulan Juli-Agustus dan diharapkan akhir tahun 2022 seluruh kecamatan di Kabupaten Pacitan telah mandiri dalam pelayanan Adminduk. (Prokopim Pacitan/ Pemkab Pacitan)

 

Donorojo Jadi Kecamatan Ketiga Launching Pelayanan Adminduk

Satu persatu kecamatan di Kabupaten Pacitan mulai bisa melayani pengurusan administrasi kependudukan (Adminduk) secara mandiri. Setelah sebelumnya di 2 kecamatan yakni, Kecamatan Punung dan Tegalombo, kini giliran Kecamatan Donorojo yang melakukan launching (peluncuran) pelayanan adminduk.

Launching pelayanan adminduk dilakukan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Selasa (21/06/2022) di Pendopo Kecamatan Donorojo. Dengan pelimpahan kewenangan tersebut maka pengurusan sebagian administrasi kependudukan bisa langsung dilakukan di kecamatan. Diantaranya, rekam dan cetak KTP elektronik, KK, akta kelahiran, akta kematian surat keterangan pindah (antar desa dan kecamatan) serta surat keterangan datang (antar desa dan kecamatan).

“Memang belum semua kecamatan karena baru 3 yakni Punung, Tegalombo dan Donorojo, mudah mudaan 2023 nanti semua kecamatan bisa selesai,” kata Bupati.

Bupati meminta, program ini cepat disosialisasikan agar masyarakat penerima manfaat tahu dan bisa memanfaatkanya. Mas Aji berharap baik Dinas teknis terkait, pemerintah kecamatan dan desa bisa bersinergi bersama sama menyebarluaskan hal tersebut kepada masyarakat luas.

” Insya Allah bulan Juli atau Agustus nanti akan menyusul 4 kecamatan lain mudah mudahan nanti akhir 2022 semua sudah bisa,” tutur Kepala Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pacitan, Pardiyanto. (Prokopim Pacitan / Pemkab Pacitan)