Muncul lagi 6 kasus; Tren Pindah ke Pendatang Dari Zona Merah

Pendatang kembali menambah panjang kasus Covid-19, Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Covid-19 Kabupaten Pacitan Rachmad Dwiyanto (05/09) kembali mengumumkan penambahan 6 kasus baru.

Fenomena ini sekaligus menambah keseluruhan pasien menjadi 93 orang, menurunkan persentase kesembuhan di 85 persen dan memupus harapan seluruh warga Pacitan untuk mewujudkan wilayah zona hijau.

Kasus baru itu antaranya meliputi 2 orang yang berdomisili di Desa Bangunsari, Pacitan dan ber KTP Sidoharjo. 1 orang dari Arjowinangun, Pacitan. Ia tertular dari keluarganya yang pulang dari Jakarta dan sempat dinyatakan positif. 1 kasus dari Kecamatan Tegalombo, 1 berikutnya dari Sooko, Punung. Kelima kasus tersebut memiliki riwayat perjalanan dari zona hitam.

“Sedang yang terakhir dari Desa Ngumbul, Tulakan. Saat ini yang bersangkutan masih di tracing oleh tim untuk menemukan asal muasal clusternya,” beber Rachmad saat rilis di ruang PPID Diskominfo Pacitan.

Jubir berpesan kepada seluruh masyarakat untuk selalu ingat, bahwa memang semua orang di dunia semnetara ini harus berdampingan terhadap virus corona. Sebab itu, demi kebaikan dan keselamatan bersama seyogyanya untuk menjalankan dengan tertib protokol kesehatan, minimal memiliki komitmen untuk tidak merugikan dan merepotkan orang lain.

Tentu melalui 3M, mulai Memakai masker saat di tempat umum, sesering mungkin Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan semaksimal mungkin Menjaga jarak. Langkah terbaik adalah stay at home, menunda bepergian kecuali dalam keadaan mendesak.

“Atas penambahan ini kami mewakili gugus tugas mohon maaf yang sebesar-besarnya,” tambah Dia. (budi/anj/alazim/rch/tika/DiskominfoPacitan).

Kecamatan Kota Tumbuh 3 Kasus

Sempat stay beberapa saat sekaligus memunculkan harapan baru menjadi zona hijau, hari ini kembali terulang penambahan kasus baru sebanyak 3 pasien. Jubir Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Covid-19 Kabupaten Pacitan Rachmad Dwiyanto mengemukakan secara keseluruhan pasien merupakan warga masyarakat Kecamatan Kota.

Diantaranya adalah warga Kelurahan Pacitan berusia 60 tahun berjenis kelamin laki-laki, pasien ini memiliki riwayat perjalanan dari kota Bekasi. Kasus selanjutnya perempuan dari Desa Kayen yang mempunyai riwayat menjalani rawat jalan dari dokter praktek di Pacitan.

Sedang pasien terakhir seorang gadis dari Desa Sirnoboyo berusia 17 tahun, yang bersangkutan diketahui seorang santriwati di salah satu pesantren. Dari ketiga kasus baru tersebut membuktikan persebaran pandemi kian acak, membuat tim tracing (TGTP) harus bekerja ekstra. “Namun demikian kami menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang,” kata Dia saat rilis (03/09).

Saat ini terpenting adalah bersama pemerintah menghentikan laju penyebaran Covid-19, melalui protokol kesehatan dengan metode 3M (Mencuci tangan, Memakai masker dan Menjaga jarak). Supaya Pacitan bebas virus korona dan kehidupan kembali seperti sediakala. “Dengan balutan New Normal,” himbau Rachmad. (budi/rch/tika/DiskominfoPacitan).

Mungkinkah Zona Hijau Disandang Pacitan?

Kasus sembuh hari ini (02/09) kembali terkonfirmasi, oleh Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Covid-19 Kabupaten Pacitan.

Kali ini, satu pasien yang dirawat di Jakarta berhasil sembuh dari virus Corona dan dapat kembali beraktivitas sebagai pramugari.

Kasus terselesaikan tersebut sekaligus menambah persentase kesembuhan menjadi 94 persen dari total akumulasi kasus 84 orang. “Kini kasus tersisa tinggal 3,” ucap Rachmad, Jubir (TGTP) sekaligus Kadiskominfo Pacitan tersebut.

Seyogyanya jika ingin benar-benar menjadi wilayah hijau, diharapkan masyarakat senantiasa disiplin terhadap protokol kesehatan. Tentu penerapannya dengan 3M, mulai Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak. (DiskominfoPacitan).

Hebat! Hari ini Sembuh 3

Tiga pasien meliputi satu orang beralamatkan Pacitan Kota dari cluster lokal Sudimoro, dua orang dari cluster lain-lain dari Kecamatan Punung hari ini dinyatakan negatif Covid-19.

Pernyataan resmi tersebut disampaikan Jubir Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Kabupaten Pacitan Rachmad Dwiyanto (01/09). “Hal tersebut sekaligus meningkatkan persentase kesembuhan menjadi 92,9 persen,” kata Rachmad.

Ayo, wujudkan Pacitan menjadi zona hijau, supaya sekolah kembali buka dan situasi kembali normal seperti sedia kala dengan balutan disiplin menerapkan 3M, mulai Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak. “Protokol kesehatan jangan lupa,” tambahnya. (DiskominfoPacitan).

Pace; Tinggikan Volume, Kampanyekan Protokol Kesehatan

Tahun 2020 dunia berhadapan pada masa sulit akibat pandemi Covid-19, situasi tidak mengenakkan tersebut tak terkecuali menguji para entertainer di Kabupaten Pacitan. Mereka yang tergabung di Pacitan Audio Community Engineer (Pace) harus turun panggung, meringkas kabel dan menumpuk sound-sound mahal mereka selama berbulan-bulan.

Rasa kesal mungkin menghinggapi perasaan mereka di awal-awal, namun keinginan untuk bangkit justru lebih kuat. Mereka juga yakin, dengan patuh terhadap anjuran pemerintah melalui protokol kesehatan lah jawaban terbaik dalam situasi sulit seperti ini.

Maka, lahirlah satu momentum Sosialisasi Pelaksanaan Event Sesuai Protokol Kesehatan. Kegiatan ini digelar di lapangan Desa Kembang bertajuk Nguntir Bareng Tombo Kangen Jatim Bermasker, Pacitan (30/08) dan dihadiri oleh Bupati sekaligus Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Covid-19 Pacitan Indartato bersama jajaran.

Selain unjuk power Sound System, anggota Pace tersebut juga membagikan masker gratis kepada masyarakat Pacitan. Lebih dari itu, Pace mengaku bercita-cita menjadi garda terdepan dalam penerapan protokol kesehatan pada setiap event apapun melalui mekanisme 3M (Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak).

Langkah itu jelas diapresiasi Bupati, upaya nyata yang dilakukan Pace sangat meringankan beban pemerintah, mengingat masyarakat sepenuhnya belum sadar akan pentingnya protokol kesehatan. Alhasil hingga kini penambahan kasus acap kali masih terjadi, zona hijau pun sebatas mimpi.

Begitu juga dengan lahirnya Peraturan Bupati Nomor 70 Tahun 2020, langkah tersebut tidak lain merupakan upaya pemerintah dalam rangka melindungi seluruh masyarakat di Kabupaten Pacitan. “Mohon maaf. Selama ini kami banyak membatasi, namun semua itu hanya untuk kebaikan bersama,” ujar Bupati. (budi/alazim/rch/tika/DsikominfoPacitan).