Bupati Minta Masyarakat Ikut Kawal Pembangunan Labkesda

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Kamis (20/10/2022) menemui warga Lingkungan Purwoharjo Kelurahan Baleharjo Pacitan. Dalam pertemuan tersebut Mas Aji ingin mendengarkan keluhan warga terkait pembangunan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Pacitan yang masih dalam proses pengerjaan.

Seperti diketahui, sebagian warga terutama yang tinggal berdekatan dengan fasilitas kesehatan tersebut mempertanyakan beberapa hal terkait dampak keberadaan laboratorium kedepan. Sutrisno warga setempat mempertanyakan sistem pengolahan limbah serta keberadaan cerobong udara tepat di samping rumahnya. Pria berkumis itu khawatir cerobong pembuangan udara dari dalam laboratorium itu berbahaya bagi kesehatan.

Hal serupa juga disuarakan Mayanto. Menurutnya, sebelum berlanjut alangkah baiknya ada studi banding yang diikuti oleh warga untuk mengetahui sistem kerja dari perangkat yang ada serta dampak apa yang mungkin timbul dari laboratorium tersebut.

“Kami kaget pak tiba-tiba di belakang rumah kok ada alat besar (cerobong udara) dan itu menakutkan bagi kami,” katanya.

Menanggapi keluhan warga tersebut, Mas Aji dengan legowo meminta maaf karena minimnya sosialisasi yang membuat warga kebingungan. Labkesda sendiri merupakan pengembangan dari kantor malaria yang akhirnya berkembang menjadi UPT Labkesda Dinas Kesehatan Pacitan. Sebagai laboratorium penelitian, Labkesda sangat penting keberadaanya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

“Ini hal yang wajar menurut saya ketika ada pembangunan dengan teknologi yang baru perlu ada sosialisasi,” Kata Bupati.

Mas Aji minta warga untuk bersama-sama mengawal pembangunan labkesda tersebut agar semuanya lancar dan aman. Terkait dengan permintaan warga untuk studi banding orang nomor satu di Pacitan itu sangat mendukung agar warga tahu persis bagaimana sistem kerja laboratorium tersebut. (prokopim Pacitan / Pemkab Pacitan)

Dinkes Imbau Warga Waspadai Penyakit Pasca banjir

Beberapa pekan terakhir, sejumlah wilayah di Kabupaten Pacitan sempat terdampak banjir. Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan mengingatkan potensi munculnya sejumlah penyakit pascabanjir. Masyarakat pun diminta siapsiaga.

“Terutama penyakit-penyakit yang diakibatkan lingkungan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Pacitan dr Hendra Purwaka , Rabu (19/10/2022).

Tren curah hujan yang meningkat seperti saat ini, lanjut Hendra, biasanya dibarengi adanya sisa air hujan yang tertinggal pada benda tertentu. Media tersebut kerap dijadikan tempat perkembangbiakan nyamuk.

Jika kondisi ini dibiarkan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) mudah menyebar. Karena itu upaya yang harus dilakukan adalah pemberantasan sarang nyamuk dengan pola 3M (menguras, menutup, mengubur barang bekas).

“Dan ini harus dilakukan secara serentak dan gotong royong,” tegasnya.

Adapun penyakit lain yang juga harus menjadi perhatian adalah leptospirosis. Penyakit yang dibawa binatang tikus itu kerap menyerang warga usai terjadi banjir. Hal itu terjadi karenanya kontaminasi urine tikus yang terbawa air banjir.

Untuk itu, terang Hendra, upaya menciptakan lingkungan yang bersih menjadi kunci penanggulangan wabah. Pembersihan pun tak cukup dengan mengguyurkan air melainkan juga harus disertai cairan penyuci hama.

“Untuk membersihkan kawasan dalam rumah sebaiknya menggunakan cairan pembersih. Termasuk juga rajin cuci tangan dengan sabun,” ujarnya mewanti-wanti.

Dinas Kesehatan juga mengimbau masyarakat mewaspadai kemungkinan meningkatnya kasus gangguan pencernaan seperti halnya diare. Itu dapat terjadi karena kontaminasi bakteri dari septic tank ke dalam sumur tanah akibat banjir.

Di sisi lain tumpukan sampah yang terbawa luapan air juga dapat meningkatkan risiko paparan penyakit. Oleh karena itu pengelolaan sampah menjadi hal penting yang harus dilakukan tiap keluarga.

“Tempat sampah di rumah tangga sifatnya hanya sementara. Sebaiknya tidak dibiarkan menumpuk terlalu lama. Sebelum 24 jam harus sudah dipindahkan ke TPA,” ujarnya.

Terakhir, Hendra mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga pola hidup sehat. Bagi yang merasakan gejala kurang enak badan diimbau segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan. Sehingga penanganan dini dapat segera dilakukan.

“Untuk menjaga stamina, kalau merasakan kelelahan sebaiknya dipakai istirahat. Kalau demam misalnya, mohon segera memeriksakan diri supaya mendapat tindakan yang tepat,” pungkasnya. (pemkab Pacitan)

Bupati; Maksimalkan UKS Untuk Generasi Pacitan

Meskipun ruangannya sempit, namun Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji atau yang akrab disapa Mas Aji berharap Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) memiliki semangat yang seluas-luasnya.

Perihal tersebut disampaikannya saat membuka Pembinaan Dan Pengembangan Setkap UKS/M Kecamatan dan Pelaksana Satuan Pendidikan UKS/M SE Kabupaten Pacitan, hari ini (19/10) di Pendopo Kabupaten.

