Bupati Aji : Pembangunan yang berkualitas didasarkan pada statistik yang berkualitas

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menilai, data yang disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) sangat penting untuk mendukung perencanaan pembangunan maupun evaluasi atas pembangunan yang dilakukan.

Hal itu disampaikan Bupati Aji saat menjadi pembicara di acara Webinar “: “Statistik Mengarahkan dan Mengukur Pembangunan ?” yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pacitan, Rabu, 22/9/2021.

Dalam sambutannya Bupati menekankan bahwasannya Badan Pusat Statistik (BPS) memiliki tugas penting dalam penyediaan data berkualitas. Mengingat data yang dihasilkan oleh BPS ini diperlukan oleh pemerintah daerah. “Kita akui bersama Pembangunan yang berkualitas didasarkan pada statistik yang berkualitas,” Imbuhnya.

Realitas ini sejalan dengan harapan Presiden Jokowi yang mengharapkan kementrian, atau lembaga kita, juga Pemerintah daerah menggunakan dan mengacu pada data BPS sebagai satu-satunya referensi dalam pengambilan kebijakan pembangunan.

Hal tersebut sejalan dengan dikeluarkannya kebijakan pemerintah melalui Peraturan Presiden No. 39 tahun 2019 menetapkan satu data Indonesia. Satu Data Indonesia merupakan kebijakan tata kelola data pemerintah untuk menghasilkan data akurat, mutahir, terpadu dan dapat dipertangungjawabkan. Serta mudah diakses dan di baku pakaikan antar instansi pusat dan instansi daerah.

“Untuk itulah, dalam mewujutkan satu data ini dibutuhkan sinergi antara BPS sebagai pembina data, kominfo sebagai wali data dan OPD, swasta sebagai produsen dan admin data,” tukasnya.

Dalam kesempatan tersebut bupati juga menggarisbawahi bahwasannya sumber penghasil data ini selain BPS adalah Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

“Kita sebagai pemerintah daerah juga sebagai penghasil data, kalau BPS sebagai penghasil data stistik dasar , sementara kami pemerintah daerah sebagai penghasil data statistik sektoral. Seperti data jumlah siswa, jumlah sekolah atau tenaga kesehatan, data pertanian, semua ada di OPD yang menangani masing-masing bidang tersebut,” tegasnya.

Namun diakui Bupati Aji, saat ini masih ada sejumlah permasalahan klasik yang di hadapi oleh OPD yaitu minimnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang maintenance data tersebut.

“Mengingat pentingnya data yang kita miliki maka seyogyanya masing-masing OPD juga memaintenance data masing-masing. Memiliki basis data yang terpercaya dan update secara berkala,” tandasnya.

Sementara itu, diakhir sambutannya Bupati Aji berpesan, dalam memaknai hari statistik nasional HSN ini bukan hanya milik insan BPS, tapi milik seluruh bangsa indonesia. Semangat perayaan HSN ini adalah upaya untuk membangun kesadaran semua pihak akan pentingnya data statistik. Data statistik yang berkualitas tidak akan bisa terwujut kalau tidak ada dukungan dan kerjasama dari semua pihak.

“Menyadari peran penting data statistik ini, saya mengajak semua pihak teritama jajaran OPD agar berjuang bersama, bekerja bersama mewujutkan satu data Indonesia. Karena Satu data Indonesia ini bukan hanya tugas BPS tapi kita semua, peran OPD, masyarakat dan swasta,” pungkasnya.

Rangkaian Webinar 2 hari yang diselenggarakan oleh BPS Kabupaten Pacitan ini digelar dalam rangka menyambut Hari Statistik Nasional (HSN) yang jatuh pada 26 September 2021. Dengan menghadirkan Pembicara Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Dr Sudibyo Alimoeso, MA, Dr. Sasmito Hadiwibowo, Dr.rer. Pol. Dedy Prasetyo, S.Si, M.Si dan Dr. Arie Wahyu Wijayanto. (Pemkab Pacitan)

