Demi menyukseskan Visi dan Misi yang telah disepakati
bersama, Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan kembali menggelar Pelantikan
Pejabat Lingkup Pemkab dan dirangkaikan Pelantikan Ketua TP PKK Kecamatan
Donorojo. Sebanyak 86 pejabat dilantik oleh Bupati Pacitan Indartato, pagi ini
Jumat 28/06/19 di Pendapa Kabupaten.
Pada sambutanya Bupati kembali mengingatkan bahwa pelantikan
tidak selalu menyenangkan, namun dirinya berharap kepada pejabat yang dilantik
supaya memahami hal tersebut serta tidak menyurutkan semangat untuk terus
mengabdi kepada Bangsa dan Negara dan masyarakat Pacitan yang sejahtera.
“Bapak dan Ibu mari bekerja dengan tulus dan iklas,
mengingat dimana ada keputusan disana pasti ada yang tidak senang dengan
keputusan itu. Mari kita emban tugas dengan sebaik-baiknya, mengingat bekerja
merupakan ibadah,” (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan)
Berikut Lampiran Daftar Pelantikan Pejabat Lingkup Pemerintah Kabupaten Pacitan 28 Juni 2019 :
Sesuai namanya gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) harus menjadi rumah
bagi kelompok usaha kecil menengah (UKM). Sebab, lembaga itu memang dibentuk
khusus untuk memberikan pendampingan dan pemberdayaan pada koperasi dan UKM.
“Sifatnya (bimbingan dan pendampingan) secara komprehensif dan terpadu.
Komprehensif dalam arti seluruh aspek pemberdayaan dilakukan disini (PLUT).
Pendampingan kelembagaan, aspek produksi, pemasaran, pembiayaan sampai kepada
bagaimana bisa memberikan pendampingan dalam
pengembangan di bidang IT,” kata Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha
Kementerian Koperasi dan UKM Abdul Kadir Damanik saat kegiatan ekspose PLUT
2019 dan gelar produk unggulan Kabupaten Pacitan di gedung PLUT Koperasi dan
UKM di jalan Panglima Sudirman, Kelurahan Baleharjo, Pacitan, Jum’at
(28/6/2019).
Pendampingan secara kelembagaan misalnya. Tanpa perbaikan sistem secara
administrasi pengorganisasian, apapun yang bisa diperoleh melalui pembinaan
yang mendasar itu menjadi tidak berarti. Contohnya tentang pembuatan laporan
keuangan satu unit UKM. Jika laporan itu tidak mengacu pada standar yang
ditetapkan, maka tidak dapat dipertanggungjawabkan. Sehingga pihak-pihak lain
yang ingin memberikan bantuan jadi urung melakukannya.
Damanik berharap agar masing-masing PLUT tetap bersinergi. Saling berbagi
dalam meningkatkan keunggulan pelayanan maupun inovasi pengembangan UKM. “Dari
Pacitan ditularkan ke daerah lain. Demikian pula sebaliknya, dari daerah lain
dibawa ke Pacitan,” harapnya.
Sampai saat ini telah berdiri 60 unit PLUT diseluruh Indonesia. Untuk tahun
2019 direncanakan penambahan 12 unit fasilitas serupa.
Bupati Pacitan Indartato pada kesempatan itu menyampaikan bahwa ekspose PLUT
2019 dan gelar produk unggulan Kabupaten Pacitan merupakan salah satu cara
mengurangi angka kemiskinan. Dimana sampai sekarang masing diangka 14 persen.
“Agar pendapatan masyarakat semakin meningkat. Salah satunya dengan gelar
produk binaan dinas Koperasi dan UKM. Mudah-mudahan koperasi di Kabupaten
Pacitan dapat berkembang dengan baik dan sekaligus kemiskinan akan semakin
berkurang,” ucapnya.
Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UKM Eni Setyowati agenda kegiatan tersebut
tujuannya antara lain untuk mengembangkan jaringan pemasaran produk UMKM,
melakukan diagnosa produk, dan juga temu bisnis UMKM. Waktu pelaksanaannya
sendiri selama tiga hari. Mulai tanggal 28 – 30 Juni 2019. Rangkaian kegiatan
meliputi pasar produk unggulan sejumlah 50 unit UMKM, sosialisasi program KUR
mikro sosialisasi layanan pembiayaan sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan,
sosialisasi marketing online dan sharing bisnis serta lomba mewarnai gedung
PLUT oleh anak 50 dari TK. Selain itu juga ada penandatanganan MOU sinergitas
koperasi dan Bumdes, penandatanganan MOU penggunaan aplikasi inkubasi digital,
dan penyerangan program-program strategis dari kementerian.
(arif/nasrul/danang/juremi tomas/humaspacitan)
Yulia Anggraini ogah menyia-nyiakan kesempatan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) di Pacitan, dirinya beserta 50 temannya merasa kesempatan tersebut
merupakan hal langka yang akan memperkaya wawasan dan pengalamannya. “Banyak
yang akan kami perbuat, begitu juga dengan menyusuri semua pantai indah di
Pacitan,” ujar Dia usai penerimaan KKN Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM)
kemarin 28/06 di Pendapa Kecamatan Punung.
