Hari Kedua Bupati Ngantor Di Kecamatan Bandar, Menyambut pagi di Bukit Sidodadi

Beginilah suasana Bukit Sidodadi pagi ini, Jumat (14/01/2022). Dengan view latar belakang Gunung Lawu dan latar depan area pertanian warga. Dengan ketinggian hampir 1.000 mdpl (meter dari permukaan laut), kawasan pertanian yang terletak di Desa Jeruk Kecamatan Bandar ini lumayan sejuk bahkan cenderung dingin.
Semalam dalam rangka ngantor di Kecamatan Bandar, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji memilih menginap di lokasi ini. Mas Aji yang memang menyukai kegiatan alam bebas, camping bersama rombongan termasuk Komandan Kodim 0801 Pacitan, Camat Bandar, Kepala Desa Jeruk beserta beberapa warga setempat.
“Pacitan itu diladang saja begitu indah, apalagi di tempat-tempat Wisatannya,” sergah Mas Aji saat bercengkrama dengan Komandan Kodim 0801 Pacitan.
Kesan itu begitu mendalam mengiringi aktifitas hari ke dua Ngantor di Kecamatan Bandar. Kegiatan pagi itu berlanjut dengan mengunjungi dan memberi bantuan sembako kepada beberapa warga kurang mampu di Dusun Sidodadi Desa Jeruk.
Mencintai Pacitan bisa dilakukan dengan mengenal alam dan masyarakat Pacitan dengan lebih dekat. (Prokopim Pacitan / Pemkab Pacitan)

Ngantor di Kecamatan Bandar, Mas Aji Gelar Sholawatan dan Doa Bersama

“Ini upaya kita semua dalam membulatkan ihktiar baik lahir dan batin. Mudah -mudahan masyarakat Pacitan bisa sejahtera dan bahagia. “

(INDRATA NUR BAYUAJI-Bupati Pacitan)

Gema sholawat berpadu seirama rampak rebana mengalun syahdu dari Pendopo Kecamatan Bandar. Malam kian larut saat lantunan kalimat Ilahi serta doa-doa mulai berkumandang penuh khusyuk memecah kesunyian.

Memang tidak seperti malam biasa, karena malam ini, Kamis (13/01), Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji berkantor di Kecamatan Bandar. Setelah seharian melaksanakan aktivitas perkantoran, bupati yang akrab disapa Mas Aji itu memilih untuk mengadakan sholawatan dan doa bersama dengan masyarakat Bandar.

Sholawatan dan doa memang menjadi salah satu yang dibiasakan Mas Aji dalam setiap kegiatannya.

“Ini upaya kita semua dalam membulatkan ihktiar baik lahir dan batin. Mudah -mudahan masyarakat Pacitan bisa sejahtera dan bahagia. ” kata Mas Aji dalam sambutan singkatnya.

Ikut hadir dalam kegiatan tersebut, Dandim 0801 Pacitan, Anggota DPRD Pacitan dapil Bandar-Nawangan, Sekretaris Daerah, Camat Bandar beserta kepala desa se-Kecamatan Bandar, tokoh-tokoh ulama serta masyarakat Bandar.

Dalam kesempatan ini pula Mas Aji memberikan santunan kepada anak yatim piatu. (prokopim pacitan /Pemkab Pacitan).

Booster Vaksinasi Covid-19 Bagi Masyarakat Pacitan

“Pemberian dosis baru melalui vaksinasi booster ini bertujuan untuk memberikan perlindungan tambahan, dan selain vaksinasi, protokol kesehatan jangan sampai kendor,”

(INDRATA NUR BAYUAJI-Bupati Pacitan)

 

Kabupaten Pacitan perdana menjalankan program vaksinasi Covid-19 dosis ketiga (booster) bagi pejabat daerah dan masyarakat umum, Kamis (13/1) di Kecamatan Bandar dan Sekretariat Daerah Kabupaten Pacitan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pacitan dr. TH Hendra Purwaka memastikan sebanyak 37.066 dosis vaksin jenis Pfizer dan 1.020 vaksin dosis Moderna siap digunakan sebagai vaksin dosis ketiga tersebut.

“Per 11 Januari kemarin, masih ada 38 ribu stok vaksin yang bisa digunakan untuk program vaksinasi primer dan vaksin booster,” ujar dr. Hendra dalam rapat koordinasi di Gedung Karya Dharma, Rabu (12/1).

