Watu Bale Expedition Lintas Alam 2, Dibuka Bupati Pacitan Diikuti Peminat Luar Daerah

Ditengah guyuran hujan ratusan peserta antusias mengikuti Watu Bale Expedition Lintas Alam 2 di Desa Jetak Kecamatan Tulakan. Acara yang digelar dalam rangka HUT ke-4 obyek wisata Watu Bale itu tidak hanya diikuti peserta lokal Pacitan namun juga dari luar daerah, seperti Trenggalek, Tulungagung dan Kediri.
Diberangkatkan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, para peserta akan menempuh rute sepanjang kurang lebih 8 km dengan medan menantang nan indah. Selain melewati tanjakan dan turunan penuh liku peserta juga akan mendapati rute menarik karena melintas di area pantai yang memanjakan mata.
” Saya berharap peserta tetap semangat karena bersamaan dengan turunnya hujan kegiatan ini akan menjadi real (nyata) lintas alam,” kata Bupati, Minggu (09/01).
Selain dorongan semangat kepada para peserta lintas alam, Bupati juga mengapresiasi pengelola obyek wisata Watu Bale yang terus berupaya menjadikan destinasi wisata ini berkembang. Ia berharap, diusianya yang ke-4, obyek wisata Watu Bale dapat memberikan berkah dan kontribusi untuk daerah serta masyarakat sekitar.
Sementara itu, Camat Tulakan Agung Dwi Cahyono mengatakan pihaknya akan terus melakukan upaya pengembangan potensi utamannya desa wisata. Sehingga kedepannya diharapkan mampu mendongkrak perekonomian warga. “Wilayah kecamatan Tulakan hanya satu desa yang berada ditepi garis pantai, yaitu desa Jetak ini, kita akan memaksimalkannya, agar bisa berkembang lebih baik lagi kedepannya, paling tidak harus ada agenda event kedepannya,” tukas Camat.
Selain sektor wisata pantai, pihaknnya juga akan memaksimalkan segala potensi yang ada di wilayahnya. “Pengembangan potensi wisata ini tidak hanya wisata pantai, tapi lebih banyak di wilayah Tulakan ini potensi wisata alamnya, budaya dan produk UMKMnya, sehingga kita harapkan kedepannya bisa saling bersinergi dan saling mengisi,” ujarnya.
Watu Bale Ekspedition Lintas Alam 2 melombakan 5 kategori. Yakni, kategori perorangan putra dan putri, kategori beregu putra dan putri serta kategori beregu terkompak terheboh dan terfavorit. Untuk menarik wisatawan, panitia juga menggelar festival seribu takir (nasi bungkus daun pisang). (Prokopim Pacitan / Pemkab Pacitan)

 

Lebih Dari 31.000 Wisatawan Kunjungi Pacitan Pada Libur Tahun Baru 2022

Masa libur Tahun Baru 2022, yang bertepatan dengan akhir pekan, dimanfaatkan masyarakat untuk mengunjungi berbagai destinasi wisata di Kabupaten Pacitan.
Seperti halnya Pantai Klayar, Goa Gong, Pantai Watukarung dan destinasi wisata lainnya yang dipadati oleh pengunjung yang melepaskan rindu dengan berwisata setelah beberapa waktu lalu sektor pariwisata Pacitan sempat ditutup karena PPKM.
Berdasarkan penghitungan yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pacitan sampai hari Minggu pukul 18.00, lebih dari 31 ribu wisatawan memadati berbagai destinasi wisata di Kabupaten Pacitan.
Pengelola tempat wisata tetep mengutamakan protokol kesehatan dengan penggunaan aplikasi PeduliLindungi saat masuk kawasan wisata. Serta pengawasan oleh petugas untuk selalu menggunakan masker dan berjaga jarak sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19.
Banyak pengunjung dari luar daerah yang datang ke Pacitan untuk menikmati keindahan wisata di Pacitan. Semoga hal ini menjadi awal yang baik untuk Pariwisata di Kabupaten Pacitan untuk bangkit dan berkembang kembali dan menjadikan masyarakat Pacitan Sejahtera dan Bahagia.
(DisparbudporaPacitan/DiskominfoPacitan)

