Refocusing Anggaran Diutamakan Bagi Masyarakat

Pemkab Pacitan menyambut baik perspektif media soal kurang tepatnya penanganan pandemi Covid-19 di Kabupaten Pacitan di tengah angka penularan yang semakin menurun menuju zona hijau.

Mulai masalah keterbukaan anggaran, yang sejatinya sudah disampaikan pada baliho di Alun-alun kota untuk memudahkan masyarakat agar bisa melihat langsung. “Jika kurang puas silahkan datang langsung kepada yang menangani,” kata Bupati Pacitan Indartato (28/09).

Lebih lanjut, sesuai dengan instruksi Komisi Informasi (KI) keterbukaan anggaran khusus covid-19 juga di-update melalui portal resmi pacitankab.go.id pada menu transparasi anggaran yang dapat diakses siapapun.

Begitu juga dengan keterbukaan informasi penanganan covid-19, pemerintah memang tidak bisa asal share kepada khalayak sebelum data tersebut benar-benar matang dan valid, ini supaya data tidak tumpang tindih di kemudian hari yang justru memperkeruh suasana.

Jikalau harus kembali pada konsep awal, rilis harus disampaikan langsung oleh Bupati sebagai ketua satgas, menurut Jubir Satgas Rachmad Dwiyanto hal ini bukan satu masalah. “Karena itu awalnya adalah keputusan satgas,” katanya di kesempatan yang sama.

Bupati juga menekankan bahwa anggaran dari refocusing melalui masing-masing instansi selama ini diutamakan kepada kepentingan masyarakat. Bahkan Indartato blak-blakan, jajaran satgas dalam menjalankan tugasnya selama ini tidak menerima honor. “Kami semua kerja bakti,” ungkap Bupati.

Sangat sesuai jika berpondasi pada statement Bupati pada setiap kesempatan yang mengatakan “jangan sampai ada bencana kedua”. Terlebih Kepala Kejari Pacitan pada satu kesempatan pernah menyampaikan, penyelewengan Rp. 1 pun akan ditindak tegas.

Agar benar-benar clear, pihak pemda tidak keberatan membeberkan seluruh program penanganan covid-19 oleh masing-masing instansi kepada seluruh media. Kesanggupan ini merupakan satu cerminan komitmen pemerintah dalam melayani masyarakat. (budi/anj/rch/tika/DiskominfoPacitan).

75 Hari Jelang Coblosan; Cabup dan Cawabup Deklarasi Jurdil dan Patuh Protokol Kesehatan

Ini yang penting, berkomitmen menyelenggarakan pilkada serentak tahun 2020 yang sukses, sehat dan berintegritas. Tekad ini mesti melekat erat di hati masing-masing calon bupati, wakil dan parpol pengusung yang ditandai dengan penandatangan Pakta Integritas.

Upaya ini dijembatani leading sector Badan Pengawas pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pacitan. Mengingat kian dekatnya pesta demokrasi yang jatuh pada 09 Desember atau 75 hari sejak artikel ini dirilis.

Paslon Cabup, Cawabup nomor urut 1 Indrata Nur Bayuaji, Gagarin dan Paslon Cabup, Cawabup 2 Yudi Sumbogo, Isyah Ansori harus menjadi model sekaligus contoh para pendukung, termasuk warga Pacitan sebagai pemilih.

Melalui penerapan protokol kesehatan dengan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak) di semua kegiatan kampanye sesuai Inpres No 6 Th. 2020, Perda Provinsi Jatim No 2 Th. 2020 dan Perbup Pacitan No 70 Th. 2020.

“Pilkada ini haruslah sehat jasmani. Dimana kita harus patuh terhadap protokol kesehatan, utamanya pemakaian masker dan kerumunan-kerumunan. Begitu juga dengan sehat secara proses pemilihan, dikatakan sehat apabila semua pihak taat kepada aturan yang ada. Menandakan sehat terhadap proses,” kata Berty Stevanus Ketua Bawaslu Pacitan.

Lalu bagaimana teknisnya, termasuk kampanye oleh masing-masing calon, harus dilakukan di dalam ruangan tidak lebih dari 50 orang. “Jika melanggar kami telah menyiapkan sanksi,” tambah Berty (25/09) di Pendopo Kabupaten.

Jika terjadi pelanggaran, Berty mengaku tak ragu-ragu memberikan surat teguran, bahkan sanksi keras berupa jeratan pidana jika hal tersebut diindahkan. Tugas tambahan Bawaslu tersebut akan dilaksanakan hingga level desa-desa. (budi/riy/dzk/rch/tika/DiskominfoPacitan).

