Bupati Minta PNS Tidak Hilir Mudik di Akhir Pekan

Hilir mudik Aparatur Sipil Negara (PNS) yang bertugas di Kabupaten Pacitan dari luar Kabupaten Pacitan akan segera di pantau Bupati Pacitan Indartato, sebagai upaya mencegah penyebaran Corona Virus utamanya di Pacitan.

Pak In secepatnya akan memerintahkan Sekretaris Daerah (Sekda) Pacitan Heru Wiwoho sebagai Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19. “Segera saya perintahkan Pak Sekda untuk memantau masalah ini,” kata Pak In (31/03)

Bupati menuturkan, sudah semestinya seluruh PNS yang bertugas di Kabupaten Pacitan dari luar Pacitan untuk tetap di Kabupaten Pacitan sesuai tugas masing-masing.

Meski dalam kondisi ini tetap ada kelonggaran, namun Pak In berharap kedisiplinan harus tetap tercermin para PNS. “Sudah jadi PNS Alhamdulilah, jangan memanfaatkan situasi,” imbuhnya tegas.

Selain sebagai upaya memutus mata rantai Covid-19, langkah ini juga sebagai upaya melindungi masing-masing ASN, Kabupaten Pacitan dan kota asal mereka.

Senada dengan Bupati, Muhammad Nurul Huda Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pacitan melalui sambungan telepon meminta, seluruh jajarannya yang sementara off untuk tetap tinggal di tempat, tidak lalu lalang baik di dalam maupun keluar kota. “Laksanakan tugas di rumah dan jangan menyalahi aturan,” kata Huda. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Stop Nelayan Andon dan Manfaatkan Stock Panen Layur

Keberadaan para pencari ikan dari luar Kabupaten Pacitan jauh-jauh hari telah dipantau UPT. PPP Tamperan beserta  Pemda Pacitan. Bahkan mulai tanggal (16/03), pemerintah terpaksa menyetop kedatangan nelayan andon terutama dari zona merah pandemi Covid-19.

Ninik Setyorini Kepala UPT. PPP Tamperan Kabupaten Pacitan kepada Diskominfo Pacitan (31/03) membeberkan, saat ini terdapat sekitar 300 nelayan Andon yang datang sebelum tanggal penutupan. Mereka terus dipantau keberadaan dan kesehatannya. “Mereka secara rutin kami periksa, baik kesehatan dan yang lain,” ujar Ninik.

Apalagi saat ini adalah musim berburu ikan layur (Trichiuridae Lepturus), memaksa mereka mengabaikan larangan pemerintah untuk tetap tinggal di rumah sampai keadaan kembali kondusif. “Beruntung hasil rapat kemarin memutuskan para juragan kapal bersedia membantu pemerintah untuk pengadaan desinfektan dan peralatan lain penunjang kesehatan,” lanjut Ninik.

Menurut data terakhir dari UPT PPP Tamperan, dalam sehari tidak kurang dari dua kapal sekoci yang berlabuh dengan total bongkaran mencapai 2 ton per kapal.

Keberadaan nelayan yang sudah terlanjur di dermaga Tamperan dan ditunjang dengan musim ikan layur yang melimpah ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang kebutuhan pangan masyarakat, jika sewaktu-waktu kondisi penyebaran virus semakin memburuk. “Aman kalau hanya untuk kebutuhan masyarakat Pacitan,” tambahnya.

Tidak dipungkiri, sikap nelayan yang terkadang ngeyel dengan berbagai larangan pemerintah tidak menyurutkan kewaspadaan jajaran untuk terus memantau nelayan tersebut. Bahkan Ninik menegaskan, setiap nelayan yang keluar masuk harus melalui prototipe kesehatan yang berlaku, baik cuci tangan hingga tes suhu tubuh. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan)

PKK Kabupaten Serahkan Tandon di 12 Desa

PKK Kabupaten Pacitan turut tanggap atas merebaknya Covid-19, dengan menyerahkan secara langsung tandon air dan sabun cair di 12 desa peserta lomba desa di 12 kecamatan.

Penyerahan yang dilakukan langsung oleh ketua tim penggerak PKK kabupaten Luki Indartato  tersebut juga turut diserahkan tidak langsung 2 gorong-gorong sebagai alas tempat cuci tangan.

Luki mengaku bantuan tersebut bersumber dari partisipasi anggota tim PKK Kabupaten Pacitan, mereka begitu peduli dengan kesehatan masyarakat, khususnya ancaman Virus Corona.

Meningkatnya angka pemudik yang nekat pulang dari berbagai kota di Indonesia termasuk dari zona merah, ia berpesan  kepada PKK Kecamatan untuk turut memantau pemudik sesuai protokol kesehatan.

“Pemudik berpotensi membawa Covid-19. Pergerakan PKK dari bawah, Dasa Wisma sudah ditegakkan maka semua akan tercover semuanya,” tegas Luki.

Peran nyata harus masif dan berkelanjutan oleh seluruh anggota PKK di Kabupaten Pacitan, seorang ibu harus tampil di depan memerangi ancaman Corona.(budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Hari Ini Seluruh Lokasi Wisata Resmi Ditutup

Mulai Senin 23 Maret 2020, seluruh destinasi wisata di Kabupaten Pacitan resmi ditutup sementara waktu, hal tersebut sebagai langkah waspada terhadap pandemi Virus Corona yang dapat mengakibatkan Covid-19.

“Penutupan juga dibarengi dengan penutupan hotel, homestay, rumah makan yang berada di lokasi wisata,” ujar T. Andi Faliandra (23/03/2020) melalui sambungan telepon kepada Diskominfo Pacitan.

Keputusan ini sesuai dengan surat edaran Bupati Pacitan yang selanjutnya dilakukan penyemprotan cairan desinfektan di tempat wisata sebagai langkah sterilisasi seluruh objek wisata di kabupaten Pacitan bersama masyarakat dan dunia usaha.

Usai penutupan sepekan tersebut Disparpora Pacitan akan kembali mengkaji kondisi terkini penyebaran pandemi Virus Corona. Jika masih tidak memungkinkan, dipastikan penutupan akan kembali dilakukan hingga kondisi benar-benar aman. “Disparpora melihat kepentingan yang lebih luas,” lanjut Andi.

Pelaku UMKM yang menggantungkan diri terhadap wisatawan oleh Disparpora Pacitan sementara waktu untuk fokus ke sektor perdagangan lain, hingga kondisi kembali stabil seperti sedia kala. “Mereka tidak protes lantaran sosialisasi terhadap kemungkinan penutupan telah disampaikan jauh-jauh hari,” pungkas Andi. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).