Lomba Sepeda Hias; Kampanye Kembali Bersepeda

Hari yang cerah nan penuh semangat di kemeriahan HUT RI, semua orang seakan larut dalam kebahagiaan, tanpa terkecuali anak-anak yang mendapat wadah untuk merias sepeda mereka dengan keunikan berbagai tema yang dipilih.

 Ini selalu dilakukan setiap tahun, dari berbagai sekolah di Kecamatan Pacitan, murid SD/MI dan SMP/MTS tersebut selalu bersemangat mengeksplorasi jiwa seni mereka menjadi warna-warni yang menarik untuk ditonton, Diantara berbagai wadah siswa-siswi termasuk Lomba Defile, Drum Band, atau pun yang lain.

 Ribuan siswa yang terbagi menjadi 84 kelompok mendapat iming-iming hadiah jika mereka mampu menjadi juara, dan yang pasti yang paling membanggakan adalah mereka mampu membawa nama baik sekolah.

 Terlebih dan menjadi yang utama adalah bagaimana generasi muda itu memiliki jiwa seni yang dipadu ilmu pengetahuan mereka yang tertuang pada tiap tema yang dipilih. Seperti keindahan Pantai Pacitan, Kesenian Kethek Ogleng bahkan warisan Wayang Beber yang terangkum dalam ikon Kabupaten Pacitan Kota 1001 Goa.

 Yang utama dan menjadi kunci Lomba Sepeda Hias adalah kampanye untuk kembali bersepeda, utamanya kepada para siswa-siswi yang belum cukup umur, mengingat berbagai kemungkinan bisa terjadi di jalan raya yang disebabkan pengemudi kendaraan di bawah umur. “Akan terus kami kampanyekan dengan berbagai bentuk,” ucap Daryono Kepala Dinas pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Pacitan 14/08.

 Meskipun semua persiapan mepet, namun Sri Budiarti Guru Pembimbing SDN Baleharjo 2 tetap berharap anak didiknya mendapat nilai terbaik diajang itu. Karena Sri tahu selain keindahan yang tergambar pada sepeda ada nilai pesan yang harus disampaikan kepada para juri dan masyarakat Pacitan. (pkl/budi/riyanto/DiskominfoPacitan).

Tahun Ini Pawai Pembangunan Dinilai dan Berhadiah

Pawai Pembangunan pada Peringatan HUT RI Ke-74 Tahun 2019 rencananya dilaksanakan hari Kamis 22/08 mendatang. Dengan Rute Start depan Pendapa, ke arah timur menuju Pasar Arjowinangun, belok ke selatan menuju Jalur Lintas Selatan (JLS) sampai pada Pertigaan JLS barat belok kanan menuju Perempatan Cuik, masuk ke utara ke Perempatan Bapangan dan Finish di Alun-alun.

 Penyelenggaraan Pawai Pembangunan atau Mobil Hias pada tahun ini kata Kepala Dinas Perhubungan Pacitan Wasi Prayitno akan lebih meriah, pasalnya panitia menyiapkan hadiah bagi peserta dengan hadiah total 15 Juta Rupiah. “Kita rangsang supaya lebih ramai,” ungkap Wasi dikantornya 15/08.

 Tema yang dipilih pada acara ini kata Wasi sinkron dengan Tema Nasional “74 Tahun SDM Unggul Indonesia Maju” melalui Sub Tema “Semangat 17 Agustus Kita Bangun Perekonomian Masyarakat Dengan Menggerakkan Potensi Daerah Menuju Pacitan Unggul.

 “Ada beberapa kata kunci, Semangat Kemerdekaan, Membangun Perekonomian Masyarakat dan Menggerakkan Potensi Derah. Tujuannya kita adalah Pacitan yang unggul,” beber Wasi. Karena momentum HUT RI ini harus dimaksimalkan untuk menimbulkan semangat kemerdekaan untuk memajukan Pacitan, mempublikasikan capaian pembangunan serta menginformasikan pelayanan publik kepada masyarakat.

