STBM Berkelanjutan, Apresiasi Untuk Upaya Pacitan Terus Bebas ODF

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memberikan penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) berkelanjutan untuk Kabupaten Pacitan. Penyerahannya sendiri dilakukan di gedung Kemenkes Jakarta, Kamis (18/10/2018) kepada Bupati Indartato. “Terima kasih kepada semua pihak untuk kerjasamanya. Baik masyarakat maupun OPD (organisasi perangkat daerah). Sehingga Pacitan mendapatkan penghargaan ini,” katanya usai menerima penghargaan.

STBM merupakan pendekatan untuk merubah perilaku higien maupun sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Program STBM memiliki indikator. Diantaranya adalah menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku, dan setiap rumahtangga telah menerapkan pengelolaan air minum dan makanan yang aman di rumah tangga.

Menurut bupati, ada poin penting penghargaan tersebut untuk kota kelahiran Presiden RI k-6 ini. Selain menjadi bukti kesungguhan dan kerja bersama, raihan tersebut juga menjadi landasan untuk terus berupaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. “Tentunya kita semua ingin agar prestasi yang diraih dapat memberikan semangat, menggugah kesadaran semua pihak untuk menjaga serta meningkatkan kesehatan lingkungan,” terangnya.

Indartato juga mengingatkan betapa pentingnya sanitasi dan air bersih. Sanitasi buruk tidak hanya berpengaruh pada kesehatan, tapi juga pada ekonomi secara makro. Dampak disektor perekonomian itu terjadi lantaran anggaran untuk hal-hal lain beralih untuk biaya berobat. “Jika masyarakat sehat, pendapatan dapat digunakan untuk membiayai yang lain. Misalnya, pendidikan,” tandas dia. (Humaspacitan/DiskominfoPacitan).

Jepang Sinau Kearifan Jawa Dalam Wayang Beber

Jizo Ongakudan, organisasi pergerakan budaya dan sosial yang berada di Tokyo Jepang begitu tertarik dengan kesenian Wayang Beber. Melalui Wayang Beber Sakabendino (WBS) mereka menggali informasi wayang beber dan spirit panji atau ideologi orang Jawa yang di nilai tidak terpengaruh monopoli India dengan berideologi Ramayana dan Mahabarata. “Ternyata mereka sangat kagum terhadap sikap orang Jawa dan budaya kita,” kata Abunawas Wicaksono atau Ganjar Ketua WBS sekaligus Dalang Wayang Beber Kontemporer kepada Diskominfo 24/10/2018.

Ketertarikan mereka membawa Ganjar dan sahabatnya Eka Putra untuk datang memenuhi undangan Jizo Ongakudan untuk membahas wayang Beber dan sikap serta karakter masyarakat Jawa. Kepada organisasi dengan ratusan anggota itu Ganjar juga mengenalkan kondisi seni budaya Indonesia, yang beraneka ragam namun dapat bersatu dan berdampingan antar kesenian hingga pemangku kebijakan. “Utamanya lebih pada cara kami dalam berbudaya sehingga kami diterima,” lanjut Ganjar

Di Jepang  seni budaya menjadi sektor vital yang tersudut karena kebijakan pemerintah, berbagai regulasi memaksa masyarakat tidak mampu mengekspresikannya. Itu mengakibatkan seniman jepang memiliki hubungan buruk dengan pemerintah khususnya polisi. “Langsung kami contohkan bagaimana berseni, sehingga masyarakat di sana mengerti bahwa seni itu indah,” imbahnya.

Pada organisasi yang beranggotakan mulai dari dosen hingga profesor itu ganjar juga menjawab berbagai pertanyaan tentang pengalamannya dalam berseni yang mempunyai unsur nilai. Serta cara agar seni dan budaya tetap terjaga, kesenian tidak hanya menghibur tapi dapat diterima dan mempunyai pesan positif yang membangun.

Tindak lanjut Jizo Ongakudan usai kegiatan sepuluh hari itu akan dilanjutkan dengan Workshop selama tiga bulan. Dengan agenda meneruskan pembahasan pergerakan seni budaya serta pertunjukan wayang beber yang ternyata sangat diminati masyarakat Jepang. Rencana yang akan terealisasi tahun depan itu juga dilirik perusahaan fotografi raksasa dunia untuk mengemas kegiatan tersebut menjadi buku berfoto. (Budi/Anj/Riyanto/DiskominfoPacitan).

Peran PKK Sebagai Pendorong Program Pemerintah

 

Sejak tahun 60an gerakan nasional pembangunan melalui PKK telah berjalan. PKK berperan sebagai motor penggerak. Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Indartato sebagai Penasihat PKK Kabupaten Pacitan. Pihaknya  menegaskan bahwa andil PKK sangat besar karena ibu adalah pilar utama. Untuk menindaklanjuti program besar tersebut 22/10/2018 kemarin PKK Kabupaten Pacitan melaksanakan Rapat Kerja (Raker) Tim Penggerak PKK Kabupaten Pacitan 2018 di Gedung Karya Darma.

