Kini RSUD dr. Darsono Miliki Instalasi Oksigen Generator

Bupati Indrata Nur Bayuaji meresmikan gedung dan Instalasi Oksigen Generator di Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) dr. Darsono pagi ini (28/12). Didampingi Direktur RSUD dr. Darsono, dr. Iman Darmawan, M.Kes, Bupati melakukan prosesi gunting pita dan penandatanganan prasasti peresmian di depan gedung Instalasi Oksigen Generator yang terletak di belakang Gedung ICU baru.

“Berkaca pada waktu puncak pandemi Covid-19 kemarin, Pacitan sempat mengalami kendala kekurangan oksigen, maka ini langkah antisipasi jika ada keadaan darurat,” kata Mas Aji (sapaan akrab bupati)

Oksigen generator adalah solusi tepat bagi rumah sakit untuk mengantisipasi kelangkaan gas tabung oksigen pada keadaan darurat dan sebagai upaya menyelamatkan pasien. Kemampuan mesin generator oksigen untuk memproduksi sendiri oksigen di rumah sakit secara langsung dapat menjamin keberadaan oksigen akan terus ada pada saat dibutuhkan pasien.

“Alhamdulillah saat ini RSUD dr. Darsono sudah memiliki alat oksigen generator dengan kapasitas oksigen 24 tabung 6 m3 per hari, apabila keadaan darurat dimana kebutuhan begitu besar bisa di back up dengan oksigen generator,” ungkap Abdul Rachman, koordinator gas medis RSUD dr. Darsono.

Ia menambahkan, Pengadaan oksigen generator sendiri merupakan usulan dari jajaran kesehatan secara keseluruhan dan bisa terwujud di RSUD dr. Darsono di bulan Desember ini. Pengalaman selama pandemi Covid-19 yang memerlukan oksigen dalam jumlah besar dan saat puncaknya sampai kehabisan oksigen, keberadaan alat ini harapannya bisa membantu masyarakat untuk mendapatkan oksigen terutama pada kondisi darurat. (RSUD Pacitan/Diskominfo Pacitan )

RSUD dr. Darsono; Siap Layani Tes Kesehatan CPPPK Tahap I

Antrian terlihat lebih ramai di depan loket pendaftaran RSUD dr. Darsono Pacitan pagi ini (27/12). Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK) Guru tahap I mulai mengurus surat keterangan sehat untuk memenuhi kelengkapan dokumen pemberkasan meliputi tes kesehatan jasmani, rohani, dan bebas napza.

Peserta dilayani di Poli Pegawai setelah mendaftar di loket pendaftaran kemudian dibagi dua untuk mengikuti tes kesehatan rohani dan tes bebas napza disamping tes kesehatan jasmani. “Hari ini terdaftar 136 CPPPK, 80 orang mengikuti tes pemeriksaan kesehatan rohani di Gedung Manajemen lantai tiga dan sisanya mengikuti tes napza. Agar proses pemeriksaan berjalan lancar peserta sebaiknya datang sesuai waktu yang telah dijadwalkan,” terang Ida Sri Palupi, perawat yang bertugas di Poli Pegawai RSUD dr. Darsono.

Pada kesempatan yang sama, Yudha Triana, Kepala Instalasi Rekam Medis RSUD dr. Darsono mengatakan, Mengingat masih situasi pandemi sekaligus untuk menjaga kualitas pelayanan, mulai besok (28/12), loket pendaftaran membatasi 80 kuota per hari khusus untuk layanan syarat pemberkasan CPPPK di Poli Pegawai. Kuota akan dibagi 60 untuk pendaftar online dan 20 untuk pendaftar yang datang langsung. Harapannya tidak terjadi penumpukan antrian baik di loket pendaftaran maupun di area pelayanan.

