Bupati Resmikan Jembatan Mendole dan Banjarejo

Warga Desa Sirnoboyo yang terpisah oleh sungai Grindulu, kini bisa terhubung kembali dengan diresmikannya Jembatan Mendole. Jembatan tersebut terletak diantara 2 dusun yaitu Dusun Krajan dan Dusun Mendole Desa Sirnoboyo Kecamatan Pacitan.

Jembatan Mendole diresmikan oleh Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, hari ini (28/12). Selain Jembatan Mendole, Bupati juga meresmikan Jembatan Banjarejo yang terletak di antara Dusun Nglaos dan Dusun Galit Desa Banjarjo Kecamatan Kebonagung. Pemerintah Kabupaten melalui Dinas PUPR telah selesai mengembalikan kondisi dan fungsi dua jembatan yang rusak akibat bencana banjir tahun 2020 lalu.

“Jembatan Mendole memiliki panjang 54 m dan lebar 3 m dengan jenis Gelagar Komposit, yang menghubungkan antara Dusun Mendole dan Dusun Krajan Desa Sirnoboyo. Sedangkan Jembatan Banjarejo memiliki panjang 12 m dan lebar 3,5 m dengan jenis Gelagar Komposit, sebagai akses menuju Desa Punjung dan Desa Wonogondo Kecamatan Kebonagung,”Ungkap Edy Junan Kepala Dinas PUPR di kesempatan tersebut.

Dengan terbangunnya kembali jembatan tersebut, warga yang diwakili oleh kedua Kepala Desa sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten, sehingga akses saat ini mudah, cepat, dan terjangkau guna memperlancar perekonomian masyarakat setempat. (PUPRPacitan/DiskominfoPacitan).

Kini RSUD dr. Darsono Miliki Instalasi Oksigen Generator

Bupati Indrata Nur Bayuaji meresmikan gedung dan Instalasi Oksigen Generator di Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) dr. Darsono pagi ini (28/12). Didampingi Direktur RSUD dr. Darsono, dr. Iman Darmawan, M.Kes, Bupati melakukan prosesi gunting pita dan penandatanganan prasasti peresmian di depan gedung Instalasi Oksigen Generator yang terletak di belakang Gedung ICU baru.

“Berkaca pada waktu puncak pandemi Covid-19 kemarin, Pacitan sempat mengalami kendala kekurangan oksigen, maka ini langkah antisipasi jika ada keadaan darurat,” kata Mas Aji (sapaan akrab bupati)

Oksigen generator adalah solusi tepat bagi rumah sakit untuk mengantisipasi kelangkaan gas tabung oksigen pada keadaan darurat dan sebagai upaya menyelamatkan pasien. Kemampuan mesin generator oksigen untuk memproduksi sendiri oksigen di rumah sakit secara langsung dapat menjamin keberadaan oksigen akan terus ada pada saat dibutuhkan pasien.

“Alhamdulillah saat ini RSUD dr. Darsono sudah memiliki alat oksigen generator dengan kapasitas oksigen 24 tabung 6 m3 per hari, apabila keadaan darurat dimana kebutuhan begitu besar bisa di back up dengan oksigen generator,” ungkap Abdul Rachman, koordinator gas medis RSUD dr. Darsono.

Ia menambahkan, Pengadaan oksigen generator sendiri merupakan usulan dari jajaran kesehatan secara keseluruhan dan bisa terwujud di RSUD dr. Darsono di bulan Desember ini. Pengalaman selama pandemi Covid-19 yang memerlukan oksigen dalam jumlah besar dan saat puncaknya sampai kehabisan oksigen, keberadaan alat ini harapannya bisa membantu masyarakat untuk mendapatkan oksigen terutama pada kondisi darurat. (RSUD Pacitan/Diskominfo Pacitan )

Gedung Baru Layanan Perpustakaan Diresmikan Hari Ini!

Proyek pembangunan gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Pacitan yang telah rampung pada bulan November kemarin, akhirnya diresmikan hari ini (28/12) oleh Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji.

Berpusat di gedung baru layanan perpustakaan, dalam acara yang bertema “Peresmian Penggunaan Gedung, Jalan dan Jembatan” dilaksanakan pula peresmian secara simbolis 14 proyek besar pembangunan Kabupaten Pacitan Tahun Anggaran 2021. Proyek-proyek tersebut terdiri dari berbagai sektor, yaitu sektor kesehatan, sektor pendidikan, sektor infrastruktur dan sektor prasarana umum berupa pembangunan gedung layanan perpustakaan.

