Berita terbaru

Disiarkan Secara Langsung , Bupati dan Wakil Bupati Pacitan Terpilih dilantik Sore ini

Berbagai persiapan sudah final dilakukan jajaran Pemerintah kabupaten Pacitan maupun Pemerintah Provinsi Jawa Timur, terkait agenda pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Pacitan terpilih untuk periode 2021-2024, Indrata Nur Bayuaji dan Gagarin.
Prosesi pelantikan akan digelar di Gedung negara Grahadi Kota Surabaya dan dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada Senin (26/4/2021) sore ini pukul 16.00 WIB.
Untuk memudahkan masyarakat mengikuti prosesi sakral pelantikan tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan juga menyediakan layanan streaming melalui kanal youtube Pemkab Pacitan.
Sebelumnya pada Minggu (25/4/2021) malam, Indrata dan Gagarin terlebih dahulu melaksanakan gladi resik di Gedung Grahadi. Dalam acara persiapan tersebut kedua kepala daerah Pacitan terpilih tersebut kompak mengenakan baju batik dan khidmat dalam mengikuti jalannya prosesi gladi resik.
Seperti diketahui, pada Ahad (4/4/2021) lalu Bupati ke-32 Indartato bersama Wakilnya Yudi Sumbogo resmi mengakhiri masa jabatannya sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pacitan. Dalam masa transisi kurang lebih 26 hari sebelum pelantikan bupati terpilih Gubernur Jawa Timur mengangkat Sekretaris Daerah Pacitan Heru Wiwoho Supardi Putra sebagai Pelaksana harian (Plh) Bupati Pacitan. (Diskominfo)

Bupati dan Wakil Bupati Pacitan terpilih periode 2021-2004 Indrata Nur Bayuaji – Gagarin Minggu  malam (25/04/2021) melaksanakan gladi resik pelantikan di Gedung Grahadi Surabaya. (Foto: HumasPacitan)

 

KLIK LINK PELANTIKAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI PACITAN TERPILIH:

https://youtu.be/hdATYT0Oc84

Perkuat Kerjasama Perbatasan, Bupati Ponorogo Lakukan Kunjungan Balasan ke Pacitan

Tepati janjinya, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko hari ini, Jumat (23/04) berkunjung ke Kabupaten Pacitan. Orang nomor satu di Kabupaten Ponorogo itu melakukan kunjungan balasan setelah beberapa waktu lalu Plh. Bupati Pacitan Heru Wiwoho terlebih dahulu berkunjung ke bumi reyog.
“Ini merupakan kunjungan balasan, ketika itu Pak Heru dan beberapa OPD bersilaturahmi ke Ponorogo”, ungkap Sugiri Sancoko.
Dalam kesempatan itu kembali kedua pimpinan daerah menyinggung pentingnya menjalin kerjasama untuk memajukan wilayah perbatasan. Menurut Sugiri Sancoko, masyarakat di wilayah perbatasan harus memiliki kesamaan rasa. Mengelola wilayah tersebut menurutnya harus dengan keadilan karena baik masyarakat yang ada di Pacitan atau Ponorogo sama sama warga negara Indonesia.
Senyampang apa yang disampaikan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Plh. Bupati Pacitan Heru Wiwoho juga sangat mendukung kerjasama pembangunan wilayah perbatasan. Bahkan menurut Heru Wiwoho, ini sesuai dengan salah satu misi bupati baru nanti yakni percepatan pembangunan infrastruktur. Salah satunya adalah pembangunan di wilayah perbatasan.
“Pak Giri ini kan sudah tidak asing lagi di Pacitan, jadi kita berharap kedepan kerjasama khususnya wilayah perbatasan akan lebih baik lagi”, kata Heru Wiwoho.
Tidak hanya infrastruktur, kedua kabupaten yang saling berbatasan itu berharap kerjasama sektor-sektor lain juga dapat terjalin dengan baik. Terutama sektor ekonomi agar masyarakat kedua daerah lebih sejahtera.
Rombongan Bupati Ponorogo tiba d Kabupaten Pacitan sekitar pukil 17.00 Wib diterima langsung Plh. Bupati Pacitan Heru Wiwoho. Usai ramah tamah rombongan dijamu buka puasa serta menggelar sholat maghrib berjamaah. (HumasPacitan/Diskominfo)

