Pak In Serahkan SK CPNS Serta Berharap Bekerja Dengan Hati

Seluruh warga masyarakat Kabupaten Pacitan mesti bersyukur, terlebih bidang pendidikan dan kesehatan yang terima jatah formasi pada penerimaan CPNS tahun 2018 kemarin.

Kepada Bupati Pacitan Indartato dan Wakilnya Yudi Sumbogo serta para calon ASN, Sekda Suko Wiyono berpesan untuk benar-benar memahami rambu yang tertuang pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bersifat umum dan rincian pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2017. “Mohon Benar-benar dipahami,” pesannya di Penyerahan SK CPNS Kabupaten Pacitan.

Kegiatan yang dilaksanakan pagi ini 15/04/19 di Pendopo tersebut Suko juga mengharap sepanjang melakoni masa prajabatan, Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk tidak melakukan berbagai bentuk pelanggaran disiplin baik sedang maupun berat, pasalnya bisa berujung pada pemberhentian secara tidak hormat. “Bupati pun tidak bisa menganulir,” tambah Suko.

Selain itu, Wabup yang berkesempatan memberikan arahan memotivasi CPNS yang berjumlah 214 tersebut untuk benar-benar mendedikasikan diri, turut serta membangun Pacitan ke arah yang lebih sejahtera dengan kesungguhan hati.

Untuk mencapai tujuan, yakni maju dan sejahtera bersama rakyat, maka ASN merupakan tim besar yang harus saling bekerja sama, mengingat Bupati dan Wakil tidak bisa kerja sendiri untuk mencapai tujuan mulia itu. “Sesuai amanat ibu saya dulu ketika CPNS tahun 1977 untuk bekerja dengan hati, yakni gelem dan temen,” ungkap Bupati.

Usai acara, kepada awak media Bupati menjelaskan bahwa jumlah formasi tersebut sebenarnya belum memenuhi kuota ideal Pemerintah Pacitan, namun demikian pemda tiap tahun selalu mengusulkan kebutuhan semua sektor kepada pemerintah pusat. “Jadi tergantung pemerintah pusat, akan segera mengisi formasi atau tidak,” tambahnya. (budi/anjar/wawan/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Sekda Suko; Pemilu Harus Sesuai Tahapan

Berbagai tindakan dilakukan demi suksesnya Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, Mengingat coblos-an tinggal menghitung hari yakni Rabu 17/04 mendatang. Guna pertahankan situasi adem, ayem tenteram kartaraharja disemua wilayah Kabupaten Pacitan.

Seperti Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) di Desa Sidomulyo, Kebonagung, ia tak segan akan melapor jika ada yang berani melanggar regulasi. “Akan saya laporkan jika ada yang curang, tugas saya mengawal pemilu ini berjalan baik dan lancar,” kata Dodi Triono kemarin 13/04/19 usai Apel Siaga Pengawas Pemilu 2019 di Gedung Sasono Aji yang digelar Bawaslu Pacitan.

Pemilih di Pacitan harus mayoritas, meskipun tidak memaparkan presentasinya Sekda Pacitan Suko Wiyono saat mewakili Bupati berharap masyarakat berpartisipasi untuk masa depan bangsa lima tahun ke depan.

Salah satu yang menjadi sorotan prioritas pemda di pesta demokrasi ini adalah proses pencoblosan. Di dalamnya ada penghitungan suara yang harus benar-benar dicermati. Begitu pula kepahaman masyarakat akan tata caranya. “Mereka semua harus benar-benar paham dan mengerti,” ujar Suko.

Sangat utama, menggelar berbagai koordinasi supaya berbagai risiko dapat terhindarkan, sebab Suko sadar gesekan kecil dapat berdampak pada perpecahan. “Harus sukses yang berarti semua tahapan berjalan dengan baik, juga melakukan komunikasi dengan KPU, Bawaslu dan aparat keamanan terhadap persoalan-persoalan yang mungkin timbul di lapangan,” papar Dia.

