5 Perawat Medical Mandiri Negatif Swab

Jubir Covid-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto mengumumkan hasil tes Swab petugas medis Rumah Sakit Medical Mandiri, sebelumnya rumah sakit ini sempat Viral lantaran petugas dinyatakan positif rapid tes, hal tersebut sontak membuat gaduh masyarakat.

“Kapan lalu sudah dinyatakan negatif Swab,” kata Rachmad kepada awak media siang ini (19/05), di ruang pertemuan Medical Mandiri Pacitan. Hasil Swab negatif dari lima perawat tersebut kemudian dapat kembali mengangkat Medical Mandiri dalam melayani masyarakat di bidang kesehatan.

Kelima perawat tersebut saat ini juga sudah kembali mengabdi kepada masyarakat di Medical Mandiri, sebelumnya menunggu hasil Swab para petugas medis tersebut menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing.

Sementara dr. Warkim, Direktur rumah sakit tersebut berkomitmen untuk meningkatkan standar pelayanan kepada seluruh masyarakat, terlebih kepada masyarakat yang terindikasi Covid-19. “Dan saya menghimbau jangan kucilkan orangnya, cukup jauhi penyakitnya saja,” pungkas  Warkim. (budi/zaq/wan/rach/tika/DiskominfoPacitan).

86 Ribu Masyarakat Terima Bantuan Tahap Pertama

Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) di Desa Donorojo, Donorojo, Pacitan pagi ini (19/05) disalurkan kepada masyarakat yang masuk dalam kriteria. Momentum ini disaksikan langsung Bupati sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Pacitan Indartato.

Termasuk mengintegrasikan data penerima bantuan berdasar pada Nomor Induk Penduduk (NIP) mulai dari tingkat RT. “Supaya yang berhak menerima betul-betul menerima, dan yang tidak berhak juga tidak menerima,” kata Bupati didampingi Wabup Yudi Sumbogo, Kapolres Pacitan AKBP Didik Hariyanto, Komandan Kodim 0801 Pacitan Letkol Inf Nuri Wahyudi dan jajaran pejabat lingkup Pemda.

Ratusan masyarakat menggantungkan hidup terhadap sektor pariwisata pantai Klayar di Desa Sendang, Donorojo. Akibat Corona pantai yang viral akan seruling samuderanya ini terpaksa tutup sejak beberapa bulan lalu. “Karena penutupan tempat wisata ini mereka kehilangan pendapatan, pemerintah beri bantuan sembako” lanjut Bupati saat di Klayar.

Keseluruhan tercatat 86 ribu masyarakat memperoleh bantuan pada tahap pertama ini, mereka penerima dari jalur Jaring Pengaman Sosial (JPS) dan bantuan untuk masyarakat terdampak Covid-19. jika kondisi belum membaik maka bantuan akan kembali diserahkan di tahap kedua. “Saya berharap semua lekas membaik,” harap Bupati.

Sebelumnya, Bupati dua periode ini berkesempatan memberangkatkan arak-arakan pembawa sembako TNI Polri Peduli Covid-19. Ini adalah wujud perhatian Kodim 0801 dan Polres Pacitan terhadap masyarakat Kabupaten Pacitan. (budi/zaq/wan31/rach/tika/DiskominfoPacitan).

Awas! Ogah Pakai Face Shield; Pedagang Stop Jualan

Ratusan pedagang pasar Minulyo, Pacitan pagi ini (16/05) mendapat bantuan Face Shield atau pelindung wajah, dari pemerintah yang diserahkan secara simbolis oleh Bupati sekaligus Ketua Gugus Tugas Covid-19 Pacitan Indartato.

Pembagian Face Shield tepat adanya utamanya kepada pedagang makanan, apa lagi selain menghindarkan kontak langsung antar pedagang dan pembeli. Karena jika apes pasar bisa berubah menjadi wadah penyebaran Virus Corona.

Perhatian tersebut harus disikapi bijak oleh para pedagang, bukan diterima lantas tidak dipakai melindungi wajah dengan berbagai alasan. Sadar hal itu Satgas Covid-19 selepas penyerahan ini akan memantau mereka yang enggan bermasker dan berpelindung wajah,  Pedagang nakal ini nanti tidak diizinkan berjualan.

“Kita akan minta Satpol PP dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk memantau mereka. Seandainya tidak mau memakai (Face Shield), ya dilarang berjualan di tempat ini,” tegas Indartato.

Ke depan, kelar menuntaskan pasar lingkup kota, Indarato tetap berencana membagikan Face Shield ini ke pasar lain di Kabupaten Pacitan. “Kita menyesuaikan kedadaan (Pasar-pasar di kecamatan), kita terus memproduksi. Hasilnya nanti kita akan bagikan kepada pedagang makanan khususnya,” tambah Dia.