Disisi lain, terkait syarat pemberian vaksinasi booster dr. Hendra menjelaskan kriteria penerima dosis booster saat ini diprioritaskan bagi usia 18 tahun ke atas dan minimal 6 bulan setelah mendapatkan vaksin primer dosis lengkap.

“Untuk diluar syarat yang diberikan, kita tunggu keputusan dari Kemenkes RI,” kata dr.Hendra.

Untuk persentase cakupan dosis satu di Kabupaten Pacitan saat ini telah mencapai 83.98%, dimana dari hasil cakupan tersebut sudah melebihi standar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia yang menargetkan sebanyak 70% dari populasi penduduk di Kabupaten/Kota.

Mengingat syarat yang diberikan oleh Kemenkes RI untuk pemberlakuan vaksin booster baru bisa diberikan kepada Kabupaten/Kota yang sudah mencapai 70% dosis 1 non lansia, dan 60% dosis 1 lansia.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji atau yang kerap disapa Mas Aji mendukung penuh program vaksinasi Covid-19 bisa terlaksana dengan baik dan juga merata bagi masyarakat di Kabupaten Pacitan.

“Kerjasama dari seluruh stakeholder menjadi ujung tombak suksesnya pelaksanaan vaksinasi booster ini,” ujar Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji dalam Rapat Koordinasi, Rabu (12/01) di Gedung Karya Dharma.

Mas Aji juga menambahkan pemberian vaksinasi Covid-19 dosis booster tersebut akan diberikan secara cuma-cuma bagi masyarakat Pacitan dengan harapan bisa menekan angka penyebaran Covid-19 di Kabupaten Pacitan.

“Pemberian dosis baru melalui vaksinasi booster ini bertujuan untuk memberikan perlindungan tambahan, dan selain vaksinasi, protokol kesehatan jangan sampai kendor,” imbuhnya. (Dinkes/PemkabPacitan).

 

Seratus Hari Suami: Istri Hibahkan 340 Buku Milik Mendiang!

Rumah berwarna biru putih yang berlokasi di tepian barat sungai Grindulu itu, pagi ini (11/01) rasanya mungkin tak akan sama seperti ketika suami si empunya rumah sering terlihat duduk di depan teras sambil menikmati hari membaca helai demi helai koleksi bukunya.

Kurang lebih 100 hari sudah Pak Imam telah berpulang menghadap Sang Khalik, sang istri berniat menghibahkan koleksi buku milik mendiang suaminya.

Pria yang bernama lengkap Imam Barnadib (46 tahun) itu, semasa hidupnya mengabdikan diri sebagai pengajar Bahasa Inggris di SMKN Kebonagung.

Bidang Layanan dan Koleksi pun pagi tadi langsung bertandang menyambangi rumah beliau untuk memenuhi permintaan perempuan yang akrab disapa Puji, untuk mengambil hibahan buku yang dimaksud.

Perempuan yang sehari-harinya beraktifitas sebagai seorang ibu rumah tangga ini menceritakan bahwa sejatinya Almarhum Pak Imam dari dulu mempunyai cita-cita mulia yakni bermanfaat untuk masyarakat.

Hobi yang telah mendarahdaging sedari muda itu ditorehkan dengan mendirikan sebuah perpustakaan mandiri pada tahun 2006/2007 dengan menyewa sebuah ruko di daerah Kelurahan Ploso. Namun belum ada satu tahun berdiri, perpustakaan yang dulunya bernama Perpustakaan Al-Atsary tersebut terpaksa ditutup karena suatu hal, dan Pak Imam memilih untuk membawa koleksi bukunya berjajar di rumah sebagai koleksi pribadi.

Meskipun kedatangan kami di rumah beliau yang berada tepat di belakang gedung ex puskesmas Tanjungsari itu tidak dapat bertemu langsung dengan istri Almarhum, dan hanya bisa bertemu dengan Mbah Paniem (ibunda dari Bu Puji), namun kami berkesempatan berkomunikasi dengan Bu Puji melalui telepon seluler.

“Terus terang jika saya diminta untuk menghidupkan perpustakaan milik Almarhum kembali, saya tidak akan bisa’’, tutur Puji di tengah obrolan kami via telepon,pada 1 jam setelah kami undur diri.