Kalimat senada disampaikan oleh Kapolres Pacitan AKBP Sugandhi dan Komandan Kodim 0801 Letkol Aristotales yang terus melibatkan unsur pemda. Termasuk menyadarkan semua Pengawas yang berjumlah 400 orang dari empat Kecamatan, baik Pacitan, Kebonagung, Pringkuku dan Arjosari, bahwa amanat yang diemban merupakan tugas mulia yang berat. Terutama Pengwas TPS desa sebagai garda terdepan dalam pengawal kegiatan yang akbar ini. (budi/anjar/riyanto/wira/DiskominfoPacitan)

Panen Raya jeruk Si Beby Yang Manis

Pada jaman dahulu kala ternyata buah Jeruk Pacitan Kondang Kaloka, digemari khalayak akan kesegaran dan manisnya. Itu disampaikan Bupati Pacitan Indartato saat melaksanakan Panen Jeruk bersama petani dan masyarakat Dusun Krajan, Desa Jetis Lor, Kecamatan Nawangan pagi tadi 11/04/19. “di Mall, buah ini sangat digemari. Artinya potensi di depan mata,” ujar Dia.

Sesuai rencana yang telah disepakati tahun 2014, Pemda Pacitan serius mengulang kembali masa kejayaan itu khususnya di wilayah tersebut dan Bandar. Hingga akhir 2018 sebanyak 118 Hektar telah tertanam pohon jeruk Berjenis Baby (Citrus Sinensis), sedang untuk tahun ini rencana kembali menanam di area seluas 25 Hektar. “Ada harapan kepada para petani yang didukung wilayah subur,” tambah Bupati.

30 Kelompok Tani sepakat terlibat aktif proyek besar tersebut, Bambang Ariwibowo petani berusia 21 tahun itu memilih bertani di ladang warisan orang tuanya ketimbang merantau atau berwirausaha. Belakangan diketahui bahwa profesi petani menurut Dia adalah warisan nenek moyang yang harus ditekuni dan didalami keilmuannya.

Ia senang dengan program pemda melalui Dinas Pertanian Pacitan, sedikit kendala pada proses penanaman dan perawatan tidak menjadi masalah karena keaktifan para Penyuluh. “Pemerintah dari sekarang harus melakukan langkah agar harga tetap stabil,” harap Bambang.

Ibnu Wahid Ketua Kelompok Tani Sumber Rejeki dan petani lain semakin gereget setelah si Baby kini hanya tinggal kenangan, merantau tumbuh subur di Kota Batu dan Malang. “Akhirnya saya dibantu dinas tanam 700 batang, sedikit ada peningkatan ekonomi di keluarga kami di awal-awal panen,” jelasnya.

Konsep pengembangan program ini mengutamakan pembangunan kawasan, berfungsi sebagai pemusatan dan kontrol kondisi, baik penanaman, perawatan sampai pada penjualan yang berkelanjutan. Selain itu ucap Pamuji adalah melakukan kerja sama berbentuk pengembangan Bumdes atau lembaga ekonomi yang dapat memediasi petani, produsen dan pasar. “Kekompakan menjadi fondasi menuju kesuksesan,” papar orang nomor satu di Dinas Pertanian itu kepada Diskominfo Pacitan.

TA; Jajakan Produksi Unggulan Putra-Putri Pacitan

Hari ini seluruh keluarga besar SMK Negeri Pacitan senangnya bukan main, lantaran pada kegiatan Pameran Tugas Akhir Tahun Pelajaran 2018-2019 mengenakan seragam batik baru. Berwarna biru muda lengkap dengan ciri khas buah pace di setiap goresannya. “Produksi anak-anak kita. Dari Jurusan Industri  Tekstil,” kata Sutomo Kepala Sekolah pada sambutannya dihadappan Bupati Pacitan Indartato, Wabup Yudi Sumbogo dan undangan lain pagi ini 10/04/19.