Wabup Gagarin : Tumbuhkan Rasa Kesetiakawanan Dan Solidaritas

Wakil Bupati Pacitan Gagarin berharap kepada masyarakat Pacitan untuk menumbuhkan rasa kesetiakawanan serta solidaritas terhadap sesama. Terlebih, ditengah kondisi pandemi seperti saat ini dimana ada sebagian masyarakat yang mengalami kesulitan karena terdampak.
“Kita ini adalah bagian dari satu yaitu masyarakat Kabupaten Pacitan. Maka sewajarnya yang namanya kesetiakawanan yang dilandasi persaudaraan ibaratanya yang satu sakit yang lain ikut merasakan ,” kata Gagarin, saat penyaluran dana Baznas Kabupaten Pacitan di Kecamatan Sudimoro, Rabu (22/09).
Wabup meyakini jika landasan tersebut teraplikasi dalam kehidupan bermasyarakat, maka setiap persoalan akan terselesaikan dengan mudah. Mantan Legislator itu mencontohkan keberadaan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Pacitan yang sukses mengelola zakat dan infaq para Aparatur Sipil Negara (ASN).
Sebagai lembaga resmi pemerintah dalam pengelolaan zakat dan infaq Baznas telah banyak membantu fakir miskin, yatim, yatim piatu, para guru ngaji, guru TPA serta yang lainnya. Termasuk masyarakat yang tengah menghadapi kesulitan semisal kekeringan, atau dampak pandemi seperti saat ini.
“Saya berharap, tolong sampaikan mungkin ada anak atau saudara yang sukses dan terketuk hatinya ingin membantu saudaranya yang membutuhkan juga bisa melalui Baznas Kabupaten Pacitan,” katanya kembali.
Baznas Kabupaten Pacitan kembali menyalurkan dana infaq dan sodaqoh yang terkumpul dari para ASN. Penyaluran kali ini merupakan termin kedua dengan total dana mencapai lebih dari Rp.500 juta.
Jumlah penerima kali ini mencapai 2.684 orang meliputi para fakir miskin, yatim, yatim piatu serta guru ngaji dan untuk Kecamatan Sudimoro ada 154 penerima,” kata koordinator Baznas Pacitan Abdullah Sajjad.
Menurut Abdullah Sajjad dana yang terkumpul saat ini adalah hasil dari zakat profesi serta infaq dan sodaqoh para ASN. Meskipun bantuan yang diberikan belum mampu memenuhi semua kebutuhan namun Sajjad berharap dapat meringankan beban terutama ditengah kondisi pandemi seperti saat ini. Selain Sudimoro, Wabup juga menyerahkan bantuan Baznaz di Kecamatan Kebonagung. (Humas  Pacitan/ Pemkab Pacitan)

Pariwisata Pacitan Siap Bangkit

Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Pacitan beserta staf terkait melakukan kunjungan kerja ke destinasi wisata Goa Gong, hari , (21/09). Kunjungan kerja Tersebut bertujuan memantau perawatan dan pemeliharaan daya tarik wisata yang ditutup sementara karena adanya PPKM Darurat Covid-19 yang kini berada pada PPKM Level 3.
T. Andi Faliandra, Kadis Parpora pada kesempatan tersebut mengatakan kebersihan serta terjaganya stalagtit dan stalagmit Goa Gong saat ini merupakan hasil kerja petugas selama libur PPKM. Hal ini juga berlaku di 9 destinasi wisata lain yang dikelola oleh Disparpora. Diantaranya adalah Pantai Klayar, Pantai Watu Karung, Pantai Srau, Pantai Pancer Door, Pantai Taman, Goa Tabuhan, Pantai Buyutan, dan Pemandian Banyu Anget.
Pemberlakuan PPKM Level 3 ini masih berdampak pada pelaku usaha di bidang pariwisata. Mulai dari pedagang, pemilik hotel/homestay, pemilik rumah makan, dan pelaku usaha lainya semakin sering mengeluhkan kondisinya terutama ekonomi yang semakin sulit kepada pihak Disparpora.
Sedang kondisi Covid-19 di Jawa Timur, khususnya Pacitan sebenarnya sudah membaik, angka kematian rendah, angka penularan rendah sehingga dari segi keamanan terhadap corona di Kabupaten Pacitan sudah bagus dan bisa menerima kunjungan wisata.
Akan tetapi, ada beberapa data yang saat ini belum tercapai sehingga pariwisata di Pacitan belum bisa dibuka kembali. Salah satunya adalah data vaksin masyarakat Pacitan yang belum memenuhi standar Kemenkes, yaitu vaksin pertama harus mencapai 50 persen dan minimal 40 persen untuk vaksin usia lansia.
“Dengan percepatan vaksinasi di masyarakat, maka semakin cepat memenuhi target dari Kemenkes sehingga destinasi wisata di Pacitan dapat dibuka kembali,” kata Andi kepada Diskominfo Pacitan.
Petugas sudah menyiapkan sarana mulai dari tempat cuci tangan, pengukur suhu tubuh, dan pamflet himbauan untuk tetap berjaga jarak. Didukung dengan semua petugas di kawasan wisata sudah melakukan vaksinasi. (Pemkab Pacitan)