Berbagai program
kegiatan termasuk penerapan keilmuan yang telah dipelajari dianggap sangat cocok
diasah di Kabupaten Pacitan, apalagi didukung keterbukaan pemerintah dan
kehangatan masyarakat membuat UGM ketagihan menyekolahkan mahasiswanya di
Pacitan. “Di sini tempat yang tepat untuk generasi dambakan bersama,” ucap
Koordinator Wilayah Dosen Pembina Lapangan Pembelajaran Pemberdayaan masyarakat
(PPM) Jawa Timur Ihram Widiyono.
Ihram berharap
seluruh komponen tidak segan melibatkan anak didiknya untuk terlibat aktif di
berbagai kegiatan. Meski harus keluar dari tugas pokok yang telah ditentukan yakni
pengembangan perencanaan yakni dan pengembangan ekonomi kreatif. “Termasuk
terlibat penanganan Hepatitis A yang melanda masyarakat di beberapa kecamatan.
Karena mahasiswa kami sudah mempersiapkan diri,” tambahnya.
Sementara itu Asisten
Bidang Perekonomian Dan Pembangunan Joni Maryono mewakili Bupati Pacitan
Indartato senang jika para mahasiswa peserta KKN terlibat aktif, selalu
menawarkan diri diberbagai kesempatan yang ada. Mengingat segala yang dilakukan
akan menjadi kesan tersendiri bagi masyarakat yang tidak pernah terlupakan
meskipun kecil dan sederhana.
Mengingat Pacitan
juga terus berbenah untuk menjadi kabupaten maju, Joni berharap agar mahasiswa
untuk memberikan kritik dan saran yang membangun. “Segala yang baik silakan
saja kabarkan pada khalayak, tapi kami juga butuh banyak masukan. Dan, Jangan
lewatkan untuk berwisata selagi di sini (Pacitan),” pungkas Joni.
(budi/dzakir/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).
Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Pacitan secara berkelanjutan meningkatkan kualitas pemandu wisata demi mendorong kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pelaku wisata di Pacitan.
Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari dari 25-27/06 di Hotel Srikandi tersebut sebanyak 40 yang terdiri dari 20 peserta dari pelajar SMK Jurusan Pariwisata dan sisanya pemandu aktif yang telah bekerja di biro-biro di Pacitan memperoleh berbagai pengetahuan baik regulasi, teknis ke pemanduan serta gawatdarurat. “Kita gunakan data Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian, yang membatasi jumlah peserta” kata Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Cipta Suparyitna.
Para pemateri yang di datangkan pun tidak main-main, para pakar di dunia wisata seperti Asosiasi Pelaku Wisata Indonesia (ASWI) DPD Jatim, Asesor Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pariwisata Nasional, Pengurus DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Jatim termasuk mendatangkan praktisi wisata dari Jogjakarta. “Nanti kita tutup dengan praktik langsung ke lapangan supaya maksimal,” ujar Kasi Industri Rahmad Adi Mandego.
Salah satu peserta, Natalia Eka Fatmawati mengaku sangat terbantu dengan kegiatan yang digelar Disparpora ini, mengingat pemandu wisata harus terus menambah pengetahuannya untuk menjadi pemandu profesional. “Kita lebih banyak teori, maka semakin baik pemandu melayani tamu yang menikmati destinasi kita Pacitan,” kata Eka. (budi/mia/riyanto/DiskominfoPacitan).
Bidan mempunyai peran penting dalam bidang kesehatan utamanya menekan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), Stunting dalam rangka mempersiapkan generasi muda Indonesia yang berkualitas.
Pada Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-68 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Pacitan menggelar berbagai kegiatan mulai bakti sosial, pelayanan gratis hingga seminar untuk peningkatan kualitas yang di laksanakan pagi ini 27/16 di Pendapa Pacitan.
“Kami mohon maaf dari 517 anggota IBI sebagian besar tidak bisa hadir di acara ini karena harus turut terjun ke lapangan menjalankan tugas menanggulangi wabah penyakit Hepatitis A di tiga Kecamatan,” ujar Ketua Cabang IBI Pacitan Nur Hastuti.
Hastuti pada kesempatan itu juga menyampaikan terima kasih kepada Pemda yang telah bersedia mengupayakan Gedung Sekretariat IBI Cabang Pacitan. hal tersebut secara tidak langsung dapat memberi semangat dalam menjawab berbagai tantangan baik dari dalam maupun dari luar.
Bupati Pacitan Indartato sadar peran penting yang diemban bidan, maka ia berharap para bidan selalu ikhlas dalam menjalankan tugasnya yang mulia terutama untuk para Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang belum diangkat. Mengingat dirinya saat ini tidak bisa berbuat banyak karena proses tersebut diatur oleh pusat. “Pekerjaan dituntut lebih baik namun kesejahteraan tidak ada penambahan. Saya berharap bapak ketua DPRD untuk membantu memberikan perhatian,” harap Bupati. (budi/anjar/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).