Di Gedung Gasibu Pameran Tugas Akhir digelar hingga 11/04 mendatang, siapa pun boleh menyaksikan berbagai karya putra-putri Pacitan yang membanggakan itu. Mengingat siswa SMK harus siap kerja saat lulus nanti. “Mumpung ada bapak bupati, Bapak Wabup dan Ibuk (Luki Indartato) sebagai Ketua Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) saya berharap memesan produk kami,” tawar Sutomo

Ryan Nur ikut senang, sebab berbagai program acara yang direncanakan berjalan lancar, tanpa kendala berarti dari 12 jurusan yang ada. “Koordinasi terus kila laksanakan sebelum acara hingga akhir nanti,” ucap Ketua Osis itu saat berbincang dengan Diskominfo Pacitan.

Hanya SMK Negeri 1 Pacitan yang ditunjuk Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur melaksanakan program Badan layanan Umum daerah (BLUD). Satu kebijakan dari pemerintah untuk memanajemen produknya secara mandiri. Kepercayaan tersebut kata Yusuf sebagai Kepala UPT Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur agar didukung dengan berbagai kerja sama. ‘Kami juga memohon doa agar putra putri kita lulus 100 persen,” harap Yusuf.

Semua undangan sempat terkekeh saat menyaksikan Bupati Pacitan Indartato, Wabup Yudi Sumbogo dan kepala UPT Pendidikan sibuk membuka kenang-kenangan dari panitia, berupa kado berlapis-lapis, sehingga ketiga tokoh berpengaruh di Pacitan tersebut kesulitan membukanya. Belakangan diketahui isi kado tersebut adalah batik elegan karya siswa siswi sekolah tersebut. Sontak menjadi kenangan sendiri pada momen tersebut.

Menindaklanjuti harapan Sutomo dan Yusuf, Bupati langsung berpesan pada Wabup dan istri Luki Indartato sebagai ketua Dekransda  untuk memesan berbagai produk dari SMK pada setiap program yang sesuai. “keberhasilan SMK Negeri 1 Pacitan menandakan kesuksesan Bapak Ibu Guru dalam menjalankan tugasnya,” Kata Bupati. (budi/anjar/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Perspa Gelar Seleksi Pemain Jelang Liga Tiga Juli Mendatang

Wigung Fandi Rahman selalu memanjatkan doa berharap pada kesempatan keduanya terpilih mengikuti Liga Tiga dapat andil angkat Perspa keluar dari posisi juru kunci. Pemain berusia 22 tahun tersebut juga menambah jam latihannya jelang dimulainya laga.

Liga tiga tahun 2019 digelar 24 Juli mendatang. Berbagai persiapkan dilakukan Persatuan Sepak Bola Pacitan (Perspa), termasuk melakukan seleksi pemain mumpuni jauh-jauh hari. “Sedikit ada perbedaan, kita rekrut dari Tim tahun ini, bukan sistim terbuka seperti 2018,” ungkap Kepala Pelatih Perspa Pratama Rohman Asmara kemarin 09/04/19 saat kegiatan seleksi di Stadion Pacitan.

Pihaknya memastikan tahun kedua keikutsertaan Pacitan di Liga Tiga, Perspa dapat keluar dari posisi terbawah. Dengan latihan dan bermain maksimal di berbagai laga yang akan di jadwalkan. “Supaya pendukung Perspa (Masyarakat Pacitan) tidak kecewa,” Tambah Pratama.

Meskipun jadwal pertandingan liga tiga belum benar-benar fix, namun Wawan sebagai sekretaris Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten Pacitan mendorong Perspa untuk terus mempersiapkan diri dan berbenah, termasuk evaluasi-evaluasi di badan tim dan pemain.

Selain kompetisi tingkat Regional tersebut diharap Wawan juga digelar berbagai laga internal antar klub Pacitan, supaya meningkatkan jam terbang pemain dan meningkatkan kualitas yang ada. “Potensi lokal dapat benar-benar maksimal serta harapan dan doa bersama dapat tercapai,” ucap Wawan.

Di kesempatan yang sama pihaknya melalui Diskominfo menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Daerah kabupaten Pacitan, di tahun ini mensuport Perspa dengan menambah anggara sebesar 200 Juta Rupiah. Angka tersebut meski dirasa kecil oleh Wawan, namun itu sebagai wujud dukungan yang harus diapresiasi dengan prestasi. (budi/anjar/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).