Jurnalisme warga – citizen journalism
Berita kiriman dari warga

Upacara Adat Jangkrik Genggong

Upacara ini merupakan adat bersih Dusun Tawang Desa Sidomulyo Kecamatan Ngadirojo Pacitan.

Prosesinya dimulai dengan acara seremonial pembukaan. Kemudian setelah tabuh jam 15.00, dilanjutkan acara kirab sedekah laut. Malamnya dilanjutkan kesenian tari-tarian.

Acara adat Jangkrik Genggong dilaksanakan setiap hari Anggara Kasih (Selasa Kliwon) di bulan Longkang. Lokasi pelaksanaan di Kawasan TPI Tawang Desa Sidomulyo

(Humaspacitan/Diskominfopacitan)

Pelatihan, Kesempatan Emas untuk Pengembangan BUMDes Desa Tahunan

Perkembangan BUMDes sangat di harapkan oleh desa-desa. Terutama desa berkembang. Contohnya Desa Tahunan dan Desa Pucangombo Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan. Yang sampai saat ini masih belum berjalan maksimal.

Hari ini Selasa 26 Desember 2017 diadakan pelatihan dan penguatan BUMDes yang bertempat di balai Desa Tahunan. Kegiatan yang di fasilitasi oleh kompak ini diikuti oleh 2 desa yakni Desa Tahunan dan Desa Pucangombo Kecamatan Tegalombo Pacitan dilaksanakan selama 2 hari. Selain itu juga Kades dari 2 desa tersebut dan Sekretaris desa dan Lembaga kedua desa menghadiri kegiatan ini.

“Setelah petihan ini diharapkan anggota BUMDes diharapkan mampu membantu mengatasi permasalahan yang ada di desa terutama dalam hal keuangan atau PADes”, Ujar Suharno Kepala Desa Tahunan dalam paparanya.

Dalam pelatihan ini Kompak menghadirkan narasumber berasal dari DIY yang merupakan desa percontohan BUMDes yang sudah lama berjalan dalam bidangnya. Yakni , Catur Kades Pandowoharjo Sleman dan Ton dari Desa Karangrejek Gunung Kidul. Dan juga perwakilan dari PT Usaha Desa

Dengan adanya pelatihan ini 2 desa tersebut mampu mengelola bumdes secara mandiri dan mampu mengembangkan usahanya secara maksimal. (JW/ tahunan.kabpacitan.id)

Dinas PMD Salurkan Hewan Ternak dan Peralatan Usaha Kepada Warga Miskin

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) menyalurkan bantuan program Grindulu Mapan berupa Kambing dan Peralatan usaha kepada 6 Kepala Keluarga (KK) miskin Desa Ngumbul, Kecamatan Tulakan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Pacitan, Drs. Sanyoto, MM mengatakan, program bantuan ternak dan peralatan usaha ini diharapkan mampu menumbuhkan usaha ekonomi produktif utamannya kaum perempuan. “Dari hasil pengelolaan Basis Data Terpadu, kita peroleh data keluarga sasaran, yaitu masyarakat tidak mampu yang memiliki potensi untuk diberdayakan, dari situ kemudian kita beri pelatihan usaha, baik itu peternakan maupun pembuatan aneka kue dan makanan khas,” tukas Sanyoto. Rabu (20/12/2017), usai menyalurkan bantuan ternak dan peralatan pembuat kue di Balai Desa Ngumbul.
Diakui Sanyoto, penyaluran program ini menyasar pada keluarga miskin utamanya mereka yang berstatus Janda. “Kita harapkan mereka bisa lebih produktif, dari hasil pelatihan yang sudah kita lakukan kita harapakan bantuan tersebut sesuai dengan apa yang mereka inginkan, jadi benar-benar bisa tepat sasaran,” Jelasnya.
Seperti diketahui, KRTP penerima manfaat kegiatan pelatihan perempuan di Perdesaan dalam usaha ekonomi produktif program grindulu Mapan di Desa Ngumbul ini berupa 11 ekor kambing, 3 Paket kandang dan 1 Paket peralatan pembuat kue. (ngumbul.kabpacitan.id)

Selamat untuk desa Ngumbul, menjadi website desa terbaik kedua dalam ppid award 2017