Luki Indartato Ketua TP PKK Kabupaten Pacitan menjelaskan, bahwa Raker sebagai tindaklanjut dari Rakerprov dan Rakernas. Agenda yang membahas tentang petunjuk teknis penggerak PKK mulai Desa dan Kecamatan tersebut berisi harapan arah gerak PKK agar sesuai peraturan dan tidak menyimpang.

Luki menegaskan Misi besar yang selama ini diusung adalah mengurangi angka kematian ibu dan anak. “Sebenarnya sudah sangat berkurang. Tetapi kita tetap fokus berupaya maksimal agar semakin baik,” tuturnya.

Raker tersebut dirangkaikan dengan pencanangan dan sosialisasi gerakan masyarakat cerdas menggunakan obat. Hal yang sama disampaikan Indartato, bahwa masyarakat cerdas diawali dari dalam rumah, sehingga Dasa Wisma dan Dharma Wanita penting adanya.

Luki menambahkan, tugas PKK adalah bersama perangkat daerah untuk membantu program pemerintah. Dalam rangka menyukseskan pokok kualitas hidup masyarakat pendidikan, kesehatan, pendapatan, serta daya saing masyarakat dari pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur.  (Budi/Anjar/Riyanto/DiskominfoPacitan).

Bupati Pacitan hadiri peringatan HSN 2018 yang diikuti ribuan Santri

 

Bupati Indartato mengucapkan selamat kepada para santri di Pacitan yang pada hari ini 22/10/2018 melaksanakan Apel Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2018 di Alun-alun Kabupaten Pacitan. Ia juga menyampaikan rasa bangga atas partisipasi para santri yang luar biasa, itu ditandai dengan jumlah peserta hingga sepuluh ribu peserta dari duabelas Kecamatan di Pacitan.

Bupati berharap kegiatan itu dapat menciptakan Pacitan lebih baik lagi yakni adem, ayem serta damai. Serta pondok pesantren yang mempunyai andil besar khususnya pada pendidikan keagamaan agar terus berkembang menciptakan Santri-santri berkualitas disemua sendi kehidupan masyarakat.

Di kesempatan Itu Bupati Indartato bersama istri didampingi Sekda Suko Wiyono beserta istri, Asisten Pemerintahan Dan Kerjasama Daerah, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pacitan Mahmud sarta Staff Ahli Bupati Bidang Pembangunan Ekonomi Dan keuangan Andi Faliandra. (Budi/Anjar/Riyanto/DiskominfoPacitan).

 

Brojo Geni; Tontonan Dan Tuntunan

 

 

 

 

 

 

 

 

Bupati Indartato berkesempatan menyaksikan serunya Sepakbola Api atau Brojo Geni Ke-4 dalam Rangka Hari Santri Nasional (HSN) 2018. Kegiatan itu dilaksanakan di Alun-alun Pacitan kemarin Malam 19/10/2018.

Brojo Geni adalah sebuah tradisi populer dilingkungan pondok pesantren yang umumnya berada di Pulau Jawa. Kegiatan itu sangat berbahaya, sebab bola yang digunakan untuk bermain adalah kelapa tua yang direndam dengan minyak tanah lalu dibakar. Muhammad Nurul Huda sebagai Ketua Panitia HSN menuturkan bahwa tidak semua santri dapat bermain sepak bola api. “Mereka sebelumnya harus melakukan riyadhoh dahulu.” Ungkapnya dalam sambutan.

Ia melanjutkan bahwa mulai empat tahun lalu permainan ini dikenalkan pada masyarakat umum, Oleh organisasi Gerakan Pemuda (GP) Ansor. Tujuanya adalah agar masyarakat mengerti makna dari Brojo Geni tersebut. Yaitu bola api diibaratkan sebagai nafsu, sedangakan lapangan seperti dunia dan para pemain ibarat manusia yang menjalani kehidupan di dunia. Maka manusia tentu harus dapat mengendalikan nafsunya yang diibaratkan bola api tersebut agar tidak terbakar.

Huda mengatakan bahwa acara kegiatan Brojo Geni ke 4 pada tahun ini sepesial disuguhkan untuk merayakan HSN. Ia dalam kesempatan itu mengucapakan terimakasih pada Pemerintah Daerah yang telah mendukung dan membantu memberikan dana pada rangkaian HSN, sehingga kegiatan pada tahun ini dapat menjadi semakin semarak.

Muhammad Munaji, Ketua GP Ansor menjelaskan bahwa pertemuan ini adalah sarana untuk meminta barokah dari Alloh. Juga sebagai awal yang baik Nahdhotul Ulama (NU) dan Pemerintah Daerah untuk turut serta untuk membangun Pacitan dan Bangsa. “Mari gunakan kegiatan ini sebagai tontonan dan tuntunan,” tambahnya.

Dalam kesemapatan itu Bupati Indartato didampingi Wabup Yudi Sumbogo, Asisten Administrasi Umum Sakundoko, serta Asisten Pemerintahan Dan Kesejahteraan Rakyat Daerah Mahmud. (Budi/Anjar/Riyanto/DiskominfoPacitan).