 Karena Pacitan mempunyai Khasanah Pariwisata yang begitu menjanjikan sehingga terpilih lima fokus lomba yang dinilai, yakni Pariwisata, Produk Unggulan, Pelayanan Publik serta Geopark Gunung Sewu.

 kelima hal tersebut harus terus dikomunikasikan kepada khalayak luas, didukung dengan aspek lain termasuk Pemaksimalan Geopark Gunung Sewu, yang sesuai dengan Perintah Presiden, pernah Presiden meminta Labuan Bajo dan Danau Toba masuk dalam Jaringan Geopark Internasional. Sementara Gunung Sewu yang telah masuk dalam jaringan,  menduduki posisi kedua di bawah Danau Batur.

 Kerja sama antar lembaga yang berkelanjutan di setiap kesempatan niscaya berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat yang signifikan. Termasuk dalam tampilan Pawai Pembangunan yang melibatkan Forkopimda, Perangkat Daerah (PD) Instansi Vertikal, BUMD, Sekolah, Perbankan, Perusahaan dan Organisasi Kemasyarakatan. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan)

PELAKSANAAN GERNAS BAKU BUSTANUL ATHFAL AL-MUHAJIRIN SIDOHARJO DI DINAS PERPUSTAKAAN KABUPATEN PACITAN

Jum’at 9 Agustus 2019, Bustanul Athfal Muhajirin melakukan kunjungan ke Dinas Perpustakaan Kabupaten Pacitan dalam rangka melaksanakan kegiatan GERNAS BAKU, yaitu Gerakan Nasional Orang Tua Membacakan Buku. Kegiatan kali ini diikuti oleh 27 peserta didik beserta wali murid dengan didampingi 3 guru pendamping.

Sebelum acara dimulai, guru pendamping terlebih dahulu memberikan pengenalan tentang Perpustakaan Daerah Kabupaten Pacitan kepada peserta acara. Tepat pada pukul 8 pagi, acara dimulai dan diawali dengan kegiatan senam Gernas Baku yang diikuti oleh semua peserta.

Ibu Sri Lestari, selaku Kepala Bustanul Athfal Al-Muhajirin, dalam sambutannya mengemukaan bahwa Dinas Perpustakaan telah menyambut kunjungan Bustanul Athfal Al-Muhajirin dengan sangat baik. “Kami berharap kunjungan seperti ini terus berlanjut dan akan kami agendakan”, kata beliau selanjutnya.

Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Dinas Perpustakaan Kabupaten Pacitan yang diwakili oleh Joko Wahyudi, S.Sos, M.Pd, selaku Kasi Layanan dan Otomasi. “Dinas Perpustakaan memiliki koleksi yang sangat banyak, oleh karena itu mohon dimanfaatkan dengan baik” jelasnya. Para orang tua dapat meminjam buku koleksi Dinas Perpustakaan untuk anak-anak, sehingga dapat membimbing anak-anak dengan membacakan buku yang sesuai dengan tingkat tumbuh kembang anak.

Di sela kegiatan tersebut, dilakukan penyerahan plakat dan bingkisan dari Bustanul Athfal Al-Muhajirin (diwakili oleh adik-adik peserta didik) kepada Dinas Perpustakaan (diwakili oleh Joko Wahyudi). Acara diakhiri dengan kegiatan pembacaan buku oleh para wali murid kepada anak-anak di ruang layanan anak Dinas Perpustakaan Kabupaten Pacitan, sebagai kegiatan utama dari pelaksanaan Gernas Baku kali ini.

(Penulis: Rosda / Doc&Video by: Ryn Surya/Dinas Perpustakaan Kabupaten Pacitan)

Pramuka harus Hadir Menyikapi Tantangan Bangsa

Berbagai masalah hadir menerpa negeri ini, mulai dari tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme, merebaknya paham radikalisme hingga penyalahgunaan narkoba. Menjadi masalah yang harus disikapi bersama, termasuk pramuka. Mengingat itu, di momentum Peringatan Hari Pramuka Nasional  Ke-58 menjadi satu kesempatan pramuka untuk bangkit menjadi pionir dalam rangka menanamkan nilai-nilai untuk kejahatan luar biasa.

 Peringatan Hari Pramuka Nasional itu, Komjen Pol. (Purn) Drs. Budi Waseso berpesan yang disampaikan Ketua Majelis Pembimbing dan juga Bupati Pacitan Indartato meminta pramuka terlibat dalam memerangi praktik kejahatan luar biasa (Extra Ordinary Crimes) tersebut. Karena Kwartir Nasional secara terus menerus menjalin komunikasi dan menjajaki berbagai instansi yang terkait. 

