Ops Zebra 2018 Dimulai Hari Ini

Mengawali pelaksanaan Operasi Zebra yang dilaksanakan selama 2 pekan berturut-turut yakni pada hari ini 30 Oktober hingga 12 November 2018. Kepolisian Resor Pacitan melaksanakan Apel Gelar Pasukan Dalam Rangka Operasi Zebra 2018 di Lapangan Lanud Pacitan. Giat tersebut dilaksanakan serentak di seluruh Polda. Termasuk Polda MTB dan Sulteng. “Namun bentuknya giat simpatik. Yakni membantu proses pemulihan pasca bencana serta bergabung dengan satgas tanggap bencana lainnya,” kata Kapolres Pacitan AKBP Setyo K. Heriyatno menjelaskan.

Berdasar data yang dihimpun, angka kecelakaan pada tahun 2017 mengalami penurunan signifikan dibanding dengan tahun sebelumnya 2016. Dari 2.960 kejadian, berhasil ditekan menjadi 2.097 atau turun 41 persen, angka jumlah korban jiwa turun 67 persen. Sedangkan jumlah pelanggaran justru mengalami peningkatan hingga 200 persen. “Kami tidak bisa menyalahkan, namun kami menekankan pendidikan lalu lintas harus dimulai sejak dini, sehingga pada kesempatan ini pelajar kami libatkan dalam giat agar mereka tahu tujuan, sasaran hingga manfaatnya apa. Jadi semacam sosialisasi juga,” tambahnya.

Disinggung masih adanya pengendara di bawah umur pihaknya mengatakan bahwa akan diproses sama seperti yang lain, yakni berupa teguran dan tilang. Namun pihaknya mengatakan sebelum operasi ini digelar, telah dilaksanakan berbagai kerja sama untuk menggelar sosialisasi. “Secara fisik anak di bawah umur mungkin sudah bisa menjalankan motor, namun secara mental dan emosional belum dapat mengantisipasi keadaan di jalan,” imbuhnya.

Selain mewujudkan keamanan, keselamatan ketertiban, dan kelancaran lalu lintas atau Kamseltibcar lantas yang lebih baik, Operasi tersebut juga dilaksanakan untuk upaya cipta kondisi operasi lalin tahun 2018 dalam rangka pengamanan natal dan tahun baru.

Pada kesempatan itu Sekda Suko Wiyono mewakili Bupati Indartato yang berhalangan hadir. Turut diundang Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Kepala Dinas Perhubungan Wasi Prayitno dan Kepala Sekolah SMA/SMK dan MA Se-Pacitan. (Budi/Anj/Riyanto/DoskominfoPacitan).

Pemuda Maju, Bangsa Hebat

Revolusi mental yang dicanangkan oleh presiden Joko Widodo relevan dalam mewujudkan pemuda yang maju. Ciri pemuda yang maju adalah berkarakter, berkapasitas dan berdaya saing. Oleh karena itu revolusi mental harus dapat kita jadikan sebagai pemicu untuk mempercepat terwujudnya pemuda yang maju. Dengan mewujudkan pemuda yang maju, berarti kita dapat menjadi bangsa yang hebat, ucap Bupati Indartato ketika membacakan sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi saat peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 dan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-73 di halaman pendapa kabupaten, Senin (29/10/2018).

Peringatan Sumpah Pemuda tahun ini mengambil tema Bangun Pemuda Satukan Indonesia. Tema itu diambil atas dasar pentingnya pembangunan kepemudaan untuk melahirkan generasi muda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggungjawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kepeloporan, dan kebangsaan, berdasarkan pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 dalam kerangka Negara Republik Indonesia.

Bupati mengatakan, generasi sekarang berhutang budi kepada para tokoh pemuda tahun 1928 yang telah mendeklarasikan sumpah pemuda. Sehingga menjadi pelopor kaum muda untuk membangun kesadaran kebangsaan Indonesia, sekaligus komitmen menjaga persatuan dan kesatuan negara. Kebangsaan mereka harus kita teladani untuk membangun bangsa, satukan Indonesia, katanya.

Lebih lanjut ia menegaskan tahun depan merupakan tahun politik. Karena digelarnya pemilihan umum. Untuk itu peran dan tanggung jawab pemuda dalam menyukseskan prosesnya nanti sangat dibutuhkan. Partisipasi aktif pemuda dalam Pemilu 2019 perlu ditingkatkan guna mewujudkan pemilu yang damai, kredibel, dan berkualitas.

Terkait hari jadi provinsi, Indartato menyampaikan diusianya yang lebih dari tujuh dekade itu, Jatim bertekad membangun ekonomi berbasis digital. Agar mampu tumbuh inklusif dan berkelanjutan dengan fokus pada segmen industri UMKM. Semangat dan tekad hari jadi dimaksud, sangat relevan dengan persoalan dan tantangan Jawa Timur kedepan yang tidak ringan, yaitu bonus demografi yang sudah akan terjadi di wilayah ujung timur Pulau Jawa ini pada tahun 2019. Dimana tahun depan jumlah penduduk usia produktif mencapai 69,9 persen, sedangkan nasional baru terjadi pada 2028. (humaspacitan/diskominfopacitan)

Sepeda Nusantara; Galakkan Sadar Olahraga

Bupati Pacitan Indartato mewakili masyarakat Kabupaten Pacitan mengucapkan terimakasih kepada Kementerian Pemuda Dan Olahraga (Kemenpora) yang telah melaksanakan Sepeda Nusantara di Pacitan. Bupati berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan kembali sehingga tujuan utama yakni memasyarakatkan olahraga benar-benar dapat tercapai. “Juga mampu mengangkat sektor wisata kita yang luar biasa,” kata Bupati kepada awak media, disela-sela acara Sepeda Nusantara 2018 hari ini Minggu 28/10/2018.

