Berita terbaru

Pilkades Serentak: Calon Undurkan Diri, 3 Desa Pilih Jago Tunggal

PESTA DEMOKRASI: Proses penghitungan suara di Balai Desa Sukoharjo. Pilkades di wilayah yang terletak di Kecamatan Pacitan tersebut diikuti 5 calon. Antusiasme warga memberikan suara pun sangat tinggi. (Foto: Aan Mudzakir/WA Diskominfo)

Pacitan- Tiga Desa yang menggelar Pemilihan Kepala Desa (pilkades) serentak, Senin (28/8) terpaksa hanya diikuti jago tunggal. Ketiga desa tersebut adalah Desa Donorojo Kecamatan Donorojo, Desa Kebonsari Kecamatan Punung, serta Desa Poko Kecamatan Pringkuku.

Putatmo Sukandar Kepala Bagian Pemerintahan dan Perbatasan Pemerintah Kabupaten Pacitan mengatakan, meskipun calonnya tunggal namun tidak mengganggu proses tahapan. Pasalnya, bakal calon yang mengundurkan diri telah ditetapkan sebagai calon sehingga tidak melanggar regulasi.

“Aturanya sudah jelas, jadi panitia pilkades dapat melanjutkan pentahapan. Lain halnya jika calon tidak ada sampai batas waktu yang ditentukan,” ujarnya saat berbincang dengan Radio Suara Pacitan di Program Spirit Pagi, Senin (28/8) pagi.

Sesuai aturan, proses pencoblosan akan terus berlanjut meski calonnya hanya satu. Bagi desa yang terlanjur mencetak surat suara masih dapat digunakan. Panitia cukup membubuhkan stempel dengan keterangan calon mengundurkan diri. Pun demikian, jika surat suara belum tercetak, cukup menyandingkan photo calon yang ada dengan gambar kosong.

“Bagi pemilih yang mencoblos bukan kepada calon yang ada suara tetap dianggap sah dengan keterangan tidak mendukung calon,” pungkasnya.

Karena hanya calon tunggal maka, terang Iput -sapaan Puratmo- syarat kemenangan harus memenuhi perolehan suara 50 plus 1. Sementara, di salah satu desa yang menggelar Pilkades serentak yakni Desa Sukoharjo pelaksanaan berlangsung lancar. Berbeda dengan 3 desa dengan calon tunggal, Desa Sukoharjo bahkan diikuti 5 calon kepala desa.

“Alhamdulilah masyarakat sangat antusias begitu juga yang ingin mencalonkan diri sebagai kepala desa,” tutur Qodar Suprobo Ketua Panitia Pilkades Desa Sukoharjo dihubungi melalui sambungan telepon.

Secara umum terang Qodar, dari persiapan hingga pelaksanaan pencoblosan berlangsung kondusif. Bahkan para calon dan pendukung tetap mampu berdampingan dengan rukun. Pemilihan Kepala Desa diikuti oleh 18 desa dan dilaksanakan serentak. (RSP/Riz/PS)

Pastikan Kesiapan Hewan Kurban, Pak In Pantau Pasar Hewan

TURUN LANGSUNG: Bupati Pacitan Indartato berbincang dengan Kepala Dinas Pertanian Pamuji di sela peninjauan ke Pasar Hewan Semanten, Sabtu (26/8/2017) pagi. (Foto: Rizky/RSP)

Jelang hari raya Idul Adha, Bupati Indartato pantau aktivitas niaga di pasar hewan Desa Semanten, Sabtu (26/8/2017) pagi. Kedatangan orang nomor satu di Pacitan itu untuk memastikan kesiapan serta ketersediaan hewan kurban
Ditemui dilokasi Bupati menyatakan, dari pengamatan dan data di instansi terkait jumlah hewan kurban di Kabupaten Pacitan masih mencukupi. Terkait animo masyarakat, ia melihat hal tersebut sebagai bentuk tingginya gairah untuk berqurban dan berbagi dengan sesama.

“saya senang dan bangga sekaĺigus menjadi bukti kemampuan ekonomi masyarakat meningkat,” ucapnya.

Lebih lanjut Bupati Indartato menegaskan, pemkab akan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Termasuk pembangunan sektor peternakan yg memiliki potensi cukup besar.

Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan Dinas Pertanian drh. Kus Handoko menjelaskan, menghadapi datangnya Idul Adha pihaknya secara rutin melakukan pengecekan terhadap kesehatan ternak. Upaya itu sekaligus untuk mengeleminir dan mencegah penyebaran penyakit anthrax yang sempat muncul beberapa waktu lalu.

Untuk antisipasi risiko penularan penyakit berbahaya pihaknya terus memantau lalu lintas hewan ternak. Terutama distribusi antar propinsi dengan memeriksa melalui pos pemeriksaan di Donorojo. Sedangkan untuk lokal, dengan memberikan edukasi, seperti melalui pamflet kepada para peternak tentang penyakit hewan.  (Riz/PS)

PAWAI PEMBANGUNAN MERIAHKAN PERAYAAN HUT RI KE-72

 

Pacitan – Dalam rangka peringatan Kemerdekaan RI Ke-72 tahun 2017, Pemerintah Kabupaten Pacitan menggelar pawai pembangunan. Kegiatan yang dilaksanakan Sabtu siang, 26 Agustus 2017 tersebut diikuti oleh puluhan peserta yang terbagi menjadi 8 kelompok yang terdiri dari Forkopimda, SKPD, Instansi Vertikal, BUMN/BUMD/Perbankan, Sekolah, Perguruan Tinggi, Organisasi Masyarakat serta Asosiasi Rekanan.