TGTP Kembali Rapatkan Barisan Tekan Virus Corona

Tim gugus Tugas Penanganan (TGTP) Covid-19 Kabupaten Pacitan dan relawan kembali melakukan gerakan masif, tersebut dalam rangka menekan angka penambahan kasus yang telah mencapai 102 pasien, sesuai rilis kemarin (22/09).

“Kita mengantisipasi, bahwasanya kami sama-sama tahu pandemi covid-19 ini belum selesai dan masih menyebar,” kata Bupati Pacitan Indartato usai apel kesiapan dan penyemprotan desinfektan skala besar di Pendopo, pagi ini (23/09).

Indartato mengaku, tugas menangani virus Corona selama ini sesungguhnya membuahkan hasil, meski belum menyentuh angka Nol kasus, namun penambahan akhir-akhir ini cukup rendah. Terbukti pasien aktif saat ini hanya 6 orang yang semua di Wisma Atlet.

Upaya ini juga sebagai memupuk kembali semangat masyarakat, utamanya terhadap protokol Kesehatan melalui 3M (Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak). Karena semua ingin Pacitan menjadi zona hijau bebas covid-19.

Pemberlakuan jam malam sebagai langkah ekstra untuk menekan penyebaran juga dinilai Bupati belum waktunya. Pihaknya lebih memilih metode kampanye masif terhadap seluruh masyarakat guna menumbuhkan kesadaran adaptasi kebiasaan baru. (budi/anj/rch/tika/DiskominfoPacitan).

Tembus Angka 100, Kecamatan Bandar Pecah Telur

Pacitan yang nol kasus covid-19 sepertinya sementara masih harus di angan-angan, lantaran 3 kasus baru kembali terkonfirmasi.

Disampaikan oleh Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Covid-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto (22/09), penambahan tersebut secara otomatis menambah penghuni Wisma Atlet menjadi 6 pasien.

Pasien pertama kali ini adalah seorang laki-laki warga Kecamatan Pringkuku berusia 70 tahun, kedua adalah perempuan warga Banjarsari berusia 36 tahun yang ternyata mempunyai riwayat pelaku perjalanan.

“Dan ketiga pecah telur, 1 warga Desa Bangunsari, Kecamatan Bandar berusia 22 tahun. Yang bersangkutan ternyata mempunyai riwayat perjalanan dari Jakarta,” terang Rachmad.

Dari penambahan baru ini sekaligus membuat angka kumulatif menjadi diatas 100 kasus, lebih tepatnya 102 kasus, membuat Jubir kembali menghimbau kepada masyarakat untuk benar-benar menjalankan protokol kesehatan dengan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak).

“Virus covid sampai sekarang belum ada obatnya, satu-satunya yang bisa membunuh adalah antibody kita sendiri, tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat ditambah protokol kesehatan. Sehingga pertumbuhan covid-19 dapat kita kendalikan demi seluruh masyarakat Kabupaten Pacitan,” tambahnya. (budi/anj/riy/dzk/rch/tika/DiskominfoPacitan).

Update Covid-19; 2 Kasus Sembuh

Mengawali pekan ke 3 bulan September, 2 kesembuhan kembali terjadi di Kabupaten Pacitan. Kabar baik ini diungkapkan Jubir Satgas Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Covid-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto, siang ini (21/09).

Pasien pertama berasal dari Kecamatan Kota yang masuk pada cluster lain-lain, yang bersangkutan konon usai melakukan perjalanan dari Jawa Barat. Sedang pasien kedua adalah perempuan dari Kecamatan Ngadirojo, tertular dari suami dari cluster lokal.

Kabar ini kembali menambah persentase kesembuhan dari 91,9 persen menjadi 93,9 persen. Kini Satgas (TGTP) Pacitan tingga merawat 3 pasien yang keseluruhan berada di Wisma Atlet.

Satgas tetap mengharap partisipasi masyarakat dalam memerangi pandemi ini, melalui protokol kesehatan dengan metode 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak). “Kini kita berada pada aangka yang bagus, jangan sampai lengah,” kata Rachmad.

Jika penyebaran covid-19 terus dapat ditekan, maka berbagai langkah dapat dilakukan pemerintah Kabupaten Pacitan, zona hijau menjadi prasyarat penting untuk lini ekonomi, pendidikan dan yang lain. “Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) benar-benar harus kita jalankan,” tambah Dia. (budi/anj/zak/riy/dzk/rch/tika/DiskominfoPacitan).