Mas Aji tiba di lokasi sekitar pukul 08.00 WIB. Setelah turun dari mobil dan menyapa pejabat-pejabat yang menyambutnya, Mas Aji langsung memberikan santunan kepada anak yatim yang turut hadir di acara peresmian ini.

Dalam sambutannya, orang nomor satu di lingkup pemerintahan Pacitan itu menyampaikan bahwa pembangunan secara fisik itu mudah selama ada anggaran dan regulasi yang mengatur. Namun yang paling utama adalah bagaimana kebermanfaatan setelahnya.

“Terima Kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya proyek-proyek ini. Untuk kedepan mari utamakan bagaimana masyarakat bisa menggunakannya secara maksimal, agar mencapai visi misi kita bersama yakni masyarakat Pacitan sejahtera dan bahagia,” katanya Aji.

Lebih lanjut, Mas Aji menerangkan bagaimana gedung perpustakaan yang mewah, megah dan strategis ini nantinya dapat berfungsi secara maksimal untuk masyarakat Pacitan. Terutama dalam pemanfaatan fasilitas sebaik-baiknya guna menumbuhkan kesadaran minat baca masyarakat. Sehingga perpustakaan dapat benar-benar menjalankan fungsinya sebagai salah satu bagian penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Acara dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita sebagai tanda peresmian penggunaan gedung, jalan dan jembatan. Ada 4 prasasti yang resmi ditandatangani oleh Mas Aji, yakni prasasti UGD Puskesmas Wonokarto, prasasti Rehabilitasi Puskesmas Pembantu Ngile, prasasti Rehabilitasi Ruang Kelas SMPN 1 Arjosari dan tentunya prasasti Gedung Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Pacitan.

Didampingi oleh Sekretaris Dinas Perpustakaan Jayuk Susilaningtyas, Mas Aji dan para undangan kemudian berkeliling untuk menengok kemegahan gedung baru perpustakaan. Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Muhammad Yunus menyampaikan, “Dengan ruangan gedung model seperti ini, harus dilengkapi dengan fasilitas AC yang berkapasitas PK besar karena dikelilingi kaca-kaca,” ujarnya.

Meskipun sudah diresmikan, namun pembangunan untuk menjadikan perpustakaan sebagai sumber belajar dan informasi bagi masyarakat Kabupaten Pacitan harus tetap berlanjut. Inovasi dan terobosan juga perlu dilakukan perpustakaan dalam menggugah minat masyarakat untuk berkunjung ke perpustakaan dan kegemaran membaca. Karena untuk mencapai target peningkatan literasi masyarakat, diperlukan juga peningkatan kualitas fasilitas layanan perpustakaan. Sudah pasti hal ini hanya bisa berjalan dengan dukungan dan pendampingan dari semua pihak, termasuk dari Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).

Turut hadir dalam acara ini Sekretaris Daerah Kabupaten Pacitan Heru Wiwoho, Direktur RSUD dr. Darsono dr. Imam Darmawan, Kepala Dinas Kesehatan dr. Indra Purwaka, Kepala Dinas PUPR Edy Yunan Achmadi, Kepala Bappeda Pamuji, Kepala BPKAD Lan Naria Hutagalung, Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Pacitan Muniirul Ichwan, Camat Bandar Suwoto, Camat Arjosari Didik Darmawan, Kepala SMPN 1 Arjosari Edi Winarno, Kepala SD Bangunsari Riyanto, Kepala Bidang Layanan dan Koleksi Perpustakaan Joko Wahyudi, Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan Triyono Abadi serta perwakilan PT. Marga Madu Indah Mudzakir Wahyu Hidayat dan Aris Budiono. (PerpusdaPacitan/DiskominfoPacitan).

RSUD dr. Darsono; Siap Layani Tes Kesehatan CPPPK Tahap I

Antrian terlihat lebih ramai di depan loket pendaftaran RSUD dr. Darsono Pacitan pagi ini (27/12). Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK) Guru tahap I mulai mengurus surat keterangan sehat untuk memenuhi kelengkapan dokumen pemberkasan meliputi tes kesehatan jasmani, rohani, dan bebas napza.