PLH Bupati Pacitan Heru Wiwoho bersama Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko saat memberikan keterangan Pers kepada sejumlah awak media, di Pendopo Kabupaten Pacitan. Jum’at (23/4/2021)

Imbas Larangan Mudik, Wisatawan Luar Tak Boleh Masuk Pacitan

Pemerintah pusat melalui Satuan Tugas Covid-19, memang telah mengeluarkan kebijakan untuk memperpanjang larangan mudik lebaran Tahun 2021/1442H. Larangan mudik lebaran berlaku mulai tanggal 22 April-24 Mei 2021 mendatang. Kebijakan itu pun berimbas dengan pelarangan berkunjung bagi wisatawan dari luar Pacitan.
Demikian ditegaskan, juru bicara satgas Covid-19 Pacitan, Rachmad Dwiyanto bahwa selama larangan itu tempat wisata di Pacitan hanya diperuntukkan wisatawan lokal saja.
“Kalau untuk wisata ndak masalah, selagi masyarakat lokal sendiri, yang ditutup orang luar kota, karena jika masyarakat dilarang mudik sementara pariwisata buka untuk orang luar akan menjadi ambigu,” katanya, Jumat (23/4/2021).
Meskipun mempunyai hasil swab dan rapid test, Rachmad menjelaskan tetap tidak di perbolehkan, nantinya pihak Pemkab Pacitan memastikan itu berjalan dengan baik akan dilihat KTP dan nomor kendaraan.
“Dua-duanya akan kita cek, meskipun nanti juga berimbas terhadap pendapatan pelaku usaha namun kan tidak hilang karena masih ada wisatawan lokal,” imbuhnya.
Rachmat menilai hal yang wajar jika suatu kebijakan ada pro kontra, seperti larangan mudik lebaran. Namun, perlu diketahui itu semua dilakukan demi kebaikan bersama.(Diskominfo)

PLH Bupati Pantau Pasar, Harga Sembako Masih Kondusif

Memasuki 10 Ramadhan atau 20 hari jelang Lebaran, hampir semua harga sembilan bahan pokok (Sembako) terpantau kondusif bahkan cenderung turun. Hal tersebut sesuai dengan data Dinas Perdagangan sekaligus tinjauan langsung di Pasar Minulyo Pacitan.

Plh. Bupati Pacitan Heru Wiwoho saat operasi pasar tersebut mengungkap, daya beli masyarakat pada Ramadhan 1442 Hijriyah ini cenderung lemah lantarana Covid-19, hal ini tentu hampir sama dengan situasi di tahun kemarin.

“Semua harga cenderung turun, hanya minyak goreng dan daging ayam yang agak naik, untuk minyak karena kebutuhan parcel,” ungkap Heru (22/04).

Sedang untuk kenaikan harga daging ayam yang ditengarai karena penurunan stok dari perusahaan, oleh pemerintah secepatnya akan mempelajari kondisi riil agar segera menemukan solusi bahan pokok tersebut.

Begitu juga dengan Gas LPG 3 Kilogram yang berpotensi mengalami kelangkaan, pemerintah memastikan akan menjaga stock maupun harga hingga pasca lebaran nanti.

Tinjauan ke pasar Minulyo tersebut menurut Heru sudah cukup mewakili seluruh harga semua pasar di Kabupaten Pacitan, ditinjau oleh kesamaan komoditas.

Namun demikian operasi pasar dipastikan akan kembali digelar saat mendekati Lebaran yang akan dipimpin langsung oleh Bupati baru.