Semangat yang luas tersebut diartikan Mas Aji untuk membawa generasi muda Pacitan untuk benar-benar menjadi penerus yang melek akan kesehatan, baik kesehatan mental dan fisik. “Bisakah anak-anak melalui UKS mendapat pengetahuan dasar pertolongan pertama, sehingga nanti mereka dimanapun memahami apa yang harus dilakukan dalam kondisi kritis sebelum seseorang dibawa ke Rumah Sakit,” tanyanya kepada peserta.

Bupati juga berharap UKS menjadi pendukung kesuksesan program pemerintah, sekali lagi tak perlu ruangan yang besar, namun usaha pemerintah seperti pengendalian dan penanganan Stunting seperti yang tengah menjadi fokus tersebut dapat benar-benar mendapat dukungan yang nyata.

Oleh sebab pentingnya UKS untuk generasi muda, Bupati berharap koordinasi yang baik antar instansi yakni Dinkes, Kemenag maupun Kesra dapat terjalin epik. Karena semangat UKS dengan berbagai programnya diharap dapat mendorong lahirnya generasi muda Pacitan yang sehat secara jiwa dan raga, mengerti urusan kesehatan utamanya terhadap diri maupun pertolongan pertama. (PemkabPacitan).

BPBD Pacitan: Selalu Waspada Dengan Hujan Lebat

BPBD Kabupaten Pacitan selalu bergerak cepat menangani berbagai macam bencana yang yang ditimbulkan akibat tingginya curah hujan di sepanjang selatan pesisir Jawa baru-baru ini.

Meski di lain kondisi Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Erwin Andriatmoko membayangkan situasi yang terjadi saat membaca rilis resmi prakiraan cuaca dari BMKG yang menunjukkan puncak musim penghujan dimungkinkan bakal terjadi hingga Desember dan awal Januari 2023 mendatang. “Semoga saja salah,” harapnya sore ini (18/10).

Pihaknya juga menambahkan, curah hujan yang terjadi belakangan ini diperkirakan bakal berlangsung hingga 20 November mendatang.

Oleh sebabnya pihaknya meminta kepada masyarakat yang bermukim di wilayah yang berpotensi bencana untuk selalu waspada terhadap segala kemungkinan yang terjadi selama musim penghujan ini. “Silahkan mencari tempat yang dirasa aman,” himbau Erwin. (PemkabPacitan).

Bupati Hadiri Sarasehan dan Lokakarya Pra Ruwat Jagad, Harapkan Desa Kembangkan Potensi Menjadi Kreatif dan Inovatif

Desa harus terus menggali potensinya, menjadi lebih kreatif dan inovatif. Harapan itu disampaikan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji saat menghadiri sarasehan dan Lokakarya Desa Kreatif Inovatif dalam rangkaian menuju Ruwat Jagad pada Minggu (16/10/2022) yang digelar di Pendopo Desa Gendaran, Kecamatan Donorojo.

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji memberikan sambutan pada sarasehan dan Lokakarya Desa Kreatif Inovatif dalam rangkaian menuju Ruwat Jagad pada Minggu (16/10/2022) yang digelar di Pendopo Desa Gendaran, Kecamatan Donorojo. (Foto: Dok. Prokopim Pacitan)

“Perlu adanya kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah, swasta, dan kelompok masyarakat untuk menggali potensi desa, kita akan terus mendukung terciptanya ekosistem kreatif dan inovatif di desa, ” tegas Bupati Aji.

Dia juga berharap dengan adanya kegiatan ini, desa-desa di Pacitan bisa lebih kreatif dan berinovasi dalam pembangunan, sehingga mampu menggerakkan perekonomian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Semoga dalam proses menuju acara Ruwat Jagat diberikan kelancaran, Aminnn YRA,”kata Bupati.

Seperti diketahui, Kegiatan Sarasehan dan Lokakarya Desa Kreatif ini merupakan event pra ruwat jagad Pacitan yang puncaknya akan digelar pada Sabtu (5/11/2022) mendatang.

Selain mengikuti sarasehan dan lokakarya, dalam kegiatan itu, Bupati dan para peserta sarasehan juga menari yang diiringi musik Kothekan lengsung ibu-ibu dari Desa Gendaran, Donorojo. Selain itu, Bupati juga menyaksikan seni dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) setempat.

Sarasehan yang mengusung tema “Desa Kreatif Inovatif dan Lokakarya Musik Bambu Rontek Pacitan” menghadirkan narasumber Kepala Desa Gendaran, Wulan Fitirana, CEO dari Festival Payung Indonesia dan Inisiator 1000 event nusantara Heru Mataya dari Kota Surakarta, Jawa Tengah dan Aji Wartono dari Warta Jazz dan penggagas event Ngayogjazz DI Yogyakarta.

Juga digelar lokakarya musik Bambu dengan narasumber Budayawan Pacitan Djohan Perwiranto, koordinator dari event Bukan Musik Biasa Gondrong Gunarto dan Misbach Daeng Bilok seorang penggiat musik dari Song Meri Pacitan.

Selain sarasehan dan lokakarya, sehari sebelumnya event pra Ruwat Jagad yang digelar di Desa Gendaran juga digelar Wayang Kulit dan Bazar UMKM pada Sabtu (15/10/2022). (Pemkab Pacitan)