Dari dasar alasan itulah, dengan berbekal restu dari keluarga besarnya, wanita bernama lengkap Sulis Puji ini akhirnya mengambil keputusan untuk menghibahkan koleksi buku Pak Imam sejumlah 340 eksemplar ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pacitan.

“Semoga buku ini bermanfaat bagi masyarakat yaa Mbak, semoga menjadi amal jariyahnya Almarhum dan dapat mewujudkan cita-cita Bapak,” pungkas Puji dengan suara sedikit melirih mengakhiri perbincangan kami pagi itu.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pacitan berharap semoga dengan adanya hibahan dari beliau, maka akan menggugah hati masyarakat Kabupaten Pacitan untuk sukarela menghibahkan koleksi bukunya ke perpustakaan umum.

Dengan demikian masyarakat pun mampu ikut andil dalam mewujudkan visi Bupati Indrata Nur Bayu Aji dan Wabup Gagarin “Masyarakat Pacitan Sejahtera dan Bahagia”.

Penambahan koleksi buku yang berasal dari hibahan masyarakat, diharapkan akan memberikan kepuasan tersendiri bagi pihak penghibah dan mampu menarik minat pengunjung untuk menikmati bacaan di ruang koleksi Perpustakaan Umum Kabupaten Pacitan. Terlebih koleksi buku tersebut nantinya akan didisplay apik di ruang koleksi gedung baru layanan perpustakaan umum. (Disperpusip Pacitan/Pemkab Pacitan)

Watu Bale Expedition Lintas Alam 2, Dibuka Bupati Pacitan Diikuti Peminat Luar Daerah

Ditengah guyuran hujan ratusan peserta antusias mengikuti Watu Bale Expedition Lintas Alam 2 di Desa Jetak Kecamatan Tulakan. Acara yang digelar dalam rangka HUT ke-4 obyek wisata Watu Bale itu tidak hanya diikuti peserta lokal Pacitan namun juga dari luar daerah, seperti Trenggalek, Tulungagung dan Kediri.
Diberangkatkan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, para peserta akan menempuh rute sepanjang kurang lebih 8 km dengan medan menantang nan indah. Selain melewati tanjakan dan turunan penuh liku peserta juga akan mendapati rute menarik karena melintas di area pantai yang memanjakan mata.
” Saya berharap peserta tetap semangat karena bersamaan dengan turunnya hujan kegiatan ini akan menjadi real (nyata) lintas alam,” kata Bupati, Minggu (09/01).
Selain dorongan semangat kepada para peserta lintas alam, Bupati juga mengapresiasi pengelola obyek wisata Watu Bale yang terus berupaya menjadikan destinasi wisata ini berkembang. Ia berharap, diusianya yang ke-4, obyek wisata Watu Bale dapat memberikan berkah dan kontribusi untuk daerah serta masyarakat sekitar.
Sementara itu, Camat Tulakan Agung Dwi Cahyono mengatakan pihaknya akan terus melakukan upaya pengembangan potensi utamannya desa wisata. Sehingga kedepannya diharapkan mampu mendongkrak perekonomian warga. “Wilayah kecamatan Tulakan hanya satu desa yang berada ditepi garis pantai, yaitu desa Jetak ini, kita akan memaksimalkannya, agar bisa berkembang lebih baik lagi kedepannya, paling tidak harus ada agenda event kedepannya,” tukas Camat.
Selain sektor wisata pantai, pihaknnya juga akan memaksimalkan segala potensi yang ada di wilayahnya. “Pengembangan potensi wisata ini tidak hanya wisata pantai, tapi lebih banyak di wilayah Tulakan ini potensi wisata alamnya, budaya dan produk UMKMnya, sehingga kita harapkan kedepannya bisa saling bersinergi dan saling mengisi,” ujarnya.
Watu Bale Ekspedition Lintas Alam 2 melombakan 5 kategori. Yakni, kategori perorangan putra dan putri, kategori beregu putra dan putri serta kategori beregu terkompak terheboh dan terfavorit. Untuk menarik wisatawan, panitia juga menggelar festival seribu takir (nasi bungkus daun pisang). (Prokopim Pacitan / Pemkab Pacitan)