Peserta dilayani di Poli Pegawai setelah mendaftar di loket pendaftaran kemudian dibagi dua untuk mengikuti tes kesehatan rohani dan tes bebas napza disamping tes kesehatan jasmani. “Hari ini terdaftar 136 CPPPK, 80 orang mengikuti tes pemeriksaan kesehatan rohani di Gedung Manajemen lantai tiga dan sisanya mengikuti tes napza. Agar proses pemeriksaan berjalan lancar peserta sebaiknya datang sesuai waktu yang telah dijadwalkan,” terang Ida Sri Palupi, perawat yang bertugas di Poli Pegawai RSUD dr. Darsono.

Pada kesempatan yang sama, Yudha Triana, Kepala Instalasi Rekam Medis RSUD dr. Darsono mengatakan, Mengingat masih situasi pandemi sekaligus untuk menjaga kualitas pelayanan, mulai besok (28/12), loket pendaftaran membatasi 80 kuota per hari khusus untuk layanan syarat pemberkasan CPPPK di Poli Pegawai. Kuota akan dibagi 60 untuk pendaftar online dan 20 untuk pendaftar yang datang langsung. Harapannya tidak terjadi penumpukan antrian baik di loket pendaftaran maupun di area pelayanan.

Dalam rangka mempercepat dan mempermudah pelayanan pendaftaran untuk keperluan tes kesehatan bagi peserta CPPPK yang belum memiliki nomor Rekam Medis (RM), maka :
1. Bisa mengirimkan foto Kartu Tanda Penduduk (KTP), nomor telepon WA, ke Admisi RSUD dr. Darsono (08113134811), selanjutnya akan dikirimkan nomor RM kepada yang bersangkutan, diutamakan bagi peserta yang berdomisili jauh
2. Jika sudah sampai di rumah sakit tetapi kuota penuh, maka bisa menunggu untuk meminta nomor rekam medis setelah selesai pelayanan pendaftaran.

Peserta yang sudah memiliki Nomor RM, bisa menggunakannya untuk mendaftar secara online melalui aplikasi SIPON CERIA. “Ini salah satu langkah penerapan teknologi untuk mempercepat layanan dan mempersingkat proses antrian,” pungkas Yudha. (RSUD Pacitan/DiskominfoPacitan).

“Raja Subali” Antar Desa Gemaharjo Menuju Kampung Berdaya

Meski berada di paling ujung utara Pacitan, Desa Gemaharjo Kecamatan Tegalombo mampu membuktikan diri sebagai desa berdaya. Memanfaatkan potensi sumber daya yang ada, desa yang berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo itu bisa memajukan perekonomian masyarakat melalui pemberdayaan.
Salah satu produk yang dihasilkan Desa Gemaharjo adalah pengolahan susu sapi segar dengan empon-empon. Dari pengolahan tersebut Desa Gemaharjo menghasilkan susu segar berkhasiat berbahan dasar susu murni dipadu dengan berbagai bahan jamu jawa semisal kunyit, temulawak, jahe serta gula aren. Susu olahan tersebut diberi label “Raja Subali” (Ramuan Jawa Susu Herbal Murni).
Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji yang hadir langsung untuk melaunching Desa Gemaharjo sebagai Kampung Berdaya berkesempatan mencoba sekaligus meresmikan produk kebanggaan masyarakat Desa Gemaharjo tersebut. Bupati memberikan apresiasi sekaligus dukungan dan berharap produk ini berkembang serta meningkatkan perekonomian masyarakat.
“ Saya sangat apresiasi dan berharap pengembangan susu yang ada di Desa Gemaharjo ini akan berkembang ke wilayah atau kecamatan kecamatan yang lain,” kata Bupati, Minggu (26/12).
Sebagai daerah yang tergolong dataran tinggi, Desa Gemaharjo, Kecamatan Tegalombo sangat potensial untuk pengembangan pertanian, perkebunan dan peternakan. Maka tak heran jika hampir 80 persen masyarakat Desa Gemaharjo adalah petani dan peternak. Sapi perah sendiri mulai dikembangkan di Desa tersebut mulai tahun 2014 dan telah menghasilkan susu sapi segar yang melimpah.
“ Di desa kami ini potensi peternakan sapi perah dan pertanian khususnya empon empon melimpah, jadi atas dasar tersebut kami juga berusaha menciptakan sebuah produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi daripada kami jual dalam bentuk bahan mentah yang murah,” kata Harmanto Kades Desa Gemaharjo. (Humas Pacitan / Pemkab Pacitan)

WhatsApp chat