Bertukar Ilmu; Soimah Bertamu Ke SACPA

Kehadiran Soimah selebritis papan atas Nasional di studio alam Sampang Agung Center for Performing Art (SACPA) Pelem, Pringkuku, Pacitan, pekan kemarin (16/01/2020) semakin menambah semangat siswa-siswi sanggar tersebut untuk lebih mendalami seni.

Soimah bersama timnya tersebut disambut langsung oleh Sukarman seniman legendaris asli Pacitan dan dilanjutkan mengelilingi studio SACPA. Disela kunjungannya perempuan asli Pati, Jawa Tengah itu tanpa ragu memenuhi permintaan selfie keluarga besar SACPA ataupun masyarakat yang datang.

Bermodal tingginya rasa penasarannya terhadap SACPA yang kompak berkesenian bersama masyarakat di Desa Pelem dan banyaknya prestasi yang telah diperoleh membuat Soimah benar-benar datang berkumpul dan menjadi satu.

“Saya salut warga disini antusias berkesenian,” Katanya yang ternyata menganggap Agung Gunawan (Direktur SACPA) seperti kakaknya sendiri, karena kedekatan Agung dengan tantenya Soimah (Tini) sewaktu sekolah di Yogyakarta.

Perempuan yang mempunyai nama panjang Soimah Pancawati itu juga mengajak murid-murid SACPA untuk tekun dan serius dalam berkesenian. Fokus pada karya yang dilandasi rasa cinta  dan kesabaran.

“Cintai seni! Seperti saya sampai saat ini kebetulan seni adalah mata pencaharian utama. Padahal dulu saya tidak pernah punya cita-cita jadi selebritis, blas tidak ingin. Tapi setelah kemudian jadi selebritis ya Alhamdulillah. Saya hanya senang berkesenian. Tambah Dia.

Pada kesempatan tersebut Soimah juga berkesempatan menari Eklek bersama seluruh keluarga besar SACPA, lantaran tarian tersebut membutuhkan tenaga ekstra, maka Mak’e panggilan Soimah tampak terengah-engah. Namun diakuinya bahwa dapat menari Eklek bersama merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan.

 Sementara Dr.Deasylina Da Ary Co-Director SACPA mengatakan, kedatangan Mak’e merupakan isyarat positif penghapus gap antara dunia seni entertainment dengan seni tradisi dengan balutan silaturahmi yang hanggat dan kaya wawasan.

 “Ini merupakan sarana memotivasi anak-anak dan generasi muda, bahwa kerja keras tidak akan menghianati hasil. Selain itu juga menyiratkan kerendahhatian seorang seniman popular yang sangat terkenal di Indonesia, yang mempunyai banyak fans,” pungkas Deasylina. (DiskominfoPacitan).

Berharap Terhindar Bencana, Pemkab, TNI/Polri, dan Warga Gelar Istigasah

KHUSYUK: Seluruh hadirin tampak khidmat mengikuti istigasah (Foto: Sanji Erna Lina/Suara Pacitan/Diskominfo)

Pacitan – Lafaz kalimah tayibah terdengar di antara ratusan jemaah di Pendopo Kabupaten Pacitan, Jumat (17/1). Semua tampak khusyuk bermunajat. Mereka bersatu dalam doa seraya memohon Allah SWT melimpahkan keberkahan.

Istigasah kubro diikuti umat Islam dari beragam elemen masyarakat Kota 1001 Gua. Tak terkecuali ASN lingkup pemkab, TNI/Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan unsur lainnya. Pembacaan doa dipimpin ulama KH Abdullah Sadjad.

“Satukan hati dan pikiran. Mari berserah diri kepada Allah untuk bermunajat kepada-Nya,” ucap pimpinan Ponpes Nahdhatus Suban itu sebelum membaca doa.

Sekretaris Daerah Pacitan, Heru Wiwoho mengatakan kegiatan tersebut merupakan sinergitas pemkab, TNI, dan Polri. Selain menjadi ajang mempererat silaturahmi, istigasah juga menjadi sarana permohonan kepada Sang Khalik.

Terlebih, lanjut mantan Kepala Bappeda itu, belakangan ini sejumlah daerah di Tanah Air dilanda bencana. Hal ini bersamaan datangnya musim hujan. Di sisi lain, Bumi 1001 Gua juga pernah mengalami musibah banjir dan longsor cukup serius tahun 2017 lalu.