Dalam rangka mempercepat dan mempermudah pelayanan pendaftaran untuk keperluan tes kesehatan bagi peserta CPPPK yang belum memiliki nomor Rekam Medis (RM), maka :
1. Bisa mengirimkan foto Kartu Tanda Penduduk (KTP), nomor telepon WA, ke Admisi RSUD dr. Darsono (08113134811), selanjutnya akan dikirimkan nomor RM kepada yang bersangkutan, diutamakan bagi peserta yang berdomisili jauh
2. Jika sudah sampai di rumah sakit tetapi kuota penuh, maka bisa menunggu untuk meminta nomor rekam medis setelah selesai pelayanan pendaftaran.

Peserta yang sudah memiliki Nomor RM, bisa menggunakannya untuk mendaftar secara online melalui aplikasi SIPON CERIA. “Ini salah satu langkah penerapan teknologi untuk mempercepat layanan dan mempersingkat proses antrian,” pungkas Yudha. (RSUD Pacitan/DiskominfoPacitan).

“Raja Subali” Antar Desa Gemaharjo Menuju Kampung Berdaya

Meski berada di paling ujung utara Pacitan, Desa Gemaharjo Kecamatan Tegalombo mampu membuktikan diri sebagai desa berdaya. Memanfaatkan potensi sumber daya yang ada, desa yang berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo itu bisa memajukan perekonomian masyarakat melalui pemberdayaan.
Salah satu produk yang dihasilkan Desa Gemaharjo adalah pengolahan susu sapi segar dengan empon-empon. Dari pengolahan tersebut Desa Gemaharjo menghasilkan susu segar berkhasiat berbahan dasar susu murni dipadu dengan berbagai bahan jamu jawa semisal kunyit, temulawak, jahe serta gula aren. Susu olahan tersebut diberi label “Raja Subali” (Ramuan Jawa Susu Herbal Murni).
Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji yang hadir langsung untuk melaunching Desa Gemaharjo sebagai Kampung Berdaya berkesempatan mencoba sekaligus meresmikan produk kebanggaan masyarakat Desa Gemaharjo tersebut. Bupati memberikan apresiasi sekaligus dukungan dan berharap produk ini berkembang serta meningkatkan perekonomian masyarakat.
“ Saya sangat apresiasi dan berharap pengembangan susu yang ada di Desa Gemaharjo ini akan berkembang ke wilayah atau kecamatan kecamatan yang lain,” kata Bupati, Minggu (26/12).
Sebagai daerah yang tergolong dataran tinggi, Desa Gemaharjo, Kecamatan Tegalombo sangat potensial untuk pengembangan pertanian, perkebunan dan peternakan. Maka tak heran jika hampir 80 persen masyarakat Desa Gemaharjo adalah petani dan peternak. Sapi perah sendiri mulai dikembangkan di Desa tersebut mulai tahun 2014 dan telah menghasilkan susu sapi segar yang melimpah.
“ Di desa kami ini potensi peternakan sapi perah dan pertanian khususnya empon empon melimpah, jadi atas dasar tersebut kami juga berusaha menciptakan sebuah produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi daripada kami jual dalam bentuk bahan mentah yang murah,” kata Harmanto Kades Desa Gemaharjo. (Humas Pacitan / Pemkab Pacitan)

Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Pacitan Rachmad Dwiyanto Tutup Usia

 

Sugeng tindak Bapak Rachmad Dwiyanto Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pacitan. Matursuwun atas pengabdian dan dedikasinya kepada Pemerintah Kabupaten Pacitan

@inb_indratanurbayuaji

Kabar duka mendalam untuk masyarakat Pacitan, utamanya Pemerintah Kabupaten Pacitan. Pasalnya salah satu Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkab Pacitan, yakni Kepala Dinas (Kadis) Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pacitan Rachmad Dwiyanto meninggal dunia pada Sabtu (25/12/2021).

Rachmad Dwiyanto yang baru Jumat (24/12/2021) kemarin dilantik menjadi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pacitan meninggal dunia pada Sabtu (25/12/2021) pukul 09.00 di RSUD dr Darsono Pacitan.

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mewakili seluruh masyarakat Pacitan mengucapkan duka yang mendalam atas kepergian pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pacitan itu.