Perkuat Ketangguhan Keluarga, BPBD Bekali PKK Mitigasi Bencana

Lingkungan keluarga merupakan benteng dalam menghadapi dan mengurangi resiko bencana. Karena keluarga adalah struktur masyarakat terkecil pertama yang memberikan sosialisasi kepada setiap anggotanya. Terutama peran ibu sangat strategis memberikan mitigasi bencana kepada keluarga, sehingga memperkokoh ketahanan keluarga menghadapi bencana alam maupun non alam.
Berbicara masalah bencana, baik anak-anak, lansia bahkan difabel semua harus siap. Mereka harus memahami mitigasi dan risiko bencana jika Kabupaten Pacitan ingin tangguh terhadap bencana.
Upaya mitigasi pun selalu disosialisasikan di berbagai lembaga maupun kegiatan seperti yang dilakukan hari ini, Jumat (17/9) dalam sosialisasi bersama PKK Desa Sirnoboyo Pacitan.
“Maka kita harus memulai mitigasi itu dalam skala yang paling kecil sekali, yaitu lingkungan keluarga atau rumah tangga. Memberi pemahaman kepada keluarga tentang manajemen bencana. Misalnya saat terjadi gempa, apa yang harus dilakukan, untuk melindungi diri dan menyelamatkan keluarga,” kata Diannita Kasi pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pacitan.
Selain itu dijelaskan pula terkait tas siaga bencana, ini sangat penting untuk bertahan hidup dalam keadaan darurat, seperti saat gempa atau bencana alam lainnya dan materi pertolongan pertama pada gawat darurat. (BPBDPacitan/DiskominfoPacitan).

Siswa Secaba Otsus Papua Ngudi Ilmu Ke BPBD Pacitan

Sebanyak 9 siswa Secaba Program Otsus (Otonomi Khusus) Daerah Papua melakukan kunjungan di Kantor BPBD Pacitan. Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Didik Alih Wibowo beserta jajaran.
Dalam kunjungannya, siswa program otsus tersebut juga mendapat pembekalan dari pengalaman terkait potensi dan mitigasi bencana yang pernah terjadi di Kabupaten Pacitan.
Selanjutnya, mereka juga dikenalkan berbagai peralatan yang dimiliki Tim Reaksi Cepat (TRC), sarana prasarana yang di ada BPBD Pacitan maupun sistem informasi yang dipunyai Pusat Data dan Informasi (Pusdatin).
“Kami selaku Kodim 0801 Pacitan mengucapkan terimakasih atas waktu dan ilmu yang diberikan. Mereka nantinya akan jadi Babinsa di Papua, sedangkan tugas Babinsa itu kan kompleks mulai dari mengajar sampai dengan penanggulangan bencana. Untuk penanggulangan bencana kita arahkan ke BPBD terlepas bagaimana nanti pelaksanaanya di daerah sana,” kata Subari Danramil Sudimoro dalam sambutannya, (15/09).
Melalui kegiatan ini peserta diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi siswa Otsus dalam mitigasi bencana. Selanjutnya para secaba Otsus ini bisa ditugaskan kembali ke wilayah kabupaten dan kota di seluruh Papua Barat.
Selain sebagai motivator penggerak generasi muda agar lebih maju dalam menjaga stabilitas keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), juga memahami dan mengetahui seluk beluk ilmu kebencanaan. (BPBDPacitan/Diskominfo Pacitan).