Menyoal perlindungan konsumen terhadap barang-barang yang dijajakan oleh pedagang, Plh. Bupati Pacitan meminta Dinas Perdagangan untuk terus berkoordinasi dengan BPOM untuk memantau kemungkinan potensi tersebut. (bd/anj/frd/ryt/ss/dzk/rch/tk/DiksominfoPacitan).

Plh. Bupati Pacitan Heru Wiwoho saat menggelar sidak harga kebutuhan pokok di Pasar Minulyo, Kamis (22/04).(foto: HumasPacitan)

Gali potensi Perikanan, KUB PAC Gelar Mancing Bareng dan Buka Bersama

Momentum bulan suci Ramadhan, banyak dimanfaatkan umat Islam untuk lebih mempererat tali silaturahmi. Seperti yang dilakukan kelompok usaha bersama (KUB) Pacitan Angler Community (PAC) ini.
Kelompok Usaha Bersama (KUB) PAC yang berada dibawah binaan Dinas Perikanan ini, sengaja mengundang semua anggota untuk mancing bersama di kawasan pelabuhan perikanan pantai, Tamperan. Selain itu, mereka juga menggelar buka puasa bersama.
Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Perikanan Pacitan, Sumoro Hadi dalam sambutannya mengatakan, sangat mengapresiasi kegiatan KUB PAC menggelar mancing bareng (mabar) dan diselingi buka bersama (bukber) tersebut.
“Ini sebagai wujud kebersamaan, kegotong-royongan sesama komunitas pecinta mancing yang ada di Pacitan. Tentu dengan momentum bulan suci Ramadhan, akan lebih memperkuat tali silaturahmi diantara mereka dan masyarakat lainnya,” kata Sumoro Hadi, Ahad (18/4).
Selain itu, pejabat eselon IIb ini juga mewanti-wanti, selama masa pandemi covid-19 berlangsung, agar lebih mempertebal keimanan dan tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan.
“Aktifitas silakan dilanjutkan, namun tetap waspada dan utamakan protokol kesehatan,” pesannya.
Sementara itu pada kegiatan mancing dan buka bersama KUB PAC, paserta yang hadir disiplin menjalankan protokol kesehatan pencegahan covid-19. Seperti pengenaan masker dan jaga jarak fisik.
Panitia acara, Setyoko mengatakan kegiatan mancing bareng ini selain bertujuan untuk merekatkan tali silaturahmi antar pemancing juga sebagai upaya untuk mendongkrak kunjungan wisata bahari. “Dampak pandemi sangat berpengaruh besar terhadap tingkat kunjungan wisata di Pacitan, kita harapkan kegiatan mancing bareng ini bisa mendorong tingkat kunjungan wisata ke Pacitan,” tukasnnya.
Seperti diketahui, pengembangan wisata bahari di kabupaten Pacitan yang selama ini hanya mengutamakan potensi wisata pantai dan wisata keindahan lanscapenya, kini harus mulai dipikirkan kearah pengembangan potensi wisata mancingnya. “Di Pacitan ini banyak spot-spot pemancingan samudra yang bisa mengundang minat penghobi mancing, keberadaan KUB PAC ini kita harapkan bisa menjadi wadah untuk ikut mempromosikan potensi perikanan dan wisata bahari kepada para penghobi mancing di luar daerah,” imbuhnya.
Diakui Setyoko, penyelenggaraan wisata mancing dinilai memiliki multifungsi, karena selain akan menarik minat wisatawan, juga akan memberdayakan nelayan setempat serta menumbuhkan aktivitas ekonomi di wilayah pesisir.
“Dari kegiatan wisata mancing itu, nantinya nelayan bisa menyewakan sampan atau perahunya kepada wisatawan, selain itu nelayan juga bisa memanfaatkan rumahnya menjadi tempat penginapan atau home stay bagi wisatawan atau peserta wisata mancing, itu yang saat ini kita pikirkan ke depannya,” harapnya. (Diskominfo)

Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Perikanan Pacitan, Sumoro Hadi menyerahkan simbolis alat pemancingan kepada peserta mancing bareng KUB PAC.