Menurut Wasi Prayitno, Kadishub Kabupaten Pacitan selaku penyelenggara megatakan bahwa tujuan dari kegiatan tersebut dalam rangka memeriahkan HUT RI Ke-72 sekaligus sebagai visualisasi terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Pacitan. Total 97 peserta ikut memeriahkan pawai pembangunan tahun 2017 tersebut. Ucapan terimakasih atas partisipasi juga disampaikan kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut ujar dia.

“Tugas kita semua adalah mengisi kemerdekaan dengan kegiatan pawai pembangunan yang bertujuan untuk memamerkan apa yang bisa kita sumbangkan kepada pemerintah dan Negara juga memamekan apa yang telah kita capai sekaligus mengevaluasi kekurangan agar kedepannya lebih baik lagi” kata Pak In. (Ryt/Ageng Diskominfo)

SBY Sapa Warga Pantai Pidakan

Pantai, satu kawasan indah dan menentramkan dengan hembusan angin yang menawarkan kesejukan. Suasana itu pula yang mungkin selalu menarik minat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menyempatkan waktu menyambanginya.

Setelah pernah mengunjungi Pantai Klayar di Kecamatan Donorojo dan Watukarung (Pringkuku), hari ini SBY bersama Bupati Indartato dan rombongan datang ke Pantai Pidakan di Desa Jetak, Tulakan, Minggu (20/8/2017). “Assalamualaikum. Apa kabar semuanya,” sapa dia. Sontak sapaan itu ditanggapi warga secara serempak. Sejumlah warga lain yang berada agak jauh dibelakang perlahan mulai mendekat dan mencoba kembali menyapa.

Saat SBY tengah mengobrol dengan Bupati Indartato dan masyarakat, putra bungsunya, Edhie Baskoro Yudhoyono menggendong anak keduanya Panca Sakti Maharajasa Yudhoyono mendekat ke bibir pantai. Terlihat pula Ani Yudhoyono dan Aliya Rajasa bergabung untuk berfoto bersama. Keberadaan mereka pun menarik perhatian warga yang dengan segera mengacungkan telepon seluler dan beramai-ramai mengambil foto.

Setelah istirahat beberapa saat, Presiden RI ke-6 ini kemudian mempersilahkan warga untuk berkumpul dan berfoto bersama. Kesempatan itu tak disia-siakan. Segera saja mereka membentuk kelompok. Duduk dengan tertib didepan SBY.

Usai di Pantai Pidakan, rombongan kemudian bergeser menuju pantai Soge, Kecamatan Ngadirojo. Di pantai yang berada tepat pada bibir Jalan Lintas Selatan (JLS) itu warga kembali menyambut dengan meriah. Bahkan sekelompok seniman lokal mempersembahkan tarian Langen Bekso. (arif/tarmuji/pranoto/danang/humaspacitan)

Tumpeng Tiwul Raksasa Pecahkan Rekor MURI

MENJULANG: Tumpeng nasi tiwul berukuran raksasa berhasil memecahkan rekor MURI. Karya ibu-ibu PKK Kabupaten Pacitan itu dibuat untuk memeriahkan peringatan HUT ke-72 kemerdekaan RI.

Pacitan – Menjadi yang terbesar, tumpeng nasi thiwul karya tim penggerak PKK Kabupaten Pacitan mendapat penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI). Makanan berbahan dasar tepung itu berhasil dipersembahkan para perempuan Pacitan di hari ulang tahun kemerdekaan ke-72 Republik Indonesia.

Capaian ini terasa lebih istimewa karena disaksikan langsung Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono didampingi isteri beserta kedua putranya. Hadir juga sejumlah tokoh serta anggota DPR RI yang turut dalam rombongan. Ditandai dengan penancapan bendera merah putih dipucuk oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Luki Indartato, tumpeng raksasa tersebut berhasil diselesaikan dalam waktu 8 jam.

Dikerjakan oleh 274 orang, tumpeng menghabiskan bahan tepung singkong (glepung) sebanyak 2000 kg dan tepung tapioka 300 kg. air satu tangki berisi 5000 liter serta 160 tabung gas ukuran 3 kg. Tumpeng ini sendiri bermakna kemerdekaan.

Sesuai tanggal proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tumpeng karya ibu-ibu PKK ini disusun sama. Ketinggian tumpeng terdiri dari 17 susun undak, 8 karya masakan berbahan dasar hasil laut, serta 45 tumpeng kecil yang mengelilingi tumpeng utama.

Pemecahan rekor MURI tumpeng thiwul ini merupakan rangkaian acara Pesona Hello Pacitan 2017 dalam rangka hari kemerdekaan ke 72 RI di Pacitan. Acara berlangsung selama 4 hari mulai tanggal 16 Agustus. Kegiatan diawali kontes selancar, berbagai macam lomba, sarasehan kepariwisataan, hingga pertunjukan seni budaya. (Dav/Riz/PS)