Lantas bagaimana pembeli dan orang yang berada di pasar, mereka sudah sepatutnya melindungi mulut dan hidung mereka sendiri dengan masker. Sebagaimana diketahui masker berfungsi melindungi diri pribadi dan orang lain, tak lupa Physical Distancing ditegakkan bersama-sama disemua tempat dan keadaan saat di luar rumah. Hasilnya, Pacitan bebas Covid-19 adalah keniscayaan. (budi/anj/rach/tika/DiskominfoPacitan).

Serahkan Sembako; Ekonomi Pemulung Tergencet Covid

Ismirah hanya bisa menghela nafas dalam saat pandemi corona mengguncang perekonomian keluarganya. Bagaimana tidak, ia yang sehari-hari berkecimpung sebagai pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Desa Dadapan, Pringkuku ini dalam sepekan hanya bisa mengais sampah 3 hari saja, separo dari kondisi biasanya saat tidak corona.

“Biasanya seminggu kita bisa dapat Rp. 200 – Rp. 300 Ribu. sekarang paling seratus lebih sedikit,” ungkapnya. Ketua Organisasi Pemulung Pacitan (ORPPI) itu juga mengaku kondisi semakin parah lantaran hampir semua harga rosok anjlok, cuma jenis kardus dan kresek yang masih bisa diandalkan menyambung hidup.

Kedatangan Bupati sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Pacitan Indartato ke TPA Dadapan pagi ini (15/05), dalam rangka penyerahan bantuan paket sembako dan makanan ringan diakui Ismirah dan rekan-rekannya sangat membantu. Meski sebatas mencukupi kebutuhan mereka, apalagi saat ini bulan puasa dan tinggal menghitung hari lebaran tiba.

Bupati Indartato mengaku, para pemulung dirasa perlu memperoleh paket sembako ini lantaran mereka berkontribusi dalam menjaga lingkungan. Disamping kondisi ekonomi mereka yang terdampak cukup keras. “Bantuan yang kita serahkan ini tidak seberapa,” kata Bupati.

Ada beberapa program yang akan menyasar masyarakat sebagai penerima bantuan, pertama adalah bantuan berupa Jaring Pengaman Sosial (JPS), Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Non Tunai, Grindulu Mapan dan termasuk program bantuan dari Pemprov Jatim. Begitu juga kepada masyarakat yang kehilangan pekerjaan akan mendapat perhatian dari Pemda, Pemprov hingga pemerintah Pusat.

“Bantuaan yang kami siapkan pada tahap pertama sampai hingga tanggal 29 Mei mendatang adalah 6 Miliar Rupiah, sementara cukup banyak diserap di sektor kesehatan. Kalau situasi diperpanjang jadi masalah baru lagi,” terang Bupati. (budi/wan31/rozaq/rach/tika/DiskominfoPacitan).

Kerja Bagus; 1 Pasien Covid-19 Sembuh

Pasien Positif Covid-19 di Kabupaten Pacitan hari ini berkurang satu menjadi 8 orang. Ia adalah Badri, sebelumnya adalah pasien berkode 05 dari cluster Desa Kembang, Pacitan. 14 hari Badri menjalani karantina dan perawatan di ruang Tulip, RSUD dr. Darsono Pacitan.

Kepulangan Pasien berusia 70 Tahun tersebut dihadiri Sekda Kabupaten Pacitan Heru Wiwoho, didampingi Kadinkes Pacitan dr. Hendra Purwaka, Jubir Satgas Covid-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto dan seluruh pejabat lingkup rumah sakit, siang ini (14/05) di halaman gedung Wijaya Kusuma.

Sekda Heru usai kegiatan mengantar kepulangan mengungkapkan apresiasinya atas kerja keras semua unsur RSUD dalam menghadapi pandemi corona ini. Satu pasien sembuh tersebut menurut sekda adalah gebrakan awal untuk lebih semangat dalam berjuang menghadapi virus yang pertama muncul dari Wuhan, Hubei, China ini.

“Ini adalah prestasi pertama teman-teman rumah sakit, dokter dan paramedis lain sehingga dari 9 terkonfirmasi saat ini berkurang menjadi 8 pasien,” kata Sekda.

Lebih lanjut Sekda berharap, delapan pasien lain dapat segera mengikuti Badri yang hari ini bisa kembali ke tengah-tengah keluarganya. “Kita dan para medis akan berupaya semaksimal mungkin untuk semua pasien. Dengan memberikan pelayanan yang terbaik supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan” tambahnya.

Didik Agus Santoso, dokter spesialis patologi klinik yang merawat pasien tersebut mengungkapkan berbagai cara dilakukan para medis untuk kesembuhan pasien, tanpa mengindahkan segala risiko yang bisa saja mengancam mereka.