Bupati Pacitan Bersama Forkopimda Pantau Suasana Malam Pergantian Tahun

Jelang malam pergantian tahun, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Wakil Bupati Pacitan Gagarin bersama unsur Forkopimda, melakukan pemantauan ke sejumlah titik. Orang nomor satu di Pacitan itu, Jumat (31/12) malam mengunjungi pos-pos pantau keamanan natal dan tahun baru guna memastikan situasi dan kondisi lancar aman dan terkendali.
Berangkat dari Pendopo Kabupaten Bupati dan rombongan menuju pos keamanan di seputaran alun-alun. Sempat berbincang dengan para petugas yang sedang piket jaga, Bupati menyerahkan bingkisan untuk petugas. Selanjutnya rombongan menuju pos keamanan yang berada di Terminal Bus Pacitan.
Seperti sebelumnya, Mas Aji juga menyempatkan berdialog dengan petugas guna memastikan semua berjalan lancar. Tidak hanya pos keamanan di wilayah kota, Bupati yang didampingi oleh kapolres dan Dandim 0801 Pacitan juga memantau pos keamanan di wilayah Kecamatan Punung.
Secara umum kondisi malam pergantian tahun di Pacitan terpantau aman dan landai.Tidak ada gelaran acara yang mengundang kerumunan seperti yang biasa dilakukan saat menyambut tahun baru.
Pusat-pusat keramaian seperti alun-alun kota yang menjadi jujugan masyarakat untuk berkumpul pun nampak sepi. Meski lalu lintas sempat terpantau ramai saat sore namun berbeda saat jalur lingkar alun-alun mulai ditutup pukul 21.00 WIB.
Pada beberapa kesempatan Bupati berpesan kepada masyarakat untuk melalui malam pergantian tahun dengan tidak menggelar acara yang dapat mengakibatkan kerumunan. Meski saat ini kondisi Kabupaten Pacitan terus membaik namun faktanya pandemi covid 19 belum berakhir. Bupati berharap masyarakat tetap berhati hati dan menjaga protokol kesehatan.
Mengakhiri rangkaian kegiatan, Mas Aji dan Forkopimda melakukan doa bersama di kediaman Bupati Pacitan periode 2011-2021, Indartato.
“SELAMAT TAHUN BARU 2022”

Penyetaraan Jabatan, 290 Pejabat Administrasi Dilantik Menjadi Pejabat Fungsional

Sepekan setelah dilantik sebagai pejabat struktural, 290 pejabat administrasi lingkup Pemerintah Kabupaten Pacitan kembali dilantik sebagai pejabat fungsional dalam rangka penyetaraan jabatan. Pelantikan dan pengambilan sumpah/janji dilakukan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji di Pendopo Kabupaten, Jumat (31/12).
“Penyetaraan jabatan administrasi ke jabatan fungsional merupakan amanat Bapak Presiden RI sebagai bentuk penyederhanaan birokrasi untuk mewujudkan pemerintahan yang demokratis,” kata Bupati Pacitan dalam sambutannya.
Bupati berharap, pelantikan ini bisa memberi motivasi kepada ASN untuk senantiasa berkiprah dan mengabdikan diri sebagai pegawai yang profesional dan bermartabat. Jabatan menurutnya, adalah sebuah amanah dan kepercayaan pimpinan yang harus disyukuri, dijaga dan diimbangi dengan kejujuran keikhlasan serta prestasi dalam bekerja. Dengan penyetaraan ke jabatan fungsional yang menekankan pada keahlian dan kompetensi diharapkan proses kerja birokrasi lebih cepat dan dinamis dalam pengambilan keputusan.
“Saudara harus bersyukur dan menjaga dengan tetap menjunjung tinggi kejujuran dan keikhlasan serta prestasi dalam bekerja,” pungkas Bupati. (Humas Pacitan / BKPPD/ Pemkab Pacitan)

Pasien BPJS Kesehatan Mulai Wajib Fingerprint

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Darsono kembali menerapkan sistem sidik jari atau fingerprint kepada pasien peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Ini sudah berjalan satu bulan lebih mulai diterimanya surat dari BPJS Kesehatan Kantor Cabang Tulungagung Nomor 1948/VII-11/121 Tanggal 22 November 2021 tentang Penambahan Aktivasi dan Validasi Rekam Sidik Jari (Finger Print).

Mulai Rabu 24 November 2021, pasien peserta BPJS Kesehatan untuk kunjungan ke Poli Jantung, Poli Mata, Poli Fisioterapi (Rehabilitasi Medik), dan Instalasi Hemodialisis (pasien cuci darah) harus melakukan perekaman sidik jari, pasien harus datang sendiri ke pendaftaran tidak bisa diwakilkan.

“Sebenarnya juga sedikit memberatkan, tetapi sesuai aturan kami mengikuti saja,” kata Sunar Iswati, salah satu pasien rutin Poli Jantung.

Menanggapi hal tersebut hari ini (30/12), Yudha Triana, Kepala Instalasi Rekam Medis RSUD dr. Darsono menjelaskan, Memang untuk pasien-pasien dengan kondisi fisik yang kurang bagus terkesan memberatkan karena pasien yang biasanya bisa didaftarkan oleh keluarga sekarang harus datang langsung ke loket pendaftaran untuk rekam sidik jari.

Dilansir dari keterangan BPJS Kesehatan, sebenarnya tujuan dari pemberlakuan finger print adalah untuk memberikan kepastian jaminan pelayanan kesehatan sesuai haknya, memberikan kepastian klaim yang akan dibayarkan agar terhindar dari penggunaan kartu oleh peserta yang tidak berhak, selain itu mencegah potensi pemalsuan data peserta. Implementasinya juga memberi manfaat bagi rumah sakit dalam kecepatan pemberian layanan bagi peserta karena meminimalkan jenis inputan pada penerbitan Surat Eligibilitas Peserta (SEP).

Mengantisipasi pasien terlalu lama mengantri, RSUD dr. Darsono menyiapkan satu meja dan petugas khusus untuk melayani rekam sidik jari pasien di sisi kanan pintu masuk loket pendaftaran. “Ini merupakan salah satu upaya peningkatan mutu layanan dengan memperhatikan keselamatan dan kenyamanan pasien,” jelas Yudha. (RSUD Pacitan/DiskominfoPacitan).

WhatsApp chat