ngumbul.kabpacitan.id-Komisi Informasi (KI) Provinsi Jawa Timur menobatkan website Desa Ngumbul terbaik kedua anugerah PPIP Award 2017. Penganugrahan penghargaan tersebut dilakukan di Studio JTV Surabaya, 18 Desember 2017.
Ketua Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur, Ketty Tri Setyorini menyampaikan, PPIP award tahun ini merupakan tahun istimewa. Pasalnya, ditahun ini Komisi Informasi memberikan kategori baru yaitu Keterbukaan Informasi Desa. “Penghargaan ini, merupakan tindak lajut dari Pedoman Layanan Informasi Publik Desa P-SLIP Desa yang disusun oleh komisi Informasi pada tahun 2015 lalu. Pedoman ini, diharapkan meningkatkan layanan informasi di pemerintahan desa, mengingat selama ini, banyak Pemerintahan Desa yang disengketakan ke Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur,” ungkap Kety.
Kety menambahkan, monitoring dan evaluasi (Monev) PPID yang dilakukan oleh Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur dilakukan sejak bulan September hingga akhir Nopember 2017, menilai informasi yang tersedia di website serta meja layanan informasi. Penilaian dilakukan terhadap Badan Publik Organiasasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Jawa Timur sebanyak 45 OPD, dan Kabupaten/Kota se Jawa Timur sebanyak 38 Kabupaten Kota serta Badan Publik Pemerintahan Desa se Jawa Timur yang diusulkan oleh Kabupaten.
Dalam acara yang disiarkan oleh JTV ini, Ketty meminta para pemenang agar terus memperbaiki kualitas layanan informasi serta menularkan ilmunya kepada Badan Publik yang belum mendapat penghargaan.
Sementara itu, Ketua KI Pusat yang diwakili Arif Adi Kuswardono sebagai anggota Komisioner, menyampaikan apresiasi kepada Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur yang konsisten menyelenggarakan PPID Award.
Menurut Arif, keterbukaan informasi diharapkan dapat mewujudkan pemerintahan yang demokratis dan partisipasi masyarakat. “Dan yang terpenting adalah mewujudkan masyarakat yang sejahtera,” harap Arif saat memberi sambutan.
Sementara itu, Bupati Pacitan Indartato mengapresiai keberhasilan website Desa Ngumbul yang telah berhasil menjadi yang terbaik kedua dalam PPIP Award 2017. “Selamat kepada Desa Ngumbul, penghargaan itu menunjukkan dalam menjalankan sistem pemerintahan, pemerintah desa telah berupaya terbuka, mengedepankan transparansi dan keterbukaan publik, semoga ini bisa menjadi pendorong kinerja bagi pemerintah desa sekaligus contoh bagi desa-desa yang lain,” tukasnnya.
Diakui bupati, selama ini, pemerintah daerah sangat mengapresiasi keterbukaan informasi terhadap publik. Buktinya, tiap pelaporan penggunaan APBD dan APBDes dipaparkan dalam website milik pemkab dan pemdes. Di dunia maya pula publik bisa mengakses data secara bebas. “Keterbukaan informasi publik menjadi hal yang wajib bagi setiap penyelenggara pemerintahan. Tak terkecuali lingkup pemerintahan desa. Hal itu sesuai amanat UU, bahwasannya penyelenggara pemerintah harus transparan, akuntabel dan melibatkan peran serta mayarakat.Jadi semua yang dilakukan pemerintah bisa dilihat oleh masyarakat. Ini adalah satu kebutuhan dan tuntutan masyarakat yang harus direalisasikan,” pungkas Indartato. (admin)(ngumbul.kabpacitan.id)

Aku Hebat, Pucangombo Keren, Stop Pernikahan Dini

Secara umum faktor pendidikan dan kesadaran akan pentingnya pendidikan menjadikan masyarakat kurang paham bagaimana dampak dari pernikahan yang dilakukan dalam usia yang belum tergolong matang. Hal itu menjadi perhatian serius Pemerintah Desa Pucangombo Kec. Tegalombo Kab. Pacitan. Tingginya pernikahan dini menjadi momok tersendiri guna keberlangsungan masa depan pemuda khususnya di Desa Pucangombo. Anggapan bahwa wanita sudah selayaknya “neng pawon” harus mulai dilakukan perhatian serius mulai dari sekarang, mengingat keadaan ekonomi yang tidak mendukung dan pengetahuan serta kesadaran masyarakat yang kurang akan pentingnya melangsungkan sebuah pernikahan pada usia yang sudah matang. “Harapan bangsa ini semua tertumpu pada kalian semua” ungkap Kapala Desa Pucangombo. Hal senada juga diungkapkan oleh Narasumber dari KBPP bahwa pernihakan dini akan memutuskan cita-cita dan harapan muda mudi. Pada kesempatan ini pula UPT Puskesmas Tegalombo memberikan penyuluhan terkait kesehatan reproduksi dan bahanya menikah dikala organ reproduksi belum siap untuk terisi janin. “Pernikahan yang dilaksanakan dalam usia yang belum matang atau lazim disebut Pernikahan dini memeiliki beberapa dampak yang kurang baik” ungkapnya.

Penyuluhan Pendewasaan Pernikahan Dini dan Dampak pernikahan dini ini dilaksanakan Pemdes Pucangombo terlaksana dengan penuh keceriaan, pada Kegiatan ini Pendamping Desa turut memberikanjmemberikan pemahaman kepada Remaja Desa Pucangombo bahwa masih banyak warna, cerita dan harapan di luar sana guna dilihat dan diketahui oleh mereka. “nikmati fitroh kalian sebagai anak muda yang haus akan pengalaman dan pengetahuan yang baru dan dalam hal positif untuk masa depan kalian” tekan Deni PD yang telah bertugas selama 2 (dua) tahun di Kec. Tegalombo itu. Acara tersebut diakhiri dengan pemutaran Video kisah-kisah dan motivasi terkait pernikahan dini dan ditutup dengan pembentukan PIK R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja) tingkat Desa Pucangombo dan Pembubuhan tanda tangan bahwa siap untuk menghentikan pernikahan dini di Desa Pucangombo mulai saat ini. Nur DJ (http://pucangombo.kabpacitan.id)