Besarnya minat warga Pacitan dalam olahraga bersepeda ditandai dengan jumlah peserta mencapai 4000. Bupati menambahkan kegiatan tersebut juga sebagai momentum untuk memperoleh bibit-bibit baru atlet sepeda. “Juga untuk bibit-bibit renang kami yang belum mempunyai sarana dan prasarana,” harapnya.

Mewakil Menpora Imam Nahrowi yang berhalangan hadir, Kepala Biro Humas Dan Hukum Sanusi menyambut baik harapan Bupati tentang sarana dan prasarana untuk atlet renang di Pacitan. Usulan tersebut secepatnya akan Ia sampaikan ke Menpora. Ia menambahkan tujuan umum kegiatan tersebut adalah masyarakat Indonesia diharap tergugah untuk memiliki kesadaran berolahraga. Sehingga memiliki tubuh yang segar dan bugar. Upaya lain yakni supaya olahraga menjadi gaya hidup serta terjalin interaksi antar masyarakat. Sehingga terbangun sikap kebersamaan, toleransi, kesatuan dan persatuan. “Kali ini spesial, karena bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda,” tambah Sanusi. (Budi/Anj/Riyanto/DiskominfoPacitan).

Pacitan Raih Pandu Negeri 2018

Penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Pacitan mendapatkan apresiasi. Tak hanya dari level lebih atas, tetapi juga dari lembaga-lembaga non pemerintah. Kali ini penghargaan diberikan oleh IIPG (Indonesian Institute for Public Governance), Jum’at (26/10/2018) di hotel Grand Sahid, Jakarta. Suatu kebanggaan dan tantangan tersendiri untuk terus bersemangat meningkatkan kinerja ini. Mari bersama-sama saling mendukung dan menjaga amanah dalam memberikan pelayan yang terbaik utk masyarakat,” kata Bupati Indartato usai menerima penghargaan.

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Ketua Dewan Penasehat IIPG Prof Dr. Budiono. Selain Wakil Presiden RI periode 2009-2014 itu, hadir pula Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Dr. Soni Sumarsono. Ganjaran kali ini diberikan kepada jajaran pemerintah daerah dengan kinerja dan tata kelola pemerintahan baik.

Penilaian dilakukan terhadap 548 pemerintah daerah meliputi dua kriteria. Yaitu aspek performance (penilaian pertumbuhan ekonomi, pengembangan manusia, serta inovasi), dan aspek governance (tata kelola keuangan, pemerintahan, dan anti korupsi). Dari jumlah itu kemudian dipilih 61 pemerintah daerah sebagai penerima. Salah satunya Kabupaten Pacitan.

Penghargaan itu merupakan wujud apresiasi kepada pemerintah kota berjuluk Paradise of Java ini. Karena telah memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK, menetapkan Perda APBD 2016 dan 2017 tepat waktu, memiliki pertumbuhan ekonomi yang bagus, IPM yang baik, evaluasi AKIP yang relatif tinggi serta pencapaian program terobosan inovatif untuk mencapai visi dan misi Kabupaten. (humaspacitan/diskominfopacitan)

Sepatu Kita Masuk Top 25 Inovasi Pelayanan Publik

Inovasi Kabupaten Pacitan dalam kegiatan penyelenggaraan pelayanan publik kembali mendapat apresiasi. Kali ini Sepatu Kita (Sekolah Dapat Upah, Ketrampilan Tambah) masuk Top 25 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Provinsi Jawa Timur Tahun 2018. Piagam penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo kepada Bupati Indartato di Hotel Sheraton, Surabaya, Senin (22/10/2018).

Indartato mengaku sangat bangga dengan inovasi SMPN 1 Arjosari karena sangat membantu meningkatkan partisipasi anak sekolah. “Dengan inovasi semacam ini anak yang rumahnya jauh dan transportasinya sulit tetap bisa sekolah. Malah bisa mendapatkan tambahan ketrampilan dan penghasilan. Mudah-mudahan penghargaan ini bisa memicu yang lainnya untuk senantiasa berinovasi meningkatkan pelayanan publik”, jelasnya usai menerima penghargaan.

Sepatu Kita merupakan buah inovasi SMP Negeri 1 Arjosari. Didasari dari kondisi para siswa yang menuntut ilmu disana. Dimana mereka yang rumahnya jauh dan terkendala sarana transportasi, kemudian ditampung di asrama sekolah. Selanjutnya, peserta didik tersebut diberi pelatihan budidaya jamur. Hasilnya dijual dan uangnya lantas diberikan sebagai tambahan uang saku.

Ketercapaian program Sepatu Kita sesuai dengan muatan kurikulum 2013 yang menitikberatkan pada aspek pengetahuan, ketrampilan, dan sosial. Sebagai bentuk sumbangsih SMP Negeri I Arjosari dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Yaitu generasi bangsa siap bersaing dengan kecerdasan yang komprehensif. Selain itu juga produktif, inovatif, damai dalam interaksi sosial, serta memiliki keterampilan yang unggul. (HumasPacitan/DiskominfoPacitan).