“Secara fisik kita harus siap dengan membangun kesiapsiagaan. Dan secara moral kita perbanyak doa agar dijauhkan dari marabahaya,” kata Heru kepada wartawan.

Pada kesempatan yang sama, Komandan Kodim 0801 Pacitan Letkol Inf Nuri Wahyudi menyatakan mendukung aktivitas keagamaan tersebut. Apalagi, lanjut perwira TNI kelahiran Lampung itu, pelaksanaannya bersamaan Hari Jumat.

“Hari (Jumat) ini merupakan hari besarnya umat Islam. Jadi tepat sekali kita rekatkan silaturahmi sekaligus berdoa bersama,” katanya.

Hal senada diungkapkan Kapolres Pacitan AKBP Didik Hariyanto. Sesuai prosedur yang ada, jajaran Polri berkewajiban terlibat aktif dalam kegiatan penanggulangan bencana. Istigasah sendiri merupakan bagian dari upaya tersebut.

“Kemarin gelar pasukan sudah, simulasi sudah, dan ini tindaklanjut dari itu semua. Kita bermunajat kepada Allah mudah-mudahan Pacitan dan Indonesia aman dari bencana,” tutur kapolres. (SG/PS/PS/Suara Pacitan/Diskominfo)

Kunjungan Pak Menteri Desa, Pertengahan 2020 Semua Desa Full Sinyal

Kehadiran Abdul Halim Iskandar sebagai Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia (Desa PDTT) dalam Kunjungan Kerja di Kabupaten Pacitan merupakan satu penghormatan dan penghargaan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Pacitan.

Menteri pertama yang berkenan datang usai dilantik tersebut diharapkan Wakil Bupati Pacitan Yudi Sumbogo membawa perubahan yang signifikan bagi 171 desa dan kelurahan di Kabupaten Pacitan, khususnya bagi 6 desa yang masih tertinggal.

“Dukungan dari pusat masih sangat kami harapkan sekali,” ujar Wabup di hadapan Menteri dan seluruh undangan termasuk seluruh Kepala Desa dan perangkatnya. Hari ini, (16/01/20) di Balai Desa Sirnoboyo, Pacitan.

Menteri Halim dalam sambutannya, mengatakan bahwa usai mendapat mandat sebagai Menteri benaknya langsung tertuju pada Kabupaten Pacitan. Ia tidak tahu alasannya, namun hal tersebut merupakan modal bagi dirinya dan seluruh desa kelurahan di Pacitan untuk bangkit menjadi semakin maju.

“Pacitan semakin kesana harus semakin bagus,” tegas Halim. Dengan kunci utama adalah kepala desa, mengingat, DPRD, bupati, gubernur hingga jajaran menteri hanyalah fasilitator saja. Melalui berbagai upaya konkrit seperti pengetasan Blank Spot.

Karena menurut Halim, sinyal adalah prasyarat wajib untuk membangun desa. Bekerjasama bersama Kominfo ataupun dengan penyedia jaringan telekomunikasi sehingga seluruh kegiatan dapat dilakukan dengan cepat. “Beberapa desa tanpa sinyal pertengahan tahun selesai,” tegas Halim berkomitmen.

Berbagai komitemen yang dilakukan oleh seluruh jajaran pemerintahan merupakan satu harapan nyata bagi desa supaya menjadi maju, dana desa yang kini berada pada angka Rp. 72 Triliun oleh Presiden Joko Widodo rencananya juga akan dilipatgandakan menjadi Rp. 400 Triliun.

Artinya desa mempunyai peluang untuk bertransformasi menjadi desa maju dan kuat melalui keterampilan kepala desa. Sedang seluruh jajaran pemerintah akan mengadvokasi dan memfasilitasi. “Semua fokus ke desa,” pungkas Menteri. (budi/anjar/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Perumahan Bersubsidi Harus Layak Dan Berseri

Seiring meningkatnya jumlah penduduk di seluruh wilayah termasuk di Kabupaten Pacitan, kebutuhan rumah sebagai tempat tinggal setiap tahun terus mengalami peningkatan. Hal tersebut membuat pemerintah pusat, provinsi hingga kabupaten dan kota melaksanakan pembangunan untuk mencukupi kebutuhan dasar tersebut.

Melalui program stimulan perumahan swadaya, dana alokasi khusus bidang perumahan serta KPR bersubsidi, sistem kredit pembiayaan pemilikan rumah mendapat bantuan dan kemudahan memperoleh rumah dari pemerintah. Berupa dana rumah jangka panjang dan subsidi perolehan rumah yang diterbitkan bank pelaksana baik secara konvensional maupun dengan prinsip syariah.