 “Kwartir Nasional juga menyambut baik inisiasi beberapa kwartir daerah yang membentuk Satuan Karya Pramuka (Saka) Antu Narkoba, atau menjadikan kemampuan mendeteksi dini dan menanggulangi bahaya narkoba sebagai salah satu krida yang ada,” kata Bupati di Halaman Pendapa 14/08.

 Pramuka juga dinilai mempunyai peran strategis dalam mengamankan NKRI dari masalah tersebut, mengingat pramuka memiliki jiwa yang dapat dipercaya dan bertanggungjawab sehingga mempunyai kesiapan dalam menghadapi kondisi itu.

 Kemudian globalisasi. Juga menjadi sorotan Kwartir Nasional, aspek positif dari kondisi itu tentu tidak terlepas sari sisi yang lain (Negatif) yang perlu untuk disikapi bersama, karena globalisasi bersifat tanpa batas (Borderless).

 Lalu lintas orang dan barang berpindah dengan mudah. Itu secara tidak langsung mengancam keberlangsungan para petani, karena murah dan mudahnya bahan pangan dari Negara lain yang mesti disikapi seluruh kwartir di Indonesia.

 Supaya ketahanan pangan nasional tidak rentan. Dengan gerakan perlindungan petani dengan banyak mengonsumsi produk petani lokal, begitu juga dengan masalah lingkungan hingga standar seragam pramuka baik desain, warna dan atribut, termasuk teta cara penggunaannya.

 Sementara, selain menyikapi arahan Ketua Kwartir Nasional, Kwartir Pacitan juga berbenah demi menyiapkan kader pramuka yang bisa diandalkan untuk seluruh masyarakat. Utamanya adalah pembentukan karakter generasi muda yang Amazing, sesuai dengan yel-yel Pramuka Pacitan. “Jadikan juga momentum ini untuk mengembalikan peran dan fungsi Pramuka Pacitan,” kata Wakil Majelis Pembimbing Pacitan Yudi Sumbogo pada kegiatan Tasyakuran usai Upacara.

 Ketua Kwartir Pramuka Pacitan, Suko Wiyono menyambut baik seluruh masukan yang ada, setahun ke depan fokus yang dilakukannya adalah penyempurnaan mental dan karakter Pramuka Pacitan dengan program dan pemantauan yang berkelanjutan. Sedang untuk prestasi yang didapat Kwartir Pacitan hingga Provinsi Suko Wiyono berharap dapat dimaksimalkan ditahun yang akan datang. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Endang; “Saya ingin kesempatan ini menjadi bekal di dalam jenjang pendidikan selanjutnya,”

Tidak gampang menjadi pasukan pengibar bendera saat detik-detik proklamasi di Pendapa Kabupaten, semua harus berjalan sempurna tanpa kesalahan sekecil apa pun. Otomatis peserta terpilih selama 12 hari harus memisahkan diri dengan dunia luar, dikarantina tidak boleh seenaknya.

 Tapi mereka yang terpilih, meskipun kini wajahnya hitam legam karena terik matahari, namun satu waktu nanti menjadi Paskibraka akan penjadi pengalaman berharga yang tidak bisa dilupakan.

 Tidak Cuma itu, berbagai tanda yang diperoleh juga dapat digunakan untuk berbagai kepentingan, ini cukup membanggakan kata Endang Surjasri Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pacitan saat berkesempatan menengok latihan di Halaman Pendapa hari ini 14/08. “Saya ingin kesempatan ini menjadi bekal di dalam jenjang pendidikan selanjutnya,” harap Dia.

 Proses rekrutmen juga dilakukan obyektif sesuai prosedur yang ada, tanpa sedikit pun praktik-praktik menyimpang, hal ini menurut Endang supaya seluruh generasi muda di Pacitan mendapat kesempatan sama dan pada saat menjalankan tugas nanti ditanggal 17 adalah generasi pilihan kebanggaan bersama.

 “Dari sini saya ingin membagikan sedikit spirit kepada mereka tentang bagaimana muda-mudi Pacitan bertambah kedisiplinannya, memiliki jiwa korsa, kepedulian, persatuan dan kesatuan yang bisa dibagikan antar masyarakat, utamanya disekolah masing-masing,” tambah Endang.(budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

BESbswy