“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Dengan penuh rasa duka yang mendalam, pada hari ini kita semua berkabung atas wafatnya Bapak Rachmad Dwiyanto, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pacitan,” kata Bupati Aji, Sabtu (25/12/2021) siang.

Lebih lanjut, Bupati Aji menyampaikan penghormatan dan penghargaan dan ucapan terimakasih atas pengabdian Rachmad Dwiyanto untuk Pemkab Pacitan.

“Atas Nama Pemerintah Daerah, disampaikan penghormatan dan penghargaan, serta ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya atas pengabdian beliau pada Pemerintah Kabupaten Pacitan,” ungkap Bupati.

Dan kepada keluarga yang ditinggalkan, Bupati Aji berharap kirannya cobaan dan musibah ini dapat diterima dengan sabar, dan dihadapi dengan rasa rasa tawakal, tabah serta berteguh hati, sehingga dalam menempuh sisa sisa hidup ini akan penuh arti dan mendapat ridha dari Allah SWT.

Sebagai informasi, selama hidup, sosok Rachmad Dwiyanto merupakan sosok pejabat yang dikenal dekat dengan semua kalangan, tak terkecuali dengan kalangan awak media.
Pada saat pandemi COVID-19 yang menerjang sejak tahun 2020 lalu, Rachmad Dwiyanto juga menjadi juru bicara penanganan COVID-19 Pacitan yang seringkali berbagi informasi update penanganan COVID-19 di Pacitan kepada awak media.

Mendiang Rahmad Dwiyanto dalam menapaki karirnya sebagai ASN telah menyandang sejumlah jabatan. Diantaranya, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Kependudukan, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika dan terakhir Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan. (Pemkab Pacitan)

 

https://www.instagram.com/reel/CX54tziAHga/?utm_source=ig_web_copy_link

 

Bupati Pacitan Lantik Pejabat Struktural Lingkup Pemkab Pacitan

Jelang akhir tahun Bupati Pacitan Indrtata Nur Bayuaji melakukan mutasi dan perombakan besar-besaran pejabat lingkup Pemerintah Kabupaten Pacitan. Sebanyak 591 pejabat struktural terdiri dari pejabat pimpinan tinggi, administrator dan pengawas (24/12) pagi, dilantik dan diambil sumpah jabatannya, di Pendopo Kabupaten.
“Perombakan dan mutasi jabatan berskala besar ini dilaksanakan karena tuntutan organisasi, mengingat banyak pejabat baik struktural maupun pejabat fungsional yang telah purna tugas ataupun memasuki batas usia pensiun,” kata Bupati.
Selain untuk memenuhi kekosongan jabatan, mutasi pertama sejak dirinya menjabat ini juga karena tuntutan reformasi birokrasi yakni penyegaran pejabat di lingkup Pemkab Pacitan. Beberapa nama pejabat Pinpinan Tinggi yang mengalami pergeseran diantaranya Sumorohadi dengan jabatan baru sebagai Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pacitan. Sebelumnya yang bersangkutan menjabat sebagai Staf Ahli Bupati. Sedangkan Kepala Dinas Perikanan dijabat oleh Supomo yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala BKPPD.
Selain itu ada nama Lan Naria Hutagalung yang sebelumnya menjabat sebagai kepala BPKAD kini posisinya sebagai Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga menggantikan T Andi Faliandra.
“Mutasi pejabat eselon II ini bukan karena sistem kinerja mereka yang buruk ditahun sebelumnya namun lebih pada untuk menjalankan roda pemerintahan Kabupaten Pacitan kedepan yang lebih baik,” pungkasnya.
Untuk selanjutnya para pejabat yang dilantik akan mulai bekerja sesuai jabatan barunya awal bulan tahun 2022 mendatang. Dengan mutasi dan perombakan jabatan berskala besar ini diharapkan kedepan roda pemerintahan di Kabupaten Pacitan dapat berjalan dengan maksimal. (Humas Pacitan / PemkabPacitan)