Selain harus terjangkau bagi masyarakat di Kabupaten Pacitan supaya sesuai dengan daya beli, sebuah perumahan menurut Wakil Bupati Pacitan Yudi Sumbogo harus Berseri (bersih, sehat, rapi dan indah). sehingga penghuni merasa nyaman disamping rumah tersebut sederhana.

“Kalau rumahnya bersih, hati kita bersih. Kalau rumahnya indah, hidup kita juga indah. Insya Allah rumah tangga juga tentram, dapat menjalani kehidupan lebih baik menuju masa depan,” ujar Wabup saat Launching Rumah Bersubsidi Berkualitas Gunas Abadi Pilar di Desa Sedeng, Pacitan, hari ini (15/01/2020).

Wabup juga berpesan kepada Developer (pengembang) untuk memperhatikan dan mengedepankan prasarana dasar, seperti akses jalan, listrik, air bersih, fasilitas ibadah dan fasilitas umum lainnya.

Mengingat rumah yang layak menjadi hak bagi seluruh warga Negara Indonesia. Oleh karena itu dengan kemampuan yang ada, maka pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan kota akan terus menerus membangun perumahan-perumahan rakyat.

“Dengan harapan saudara-saudara kita memiliki tempat tinggal yang layak dalam lingkungan yang baik dan sehat, demi dapat mewujudkan kehidupan yang sejahtera lahir dan batin,” pungkas Wabup. (budi/anj/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Kunjungan Wisata 2019 Over Target

Nampaknya kerja keras Pemerintah Kabupaten Pacitan di bidang andalan yakni pariwisata membuahkan hasil manis, lantaran target kunjungan wisata yang ditentukan kembali tercapai, dengan total kunjungan Rp. 13,059 Milyar dari Rp. 12,5 Milyar target yang disepakati tahun 2019 atau 107 persen.

Tren positif yang ditunjukkan dari tahun ketahun tersebut menunjukkan bahwa pariwisata Pacitan memang layak menjadi andalan minimal di kancah regional, nasional, bahkan mancanegara. Hal tersebut tentu tidak berlebihan lantaran didukung dengan pembenahan di berbagai lini serta update dengan berbagai perkembangan zaman.

“Kerjasama itu berkaitan dengan link. Menghadirkan journey travel agent se Jawa-Bali ternyata dampaknya luar biasa,” kata T. Andi Faliandra Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga (Disparora) Pacitan eksklusif kepada Diskominfo Pacitan. Hari ini, Senin (13/01/2020).

Menghadapi tahun 2020, Disparpora ternyata telah menyiapkan gebrakan cerdas untuk memancing wisatawan betah berlama-lama tinggal di Pacitan. Ini tidak sulit, kondisinya yang aman, masyarakatnya yang ramah serta segala kebutuhan yang terjangkau membuat rencana tersebut akan direalisasikan Andi dan jajarannya dalam waktu dekat. “Target kita tamu berkunjung minimal 2 hari 1 malam,” terangnya.

Terlebih kabar beredar menunjukkan target kunjungan akan kembali dinaikkan menjadi 2.650.000 kunjungan atau Rp. 16,6 Miliar, pada tahun ini rata-rata para tamu didominasi wisatawan Jawa Tengah dan Yogyakarta sebesar 70 persen, dan sisanya 30 persen Jawa Timur dan mancanegara.

Masalah sarana dan prasarana tetap menjadi perhatian apalagi karakter Andi yang tidak gampang puas dengan hasil kerja, didukung Disparpora sangat berkomitmen membuat nyaman seluruh tamu. Pembangunan dan perawatan selanjutnya akan didukung dengan peningkatan kapasitas SDM pelaku wisata di Pacitan dengan berbagai pertemuan dan pelatihan.

“Termasuk semua lembaga dan instansi yang terlibat disana kita akan beri pelatihan,” lanjut Andi. Dikabarkan berbagai kegiatan akan menghiasi destinasi dengan bermacam-macam festival sepanjang 10 bulan dalam satu tahun.

Menarik jika mengingat program lama tinggal yang akan digalakkan, ditambah puluhan warisan kekayaan seni budaya Pacitan sangat beraneka ragam dan layak untuk dipertontonkan kepada tamu yang datang, ini tentu berimbas langsung kepada masyarakat. (budi/rozaq/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).